- Beranda
- Stories from the Heart
The Weather of Life
...
TS
Belajargitar
The Weather of Life
permisi agan2 semua
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
The Weather of Life
Spoiler for index:
INDEX
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
Spoiler for Part 1:
Quote:
Part 1. The Warm Wind
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
anasabila memberi reputasi
1
8.7K
Kutip
110
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Belajargitar
#110
Spoiler for Part 8:
Quote:
Part 8. Another Hearts Battle
Bu, aku pulang. Kata Erelyne yang langsung menuju dapur dan menaruh tasnya di kursi. Dilihatnya Ibunya yang sedang memasak makan malam.
Erelyne, bantu ibu membereskan kamar Erion ya, nanti malam dia akan pulang. Sepertinya ibu sudah lama sekali tidak bertemu dia. Kata ibunya.
Haha..ibu, Erion kan baru 2 bulan tinggal di Northem, ibu sudah serindu itu. Oh iya bu, apa mereka akan datang lagi hari ini? kata Erelyne
Entahlah, tapi ibu rasa begitu. Jawab Ibunya sambil menghela nafas. Entah sampai kapan mereka akan terus membebani anak-anak ibu. Lanjutnya. Erelyne yang mendengar itu langsung menghampiri ibunya dan memeluk ibunya yang masih berkutat dengan bahan-bahan makanan.
Bu, sudahlah kami kan anak ibu, selama ini dan sampai sekarang, kami masih jadi beban untuk ibu. Kalau kami harus bekerja keras, semua itu kan untuk ibu dan itu bukanlah beban untuk kami. Ibu jangan bilang begitu lagi ya, aku tidak suka mendengarnya. Kami akan sangat sedih kalau ibu mengatakan hal seperti itu. Ibunya tersenyum mendengar kata-kata putri cantiknya itu.
Baiklah..baik, ibu tidak akan mengatakan hal seperti itu lagi. Ibu adalah ibu paling beruntung di dunia karena memiliki anak-anak seperti kau dan Erion.
Bu, apakah ibu akan mengatakan pada Erion tentang perusahaan itu
dan..siapa pemimpinnya? Tanya Erelyne hati-hati.
Bukankah cepat atau lambat Erion harus tahu? Dia pasti akan sangat marah pada Ibu
Tenanglah bu, kalau Erion berani marah pada Ibu, aku akan menghajarnya. Kata Erelyne,Baiklah, bu aku ke kamarku dulu ya, setelah bersih-bersih aku akan merapikan kamar Erion. Biar aku yang membuat pudingnya bu. lanjutnya sambil berlalu menuju kamarnya.
Sore ini Erelyne pulang lebih awal karena meminta ijin libur dari tempat
kerjanya. Erelyne adalah Erion versi wanita. Gadis berambut lurus sebahu dan berwarna coklat gelap itu, seorang pekerja keras, bedanya, Erelyne lebih perfeksionis, teliti, lebih bisa mengatur perasaan dan sedikit egois. Erelyne juga anti pria sebutan Erion untuk adiknya-, Erelyne bilang, jika harus menikah maka suaminya harus seperti Erion, jika tidak ada lagi pria seperti itu maka Erelyne akan tinggal bersama ibunya tanpa menikah. Bahkan Alex pun yang bertahun-tahun menyukai Erelyne, tidak pernah dihiraukan. Banyak teman lelaki di sekolahnya, teman-teman Erion dan beberapa teman di tempat kerjanya mencoba menaklukkan hati Erelyne, tapi semuanya belum berhasil. Erelyne terlalu menyimpan rasa dendam pada ayahnya, sehingga dia menganggap bahwa semua pria adalah sama.
Erelyne masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan dirinya di tempat tidur. Dia ingin memejamkan matanya, tapi masih banyak hal yang harus dikerjakan. Erelyne meraih tasnya dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Diambilnya sebuah buku note yang di dalamnya terselip sebuah foto. Erelyne mengambilnya dan memandangi foto itu begitu lekat, dia diapit oleh dua orang pria yang dia sayangi, Erion dan pria yang diam-diam sudah meluluhkan hati Erelyne dan Erelyne menyimpannya dengan sangat baik, tanpa seorangpun yang tahu, termasuk Erion.
Drrrt..drrrrt drrrrttt..
Lamunan Erelyne dibuyarkan oleh getar ponselnya yang ada di sampingnya.
Oh, ada pesan.. Erelyne membacanya, ada sedikit senyum di bibirnya saat membaca pesan itu. Itu pesan dari pria yang ada di foto yang baru saja Erelyne lihat.
Dia memang tidak pernah menyerah. Gumam Erelyne
Aku pulang..
Mendengar suara itu, Erelyne langsung turun ke ruang tamu. Erion datang lebih cepat dari perkiraannya.
Kenapa sudah pulang? kata Erelyne sambil menuruni tangga.
Memangnya kenapa? Kau tidak suka? kata Erion yang langsung memeluk Erelyne.
Kau ini.. Erelyne mencoba melepaskan pelukan Erion, Aku kan belum merapikan kamarmu, aku juga belum membuat pudding, kau sudah datang. Lanjutnya sambil berjalan menuju dapur.
Hey, kau tahu darimana aku akan pulang lebih sore? Tanya Erion, Erelyne langsung menghentikan langkahnya.
Aku tahu dari ibu. Jawab Erelyne sedikit terbata.
Benarkah?? Aku memang bilang pada ibu akan pulang sore ini, tapi tidak bilang tepatnya pukul berapa dan naik kereta jam berapa. Kenapa kau bisa tahu aku pulang lebih cepat? Kata Erion sambil terkekeh. Erelyne mengalihkan pandangannya, dia tidak mau bertatapan langsung dengan Erion.
Aku..aku..tahu saja, aku hanya asal menebak. Ayo cepat temui ibu dan bersihkan dirimu sana! kata Erelyne ketus.
Kau tahu dari Alex ya? Ahhh ternyata kalian diam-diam sering berkomunikasi di belakangku. Harusnya aku sudah bisa membacanya.. Ah, kenapa aku baru sadar sekarang. Tapi aku harus meminta Alex untuk jadi orang kaya dulu kalau dia mau jadi adik iparku. Kata Erion dengan nada menggoda Erelyne.
Kau ini! Sok tahu sekali, apa hubungannya dengan Alex! kata Erelyne yang melempar Erion dengan sandal yang dipakainya, tapi Erion bisa menghindar dan membuat Erelyne semakin kesal.
Wah..kenapa kau marah? Alex memang cukup tampan kan?Kau juga menyukainya kan?? kata Erion yang segera berlari menuju dapur.
Eriooooooonnn Erelyne mencoba mengejarnya. Ibu segera melerai mereka saat mereka mulai berkejaran di dapur, tapi Erion masih belum puas menggoda adik kesayangannya itu.
Hey, kalian ini sudah ibu bilang jangan berkejaran di dapur. Erion, sudah..berhenti. kata Ibunya yang masih asik memotong asparagus.
Maaf bu, aku merindukan ibu.. kata Erion sambil memeluk ibunya, Bu, ternyata adik kecilku sudah dewasa sekarang, dia sudah punya kekasih bu. Lanjutnya dan ibunya pun ikut tertawa kecil, dan Erelyne semakin kesal.
Plaak..
Tiba-tiba sandal Erelyne mendarat di kepala Erion, karena Erelyne memukul kepala Erion dari belakang.
Awwwwwhhh Kau ini,,, Erion meringis sambil memegang kepalanya dan hendak mengejar adiknya itu, tapi ditahan oleh ibunya.
Hahaha Rasakan! Itu untuk orang yang terlalu banyak bicara! kata Erelyne senang.
Sudah ya ampun, kalian ini baru saja bertemu sudah bertengkar, tapi nanti saat berpisah kalian ingin cepat bertemu. Kata Ibunya yang menggeleng kepala melihat dua anaknya.
Awas kau ya! kata Erion pada Erelyne.
Erelyne, ayo cepat bantu ibu saja, Erion, cepat bereskan barang-barangmu sana, nanti ibu panggil saat makan malam sudah siap.
Ibu tidak perlu bantuanku disini? Tanya Erion, ibunya menggeleng. Baiklah, aku ke kamarku dulu ya,bu..memasaklah dengan baik ya, pacarnya Alex. Kata Erion sambil mengacak-acak rambut Erelyne.
Eriooooon!!!
***
Apa menu malam ini, Maggie? Tanya Ayrin yang langsung duduk di kursi meja makan besar di ruangan yang bergaya Victoria.
Seperti pesanan nona, macaroni keju dan juga banyak sayuran di supnya. Jawab seorang wanita paruh baya dengan baju rapi dan rambut yang di tata sangat rapi juga, dia adalah seorang pengurus rumah di rumah Ayrin.
Nona Ayrin, sepertinya hari ini anda sedang senang sekali.. Apakah ada sesuatu yang terjadi? Tanya wanita itu sambil menyajikan makan malam untuk Ayrin.
Hmm,, begitulah..tapi aku juga tidak terlalu yakin dengan alasan kenapa aku bisa merasa senang seperti ini. Kata Ayrin sambil tersenyum.
Ahh, apa ini karena seorang pria? kata Maggie mulai menggoda Ayrin.
Kau ini, sudah..tidak perlu dibahas lagi. Oh iya, apa ibu tidak makan malam di rumah? Tanya Ayrin.
Tidak nona, tadi siang saat nona pergi, nyonya menelepon dan bilang bahwa nyonya akan makan malam diluar bersama para koleganya.
Hmm..begitu ya, meja makan ini selalu jadi meja yang terlalu besar untukku. Kata Ayrin yang memandang lurus ke ujung meja makan besar itu. Maggie hanya tersenyum, sudah hampir 10 tahun dia bekerja untuk keluarga Ayrin. Maggie yang paling tahu bagaimana Ayrin yang selalu kesepian saat di rumah.
Maggie, temani aku makan ya, ya..ya..kau mau kan? kata Ayrin yang memohon pada Maggie. Tapi Maggie agak segan dan canggung, karena dia takut jika ibunya Ayrin tahu, pasti dia dan Ayrin akan dimarahi.
Tidak apa-apa, ibu kan tidak disini. Dia juga tidak akan peduli aku makan dengan siapa. Oke? Ini akan jadi rahasia kecil kita. Kata Ayrin sambil tersenyum manis, dan akhirnya Maggie pun setuju, dia tidak tega melihat Ayrin harus makan sendirian.
Maggie, aku mau tahu sesuatu. Kata Ayrin sambil menyantap makan malamnya.
Bu, aku pulang. Kata Erelyne yang langsung menuju dapur dan menaruh tasnya di kursi. Dilihatnya Ibunya yang sedang memasak makan malam.
Erelyne, bantu ibu membereskan kamar Erion ya, nanti malam dia akan pulang. Sepertinya ibu sudah lama sekali tidak bertemu dia. Kata ibunya.
Haha..ibu, Erion kan baru 2 bulan tinggal di Northem, ibu sudah serindu itu. Oh iya bu, apa mereka akan datang lagi hari ini? kata Erelyne
Entahlah, tapi ibu rasa begitu. Jawab Ibunya sambil menghela nafas. Entah sampai kapan mereka akan terus membebani anak-anak ibu. Lanjutnya. Erelyne yang mendengar itu langsung menghampiri ibunya dan memeluk ibunya yang masih berkutat dengan bahan-bahan makanan.
Bu, sudahlah kami kan anak ibu, selama ini dan sampai sekarang, kami masih jadi beban untuk ibu. Kalau kami harus bekerja keras, semua itu kan untuk ibu dan itu bukanlah beban untuk kami. Ibu jangan bilang begitu lagi ya, aku tidak suka mendengarnya. Kami akan sangat sedih kalau ibu mengatakan hal seperti itu. Ibunya tersenyum mendengar kata-kata putri cantiknya itu.
Baiklah..baik, ibu tidak akan mengatakan hal seperti itu lagi. Ibu adalah ibu paling beruntung di dunia karena memiliki anak-anak seperti kau dan Erion.
Bu, apakah ibu akan mengatakan pada Erion tentang perusahaan itu
dan..siapa pemimpinnya? Tanya Erelyne hati-hati.
Bukankah cepat atau lambat Erion harus tahu? Dia pasti akan sangat marah pada Ibu
Tenanglah bu, kalau Erion berani marah pada Ibu, aku akan menghajarnya. Kata Erelyne,Baiklah, bu aku ke kamarku dulu ya, setelah bersih-bersih aku akan merapikan kamar Erion. Biar aku yang membuat pudingnya bu. lanjutnya sambil berlalu menuju kamarnya.
Sore ini Erelyne pulang lebih awal karena meminta ijin libur dari tempat
kerjanya. Erelyne adalah Erion versi wanita. Gadis berambut lurus sebahu dan berwarna coklat gelap itu, seorang pekerja keras, bedanya, Erelyne lebih perfeksionis, teliti, lebih bisa mengatur perasaan dan sedikit egois. Erelyne juga anti pria sebutan Erion untuk adiknya-, Erelyne bilang, jika harus menikah maka suaminya harus seperti Erion, jika tidak ada lagi pria seperti itu maka Erelyne akan tinggal bersama ibunya tanpa menikah. Bahkan Alex pun yang bertahun-tahun menyukai Erelyne, tidak pernah dihiraukan. Banyak teman lelaki di sekolahnya, teman-teman Erion dan beberapa teman di tempat kerjanya mencoba menaklukkan hati Erelyne, tapi semuanya belum berhasil. Erelyne terlalu menyimpan rasa dendam pada ayahnya, sehingga dia menganggap bahwa semua pria adalah sama.
Erelyne masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan dirinya di tempat tidur. Dia ingin memejamkan matanya, tapi masih banyak hal yang harus dikerjakan. Erelyne meraih tasnya dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Diambilnya sebuah buku note yang di dalamnya terselip sebuah foto. Erelyne mengambilnya dan memandangi foto itu begitu lekat, dia diapit oleh dua orang pria yang dia sayangi, Erion dan pria yang diam-diam sudah meluluhkan hati Erelyne dan Erelyne menyimpannya dengan sangat baik, tanpa seorangpun yang tahu, termasuk Erion.
Drrrt..drrrrt drrrrttt..
Lamunan Erelyne dibuyarkan oleh getar ponselnya yang ada di sampingnya.
Oh, ada pesan.. Erelyne membacanya, ada sedikit senyum di bibirnya saat membaca pesan itu. Itu pesan dari pria yang ada di foto yang baru saja Erelyne lihat.
Dia memang tidak pernah menyerah. Gumam Erelyne
Aku pulang..
Mendengar suara itu, Erelyne langsung turun ke ruang tamu. Erion datang lebih cepat dari perkiraannya.
Kenapa sudah pulang? kata Erelyne sambil menuruni tangga.
Memangnya kenapa? Kau tidak suka? kata Erion yang langsung memeluk Erelyne.
Kau ini.. Erelyne mencoba melepaskan pelukan Erion, Aku kan belum merapikan kamarmu, aku juga belum membuat pudding, kau sudah datang. Lanjutnya sambil berjalan menuju dapur.
Hey, kau tahu darimana aku akan pulang lebih sore? Tanya Erion, Erelyne langsung menghentikan langkahnya.
Aku tahu dari ibu. Jawab Erelyne sedikit terbata.
Benarkah?? Aku memang bilang pada ibu akan pulang sore ini, tapi tidak bilang tepatnya pukul berapa dan naik kereta jam berapa. Kenapa kau bisa tahu aku pulang lebih cepat? Kata Erion sambil terkekeh. Erelyne mengalihkan pandangannya, dia tidak mau bertatapan langsung dengan Erion.
Aku..aku..tahu saja, aku hanya asal menebak. Ayo cepat temui ibu dan bersihkan dirimu sana! kata Erelyne ketus.
Kau tahu dari Alex ya? Ahhh ternyata kalian diam-diam sering berkomunikasi di belakangku. Harusnya aku sudah bisa membacanya.. Ah, kenapa aku baru sadar sekarang. Tapi aku harus meminta Alex untuk jadi orang kaya dulu kalau dia mau jadi adik iparku. Kata Erion dengan nada menggoda Erelyne.
Kau ini! Sok tahu sekali, apa hubungannya dengan Alex! kata Erelyne yang melempar Erion dengan sandal yang dipakainya, tapi Erion bisa menghindar dan membuat Erelyne semakin kesal.
Wah..kenapa kau marah? Alex memang cukup tampan kan?Kau juga menyukainya kan?? kata Erion yang segera berlari menuju dapur.
Eriooooooonnn Erelyne mencoba mengejarnya. Ibu segera melerai mereka saat mereka mulai berkejaran di dapur, tapi Erion masih belum puas menggoda adik kesayangannya itu.
Hey, kalian ini sudah ibu bilang jangan berkejaran di dapur. Erion, sudah..berhenti. kata Ibunya yang masih asik memotong asparagus.
Maaf bu, aku merindukan ibu.. kata Erion sambil memeluk ibunya, Bu, ternyata adik kecilku sudah dewasa sekarang, dia sudah punya kekasih bu. Lanjutnya dan ibunya pun ikut tertawa kecil, dan Erelyne semakin kesal.
Plaak..
Tiba-tiba sandal Erelyne mendarat di kepala Erion, karena Erelyne memukul kepala Erion dari belakang.
Awwwwwhhh Kau ini,,, Erion meringis sambil memegang kepalanya dan hendak mengejar adiknya itu, tapi ditahan oleh ibunya.
Hahaha Rasakan! Itu untuk orang yang terlalu banyak bicara! kata Erelyne senang.
Sudah ya ampun, kalian ini baru saja bertemu sudah bertengkar, tapi nanti saat berpisah kalian ingin cepat bertemu. Kata Ibunya yang menggeleng kepala melihat dua anaknya.
Awas kau ya! kata Erion pada Erelyne.
Erelyne, ayo cepat bantu ibu saja, Erion, cepat bereskan barang-barangmu sana, nanti ibu panggil saat makan malam sudah siap.
Ibu tidak perlu bantuanku disini? Tanya Erion, ibunya menggeleng. Baiklah, aku ke kamarku dulu ya,bu..memasaklah dengan baik ya, pacarnya Alex. Kata Erion sambil mengacak-acak rambut Erelyne.
Eriooooon!!!
***
Apa menu malam ini, Maggie? Tanya Ayrin yang langsung duduk di kursi meja makan besar di ruangan yang bergaya Victoria.
Seperti pesanan nona, macaroni keju dan juga banyak sayuran di supnya. Jawab seorang wanita paruh baya dengan baju rapi dan rambut yang di tata sangat rapi juga, dia adalah seorang pengurus rumah di rumah Ayrin.
Nona Ayrin, sepertinya hari ini anda sedang senang sekali.. Apakah ada sesuatu yang terjadi? Tanya wanita itu sambil menyajikan makan malam untuk Ayrin.
Hmm,, begitulah..tapi aku juga tidak terlalu yakin dengan alasan kenapa aku bisa merasa senang seperti ini. Kata Ayrin sambil tersenyum.
Ahh, apa ini karena seorang pria? kata Maggie mulai menggoda Ayrin.
Kau ini, sudah..tidak perlu dibahas lagi. Oh iya, apa ibu tidak makan malam di rumah? Tanya Ayrin.
Tidak nona, tadi siang saat nona pergi, nyonya menelepon dan bilang bahwa nyonya akan makan malam diluar bersama para koleganya.
Hmm..begitu ya, meja makan ini selalu jadi meja yang terlalu besar untukku. Kata Ayrin yang memandang lurus ke ujung meja makan besar itu. Maggie hanya tersenyum, sudah hampir 10 tahun dia bekerja untuk keluarga Ayrin. Maggie yang paling tahu bagaimana Ayrin yang selalu kesepian saat di rumah.
Maggie, temani aku makan ya, ya..ya..kau mau kan? kata Ayrin yang memohon pada Maggie. Tapi Maggie agak segan dan canggung, karena dia takut jika ibunya Ayrin tahu, pasti dia dan Ayrin akan dimarahi.
Tidak apa-apa, ibu kan tidak disini. Dia juga tidak akan peduli aku makan dengan siapa. Oke? Ini akan jadi rahasia kecil kita. Kata Ayrin sambil tersenyum manis, dan akhirnya Maggie pun setuju, dia tidak tega melihat Ayrin harus makan sendirian.
Maggie, aku mau tahu sesuatu. Kata Ayrin sambil menyantap makan malamnya.
lanjutannya di bawah
0
Kutip
Balas