Gambaran ya.. hmm...

Ok, potensi geografis dulu. Indonesia dengan luas laut berdaulat 3.1 km2 dan ZEE 2.7 km2 plus 81,000 km garis pantai sudah merupakan lahan potensial untuk dunia maritim, termasuk dunia teknik perkapalan. saya rasa dari luasan laut yang seperti itu ga perlu lagi dijelaskan lebih lanjut, semua juga dah dapet waktu pelajaran geografi di sekolah dulu.

Potensi dunia perkapalan Indonesia semakin diperkuat dengan diterapkannya asas cabotage yang mewajibkan semua jalur perkapalan domestik harus dilayani oleh perusahaan perkapalan Nasional pula. Efeknya, dunia perkapalan Indonesia langsung bergairah. Sebagai ilustrasi, waktu ane mau docking dulu, semua galangan di Nilam Barat Surabaya dalam kondisi full load, sampe antri2. Pada tahun 2007, PT PAL sudah full booked sampai tahun 2012. Tapi kasus PT PAL hampir bangkrut tu kesalahan manajemennya ndiri lah.. yang lainnya pada tambaha makmur kok.

Dalam kondisi seperti ini, jelas sudah : Kebutuhan engineer engineer muda khususnya Naval Architect sangat dibutuhkan dari sisi :

1. Shipyard/galangan kapal = buat bikin kapal.. apa lagi??
2. Shipping line/perusahaan pelayaran = buat ngawasin waktu kapal dibangun & merawat waktu kapal beroperasi.
3. Classification bureau/biro klasifikasi = sebagai surveyor, buat memastikan kapal dibangun dalam kondisi aman, laik laut dan dibangun cukup kuat.
4. Regulator/pemerinatah = dalam hal ini ya DepHubLa.. dan departemen lain yang ngurusi dunia maritim kita. Tugasnya yaa.. memastikan semua kapal yang belayar dalam kondisi aman dan sesuai peraturan yang ada. For this part, agan welleveryday can explain much better..

Dengan sentra2 industri perkapalan yang betebaran, saya rasa kesempatan untuk sukses di dunia ini masi sangat besar.. Kita bisa lihat Surabaya, Semarang, Jakarta, Batam, Samarinda, Balikpapan, Makasar dan kota kota lain juga banyak memiliki galangan2 kapal. Belum lagi perusahaan lain yang memiliki disiplin ilmu yang berdekatan dengan dunia kita seperti Oil and Gas Company, gajinyaaa... nggarai pingin mesoh ae.. So.. itu adalah peluang di Indonesia..

Sedangkan peluang di luar Indonesia.. jauh lebih luas lagi.. Shipyard di negara2 tetangga kita pun masi sangat sedikit engineer yang memiliki disiplin ilmu Naval Architect. Mayoritas engineer asli mereka adalah Mechanical Engineer.. Sedangkan Naval Architectnya.. BANYAK NGIMPOR DARI INDONESIAA.. . Untuk Asia Tenggara, lulusan Teknik Perkapalan Indonesia sudah mendapat reputasi baik. So.. tinggal di lanjutin aja..

Ok.. mau ilustrasi? Saat ini salah satu angkatan lulusan Perkapalan ITS tersebar dari wilayah Indonesia, Asia Tenggara, Asia Timur bahkan ada yang sampe Afrika (mbuh lapo ae ng afrika iku.. ). Jadi itu gambaran singkat tentang prospek kedepan Teknik Perkapalan kita..