Kaskus

Story

cowoktomboiAvatar border
TS
cowoktomboi
#KalauSukaBilang? [Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan]
Spoiler for say hello!:

Spoiler for Inspirasi:


Spoiler for TESTIMONI:





*****

Quote:


*****
Quote:



Quote:


~INDEX~
di post #2
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 353 suara
KEPADA SIAPAKAH SAKTI AKAN MENYATAKAN PERASAAN SUKA-NYA ?
Niken a.k.a Niki
21%
Reini a.k.a Pipi
22%
Hati-nya Sendiri a.k.a dipendam dalam hati
57%
rafifdxAvatar border
anasabilaAvatar border
sriwidyaning93Avatar border
sriwidyaning93 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
415.6K
3.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
cowoktomboiAvatar border
TS
cowoktomboi
#165
Kalau Suka Bilang ?
PART 5 – Kartini’s Cakes ( Bagian 3 )


“…Hidup itu harus lihai, Don. Kalo gak lihai, ntar kita yang dilihain orang…"
-\tWARKOP ( Drs. Kasino Hadiwibowo )



Matahari udah berdiri menantang di depan gue bersama cahayanya yang cukup terik. Kalo ngeliat dari jatuhnya panjang bayangan terhadap sinar matahari, gue mengambil kesimpulan kalo sekarang udah sekitar jam 8.45. Darimana gue bisa ngambil kesimpulan dengan yakin? Dari itung-itungan yang udah gue pelajarin di kelas Fisika. Begini... Anggap aja jarak antara Matahari dengan Bekasi itu 149.680.000 Km atau 93.026.724 mil, lalu dikalikan dengan panjang bayangan yang gue liat yaitu sekitar 1,7 m. Maka akan didapat kan hasil Jam 08.45. Sekian. (Oke..oke.. Ini ngasal! Ga usah dibahas lagi emoticon-Nohope)

“Pembacaan Do’a”

Suara protokol upacara terdengar menggema di lapangan upacara. Saat ini acara Upacara Bendera Edisi Spesial Hari Kartini sudah memasuki season Pembacaan Do’a. Itu artinya upacara sebentar lagi akan selesai. Cukup melelahkan berdiri panas-panasan selama setengah jam lebih. Upacara kali ini buat gue gak ada bedanya dengan upacara hari senen biasa. Yang beda paling pesan amanat Pembina Upacara aja. Tapi amanat kali ini juga gak gue dengerin dengan penuh konsentrasi kecuali pemberitahuan kalo besok senen upacara lagi. emoticon-Nohope Gue gak bisa konsentrasi dengerin Pembina Upacara ngomong apa aja di Upacara Bendera Special Edition hari ini, padahal gue udah fokus banget pas awal-awal upacara. Mulai dari Pemimpin Upacara ngasih penghormatan umum, pengibaraan bendera, mengheningkan cipta, pembacaan UUD 45, pembacaan Pancasila, terus amanat Pembina Upacara (hafal kan gue? Bukti konsentrasi gue masih 100% emoticon-Big Grin)

Di bagian amanat Pembina Upacara ini gue mulai kehilangan konsentrasi. Amanat Pembina Upacara dilakukan ketika matahari pagi mulai naik dan mulai terbit dari balik gedung sekolah. Sinarnya yang cukup terik langsung menerpa peserta upacara yang berbaris di sisi barat, tempat kelas gue dan beberapa kelas lain berbaris. Apakah Konsentrasi gue hilang karena gue ga tahan akan panasnya terik matahari? Bukan. Saat itu gue lagi iseng gerak-gerak kecil dan celingak-celinguk emoticon-Nohope ke kiri ke kanan karena kaki gue sedikit pegel. Nah, pas gue celinguk ke kiri (kalo gitu celingak berarti ke kanan emoticon-Nohope ) gue ngeliat…. Niken. Oh! DAMN! She's so gorgeous. Wajahnya yang terkena sinar matahari pagi membuat wajahnya menjadi sangat indah. Wajahnya seperti mengeluarkan cahaya kedamaian bagi siapa pun yang melihatnya seakan sinar matahari itu terpancar bukan dari matahari, melainkan dari-nya. (oke..oke! ini lebay! emoticon-Nohope ). Ditambah dengan peluh-peluh keringat yang nampak dalam butiran-butiran kecil yang menghiasi keningnya membuat gue rasanya ingin mengusap peluh dikeningnya. Gue mau keluar dari barisan, manjat pintu gerbang yang udah ditutup, lari ke Lampu Merah terdekat yang berjarak 1 Km dari SMP gue, lalu ketemu Tukang Asongan, beli tisu, terus balik lagi ke Sekolah, terobos pintu gerbang , lalu masuk lagi ke barisan kelas dan akhirnya mengusap menghapus peluh dikeningnya itu. (Oke..Oke..Oke..! Gue tau ini juga lebay! Tapi ini kan cerita gue?! Teserah gue dong! emoticon-Nohope ). Tapi Keinginan kadang suka gak akur sama kenyataan. Keinginan gue kaya gitu, tapi kenyataannya? Gue Cuma bisa celingak ke kanan lagi karena kalo gue kelamaan celinguk ke kiri gue bisa kegep lagi ngeliatin dia. emoticon-Nohope

“Pembina Upacara Meninggalkan Lapangan upacara”

“Upacara Selesai, Barisan dibubarkan”

Acara puncak dari kegiatan Upacara sudah di bacakan oleh protokol upacara. Itu artinya… para peserta pergi meninggalkan lapangan Upacara dan kemudian digantikan oleh para peserta petugas kebersihan (anak-anak telat yang udah dikunciin didepan gerbang). Akhirnya Upacara selesai.. gatau gue harus seneng apa sedih…. emoticon-Nohope

______________________emoticon-Ngacir ngacir ke kelas


Berdiri panas-panasan di lapangan selama lebih dari setengah jam emang bikin pegel buat gue (juga buat temen-temen gue yang lain). Niat pengen duduk menghilangkan rasa pegel di kaki, nyatanya gue dan temen-temen cowo gue langsung disuruh Ketua Kelas / KM buat beres-beres kelas karena sebentar lagi Tim Penilai Kelas bakal keliling kelas. Ketua Kelas gue berjenis kelamin cewek. Semua cowok disuruh beres-beres kelas sementara yang cewek boleh istirahat sebentar. Bener-bener lihai dah ini KM gue dalam memanfaatkan momen. (Heh! Emansipasi macam apa ini!! emoticon-Nohope )

“eh, tii. Itu foto presidennya miring tuh. ” Kata Onoy Si Jagoan kelas gue.

"Otak lu yang miring !! Udah tau pengaitnya cuma 1. Ditengah. Mana bisa miring". balas gue

“Lagian nyuruh gue. Bukannya nyuruh Bayu yang tinggian” lanjut gue lagi dari atas meja.

Dengan Posisi memegang jabatan Menteri Pertahanan dan Komandan Anti Huru-Hara Kelas, dia emang punya sedikit wewenang buat ngatur anak-anak di kelas.

“Woi! Siapa nih yang nyampah bungkus permen disini. Gue gak masalahin sampahnya tapi kenapa di gak bagi-bagi permennya! Terus ini siapa yang naro Gorengan di kolong Meja. Mampus gorengannya gue ambil satu!” Onoy mulai teriak-teriak lagi

Udah cukup lama gue dan temen gue beres-beres. Akhirnya yang ditunggu-tunggu dateng juga. Ya! Tim Penilai Kelas dateng ke kelas gue. Dengan lagak seperti seorang Juri yang sedang menilai teknik Vokal peserta audisi Akademi Fantasi Indosiar (AFI), Tim Mulai memberi penilaian-penilaian buat kelas gue. Kelas yang menurut gue biasa-biasa aja. Iya! Biasa-biasa aja menurut gue. Ga ada tuh yang namanya beli-beli barang baru apalagi sampe nge-cat tembok. Kita Cuma ngebersihin kelas aja dan menatanya sedemikian rupa tanpa ada barang-barang baru yang dibeli. Pelit? Sorry jangan pernah ngatain kelas gue pelit, gan. Gue lebih seneng dibilang hemat. emoticon-Nohope

Eh, Tapi tunggu dulu. Beberapa hari yang lalu satu kelas bukannya ditagih iuran buat acara hari ini?! Kemana uangnya? Heem… ada yang gak beres. Gue berfikir... sedikit mencium aroma akal-akal dari Ketua Kelas gue. Aroma Korupsi ternyata gak cuma masuk di lingkungan Gedung Hijau aja, tapi udah masuk ke lingkungan Sekolah Menengah Pertama juga.

Belom selesai gue berfikir tentang akal-akalan yang dibuat oleh Ketua Kelas gue. Kata-kata yang gue denger barusan dari salah satu tim penilai bikin gue kaget dan berfikir lagi.

“Loh.. Ini kok kelasnya gak di cat ulang sih. Wah.. kalo gini sih susah menangnya nih ntar..” kata salah seorang tim penilai beberapa saat yang lalu

“Nah..!!! Tuh kan bener!! Acara lomba ini Cuma akal-akalan pihak sekolah aja!! “



Bersambung….
rafifdx
rafifdx memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.