TS
Heilel_Realz012
[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)
Genre : Supernatural / Drama / Tragedy / Occult / Action / Psychological
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)
Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya

![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Quote:
Kita akan bercerita mengenai seorang laki laki
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Spoiler for synopsis pendek:
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini

Spoiler for Novel ilustrasi :
Spoiler for Cover (Agak besar gambarnya):
Spoiler for Character Illustrated:
Spoiler for character cast:
Spoiler for Shade with the First Killer:
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Spoiler for Elenna Mission rome outfit:
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Spoiler for Concept Art First book:
Spoiler for Concept Art second book:
Quote:
***** INDEX STORY *****
The First Book - After Inctum (Beginning) Part 1 Part 2 [COMPLETED]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
Quote:
Diablo Falling Saga
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Spoiler for Referensi Bacaan:
0
18.7K
Kutip
545
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Heilel_Realz012
#315
update lagi 
Act 7.15 Meet The White Dress Woman with Rapier
Aku terduduk diam pada kursi tua antique dengan deretan meja yg panjang dimana mereka, anak anak yg memiliki bola mata merah sepertiku juga duduk pada kursi mereka masing - masing.
Ruangan yg kutempati ini cukup besar, berisi beberapa patung romawi tua yg utuh dan juga yg telah rusak dimana hanya meninggalkan beberapa bagian tubuhnya saja yg terlihat. Nuansa kelam adalah hal yg bisa dirasakan. Sumber cahaya ditempat ini hanya muncul dari cahaya api obor yg tergantung di dinding dinding dan juga cahaya dari lilin lilin yg berdiri ditengah2 meja makan.
Kami semua menunggunya.. Selvandor, Pemimpin dari kelompok ini yg akan melakukan ritual rutin penting yg telah biasa kami lakukan.
Ritual itu mengisyaratkan dan mengingatkan bahwa kami adalah anak anak pilihan yg merupakan perlambangan pengingkaran pada Tuhan.
Isla del Meridiano, Spain Circa 2005
Beneath Virgin La Caridad Chapel, El Hierro
Sebuah pulau yg menjadi bagian dari Negara Spanyol, itu adalah tempat dimana kami berada sekarang. Kami anak anak pemilik bola mata merah atau yg kelompok ini sebut sebagai Viator (Mesengasr) telah dididik dan diajari berbagai macam hal.
Mulai dari belajar bagaimana menggunakan berbagai senjata baik senjata tajam maupun senjata api, Kami telah dididik juga untuk menghilangkan sifat belas kasihan dan juga rasa takut. Secara tidak langusng, kami telah dididik untuk dapat melepaskan nyawa seseorang dengan mudah.
Selvandor mengatakan kepada kami semua bahwa rasa sakit yg berdiam dalam tubuh kami yg mengalir dalam darah Viator merupakan sebuah ujian agar kami semua memenuhi jalan agar sampai pada garis takdir yg kami miliki. Membunuh adalah hal yg jahat namun merupakan hal yg efektif untuk membersihkan dunia ini dari mereka orang orang berideology yg hanya merusak dunia ini dengan perlahan.
Untuk beberapa hal dalam pembelajaran, aku telah melakukan kembali dosa yg dahulu pernah aku lakukan. Aku membunuh dia seorang anak viator dalam sebuah test yg harus kami semua jalani.
Pedang yg kupegang berlumuran darah tubuh lawanku terkapar dilantai bersimbah darah dan terlihat telah kehilangan desahan nafasnya..
Aku merasakan ada sesuatu yg salah.. tidak ada penyesalan.. tidak ada rasa takut pada Tuhan.. Kenyataannya aku merasakan sebuah kesenangan..
Sebuah rentetan ledakan besar terdengar..
Anggota kelompok tempat kami bernaung yg mengenakan pakaian robe hitam dengan topeng putih yg membentuk wajah manusia, terlihat berlarian seperti ada sesuatu yg tengah terjadi diluar sana.
Test yg harus dilewati oleh kami para Viator, berhenti dengan seketika. Ke 63 anak anak Viator kemudian bergerak mengambil senjata senjata dan kemudian ikut berlarian mengikuti mereka para orang orang berjubah hitam keluar dari ruangan tempat aku berada.
Aku menjatuhkan pedang ditanganku dan menimbulkan dentingan dilantai. Bruugh!! Aku jatuh berlutut dengan menundukan kepala.
Aku telah mencoba membencimu Aku telah mencoba untuk menjadi bagian dari mereka yg mengingkarimu..
Tapi kenapa hatiku merasakan ini adalah salah? kenapa aku merasakan kesepian yg mendalam beserta kekosongan?
Aku melangkah didalam labirin Chapel dengan menyeret pedang perak berlumuran darah dan melepaskan suara gesekan pada lorong yg sepi itu.
Ledakan, suara rentetan senjata, teriakan kepiluan terdengar begitu sangat jelas
Aku menyadarinya.. kelompok ini telah diserang sejak tadi.. siapakah yg menyerang? Pemerintahkah? Ataukah gerakan gerakan agama fanatic yg ingin menghancurkan kelompok gelap ini. Aku benar benar tidak tahu dengan pasti apa yg sedang terjadi diluar sana.
Aku Said Ibrahim, satu satunya Viator yg berjalan sendirian didalam bangunan yg gelap sekarang ini. tidak peduli dengan hidup orang lain dan juga tidak peduli pada hidupku sendiri.. Aku merasakan kebingungan dengan apa yg telah selama ini aku lakukan..
Aku sampai di Hall utama. Walaupun penerangan ditempat ini begitu minim, tapi aku dapat melihat sosok tubuh mereka anak anak pemilik bola mata merah sedang terbaring dilantai.
Bau darah dapat aku cium begitu menyengat. Tubuh tubuh mereka yg sebelumnya berlatih bersamaku, makan pada meja yg sama bersamaku, dan juga mengalami ritual yg sama, sekarang telah tidak bernyawa.
melihat pemandangan ini mengingatkanku dengan kebencian orang orang terhadap kami para Viator. Kebencian yg sama yg mengingatkanku pada orang orang yg menyakitiku di Kota kelahiranku Mekkah dan akhirnya aku bunuh dengan tanganku sendiri.
Aku bergerak dari sisi ruangan mencoba melihat 3 orang yg tidak kukenal sedang berdiri. Terdengar olehku mereka sedang ribut membicarakan sesuatu dan nampaknya terjadi konflik diantara mereka.
Suara seretan pedang yg kubawa menghentikan perbincangan mereka dan akhirnya orang orang itu mengalihkan perhatiannya padaku.
Aku memandang sosok tiga orang yg ada dihadapanku sekarang..
Pria sebelah kanan dengan ukuran tubuh besar, berambut botak dengan kulit berwarna hitam dan mengenakan setelan jas hitam dilapis jaket kulit panjang, memandangku dengan tajam dengan tetap memegang rifle antique dengan kedua tangannya.
Disamping Pria itu aku melihat seorang wanita yg cukup cantik yg memiliki rambut ikal panjang berwarna pirang ,dengan bola mata biru yg indah, dan mengenakan pakaian dress putih panjang yg dibalut dengan korset hitam, memandang dengan begitu keheranan padaku.
Pria terakhir didepanku yang berada disamping kiri wanita itu, memiliki perawakan yg tidak rapih dengan rambut keriting yg cukup panjang berwarna hitam, mengenakan pakaian serba hitam mengkilat yg dibalut mantel hitam panjang, menodongku dengan senjata jenis Revolver dengan santai sambil menghisap rokok yg berada dimulutnya.
Aku bernafas terengah engah.. Rasa sakit akibat luka yg aku alami dapat aku rasakan.. Ya, aku merasakan darah mengalir keluar dari tubuhku..
Melumpuhkan ketiga Orang yg telah memporak porandakan tempat ini bukanlah hal yg mudah bagi anak dengan usia 12 tahun sepertiku. Walaupun aku telah bisa melukai kedua pria itu, namun wanita ini lebih hebat dari yg aku kira.
Aku terduduk bersender pada dinding ruangan dengan memegang perutku yg berdarah dengan tangan kananku.
Telah merasa tidak berdaya hanya tinggal menunggu gerakan terakhir yg wanita ini akan lakukan padaku.
Aku memandangnya.. memandang wajah wanita cantik dihadapanku yg terlihat begitu sedih dan merasa iba melihat kondisiku. Aku tidak mengerti kenapa ia tetap diam memegang rapier ditangannya yg berlumuran darah.
Hal terakhir yg bisa kulakukan disaat rasa lemas telah menjalar pada tubuhku hanya memberikan senyuman padanya dan tidak terasa, air mataku mengalir keluar.
Rapier yg ia pegang terjatuh bersuara dilantai. Wanita dihadapanku bergerak dari tempatnya dan kemudian berjongkok memeluk tubuhku.
Wanita berambut pirang yg sedang memelukku, menangis meraung raung dan Aku merasakan air matanya mengalir membasahi bagian baju dipundakku.
Kebingungan yg melanda, aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi Aku tidak mengerti kenapa wanita ini malah memelukku padahal aku telah melukai kedua teman pria nya.
Aku yg telah kehilangan banyak darah mulai merasakan kesadaranku mulai hilang secara perlahan. Kata kata terakhir yg dapat kuingat sebelum akhirnya kehilangan kesadaran, hanyalah nama yg diucapkan oleh gadis ini secara berulang ulang.

Spoiler for Act 7.15:
Act 7.15 Meet The White Dress Woman with Rapier
Pria paruh baya itu bernama Selvandor
Aku terduduk diam pada kursi tua antique dengan deretan meja yg panjang dimana mereka, anak anak yg memiliki bola mata merah sepertiku juga duduk pada kursi mereka masing - masing.
Ruangan yg kutempati ini cukup besar, berisi beberapa patung romawi tua yg utuh dan juga yg telah rusak dimana hanya meninggalkan beberapa bagian tubuhnya saja yg terlihat. Nuansa kelam adalah hal yg bisa dirasakan. Sumber cahaya ditempat ini hanya muncul dari cahaya api obor yg tergantung di dinding dinding dan juga cahaya dari lilin lilin yg berdiri ditengah2 meja makan.
Kami semua menunggunya.. Selvandor, Pemimpin dari kelompok ini yg akan melakukan ritual rutin penting yg telah biasa kami lakukan.
Ritual itu mengisyaratkan dan mengingatkan bahwa kami adalah anak anak pilihan yg merupakan perlambangan pengingkaran pada Tuhan.
***
Isla del Meridiano, Spain Circa 2005
Beneath Virgin La Caridad Chapel, El Hierro
Sebuah pulau yg menjadi bagian dari Negara Spanyol, itu adalah tempat dimana kami berada sekarang. Kami anak anak pemilik bola mata merah atau yg kelompok ini sebut sebagai Viator (Mesengasr) telah dididik dan diajari berbagai macam hal.
Mulai dari belajar bagaimana menggunakan berbagai senjata baik senjata tajam maupun senjata api, Kami telah dididik juga untuk menghilangkan sifat belas kasihan dan juga rasa takut. Secara tidak langusng, kami telah dididik untuk dapat melepaskan nyawa seseorang dengan mudah.
Selvandor mengatakan kepada kami semua bahwa rasa sakit yg berdiam dalam tubuh kami yg mengalir dalam darah Viator merupakan sebuah ujian agar kami semua memenuhi jalan agar sampai pada garis takdir yg kami miliki. Membunuh adalah hal yg jahat namun merupakan hal yg efektif untuk membersihkan dunia ini dari mereka orang orang berideology yg hanya merusak dunia ini dengan perlahan.
Bunuhlah mereka atas nama Lord Sammael
Lupakan kekangan dan Rasa takutmu pada Tuhan
ingatlah kalian adalah anak terpilih yg disiapkan untuk memegang dan merubah kekacauan yg ada..
***
***
Untuk beberapa hal dalam pembelajaran, aku telah melakukan kembali dosa yg dahulu pernah aku lakukan. Aku membunuh dia seorang anak viator dalam sebuah test yg harus kami semua jalani.
Pedang yg kupegang berlumuran darah tubuh lawanku terkapar dilantai bersimbah darah dan terlihat telah kehilangan desahan nafasnya..
Aku merasakan ada sesuatu yg salah.. tidak ada penyesalan.. tidak ada rasa takut pada Tuhan.. Kenyataannya aku merasakan sebuah kesenangan..
Apa yg terjadi padaku?
***
***
Sebuah rentetan ledakan besar terdengar..
Anggota kelompok tempat kami bernaung yg mengenakan pakaian robe hitam dengan topeng putih yg membentuk wajah manusia, terlihat berlarian seperti ada sesuatu yg tengah terjadi diluar sana.
Test yg harus dilewati oleh kami para Viator, berhenti dengan seketika. Ke 63 anak anak Viator kemudian bergerak mengambil senjata senjata dan kemudian ikut berlarian mengikuti mereka para orang orang berjubah hitam keluar dari ruangan tempat aku berada.
Aku menjatuhkan pedang ditanganku dan menimbulkan dentingan dilantai. Bruugh!! Aku jatuh berlutut dengan menundukan kepala.
Aku telah mencoba membencimu Aku telah mencoba untuk menjadi bagian dari mereka yg mengingkarimu..
Tapi kenapa hatiku merasakan ini adalah salah? kenapa aku merasakan kesepian yg mendalam beserta kekosongan?
Apa aku merindukanmu ya Allah?
***
***
Aku melangkah didalam labirin Chapel dengan menyeret pedang perak berlumuran darah dan melepaskan suara gesekan pada lorong yg sepi itu.
Ledakan, suara rentetan senjata, teriakan kepiluan terdengar begitu sangat jelas
Aku menyadarinya.. kelompok ini telah diserang sejak tadi.. siapakah yg menyerang? Pemerintahkah? Ataukah gerakan gerakan agama fanatic yg ingin menghancurkan kelompok gelap ini. Aku benar benar tidak tahu dengan pasti apa yg sedang terjadi diluar sana.
Aku Said Ibrahim, satu satunya Viator yg berjalan sendirian didalam bangunan yg gelap sekarang ini. tidak peduli dengan hidup orang lain dan juga tidak peduli pada hidupku sendiri.. Aku merasakan kebingungan dengan apa yg telah selama ini aku lakukan..
Pegangan.. aku merasakan kehilangan pegangan dalam hidupku..
***
***
Aku sampai di Hall utama. Walaupun penerangan ditempat ini begitu minim, tapi aku dapat melihat sosok tubuh mereka anak anak pemilik bola mata merah sedang terbaring dilantai.
Bau darah dapat aku cium begitu menyengat. Tubuh tubuh mereka yg sebelumnya berlatih bersamaku, makan pada meja yg sama bersamaku, dan juga mengalami ritual yg sama, sekarang telah tidak bernyawa.
Aku merasakan kemarahan
melihat pemandangan ini mengingatkanku dengan kebencian orang orang terhadap kami para Viator. Kebencian yg sama yg mengingatkanku pada orang orang yg menyakitiku di Kota kelahiranku Mekkah dan akhirnya aku bunuh dengan tanganku sendiri.
***
Aku bergerak dari sisi ruangan mencoba melihat 3 orang yg tidak kukenal sedang berdiri. Terdengar olehku mereka sedang ribut membicarakan sesuatu dan nampaknya terjadi konflik diantara mereka.
Suara seretan pedang yg kubawa menghentikan perbincangan mereka dan akhirnya orang orang itu mengalihkan perhatiannya padaku.
Aku memandang sosok tiga orang yg ada dihadapanku sekarang..
Pria sebelah kanan dengan ukuran tubuh besar, berambut botak dengan kulit berwarna hitam dan mengenakan setelan jas hitam dilapis jaket kulit panjang, memandangku dengan tajam dengan tetap memegang rifle antique dengan kedua tangannya.
Disamping Pria itu aku melihat seorang wanita yg cukup cantik yg memiliki rambut ikal panjang berwarna pirang ,dengan bola mata biru yg indah, dan mengenakan pakaian dress putih panjang yg dibalut dengan korset hitam, memandang dengan begitu keheranan padaku.
Pria terakhir didepanku yang berada disamping kiri wanita itu, memiliki perawakan yg tidak rapih dengan rambut keriting yg cukup panjang berwarna hitam, mengenakan pakaian serba hitam mengkilat yg dibalut mantel hitam panjang, menodongku dengan senjata jenis Revolver dengan santai sambil menghisap rokok yg berada dimulutnya.
Mereka kah Order of Silveryg Selvandor bicarakan?
***
***
Aku bernafas terengah engah.. Rasa sakit akibat luka yg aku alami dapat aku rasakan.. Ya, aku merasakan darah mengalir keluar dari tubuhku..
Melumpuhkan ketiga Orang yg telah memporak porandakan tempat ini bukanlah hal yg mudah bagi anak dengan usia 12 tahun sepertiku. Walaupun aku telah bisa melukai kedua pria itu, namun wanita ini lebih hebat dari yg aku kira.
Aku akan mati disini?
Aku terduduk bersender pada dinding ruangan dengan memegang perutku yg berdarah dengan tangan kananku.
Telah merasa tidak berdaya hanya tinggal menunggu gerakan terakhir yg wanita ini akan lakukan padaku.
Aku memandangnya.. memandang wajah wanita cantik dihadapanku yg terlihat begitu sedih dan merasa iba melihat kondisiku. Aku tidak mengerti kenapa ia tetap diam memegang rapier ditangannya yg berlumuran darah.
Hal terakhir yg bisa kulakukan disaat rasa lemas telah menjalar pada tubuhku hanya memberikan senyuman padanya dan tidak terasa, air mataku mengalir keluar.
Bunuhlah Aku..
***
***
Rapier yg ia pegang terjatuh bersuara dilantai. Wanita dihadapanku bergerak dari tempatnya dan kemudian berjongkok memeluk tubuhku.
Kenapa? Kenapa dia tidak membunuhku?
Wanita berambut pirang yg sedang memelukku, menangis meraung raung dan Aku merasakan air matanya mengalir membasahi bagian baju dipundakku.
Kebingungan yg melanda, aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi Aku tidak mengerti kenapa wanita ini malah memelukku padahal aku telah melukai kedua teman pria nya.
Aku yg telah kehilangan banyak darah mulai merasakan kesadaranku mulai hilang secara perlahan. Kata kata terakhir yg dapat kuingat sebelum akhirnya kehilangan kesadaran, hanyalah nama yg diucapkan oleh gadis ini secara berulang ulang.
Gabriel
Nama yg wanita ini ucapkan dalam tangisannya..
******
******
0
Kutip
Balas