TS
Heilel_Realz012
[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)
Genre : Supernatural / Drama / Tragedy / Occult / Action / Psychological
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)
Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya

![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Quote:
Kita akan bercerita mengenai seorang laki laki
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Spoiler for synopsis pendek:
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini

Spoiler for Novel ilustrasi :
Spoiler for Cover (Agak besar gambarnya):
Spoiler for Character Illustrated:
Spoiler for character cast:
Spoiler for Shade with the First Killer:
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Spoiler for Elenna Mission rome outfit:
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Spoiler for Concept Art First book:
Spoiler for Concept Art second book:
Quote:
***** INDEX STORY *****
The First Book - After Inctum (Beginning) Part 1 Part 2 [COMPLETED]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
Quote:
Diablo Falling Saga
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Spoiler for Referensi Bacaan:
0
18.7K
Kutip
545
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Heilel_Realz012
#269
update 
Act - 7.3 Fear in Silence and Darkness
Main Road to Rome, Diramazione Rome Nord Area
Dan segalanya bertambah buruk sekarang Pierre mengerutu mengendarai jeep nya dengan pelan. Terlihat dengan mata terbuka, mobil jeep hitam yg dinaiki oleh Tim Order mengeluarkan asap putih dari depan mobilnya.
Terlalu memaksakan mesin hingga terjadi overheat.. hal yang sangat pintar yg kamu lakukan Pierre
Bahh.. kenapa kamu menyalahkanku Shade? Aku hanya berusaha sampai ditujuan secepatnya seperti yang kalian inginkan..
Apa kalian pikir kita bisa sampai ke Roma dengan kendaraan seperti ini? Million yang duduk dibangku belakang bertanya.
Kita berharap saja agar jeep tua hitam ini tidak mogok ditengah jalan..
Tidak lama setelah Pierre menggerutu seperti itu, mobil jeep yang dikendarai Order tiba tiba saja melaju dengan tersendat sendat dan berhenti karena mesinnya mati. Ke empat orang anggota Tim Rome yg menyadari ada ketidak beresan pada mobil yg mereka tumpangi akhirnya turun semua dari mobil jeep itu, dan terlihat Pierre yang sebelumnya mengemudikan mobil, membuka kap mesin mobil didepan dan mencuatlah asap putih ke mukanya yang membuatnya terbatuk - batuk.
Aku rasa kendaraan ini sudah tidak dapat membawa kita sampai di Roma.. Million berkata sembari mengambil Rapier miliknya dari atas mobil jeep.
Jadi sekarang kita harus jalan? Elenna berkata. Million memandang kearah gadis itu dan kemudian menjawab dengan tersenyum. Sepertinya begitu Elenna.
Tidak jauh dari Million dan Elenna, terlihat Shade berjalan mendekati Pierre yang tadi telah berusaha menjauh dari kap mobil dengan masih terbatuk batuk. Shade yang memegang pedang hitam ditangan kanannya itu kemudian berkata pada rekannya yang sedang berusaha menghirup udara bersih.
Dimana posisi kita sekarang Pierre?
Sebentar Shade.. uhukk..uhukk.. haahhhh.. sekarang kita berada di Diramazione Rome Nord.. jalur jalan utama menuju ke kota Roma.
Berapa jarak yang harus ditempuh dari tempat ini untuk sampai ke kota Roma?
Aku tidak tahu pasti. mungkin sekitar.. hmm 6 sampai 8 Km.
Shade kemudian berpikir sejenak sembari memandang ke ujung jalan luas yang ada di depannya. Tidak terlalu jauh.. baiklah sebaiknya kita bersiap untuk memulai perjalanan dengan berjalan kaki.
Tim Order kemudian berkumpul di sekitar jeep dan mengambil perlengkapan yang ada yg sebelumnya mereka bawa dari Avalon.
Pada akhirnya terlalu banyak membawa senjata tidak ada gunanya.. Shade berkata sembari mengambil persediaan amunisi magazine Mauser M712.
Menyindirku Shade? Geez.. seandainya kejadian tidak terduga seperti ini tidak terjadi, tentu semua senapan api yang kubawa akan menjadi berguna. Pierre menjawab dan menghela nafas panjang sembari mengambil handgun handgun miliknya dan menyimpannya pada holster di tubuhnya.
Benar kamu tidak mau menyimpan satu senjata api pun Elenna? Million bertanya pada Elenna yang sejak tadi hanya memperhatikan Pierre dan Shade yang sedang sibuk mengambil amunisi dan perlengkapan senjata untuk dibawa.
Tidak terima kasih.. cukup dengan whip ini saja jawab Elenna pelan.
Million tersenyum pada gadis itu. sang pemuda kemudian berjalan dua langkah meninggalkan mobil dan melihat kondisi cuaca di langit. Pemuda yang berambut putih dan berpakaian aristocrat hitam ini lalu melihat jam yang terpasang dilengan kirinya dan kemudian berkata. Waktu yang kita miliki tinggal 62 jam Aku rasa jika beruntung, kita akan sampai di Roma sebelum gelap.
Berjalan di keadaan gelap ditempat terlarang adalah sesuatu yang berbahaya. Pierre berbicara sembari mengangkat satu senapan api Sturmgewehr 44 dan kemudian menenteng dengan kedua tangannya.
Disamping pemuda itu, Elenna yang sejak tadi hanya memperhatikan Anggota Tim yang sibuk bersiap - siap, melihat Shade berjalan duluan meninggalkan Tim yang masih berada disekitar mobil.
Pemuda berbola mata merah melangkah pergi dengan pelan menenteng pedang hitam ditangannya. Angin dingin dari cuaca yg menjelang senja berhembus meniup mantel hitam panjang berhoody yang ia kenakan hingga berkibar. Pandangan sang pemuda yang merupakan salah satu anggota terbaik Order memandang lurus ke jalan panjang yang ada didepannya dan terlihat begitu serius.
Sebaiknya lekas jalan agar kita bisa sampai di perbatasan utara Roma sebelum gelap.
Via Camerata Picena Area
Keempat anggota Order of Silver berjalan dari titik dimana jeep mereka mogok, dan sekarang semakin lama semakin mendekati daerah luar Kota Roma. Mereka semua berjalan cukup cepat tanpa berbicara satu patah kata apapun, dikarenakan sangat waspada melihat kearah sekeliling mereka yang tampak bagitu sepi dan sunyi.
1 jam berlalu dan kini kelompok Eksplorasi sekarang telah berjalan mencapai Area luar kota Roma di daerah Via Camerata Picena. Di sepanjang perjalanan yang mereka lalui hingga masuk ke kota Roma, Anggota Order melihat pemandangan kumuh dari gedung gedung yang kotor yang telah lama ditinggalkan, beserta beberapa deretan mobil mobil tua dijalanan yang terlihat lapuk tak terurus karena termakan oleh waktu. Disamping dari kendaraan warga sipil, Anggota Order melihat juga kendaraan militer truk dan juga beberapa tank tua menjadi bagian dari pemandangan di kota ini.
Kenapa terlihat banyak kendaraan militer disini? Elenna yang bertanya tanya karena sejak perjalanan sampai ditempat ini, ia melihat beberapa kendaraan militer dalam kondisi rusak dan juga dalam posisi terbalik di jalanan.
Aku menduga, ini adalah kendaraan militer yang digunakan oleh Negara tertentu ketika Perang besar itu terjadi. ketika penyerangan terjadi di italia, beberapa armada pasukan musuh mungkin berdiam di kota mati ini. Million berkata menjawab pertanyaan Elenna.
Tapi ada sesuatu yang aneh Million.. kau lihat posisi kendaraan kendaraan itu? seperti terjadi suatu penyerangan pada mereka, namun darah, bekas tembakan peluru ataupun tulang belulang dari para tentara tidak kita temukan disini. Apa kalian sadar, yang kita lihat sejauh ini hanyalah kumpulan benda benda mati dan juga transportasi yang terbengkalai tanpa ada satupun jejak kehidupan disini. Pierre dengan serius berkata sembari melirik kearah kanan dan kiri dengan waspada memperhatikan gedung gedung dan pohon disekeliling mereka.
Kau membuatku takut Pierre Elenna berkata dan terlihat kecemasan terpancar dari raut wajahnya karena mendengar apa yang sebelumnya dikatakan Pria berkacamata didepannya.
Shade yang berjalan dibarisan paling depan kemudian berhenti berjalan dan diikuti pula oleh anggota yang lainnya yang berada dibelakangnya.
Coba lihatlah kelangit.. Apa aku saja yang merasakan berbeda, atau kalian juga merasakan hal yang sama Shade berbicara sembari menegadahkan kepalanya kelangit luas yang sekarang terlihat telah mulai senja menuju gelap.
Awannya berbeda Elenna berkata sembari melihat menghadap kelangit.
Keempat anggota Order tercengang memandang cukup lama langit luas yang berada diatas kepala mereka, dimana yang mereka lihat sekarang adalah sebuah pemandangan yang cukup aneh. Langit yang berada dia atas kota Roma tertutup oleh awan merah yang saling bergumul dan terlihat lebih mirip jilatan api yang saling melumat satu sama lain, berkobar membara berputar dan saling mengikat kuat hingga langit dibaliknya tidak dapat terlihat.
Anggota Order memandang awan yang cukup aneh itu hingga tidak terasa cahaya mentari akhirnya tenggelam menghilang perlahan dan memberikan suasana kegelapan malam. Awan aneh yang mereka lihat sebelumnya, sekarang menjadi gelap gulita dan tetap menutupi langit langit kota Roma.
Segalanya menjadi gelap sekarang.. Elenna, Million pegang dua flash light ini.. terangilah jalan, biar aku dan Shade akan menjaga kalian dari belakang. Pierre berbicara dan kemudian mengambil dua buah flashlight berukuran medium dan memberikannya pada Million dan Elenna.
Udara dingin ahirnya muncul disertai bertiupnya angin yang menyentuh tubuh mereka berempat yang tertutupi kegelapan tanpa cahaya. click.. Elenna dan Million menyalakan switch dan terlihatlah berkas panjang cahaya dari senter yang menerangi jalanan.
Elenna yang berada disamping Million lalu berjalan, di sertai dengan Pierre dan Shade yang waspada berjalan dibelakang mereka. ketegangan terasa di tempat itu, sebab suara yang dapat anggota Tim dengar, hanyalah suara langkah kaki mereka yang sedang berjalan. tempat ini benar benar sepi dan sunyi.. bahkan suara serangga bahkan jangkrik pun tidak terdengar gemanya.
Gadis yang mengenakan dress putih yang mengarahkan senternya kejalanan didepannya, merasakan dirinya menjadi begitu gugup dan cemas karena suasana terasa begitu mencekam bagi dirinya.
Kamu baik baik saja Elenna? Million bertanya karena melihat wajah gadis disampingnya terlihat sedikit pucat.
Elenna berusaha untuk tegar dan kemudian menjawab dengan agak gugup. Tidak.. tidak ada apa apa..
Keempat anggota Order terus berjalan pelan sembari menyidik nyidik kearah ujung sisi kiri dan kanan karena takut bila tiba tiba ada sesuatu yang datang.
Berhenti
Tim kemudian berhenti bergerak karena mendengar Shade bicara. Elenna yang masih mengarahkan senternya kedepan, membalikan badannya dan memandang kearah Shade dibelakangnya yang terlihat serius memandang kearah kiri jalan.
Ada apa Shade..? Elenna dengan agak heran bertanya.
Ada sesuatu disini Aku merasakan sejak tadi kita terus diawasi
Elenna menjadi sedikit panic mendengar apa yang Shade ucapkan. Million yang mendengar hal itu juga, bersiaga dengan rapier yang ia pegang dengan tangan kanannya dan memandang kearah sisi kanan.
Pierre yg juga siaga, bergerak dengan cepat mengokang Sturmgewehr 44 ditangannya hingga berbunyi dan kemudian dengan segera mengarahkan senapan itu kearah belakang.

Spoiler for Act 7.3:
Act - 7.3 Fear in Silence and Darkness
Main Road to Rome, Diramazione Rome Nord Area
Dan segalanya bertambah buruk sekarang Pierre mengerutu mengendarai jeep nya dengan pelan. Terlihat dengan mata terbuka, mobil jeep hitam yg dinaiki oleh Tim Order mengeluarkan asap putih dari depan mobilnya.
Terlalu memaksakan mesin hingga terjadi overheat.. hal yang sangat pintar yg kamu lakukan Pierre
Bahh.. kenapa kamu menyalahkanku Shade? Aku hanya berusaha sampai ditujuan secepatnya seperti yang kalian inginkan..
Apa kalian pikir kita bisa sampai ke Roma dengan kendaraan seperti ini? Million yang duduk dibangku belakang bertanya.
Kita berharap saja agar jeep tua hitam ini tidak mogok ditengah jalan..
Tidak lama setelah Pierre menggerutu seperti itu, mobil jeep yang dikendarai Order tiba tiba saja melaju dengan tersendat sendat dan berhenti karena mesinnya mati. Ke empat orang anggota Tim Rome yg menyadari ada ketidak beresan pada mobil yg mereka tumpangi akhirnya turun semua dari mobil jeep itu, dan terlihat Pierre yang sebelumnya mengemudikan mobil, membuka kap mesin mobil didepan dan mencuatlah asap putih ke mukanya yang membuatnya terbatuk - batuk.
Aku rasa kendaraan ini sudah tidak dapat membawa kita sampai di Roma.. Million berkata sembari mengambil Rapier miliknya dari atas mobil jeep.
Jadi sekarang kita harus jalan? Elenna berkata. Million memandang kearah gadis itu dan kemudian menjawab dengan tersenyum. Sepertinya begitu Elenna.
Tidak jauh dari Million dan Elenna, terlihat Shade berjalan mendekati Pierre yang tadi telah berusaha menjauh dari kap mobil dengan masih terbatuk batuk. Shade yang memegang pedang hitam ditangan kanannya itu kemudian berkata pada rekannya yang sedang berusaha menghirup udara bersih.
Dimana posisi kita sekarang Pierre?
Sebentar Shade.. uhukk..uhukk.. haahhhh.. sekarang kita berada di Diramazione Rome Nord.. jalur jalan utama menuju ke kota Roma.
Berapa jarak yang harus ditempuh dari tempat ini untuk sampai ke kota Roma?
Aku tidak tahu pasti. mungkin sekitar.. hmm 6 sampai 8 Km.
Shade kemudian berpikir sejenak sembari memandang ke ujung jalan luas yang ada di depannya. Tidak terlalu jauh.. baiklah sebaiknya kita bersiap untuk memulai perjalanan dengan berjalan kaki.
Tim Order kemudian berkumpul di sekitar jeep dan mengambil perlengkapan yang ada yg sebelumnya mereka bawa dari Avalon.
Pada akhirnya terlalu banyak membawa senjata tidak ada gunanya.. Shade berkata sembari mengambil persediaan amunisi magazine Mauser M712.
Menyindirku Shade? Geez.. seandainya kejadian tidak terduga seperti ini tidak terjadi, tentu semua senapan api yang kubawa akan menjadi berguna. Pierre menjawab dan menghela nafas panjang sembari mengambil handgun handgun miliknya dan menyimpannya pada holster di tubuhnya.
Benar kamu tidak mau menyimpan satu senjata api pun Elenna? Million bertanya pada Elenna yang sejak tadi hanya memperhatikan Pierre dan Shade yang sedang sibuk mengambil amunisi dan perlengkapan senjata untuk dibawa.
Tidak terima kasih.. cukup dengan whip ini saja jawab Elenna pelan.
Million tersenyum pada gadis itu. sang pemuda kemudian berjalan dua langkah meninggalkan mobil dan melihat kondisi cuaca di langit. Pemuda yang berambut putih dan berpakaian aristocrat hitam ini lalu melihat jam yang terpasang dilengan kirinya dan kemudian berkata. Waktu yang kita miliki tinggal 62 jam Aku rasa jika beruntung, kita akan sampai di Roma sebelum gelap.
Berjalan di keadaan gelap ditempat terlarang adalah sesuatu yang berbahaya. Pierre berbicara sembari mengangkat satu senapan api Sturmgewehr 44 dan kemudian menenteng dengan kedua tangannya.
Disamping pemuda itu, Elenna yang sejak tadi hanya memperhatikan Anggota Tim yang sibuk bersiap - siap, melihat Shade berjalan duluan meninggalkan Tim yang masih berada disekitar mobil.
Pemuda berbola mata merah melangkah pergi dengan pelan menenteng pedang hitam ditangannya. Angin dingin dari cuaca yg menjelang senja berhembus meniup mantel hitam panjang berhoody yang ia kenakan hingga berkibar. Pandangan sang pemuda yang merupakan salah satu anggota terbaik Order memandang lurus ke jalan panjang yang ada didepannya dan terlihat begitu serius.
Sebaiknya lekas jalan agar kita bisa sampai di perbatasan utara Roma sebelum gelap.
***
Via Camerata Picena Area
Keempat anggota Order of Silver berjalan dari titik dimana jeep mereka mogok, dan sekarang semakin lama semakin mendekati daerah luar Kota Roma. Mereka semua berjalan cukup cepat tanpa berbicara satu patah kata apapun, dikarenakan sangat waspada melihat kearah sekeliling mereka yang tampak bagitu sepi dan sunyi.
1 jam berlalu dan kini kelompok Eksplorasi sekarang telah berjalan mencapai Area luar kota Roma di daerah Via Camerata Picena. Di sepanjang perjalanan yang mereka lalui hingga masuk ke kota Roma, Anggota Order melihat pemandangan kumuh dari gedung gedung yang kotor yang telah lama ditinggalkan, beserta beberapa deretan mobil mobil tua dijalanan yang terlihat lapuk tak terurus karena termakan oleh waktu. Disamping dari kendaraan warga sipil, Anggota Order melihat juga kendaraan militer truk dan juga beberapa tank tua menjadi bagian dari pemandangan di kota ini.
Kenapa terlihat banyak kendaraan militer disini? Elenna yang bertanya tanya karena sejak perjalanan sampai ditempat ini, ia melihat beberapa kendaraan militer dalam kondisi rusak dan juga dalam posisi terbalik di jalanan.
Aku menduga, ini adalah kendaraan militer yang digunakan oleh Negara tertentu ketika Perang besar itu terjadi. ketika penyerangan terjadi di italia, beberapa armada pasukan musuh mungkin berdiam di kota mati ini. Million berkata menjawab pertanyaan Elenna.
Tapi ada sesuatu yang aneh Million.. kau lihat posisi kendaraan kendaraan itu? seperti terjadi suatu penyerangan pada mereka, namun darah, bekas tembakan peluru ataupun tulang belulang dari para tentara tidak kita temukan disini. Apa kalian sadar, yang kita lihat sejauh ini hanyalah kumpulan benda benda mati dan juga transportasi yang terbengkalai tanpa ada satupun jejak kehidupan disini. Pierre dengan serius berkata sembari melirik kearah kanan dan kiri dengan waspada memperhatikan gedung gedung dan pohon disekeliling mereka.
Kau membuatku takut Pierre Elenna berkata dan terlihat kecemasan terpancar dari raut wajahnya karena mendengar apa yang sebelumnya dikatakan Pria berkacamata didepannya.
Shade yang berjalan dibarisan paling depan kemudian berhenti berjalan dan diikuti pula oleh anggota yang lainnya yang berada dibelakangnya.
Coba lihatlah kelangit.. Apa aku saja yang merasakan berbeda, atau kalian juga merasakan hal yang sama Shade berbicara sembari menegadahkan kepalanya kelangit luas yang sekarang terlihat telah mulai senja menuju gelap.
Awannya berbeda Elenna berkata sembari melihat menghadap kelangit.
Keempat anggota Order tercengang memandang cukup lama langit luas yang berada diatas kepala mereka, dimana yang mereka lihat sekarang adalah sebuah pemandangan yang cukup aneh. Langit yang berada dia atas kota Roma tertutup oleh awan merah yang saling bergumul dan terlihat lebih mirip jilatan api yang saling melumat satu sama lain, berkobar membara berputar dan saling mengikat kuat hingga langit dibaliknya tidak dapat terlihat.
Anggota Order memandang awan yang cukup aneh itu hingga tidak terasa cahaya mentari akhirnya tenggelam menghilang perlahan dan memberikan suasana kegelapan malam. Awan aneh yang mereka lihat sebelumnya, sekarang menjadi gelap gulita dan tetap menutupi langit langit kota Roma.
Segalanya menjadi gelap sekarang.. Elenna, Million pegang dua flash light ini.. terangilah jalan, biar aku dan Shade akan menjaga kalian dari belakang. Pierre berbicara dan kemudian mengambil dua buah flashlight berukuran medium dan memberikannya pada Million dan Elenna.
Udara dingin ahirnya muncul disertai bertiupnya angin yang menyentuh tubuh mereka berempat yang tertutupi kegelapan tanpa cahaya. click.. Elenna dan Million menyalakan switch dan terlihatlah berkas panjang cahaya dari senter yang menerangi jalanan.
Elenna yang berada disamping Million lalu berjalan, di sertai dengan Pierre dan Shade yang waspada berjalan dibelakang mereka. ketegangan terasa di tempat itu, sebab suara yang dapat anggota Tim dengar, hanyalah suara langkah kaki mereka yang sedang berjalan. tempat ini benar benar sepi dan sunyi.. bahkan suara serangga bahkan jangkrik pun tidak terdengar gemanya.
Gadis yang mengenakan dress putih yang mengarahkan senternya kejalanan didepannya, merasakan dirinya menjadi begitu gugup dan cemas karena suasana terasa begitu mencekam bagi dirinya.
Kamu baik baik saja Elenna? Million bertanya karena melihat wajah gadis disampingnya terlihat sedikit pucat.
Elenna berusaha untuk tegar dan kemudian menjawab dengan agak gugup. Tidak.. tidak ada apa apa..
Keempat anggota Order terus berjalan pelan sembari menyidik nyidik kearah ujung sisi kiri dan kanan karena takut bila tiba tiba ada sesuatu yang datang.
Berhenti
Tim kemudian berhenti bergerak karena mendengar Shade bicara. Elenna yang masih mengarahkan senternya kedepan, membalikan badannya dan memandang kearah Shade dibelakangnya yang terlihat serius memandang kearah kiri jalan.
Ada apa Shade..? Elenna dengan agak heran bertanya.
Ada sesuatu disini Aku merasakan sejak tadi kita terus diawasi
Elenna menjadi sedikit panic mendengar apa yang Shade ucapkan. Million yang mendengar hal itu juga, bersiaga dengan rapier yang ia pegang dengan tangan kanannya dan memandang kearah sisi kanan.
Pierre yg juga siaga, bergerak dengan cepat mengokang Sturmgewehr 44 ditangannya hingga berbunyi dan kemudian dengan segera mengarahkan senapan itu kearah belakang.
*******
0
Kutip
Balas