TS
Heilel_Realz012
[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)
Genre : Supernatural / Drama / Tragedy / Occult / Action / Psychological
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)
Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya

![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Quote:
Kita akan bercerita mengenai seorang laki laki
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Spoiler for synopsis pendek:
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini

Spoiler for Novel ilustrasi :
Spoiler for Cover (Agak besar gambarnya):
Spoiler for Character Illustrated:
Spoiler for character cast:
Spoiler for Shade with the First Killer:
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Spoiler for Elenna Mission rome outfit:
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Spoiler for Concept Art First book:
Spoiler for Concept Art second book:
Quote:
***** INDEX STORY *****
The First Book - After Inctum (Beginning) Part 1 Part 2 [COMPLETED]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
Quote:
Diablo Falling Saga
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Spoiler for Referensi Bacaan:
0
18.7K
Kutip
545
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Heilel_Realz012
#207
update lagi ~ end of ACT - 5 fiuuuhh 
Act 5.26 Who Am I?
Kraaaak
Terdengar suara leher patah bersama dengan suara tanduk kanan Behemoth yang juga ikut patah. The plague memegang patahan tanduk itu dengan tangan kirinya. Ia melihat dengan bengis, sosok besar hewan buas di kakinya sekarang sudah tidak bernafas lagi.
Sosok hitam itu terdiam sejenak memandang tubuh besar tak bernyawa dari Lord of Lands.
Dia menggeram dan kemudian mengarahkan patahan tanduk hitam ditangannya ke wajah makhluk yg sudah tidak bernafas itu. Hujaman demi hujaman dilepaskan. Pencaran darah berwarna merah terlihat bercipratan mewarnai apa yg sosok hitam begis itu sedang lakukan.
Dalam hati Shade berteriak karena melihat lawan yang dihadapinya kini telah tidak bernyawa. Dia kesal dan tidak dapat mengendalikan amarah serta pikirannya. Kegilaan terjadi, ia hanya dapat memikirkan satu hal dalam kepalanya yaitu bunuh, bunuh, dan bunuh.
CKRAAAAKKK!!!
The Plague berhenti. Dia yang sekarang tengah berlutut dan bersimbah darah, menusukan tanduk hitam yang ia pegang tepat ke tongkorak kepala makhluk itu hingga menembus.
Sejenak keadaan menjadi sunyi senyap. The Plague tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya. Anggota order of Silver yang berada di jalananpun diam tidak bersuara dan memikirkan apa yang sebenarnya telah terjadi di atas sana, sebab tidak ada lagi suara erangan ataupun teriakan menyeramkan yang terdengar.
Apa yang terjadi? ucap salah seorang anggota Order yang sedang berdiri.
Ditengah kesunyian dan ketegangan dari orang orang, Sebuah bayangan hitam besar tercetak di jalanan. Bayangan itu cukup besar hingga menarik perhatian semua orang yang sedang terdiam disana.
Suara benda besar yang jatuh terdengar. Semua orang orang yang melihat itu terdiam membisu.
Tubuh besar besar Behemoth terbaring di jalanan dengan kondisi yang mengenaskan. Perutnya sobek hingga organ bagian dalam tubuhnya hancur berantakan dan beberapa terburai keluar. Kedua tangannya putus mengeluarkan darah. Leher nya patah dan mukanya sudah tidak berbentuk lagi dimana disana yang terlihat terdapat tanbduk besar panjang dan hitam yang menembus kepalanya.
Semua orang diam tercengang. Jantung Pierre berdegup kencang. Ia benar benar tidak menyangka, hewan buas yang dilawan sebelumnya yang bahkan sangat sulit untuk di lukai walaupun telah menggunakan pelontar RPG-7, ternyata berakhir dengan kondisi yang tragis.
Order tidak dapat sedikitpun melukai tubuh Behemoth. Tapi Dia dapat membuat Behemoth menjadi seperti ini.. Dia bisa membuat makhluk yang tahan sayatan dan ledakan menjadi seperti ini..
Pierre dapat merasakan bahwa The Plague adalah makhluk yang lebih mengerikan dari Behemoth. Tubuhnya sedikit bergetar, ya pemuda berkacamata itu merasakan ketakutan. Makhluk hitam itu lebih sadis, begis, dan berbahaya daripada sosok yg telah terbaring tidak bernyawa sekarang.
Elenna yang berada didepan Pierre hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan kirinya. Ia merasakan cukup mual hingga ia memalingkan wajahnya tidak kuat melihat kondisi tubuh behemoth.
The Plague yang masih berada di atap gedung memandang kearah jalanan dibawahnya. Ia melihat banyak manusia yang sedang berdiri dan memusatkan perhatiannya pada bangkai hewan besar yang telah ia bunuh.
The Plague menggerakan lengan kirinya kedepan. Sosok hitam ini melihat telapak tangan kirinya dan menyadari bahwa itu bukanlah tangannya. Shade terguncang, ia kemudian melihat keseluruhan tubuhnya dan sadar itu bukanlah tubuhnya.
Dalam sekejap keadaan berubah menjadi gelap. Visualisasi lingkungan di sekeliling Shade kini kembali berubah.
The Plague berdiri di suatu tempat. Di sekeliling dirinya yang ada hanyalah kegelapan pekat. Dia tidak dapat melihat apapun ditempat ini. The Plague bergerak berjalan dan merasakan bahwa permukaan tanah yang ia injak itu basah seperti tergenang.
Ketika ia melihat kebawah, tiba tiba cahaya muncul dari situ dan memperlihatkan bahwa ia sekarang sedang berjalan di genangan darah.
Shade melihat genangan darah beserta bangkai potongan tubuh manusia yang terpotong potong bertebaran dimana - mana. Bahkan dibeberapa sudut yang dapat terlihat, bangkai bangkai manusia itu saling bertumpuk hingga membentuk gunung.
Shade benar benar terguncang. Ia kemudian melihat cerminan dirinya sendiri dari genangan darah yang mengalir di permukaan tanah. Shade shock melihat sosok yang ia lihat dengan kedua matanya. Ya, ia sangat kaget melihat Sosok setan berwarna hitam yang terus mengalirkan air mata darah di wajahnya.
Itu bukan aku.. haha.. itu bukan diriku
Shade tidak percaya apa yang dia lihat.. Ia melihat cerminan dirinya yang berada di genangan darah itu sedang tertawa terbahak bahak seperti apa yang sedang ia lakukan sekarang.
Itu bukan Aku!!!! The Plague berteriak begitu kencang dan bergerak melepaskan pukulan pada genangan darah yang memperlihatkan sosok dirinya.
Cipratan darah yg dingin berhamburan mengenai dirinya. Shade sadar apa yang telah terjadi.. dan apa yang telah ia lakukan sebelumnya.
Ketika kesadarannya telah mulai pulih, Visualisasi suasana lingkungan kembali berubah dimana sekarang The Plague telah berada dijalanan dengan posisi berlutut menunduk dan tangan kiri nya berada pada posisi memukul tanah hingga memberikan effect retakan yang cukup luas.
Makhluk hitam bertanduk itu kemudian berdiri tegap. Tepat beberapa meter didepan dirinya berdiri sosok Elenna dan juga Pierre. The Plague dan Elenna saling memandang beberapa saat. Shade dapat merasakan rasa ketakutan sang gadis ketika ia memandang matanya.
The Plague yang memegang pedang hitam di tangan kanannya kemudian mulai maju melangkah pelan. Langkah demi langkah ia lakukan semakin mendekat kearah kedua sosok manusia di hadapannya.
Pierre yang masih dalam dilemma dan juga kebingungan mencoba membidikan senjata yang ia pegang namun di cegah oleh Elenna. Elenna kemudian beranjak dari posisinya dan melangkah maju dua langkah kedepan sebelum berhenti.
Sang gadis melihat sekarang muncul uap asap hitam mengepul dari sosok makhluk itu yang masih tetap melangkah. Terlihat semakin lama Kepulan yang uap hitam yg kecil kini berubah menjadi kepulan uap hitam besar sampai menutup keseluruhan tubuh makhluk hitam bertanduk itu.
Tiba tiba terdengar suara dentangan pedang jatuh berbentur dengan tanah. Elenna yang masih tetap berdiri, menunggu apa yang selanjutnya akan terjadi.
Semua orang diam dan mengamati dengan seksama kepulan uap hitam yang terus bergerak maju. Tidak lama kemudian, uap hitam pekat itu menghilang dan memperlihatkan sosok pemuda dengan mantel hitam panjang, berambut hitam dan berbola mata merah, berjalan dengan dipenuhi banyak luka ditubuhnya.
Shade.. Elenna berkata.
Shade yang berjalan dengan sempoyongan kemudian berhenti melangkah sekitar 1 setengah meter dari posisi Elenna. Pemuda yang sedang terngah engah bernafas dengan darah yang mengalir keluar dari mulutnya itu memandang Elenna dengan tatapan yang sayu.
Katakan.. siapa aku
Eh? Elenna kaget dengan pertanyaan Shade.
Ckrekk! Shade dengan sangat cepat mengambil Mauser C96 dari holdster dibelakang pinggangnya dan menodongkan senjata api itu menggunakan tangan kirinya tepat mengarah ke kepala Elenna.
Semua anggota Order yang berada di sekitar tempat itu kaget. Pierre dan beberapa anggota Oder yang masih memiliki sedikit amunisi di dalam senapannya, dengan refleks ikut menodongkan senjatanya pada Shade.
Katakan.. Siapa Aku..? Apa sebenarnya Aku..? Shade berkata dan kini menatap tajam wajah Elenna.
Elenna diam memandang wajah sang pemuda. Ia tahu, Shade sedang kebingungan dan tidak segan untuk menembaknya seperti apa yang pernah dilakukannya dulu.
Siapa Aku..? Shade kembali bertanya dengan nafas yang agak berat.
Pemuda itu kehilangan kesadarannya dengan perlahan. ia merasakan kepalanya menjadi begitu berat, keadaan sekitarnya menjadi buram, dan tubuhnya serasa kehilangan tenaga.
Tepat ketika itu dimana Elenna belum menjawab pertanyaan sang pemuda, tubuh Shade rubuh bersamaan dengan jatuhnya Mauser C96 dari tangan kirinya. Tubuh sang pemuda berbola mata merah yang telah kehilangan tenaga itu jatuh dengan pelan ke pelukan Elenna hingga membuat Elenna berlutut di jalan.
Semua orang terdiam dan tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Viator yang sedang terbaring kesakitan meringkuk dipangkuan Elenna. Ia bernafas terngah engah sembari kembali mengucapkan pertanyaan. Siapa aku..? katakan siapa aku..?
Elenna yg mendengar kata kata pilu itu, kemudian tertunduk sedih dan memeluk erat kepala Shade di dadanya.
Kau adalah manusia Kau adalah manusia dan selalu seperti itu Shade..

Spoiler for Act - 5.26:
Act 5.26 Who Am I?
Kraaaak
Terdengar suara leher patah bersama dengan suara tanduk kanan Behemoth yang juga ikut patah. The plague memegang patahan tanduk itu dengan tangan kirinya. Ia melihat dengan bengis, sosok besar hewan buas di kakinya sekarang sudah tidak bernafas lagi.
Sosok hitam itu terdiam sejenak memandang tubuh besar tak bernyawa dari Lord of Lands.
Dia menggeram dan kemudian mengarahkan patahan tanduk hitam ditangannya ke wajah makhluk yg sudah tidak bernafas itu. Hujaman demi hujaman dilepaskan. Pencaran darah berwarna merah terlihat bercipratan mewarnai apa yg sosok hitam begis itu sedang lakukan.
Kenapa diam!!! Ayo bergerak!! Lawan Aku!!
Dalam hati Shade berteriak karena melihat lawan yang dihadapinya kini telah tidak bernyawa. Dia kesal dan tidak dapat mengendalikan amarah serta pikirannya. Kegilaan terjadi, ia hanya dapat memikirkan satu hal dalam kepalanya yaitu bunuh, bunuh, dan bunuh.
CKRAAAAKKK!!!
The Plague berhenti. Dia yang sekarang tengah berlutut dan bersimbah darah, menusukan tanduk hitam yang ia pegang tepat ke tongkorak kepala makhluk itu hingga menembus.
Sejenak keadaan menjadi sunyi senyap. The Plague tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya. Anggota order of Silver yang berada di jalananpun diam tidak bersuara dan memikirkan apa yang sebenarnya telah terjadi di atas sana, sebab tidak ada lagi suara erangan ataupun teriakan menyeramkan yang terdengar.
Apa yang terjadi? ucap salah seorang anggota Order yang sedang berdiri.
Ditengah kesunyian dan ketegangan dari orang orang, Sebuah bayangan hitam besar tercetak di jalanan. Bayangan itu cukup besar hingga menarik perhatian semua orang yang sedang terdiam disana.
GUSSSRAAAAAAKKK!!!!
Suara benda besar yang jatuh terdengar. Semua orang orang yang melihat itu terdiam membisu.
Tubuh besar besar Behemoth terbaring di jalanan dengan kondisi yang mengenaskan. Perutnya sobek hingga organ bagian dalam tubuhnya hancur berantakan dan beberapa terburai keluar. Kedua tangannya putus mengeluarkan darah. Leher nya patah dan mukanya sudah tidak berbentuk lagi dimana disana yang terlihat terdapat tanbduk besar panjang dan hitam yang menembus kepalanya.
Semua orang diam tercengang. Jantung Pierre berdegup kencang. Ia benar benar tidak menyangka, hewan buas yang dilawan sebelumnya yang bahkan sangat sulit untuk di lukai walaupun telah menggunakan pelontar RPG-7, ternyata berakhir dengan kondisi yang tragis.
Order tidak dapat sedikitpun melukai tubuh Behemoth. Tapi Dia dapat membuat Behemoth menjadi seperti ini.. Dia bisa membuat makhluk yang tahan sayatan dan ledakan menjadi seperti ini..
Pierre dapat merasakan bahwa The Plague adalah makhluk yang lebih mengerikan dari Behemoth. Tubuhnya sedikit bergetar, ya pemuda berkacamata itu merasakan ketakutan. Makhluk hitam itu lebih sadis, begis, dan berbahaya daripada sosok yg telah terbaring tidak bernyawa sekarang.
Elenna yang berada didepan Pierre hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan kirinya. Ia merasakan cukup mual hingga ia memalingkan wajahnya tidak kuat melihat kondisi tubuh behemoth.
The Plague yang masih berada di atap gedung memandang kearah jalanan dibawahnya. Ia melihat banyak manusia yang sedang berdiri dan memusatkan perhatiannya pada bangkai hewan besar yang telah ia bunuh.
Manusia?
The Plague menggerakan lengan kirinya kedepan. Sosok hitam ini melihat telapak tangan kirinya dan menyadari bahwa itu bukanlah tangannya. Shade terguncang, ia kemudian melihat keseluruhan tubuhnya dan sadar itu bukanlah tubuhnya.
Apa yang terjadi padaku?
Dalam sekejap keadaan berubah menjadi gelap. Visualisasi lingkungan di sekeliling Shade kini kembali berubah.
Dimana ini?
The Plague berdiri di suatu tempat. Di sekeliling dirinya yang ada hanyalah kegelapan pekat. Dia tidak dapat melihat apapun ditempat ini. The Plague bergerak berjalan dan merasakan bahwa permukaan tanah yang ia injak itu basah seperti tergenang.
Ketika ia melihat kebawah, tiba tiba cahaya muncul dari situ dan memperlihatkan bahwa ia sekarang sedang berjalan di genangan darah.
Shade melihat genangan darah beserta bangkai potongan tubuh manusia yang terpotong potong bertebaran dimana - mana. Bahkan dibeberapa sudut yang dapat terlihat, bangkai bangkai manusia itu saling bertumpuk hingga membentuk gunung.
Shade benar benar terguncang. Ia kemudian melihat cerminan dirinya sendiri dari genangan darah yang mengalir di permukaan tanah. Shade shock melihat sosok yang ia lihat dengan kedua matanya. Ya, ia sangat kaget melihat Sosok setan berwarna hitam yang terus mengalirkan air mata darah di wajahnya.
Itu bukan aku.. haha.. itu bukan diriku
Shade tidak percaya apa yang dia lihat.. Ia melihat cerminan dirinya yang berada di genangan darah itu sedang tertawa terbahak bahak seperti apa yang sedang ia lakukan sekarang.
Itu bukan Aku!!!! The Plague berteriak begitu kencang dan bergerak melepaskan pukulan pada genangan darah yang memperlihatkan sosok dirinya.
Cipratan darah yg dingin berhamburan mengenai dirinya. Shade sadar apa yang telah terjadi.. dan apa yang telah ia lakukan sebelumnya.
Ketika kesadarannya telah mulai pulih, Visualisasi suasana lingkungan kembali berubah dimana sekarang The Plague telah berada dijalanan dengan posisi berlutut menunduk dan tangan kiri nya berada pada posisi memukul tanah hingga memberikan effect retakan yang cukup luas.
Makhluk hitam bertanduk itu kemudian berdiri tegap. Tepat beberapa meter didepan dirinya berdiri sosok Elenna dan juga Pierre. The Plague dan Elenna saling memandang beberapa saat. Shade dapat merasakan rasa ketakutan sang gadis ketika ia memandang matanya.
Apa yang sebenarnya sudah kulakukan?
The Plague yang memegang pedang hitam di tangan kanannya kemudian mulai maju melangkah pelan. Langkah demi langkah ia lakukan semakin mendekat kearah kedua sosok manusia di hadapannya.
Pierre yang masih dalam dilemma dan juga kebingungan mencoba membidikan senjata yang ia pegang namun di cegah oleh Elenna. Elenna kemudian beranjak dari posisinya dan melangkah maju dua langkah kedepan sebelum berhenti.
Sang gadis melihat sekarang muncul uap asap hitam mengepul dari sosok makhluk itu yang masih tetap melangkah. Terlihat semakin lama Kepulan yang uap hitam yg kecil kini berubah menjadi kepulan uap hitam besar sampai menutup keseluruhan tubuh makhluk hitam bertanduk itu.
Tiba tiba terdengar suara dentangan pedang jatuh berbentur dengan tanah. Elenna yang masih tetap berdiri, menunggu apa yang selanjutnya akan terjadi.
Semua orang diam dan mengamati dengan seksama kepulan uap hitam yang terus bergerak maju. Tidak lama kemudian, uap hitam pekat itu menghilang dan memperlihatkan sosok pemuda dengan mantel hitam panjang, berambut hitam dan berbola mata merah, berjalan dengan dipenuhi banyak luka ditubuhnya.
Shade.. Elenna berkata.
Shade yang berjalan dengan sempoyongan kemudian berhenti melangkah sekitar 1 setengah meter dari posisi Elenna. Pemuda yang sedang terngah engah bernafas dengan darah yang mengalir keluar dari mulutnya itu memandang Elenna dengan tatapan yang sayu.
Katakan.. siapa aku
Eh? Elenna kaget dengan pertanyaan Shade.
Ckrekk! Shade dengan sangat cepat mengambil Mauser C96 dari holdster dibelakang pinggangnya dan menodongkan senjata api itu menggunakan tangan kirinya tepat mengarah ke kepala Elenna.
Semua anggota Order yang berada di sekitar tempat itu kaget. Pierre dan beberapa anggota Oder yang masih memiliki sedikit amunisi di dalam senapannya, dengan refleks ikut menodongkan senjatanya pada Shade.
Katakan.. Siapa Aku..? Apa sebenarnya Aku..? Shade berkata dan kini menatap tajam wajah Elenna.
Elenna diam memandang wajah sang pemuda. Ia tahu, Shade sedang kebingungan dan tidak segan untuk menembaknya seperti apa yang pernah dilakukannya dulu.
Siapa Aku..? Shade kembali bertanya dengan nafas yang agak berat.
Pemuda itu kehilangan kesadarannya dengan perlahan. ia merasakan kepalanya menjadi begitu berat, keadaan sekitarnya menjadi buram, dan tubuhnya serasa kehilangan tenaga.
Tepat ketika itu dimana Elenna belum menjawab pertanyaan sang pemuda, tubuh Shade rubuh bersamaan dengan jatuhnya Mauser C96 dari tangan kirinya. Tubuh sang pemuda berbola mata merah yang telah kehilangan tenaga itu jatuh dengan pelan ke pelukan Elenna hingga membuat Elenna berlutut di jalan.
Semua orang terdiam dan tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Viator yang sedang terbaring kesakitan meringkuk dipangkuan Elenna. Ia bernafas terngah engah sembari kembali mengucapkan pertanyaan. Siapa aku..? katakan siapa aku..?
Elenna yg mendengar kata kata pilu itu, kemudian tertunduk sedih dan memeluk erat kepala Shade di dadanya.
Kau adalah manusia Kau adalah manusia dan selalu seperti itu Shade..
******
0
Kutip
Balas