- Beranda
- Stories from the Heart
The Weather of Life
...
TS
Belajargitar
The Weather of Life
permisi agan2 semua
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
The Weather of Life
Spoiler for index:
INDEX
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
Spoiler for Part 1:
Quote:
Part 1. The Warm Wind
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
anasabila memberi reputasi
1
8.7K
Kutip
110
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Belajargitar
#111
Spoiler for Lanjutan Part 8:
Quote:
Tentang apa nona? kata Maggie
Hmm..tentang..ah, tidak apa-apa..bukan tentang apa-apa, haha.. kata Ayrin sambil tertawa kecil.
Tentang pria ya, nona? Hmm..aku sudah tahu dari awal. Kata Maggie sambil menahan tawa.
Ah,, bukan, aku tidak mau bertanya tentang itu, Kau ini. Kata Ayrin sambil menunduk.
Hahaha, maafkan saya nona. Kalau begitu, nona ingin tahu tentang apa? kata Maggie
Umm..apa kau tahu tentang Erials Café yang ada di jalan Higgins? Tanya Ayrin.
Jalan Higgins? Aah..iya, aku mendengarnya dari orang-orang di pasar. Kenapa Nona? kata Maggie yang mulai penasaran dengan pertanyaan Ayrin.
Ah, tidak apa-apa memangnya apa yang orang-orang katakan tentang café itu? Apa ada sesuatu dengan café itu? kata Ayrin yang menghetikan makannya saat mendengar jawaban Maggie tadi.
Aku tidak tahu kebenarannya, tapi mereka bilang ada orang yang bekerja di café itu, yang dulu bekerja di Moads Dinner. Apa aku sudah pernah bilang jika Moads Dinner adalah kedai makan pertama yang ada di Northem? kata Maggie.
Hmm,,iya, aku ingat itu. Lalu kenapa? Apa hubungannya dengan orang itu? kata Ayrin yang semakin penasaran.
Ibu-ibu disana bergosip tentang dua café itu. Ada seseorang yang dulu bekerja di Moads Dinner, sekarang bekerja di Erials café. Kata mereka, orang itu mencuri resep rahasia dari Moads dan menggunakannya lagi di café baru itu, dan si pelaku itu juga sangat tidak menjaga kebersihan makanannya. Aku juga tidak tahu siapa pelakunya dan apakah itu benar atau tidak. jelas Maggie
Begitukah? Hmm, tapi bukankah Moads Dinner sudah hampir tutup setahun lalu karena pelanggannya berkurang?. Kata Ayrin
Iya nona, waktu itu Moads hampir tutup. Beberapa karyawannya juga memilih pergi dari situ. Tapi belakangan ini Moads jadi ramai lagi. Jawab Maggie, Ayrin mengerutkan keningnya, dia merasa ada sesuatu yang janggal.
Kenapa Moads bisa tiba-tiba ramai lagi bersamaan dengan bukanya Erials café? Sepertinya ada sebuah kecurangan yang terjadi. Pikir Ayrin.
Umm..apa lagi yang kau tahu? Tanya Ayrin lagi.
Hmm dulu Moads hampir tutup karena ada sebuah gossip tentang masalah kebersihan di kedai itu. Waktu itu juga orang-orang bilang, Moads menjual roti yang sudah berjamur. Itulah sebabnya kedai itu ditinggalkan. Tapi kenapa nona ingin tahu hal-hal seperti ini? kata Maggie.
Ah, tidak apa-apa, aku hanya ingin tahu. Kemarin aku ke Erials café, tapi café itu sepi sekali. Kata Ayrin yang melanjutkan makan malamnya.
Hha? Nona datang kesana? Apa nona tidak percaya dengan gossip gossip itu? Bagaimana dengan kebersihan di sana? Tanya Maggie yang sedikit terkejut.
Bertahun-tahun aku tinggal disini, aku sudah memutuskan untuk menutup telingaku dari gossip gossip orang-orang disini. Aku hanya percaya dengan apa yang aku lihat dan aku rasakan. Kata Ayrin sambil melempar senyum pada Maggie yang hanya menggangguk menanggapi penjelasan Ayrin.
Maggie, makanan ini enak sekali, terimakasih ya.
Bu, terimalah, orang-orang itu biasanya datang pada tanggal-tanggal ini kan bu? kata Erion yang menyodorkan sebuah amplop berisi uang pada ibunya saat makan malam.
Berapa ini? Kalian dapat dari mana uang ini? Tanya Ibunya.
Ini uang untuk pelunasan 2 bulan bu, jadi bulan depan, ibu tidak perlu khawatir orang-orang itu akan datang lagi. Ibu tidak usah pikirkan dari mana kami dapat uangnya. Kata Erelyne.
Dan ini uang untuk ibu sendiri. Kata Erion yang menyodorkan 1 amplop lagi. Tapi ibunya hanya diam dan memandangi amplop-amplop itu.
Ibu kenapa lagi? Ibu sepertinya tidak senang. Tanya Erelyne yang melihat ekspresi kesedihan di wajah ibunya.
Ibu lagi-lagi membuat kalian harus bekerja keras seperti ini, maafkan ibu yang tidak bisa memberikan kalian hidup yang layak. Kata Ibunya. Erion dan Erelyne saling berpandangan.
Bu, aku sudah bilang jangan bicara seperti itu lagi, aku tidak suka mendengarnya. Kata Erelyne
Iya bu, Erelyne benar. Kalau ibu terus merasa membebani kami, kami akan sangat kecewa pada ibu. Jangan seperti itu lagi ya bu. Ibu tenang saja, kami hanya bekerja seperti orang kebanyakan bu, hanya waktunya saja yang lebih banyak terpakai dibandingkan orang lain. Kalau bukan kami yang bekerja keras, ibu akan mengandalkan siapa? Aku beruntung ada Erelyne yang bisa ikut berjuang. Kata Erion sambil memegang tangan ibunya, Erelyne hanya menganguk-angguk tanda setuju dengan Erion. Sebelum kami bisa bekerja, dulu ibu yang bekerja keras sendirian. Rumah ini pun sudah bisa ibu lunasi dengan hasil kerja keras ibu sendiri, jadi sekarang saatnya ibu beristirahat dan biar kami yang mengambil alih. Oke? lanjut Erion.
Tak lama kemudian terdengar seseorang mengetuk pintu. Orang-orang dari perusahaan itu datang lagi. Tepat pukul 8 di minggu ketiga setiap bulan. Bulan lalu orang-orang itu membentak ibu dan Erelyne karena mereka belum bisa membayar uang yang dibebankan perusahaan itu. Erion juga diperlakukan dengan tidak baik saat dia datang ke perusahaan untuk membayarkan uangnya seminggu setelahnya.
Silahkan masuk. Kata Erelyne yang mencoba tetap sopan pada 2 orang pria bertubuh besar yang mengenakan mantel tebal. Erelyne sudah hafal dengan wajah-wajah arogan itu. Seorang pria bertubuh tinggi besar dengan rambut gaya tentara masuk lebih dulu dan langsung duduk di sofa ruang tamu. Pria lainnya bertubuh tinggi sedikit lebih gemuk dan sedikit lebih pendek dari pria pertama, kepalanya botak dan matanya selalu memperhatikan Erelyne, matanya tidak pernah jauh dari Erelyne.
Baiklah, kami tidak ingin berlama-lama di tempat sempit ini. Atasan kami di kantor pusat baru saja mendengar masalah yang kalian timbulkan dan dia sangat gusar. Jadi lebih baik kalian melunasi hutang-hutang kalian secepatnya. Kata Pria botak.
Tanpa banyak bicara Ibunya Erion menyodorkan amplop yang tadi diberikan oleh Erion.
Itu untuk pelunasan hingga bulan depan. Jadi kalian tidak perlu datang bulan depan. Kata Erion
Kalau bukan karena ada pemandangan yang bagus yang bisa aku nikmati disini, rasanya aku akan segan datang ke tempat jelek ini. Kata Pria botak itu sambil mengarahkan pandangannya pada Erelyne yang semakin meradang melihat tingkah pria itu.
Memangnya kalian ini orang penting? Bukankah kalian juga hanya tikus-tikus penindas yang di bayar oleh atasan kalian yang berhati iblis itu? kata Erion
Wah kau dengar itu Bob? Anak ingusan ini sombong sekali. Hey, kau pikir
kami datang kemari dengan sukarela? Kalau Pak Caoimhe tahu soal orang miskin yang berusaha mencuri uangnya adalah manusia yang sangat sombong dan kurang ajar, dia pasti sudah menjebloskan kalian ke penjara. kata pria botak itu. Erion mencoba menahan emosinya. Erelyne yang berdiri disampingnya mencoba menahan Erion yang sudah mengepalkan tangannya.
Apa? Caoimhe? Apakah dia.. pikir Erion yang langsung melempar pandangannya ke ibunya yang duduk di sampingnya. Erion tahu ada sesuatu yang ibunya dan Erelyne sembunyikan darinya.
Aku sudah hitung uangnya Kee, ayo kita pergi dari sini. Kata pria berambut cepak yang tidak banyak bicara dan langsung pergi tanpa permisi. Pria botak itu pun mengikutinya sambil melirik pada Erelyne.
Hhh rasanya ingin kutendang selangkangan si botak itu. Kurang ajar sekali dia memandangku seperti itu! Berengsek! kata Erelyne.
Erelyne, jaga kata-katamu. Kata Ibunya. Erion masih duduk diam di tempatnya.
Maafkan aku bu, tapi aku kesal sekali. Pria itu benar-benar kurang ajar, aku sudah dilecehkan oleh pandangannya. Kata Erelyne.
Sudah..ayo bantu ibu membereskan meja makan. Kata Ibunya yang beranjak dari sofa tapi tangannya ditahan oleh Erion.
Tunggu, tunggu dulu bu. Kita bicara dulu..
Ibunya saling berpandangan dengan Erelyne.
Bu, duduklah dulu, Erelyne kau juga. Kata Erion. Hhh apa yang kalian sembunyikan dariku? lanjut Erion datar.
Kami.. Erelyne tidak sanggup melanjutkan kalimatnya.
Kenapa kalian menyembunyikan ini dariku? Kata Erion dengan nada yang sedikit lebih tinggi.
Sejak kapan ibu tahu tentang pimpinan perusahaan pusat? kata Erion pada ibunya.
Dan kau, kenapa kau tidak memberitahuku? lanjutnya pada Erelyne.
Tapi Erelyne diam, dia tahu Erion pasti akan seperti ini.
Bu, kenapa?? Kenapa ibu masih bertahan di perusahaan itu? Apa ibu memang sudah tahu dari awal? Erion mulai mengeluarkan semua emosinya yang meradang.
Bu, jawab aku. Kata Erion.
Erion!! Jangan terlalu kasar pada ibu! kata Erelyne. Erion diam, dia berusaha meredam emosinya dan mendinginkan kepalanya. Dia segera sadar bahwa ibunya pasti punya penjelasan yang masuk akal.
Maafkan aku bu. Aku hanya aku hanya tidak mengerti, kenapa ibu menyembunyikan hal ini dariku. Bukankah waktu itu aku sudah pernah meminta ibu untuk tidak berurusan lagi dengan pria itu? Pria yang jadi pimpinan perusahaan itu? Kenapa Bu?
Maafkan ibu, Erion. Tapi saat itu ibu juga tidak tahu sampai ibu dikirim ke kantor pusat untuk mengikuti rapat. Ibu baru tahu saat melihatnya disana. Jawab ibunya sambil memegang tangan Erion yang masih berusaha meredam emosinya.
Tapi kenapa ibu bertahan disana? Apa ibu mau menemuinya dan dihina lagi oleh orang itu? kata Erion dengan mata berkaca-kaca, Erelyne pun begitu, dia sekuat tenaga menahan airmatanya.
Ibu tahu ibu salah karena merahasiakan ini dari kalian, tapi dia harus sedikit bertanggung jawab atas hidupmu dan adikmu. Saat Erelyne sakit dan harus masuk rumah sakit, Ibu memberanikan diri untuk menemuinya. Kata Ibunya.
Apa?? Ibu menemuinya??.
To be continued..
powered by coco
0
Kutip
Balas