Kaskus

Story

cupacupacakesAvatar border
TS
cupacupacakes
Ketika Cinta Dipisahkan Oleh Kematian
anasabilaAvatar border
tien212700Avatar border
xandlerAvatar border
xandler dan 2 lainnya memberi reputasi
3
95.9K
1.5K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
cupacupacakesAvatar border
TS
cupacupacakes
#967
selesai makan rafi langsung kembali ke tempat training dan aku kembali ke kamar. didalam kamar aku masih terbayang dengan wajah iyan dan rara. dan ternyata dia anak kembar, tapi tidak begitu identik.

aku menunggu rafi lama sekali, sudah pukul delapan malam dia tak kunjung kembali ke kamar. ku telfon handphonenya ternyata tidak aktif. aku menunggunya sampai aku ketiduran.

aku terbangun ketika mendengar suara pintu terbuka, lalu ada suara yang memanggil-manggil namaku. sepertinya rafi sudah pulang, aku membiarkan suara itu memanggil dan aku kembai memejamkan mataku. rafi terdiam ketika menemukanku tertidur di ranjang, terdengar suara langkah kaki menghampiriku.

di elusnya rambutku, lalu diciumnya keningku seraya mengucap kata maaf karna tidak menghubunginya. tak lama kemudian dia membenarkan posisi tidurku lalu memasangkan selimut di tubuhku.

tak beberapa kemudia rafi menyusulku ke tempat tidur. dia memegangi tanganku sambil meminta maaf eterus menerus. sepertinya dia merasa bersalah karna telah meninggalkanku terlalu lama.

"maaf ya ra, udah ninggalin kamu sendirian" kata rafi sambil mengelus tanganku

"aku nyesel bgt, selesai training tadi aku di ajak temen-temen aku sama boss aku keluar. gak enak mau nolaknya" lanjut rafi bercerita

aku diam saja masih dalam mata terpejam, sampai akhirnya aku benar-benar ketiduran sampai pagi. saat aku terbangun, disampingku masih ada rafi yang masih tidur sambil memelukku. ku singkirkan tangannya, lalu aku bangkit dari tempat tidur untuk mandi. selesai aku mandi rafi belum bangun, ku putuskan untuk pergi ke taman hotel, siapa tau nanti aku bertemu lagi dengan iyan dan rara kecil.

aku menyusuri taman hotel, tapi tak ku temukan mereka disana. aku agak kecewa sebenarnya tapi ya sudahlah, mungkin mereka masih tidur. aku kembali duduk diatas ayunan seperti kemarin, sambil menyenderkan kepalaku di tali pegangan ayunannya.

sekitar satu jam aku di taman, tapi kedua anak itu tidak muncul juga. saat aku ingin pergi, ternyata iyan mengagetkanku dari belakang.

"ayoo tante lagi ngapain" kata iyan sambil menabokku dari belakang

"hhmm tante lagi nungguin kamu tau" kata aku sambil memangkunya

"loh emangnya om yang kemalin itu kemana?" katanya lagi sambil menyilangkan tangannya

"omnya masih tidur dikamar. rara mana?"

"lalanya lagi salapan di situ"

"loh kamu gak ikut sarapan?"

"aku udah duluan dong tante. kan aku hebat jadi makannya cepet. gak kaya lala yang makannya lama"

"kamu pinter banget siih" kataku sambil mencubit pelan hidungnya

akhirnya aku bermain dengan iyan dan rara, karna tak lama dari iyan menghampiriku rara juga ikut bergabung dengan kami. aku bermain sampai siang hari. aku baru sadar kalau dari semalam perutku belum kemasukan makanan, pantas saja kepalaku tiba-tiba pusing.

tapi tiba-tiba pandanganku menjadi kabur lalu aku tidak sadarkan diri. saat aku tersadar aku sudah ada di kamar. disana ada rafi yang terlihat khawatir dan juga ada iyan dan rara.

"tante kenapa?, tadi aku takut pas tiba-tiba tante bobo di taman"

"tante bukan bobo sayang, tapi pingsan" kata rafi menjelaskan

"pingsan itu apa sih om?" tanya rara kebingungan

pingsan itu gak sadarkan diri"

"gak tau ah aku gak ngerti" kaa rara sambil memandangku dan merapikan rambutku

"kalian ko disini?" anyaku pada mereka

"iya tante, aku mau pamit. soalnya kita mau pulang ke jakalta" kata iyan menjelaskan

"pasti tante akan kangen kalian"

"sama tante, kita pasti kangen banget sama tante" jawab rara lalu kemudian mencium pipiku kemudian disusul dengan iyan

"kalian hati-hati yah"

"iya tante" kata mereka berbarengan sambil turun dari tempat tidur

"yuk biar om anter kalian ke mamah kalian"

"ok om, kita pulang duluan ya tante, tante cepet sembuh ya" kata iyan sambil berjalan keluar

"dada tante" pamit rara
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.