Kaskus

Hobby

BantengMircAvatar border
TS
BantengMirc
Kisah-Kisah Abu nawas
Kisah-Kisah Abu nawas

Kisah-Kisah Abu nawas


Silahkan buat yang gemar baca2 aja ... kisah abu nawas dan sufisme lainnya , Tujuan shareng cerita ini karena menurut ane Abu nawas adalah sosok yg unik dan sering mengeluarkan menarik lelucon bijak dan berisi , buat yg senang dengan cerita abu nawas ane gak nolak emoticon-Toastikhlasnya hihihihi dan silahkan buka page per page karena gak semua gw indeks dipage one ... thanks all yg udah mampir yg udah kirim cendol dan udah semua2 nya

Quote:



Thread ini ku persembah kan untuk wanita ke 2 yang paling ku cintai

Kisah-Kisah Abu nawas

Di harapkan Coment walau sebait dan rate emoticon-Big Grindan insya Allah update tiap hari


ini Buat indeks yah

bacaan nya ada di bawah

V
V
V

Kisah-Kisah Abu nawas
Abu Nawas Melahirkan
Abu nawas akan di sembelih
Abu Nawas dan Kisah Enam Ekor Lembu yang Pandai Bicara
Abu Nawas dan Pukulan yang Menjadi Dinar
Taruhan Yang Berbahaya
Asmara memang aneh
Biografi Abu nawas
Hadiah bagi tebakan Jitu
Botol ajaib
Abu Nawas dan Pengemis yang Kedinginan dalam Kolam
Abu Nawas dan Menteri Bertelur
Sekilas tentang Abu nawas
Lanjutan sekilas tentang Abu nawas
Tugas yang mustahil
Menasehati hartawan zalim
Khutbah Jumaat abu nawas
petugas pajak
memeras pemeras
Cara memilih jalan
Kaya tanpa Bekerja
Labu juga raja
Menteri dan pencuri
Abu nawas menjual Unta kesayangannya
Abu nawas mengecoh monyet
Mahkota dari surga
Abu nawas dan maling
Dongeng abu nawas
Kisah Abu Nawas Tetap Bisa Cari Solusi
Abu nawas menghitung kematian
Kisah Abu Nawas Mencakul Dalam Penjara
kubur menjadi istana
Ilmu pamungkas Abu Nawas
doa abu nawas
Abu nawas di usir dari kota
Membuat istana di awang2
Obat Untuk Pangeran yang Sakit
Membuat Rumah Menjadi Lebih Luas
asalusul ayam dan telur
baginda menjadi budak
Baginda Minta Mahkota dari Sorga
nipu gajah sirukus
Abu Nawas Menangkap Angin
Abu Nawas dan Kambing
Nebak dosa besar apa kecil
Kisah-Kisah Abu nawas

Kisah-Kisah Abu nawas


Quote:


Nb : lagi males ngindeks baca threadnya page per page aja yah
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
36.9K
291
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
Spiritual
KASKUS Official
6.4KThread2.7KAnggota
Tampilkan semua post
BantengMircAvatar border
TS
BantengMirc
#79
Abu nawas dan pencuri
Karena kesulitan uang, Abu Nawas memutuskan untuk menjual keledai kesayangannya. Keledai itu merupakan kendaraan Abu Nawas satu-satunya. Sebenarnya ia tidak tega untuk menjualnya. Tetapi keluarga Abu Nawas amat membutuhkan uang. Dan istrinya setuju.

Keesokan harinya Abu Nawas membawa keledai ke pasar. Abu Nawas tidak tahu kalau ada sekelompok pencuri yang terdiri dari empat orang telah mengetahui keadaan dan rencana Abu Nawas. Mereka sepakat akan memperdaya Abu Nawas. Rencana pun mulai mereka susun. Ketika Abu Nawas beristirahat di bawah pohon, salah seorang mendekat dan berkata,

“Apakah engkau akan menjual kambingmu?” Tentu saja Abu Nawas terperanjat mendengar pertanyaan yang begitu tiba-tiba.
“Ini bukan kambing.” kata Abu Nawas.
“Kalau bukan kambing, lalu apa?” tanya pencuri itu selanjutnya.
“Keledai.” kata Abu Nawas.
“Kalau engkau yakin itu keledai, jual saja ke pasar dan dan tanyakan pada mereka.” kata komplotan pencuri itu sambil berlalu. Abu Nawas tidak terpengaruh. Kemudian ia meneruskan perjalanannya. Ketika Abu Nawas sedang menunggang keledai, pencuri kedua menghampirinya dan berkata.

“Mengapa kau menunggang kambing?”
“Ini bukan kambing tapi keledai.”
“Kalau itu keledai aku tidak bertanya seperti itu, dasar orang aneh. Kambing kok dikatakan keledai.”
“Kalau ini kambing aku tidak akan menungganginya.” jawab Abu Nawas tanpa ragu. “Kalau engkau tidak percaya, pergilah ke pasar dan tanyakan pada orang-orang di sana.” kata pencuri kedua sambil berlalu.

Abu Nawas belum terpengaruh dan ia tetap berjalan menuju pasar. Pencuri ketiga datang menghampiri Abu Nawas,”Hai Abu Nawas akan kau bawa ke mana kambing itu?” Kali ini Abu Nawas tidak segera menjawab. Ia mulai ragu, sudah tiga orang mengatakan kalau hewan yang dibawanya adalah kambing. Pencuri ketiga tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia makin merecoki otak Abu Nawas,

“Sudahlah, biarpun kau bersikeras hewan itu adalah keledai nyatanya itu adalah kambing, kambing… kambiiiiiing…!”

Abu Nawas berhenti sejenak untuk beristirahat di bawah pohon. Pencuri keempat melaksanakan strategi busuknya. Ia duduk di samping Abu Nawas dan mengajak tokoh cerdik ini untuk berbincang-bincang.

“Ahaa, bagus sekali kambingmu ini…!” pencuri keempat membuka percakapan.
“Kau juga yakin ini kambing?” tanya Abu Nawas.
“Lho? ya jelas sekali kalau hewan ini adalah kambing. Kalau boleh aku ingin membelinya.”
“Berapa kau mau membayarnya?”
“Tiga dirham!” Abu Nawas setuju.

Setelah menerima uang dari pencuri keempat kemudian Abu Nawas langsung pulang. Setiba di rumah Abu Nawas dimarahi istrinya. “Jadi keledai itu hanya engkau jual tiga dirham lantaran mereka mengatakan bahwa keledai itu kambing?”

Abu Nawas tidak bisa menjawab. Ia hanya mendengarkan ocehan istrinya dengan setia sambil menahan rasa dongkol. Kini ia baru menyadari kalau sudah diperdayai oleh komplotan pencuri yang menggoyahkan akal sehatnya. Abu Nawas merencanakan sesuatu. Ia pergi ke hutan mencari sebatang kayu untuk dijadikan sebuah tongkat yang nantinya bisa menghasilkan uang. Rencana Abu Nawas ternyata berjalan lancar. Hampir semua orang membicarakan keajaiban tongkat Abu Nawas. Berita ini juga terdengar oleh para pencuri yang telah menipu Abu Nawas. Mereka langsung tertarik. Bahkan mereka melihat sendiri ketika Abu Nawas membeli barang atau makan tanpa membayar tetapi hanya dengan mengacungkan tongkatnya. Mereka berpikir kalau tongkat itu bisa dibeli maka tentu mereka akan kaya karena hanya dengan mengacungkan tongkat itu mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Akhirnya mereka mendekati Abu Nawas dan berkata,

“Apakah tongkatmu akan dijual?”
“Tidak.” jawab Abu Nawas dengan cuek.

“Tetapi kami bersedia membeli dengan harga yang amat tinggi.” kata mereka.
“Berapa?” kata Abu Nawas pura-pura merasa tertarik.
“Seratus dinar uang emas.” kata mereka tanpa ragu-ragu.
“Tetapi tongkat ini adalah tongkat wasiat satu-satunya yang aku miliki.” kata Abu Nawas sambil tetap berpura-pura tidak ingin menjual tongkatnya.
“Dengan uang seratus dinar engkau sudah bisa hidup enak.” kata mereka makin penasaran. Abu Nawas diam beberapa saat sepertinya merasa keberatan sekali.
“Baiklah kalau begitu.” kata Abu Nawas kemudian sambil menyerahkan tongkatnya. Setelah menerima seratus dinar uang emas Abu Nawas segera melesat pulang. Para pencuri itu segera mencari warung terdekat untuk membuktikan keajaiban tongkat yang baru mereka beli. Seusai makan mereka mengacungkan tongkat itu kepada pemilik kedai. Tentu saja pemilik kedai marah.

“Apa maksudmu mengacungkan tongkat itu padaku?”
“Bukankah Abu Nawas juga mengacungkan tongkat ini dan engkau membebaskannya?” tanya para pencuri itu.
“Benar. Tetapi engkau harus tahu bahwa Abu Nawas menitipkan sejumlah uang kepadaku sebelum makan di sini!”
“Gila! Ternyata kita tidak mendapat keuntungan sama sekali menipu Abu Nawas. Kita malah rugi besar!” umpat para pencuri dengan rasa dongkol.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.