Original Posted By ukaya►Malem Gan.., Sis..
Mau berbagi pengalaman pribadi dikit nih

Ni cerita udah hampir 4 tahun yang lalu, tapi masih inget bener di otak. Kaya baru kejadian kemarin sore
Ceritanya gini....
Mungkin bagi agan yang sudah pernah ujian skripsi atau baru mau menginjak ke tahap ini pasti tau persis syarat2nya. Mungkin saya ceritakan secara garis besar saja kali ya, biar ga kepanjangan.
1. Mengajukan proposal judul skripsi (Tugas Akhir).
2. Mengerjakan skripsi
3. Ujian pendadaran
( Ga tau untuk sekarang namanya sama apa tidak, sekarang masih skripsi / TA ya?. Takutnya dah ganti nama

)
Nah, disini kan saya mau menceritakan pengalaman pribadi, saya ceritakan dari tahap 1 dan 3 untuk to the point-nya saja.
Waktu itu, masih inget banget ketika mau mengajukan judul skripsi itu susahnya minta ampun. Maklum lah, namanya juga mahasiswa dengan nilai yang pas-pasan. (cari judul saja susah, apalagi ngerjain

). Kenapa mencari judul skripsi itu saya anggap susah? Ya karena judul itu yang nantinya akan saya kerjakan dan tentunya akan ada pengembangan teori-teori di Bab-Bab selanjutnya. Karena minimnya ilmu, tentunya judul skripsi harus sesuai dengan kemampuan saya apa bisa atau tidak nantinya. Karena kalau salah mengambil atau mengajukan judul, semua pasti tahu, skripsi ga bakalan kelar-kelar sampai beberapa smester
Waktu itu, saya ambil jurusan tehnik informatika di salah satu perguruan tinggi swasta di jogja. Judul skripsi yang saya ajukan waktu itu adalah "SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN PALAWIJA" dengan rencana atau bekerjasama dengan BPTPH (Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura) di Yogyakarta. Karena rata-rata teman seangkatan saya waktu itu sudah lulus semua, jadi mungkin sudah waktunya saya mengajukan TA, dari pada jadi gembel terus di malioboro
Esok harinya, dengan niat yang menggebu, saya mengajukan atau istliahnya curhat dulu, ngomong sama kajur atau apa namanya waktu itu, lupa. Sebut saja namanya "bu win". Seperti kebanyakan mahasiwa lainnya yang masih culun, dan sok pinter kaya saya waktu itu, masuk ke ruang dosen dngan hati berdebar dan berharap judul TA bisa di terima dengan lancar. Karena kalau samapi di tolak, celakalah... Harus mikir judul TA berbulan2 lagi, padahal ilmunya pas-pasan
Sesampainya di meja bu win, dengan sok ramah, saya pura2 senyum dan mengutarakan nniat untuk mengajukan judul TA. Parahnya, waktu itu kayaknya bu win lagi sibuk karena saya lihat beliau nyambi baca2 sesuatu (lagi koreksi nilai kali

). Perasaan tidak enak hatipun muncul, dan ternyata benar, bu win bilang dengan santainya "wah, sistem itu sudah banyak yang pakai, coba kamu ganti judul yang lain ya" langsung saja perasaan "down" menyelimuti hati ini. Dengan berat hati sayapun meninggalkan mejanya bu win. Usaha pertama "DITOLAK"
Saya pantang putus asa, keesokan harinya, saya kembali menemui beliau dengan memberikan alasan yang bermacam-macam. bahwa judul ini masih bisa di pake lah... sangat berguna bagi petani lah... ini lah, itu lah... pokoknya semua kata-kata saya keluarkan guna meng'Goal"kan judul TA tersebut. Karena kalau tidak "goal" ya tau sendiri, bakal molor lagi. Tapi apa boleh dikata, emang ibu yang satu ini terkenal juteknya. usaha kedua "DITOLAK" lagi
Sambil mikir di kamar kost2an, yang cuma 2,5 x 3m kira-kira gimana ya judul ini bisa goal? Hm...m... saya punya ide

Kenapa tidak di print aja dulu judulnya atau proposalnya? Ya, benar... saya bergegas ngidupin komputer, dan sok sibuk membuat sebuah proposal dengan judul yang sama, yaitu: "SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN PALAWIJA" walaupun cuma copas kata-katanya

. Memang resikonya 50:50 untuk diterima, karena kemarin sudah gagal sebanyak 2 kali. Jika gagal lagi, berarti harus ganti judul baaru. tapi, jika proposal ini berhasil, berarti saya sudah punya rangkuman TA dari bab I - Bab III.
akhir cerita, setelah proposal jadi, sudah rapi, sudah di print, keesokan harinya saya berangkat lagi kekampus dengan pakaian yang rapi dan tampang yang agak berbeda, berharap bu win bisa lupa dengan tampang ane waktu lusa kemarin

. Sesampainya di meja bu win, saya langsung mengajukan judul yang kemarin dengan judul yang sama tetapi sekarang sudah dalam bentuk tulisan.
"Siang bu win, saya mau mengajukan judul skripsi, saya sudah melakukan riset dan sudah mendatangi balai terkait untuk bekerjasama membantu data2 yang saya butuhkan untuk menyelesaikan TA, beliau atau pihak sana sudah menerima. Silahkan bu win melihat dan membaca-baca dulu sebentar (padahal belum riset, cuma omong doang

)". Ternyata, walaupun bu win waktu itu sedang sibuk mengoreksi sesuatu yang entah apa seperti biasanya, setelah saya menyodorkan judul TA dengan hasil print hard copy, mau tidak mau beliau harus baca. Secara emotional memang begitu, kita lebih suka atau lebih tertarik dengan gambar dan tulisan, dibandingkan hanya dengan kata-kata saja. Benar tidak? Dan perasaan saya waktu itu 90% di terima. Dan ternyata benar.... usaha ketiga "BERHASIL" ........
Kesimpulannya disini adalah:
Seperti yang dibicarakan diatas, bahwa ketika kita menyodorkan sesuatu yang nyata, dengan sedikit kerja keras, orang lain akan lebih menghargai kita dari pada kita cuma berbicara tanpa ada kerja. Betul tidak?
Diatas adalah cerita kerja keras saya waktu mengajukan judul TA. Ditolak sebanyak 2 kali, tetapi yang ketiga kalinya berjalan mulus walaupun dengan judul yang sama. Mungkin hanya beberapa orang yang berani melakukan hal seperti itu, tentunya salah satunya termasuk yang baca

. Kebanyakan, ketika mahasiswa mengajukan judul, kemudian di tolak, maka dia akan bingung dan mencari judul atau alternatif judul yang lain. IYa, itu sih tidak masalah. yang jadi masalah adalah, apakah kita bisa mencari judul yang kita sendiri belum tentu bisa dan menguasai bidang / judul tersebut.
Cerita berikutnya adalah ketika ujian pendadaran TA. Saya berhasil mendapatkan nilai A. Padahal kata dosen penguji, seharusnya saya dapat nilai B.
Waktu itu, saya hanya ujian pendadaran selama 20 menit, tapi alhamdulillah saya dapat nilai A. Padahal 2 hari kemarin, sahabat saya Ayub, dapat nilai B dengan waktu pendadaran hampir 120 menit
Apa yang saya lakukan?
Biasa, ketika ujian TA di hadapan 4 penguji (yang tanya dosen penguji semua lho, kita bukan lagi main gapleh

) pasti dosen penguji menanyakan materi yang kita ajukan di depan. Saya cuma menjawab sebisanya, dan ketika dosen penguji memberikan argumen lain, saya berusaha mengajukan dada kedepan dan memperhatikan beliau berbicara, solah-olah beliau adalah orang yang sangat berharga dan sangat menguasai materi ini. Sesekali tersenyum dan mengangguk-anggukan kepala dan bilang "oh... begitu ya pak, baik pak. Besok akan saya perbaiki lagi". Selalu seperti itu yang saya lakukan selama hampir 20 menit
Mengapa saya melakukan hal bodoh seperti itu?
Karena waktu itu saya tau, ilmu saya masih cetek. Ketika kita merasa pintar, merasa mastah di bidang itu, ketika ada orang lain, anak kecil atau nubitooll yang sok jago (kaya di kaskus aja

) maka secara naluri, emosi kita akan muncul. Dan disitulah perang akan terjadi...!!! Eyel-eyelan, bantah-bantahan, perang argumen, saling teguh pendirian saling kirim bata, karena masing2 merasa benar. Apalagi mereka dosen. otomatis secara emosional, mereka 80% tidak mau kalah ilmunya dengan mahasiswanya yang baru kemarin sore. Betul tidak? Celakanya lagi, kalau kita terperangkap di situasi seperti ini, dan kita tidak menguasai materi, maka 75% kita gagal dalam ujian. Hal ini memang sudah saya rencanakan, Dan akhirnya apa yang terjadi? Ternyata, saya lulus dengan Nilai A, walaupun ada sedikit refisii.

. lain halnya dengan sahabat saya Ayub. dia selalu ngeyel, dan mempertahankan pendapatnya dari daftar isi samapi daftar pustaka. Dan resikonya berat gan...

Udah ujiannya lama banget, dapat nilai B, dikasih refisi banyak pula...
Saya lihat waktu itu, dari daftar isi sampai daftar pustaka penuh coretan sama lingkaran yang harus di perbaiki...
Update:
satu lagi trik licik nih gan
Emang bener, diakui atau tidak, terkadang dosen juga ada yang mau dikasih upeti ko (kaya kompeni aja

). Ni bukan ane, tapi Temen ane pernah nglakuin ini. Beliin baju koko sama rokok djarum super 1 slop ama tu dosen penguji (ane ga nyaranin, dosa

)
Satu lagi pengalaman temen kaskuser
Ok, mungkin itu saja share dari saya, ambil hikmahnya karena ini adalah sebuah cerita. Berikan yang terbaik....
Jika berkenan...
klik gambar dibawah ini gan ..
KLIK >>>
<<<KLIK
Siapa yang sering memberi, maka dia akan semakin banyak menerima, Tengkyu Cendolnya Gan. Semoga Barokah 