Kaskus

Hobby

putri.memesAvatar border
TS
putri.memes
Ranah Minangkabau dalam Mistis dan Mitos
Alow agan2 penghuni forsup ... emoticon-Takut
ane coba membagi tentang mistis dan mitos yang ada di Ranah Minang...
semoga agan berkenan....

Quote:



INDEX

Mistis
Gasiang Tangkurak dan Sijundai
Palasik
Cirik Barandang bag 1
Cirik Barandang bag 2
Permainan 'Lukah Gilo' di Minangkabau
Santet biriang
Santet Tinggam
Santet si Galang- Galang
Cintaku Ditolak “Santuang Palalai” (Ilmu Teluh kah?)
Mantiko Karambia (Mustika Kelapa)
KARIH / KERIS pusaka minangkabau...
KERAMBIT: Senjata Genggam Khas Minang
RACUN IDUIK/ RACUN HIDUP (Tuba Mayat)
Badar Basi (Badar Besi)
Jampi-jampi Lagan (Selayang Pandang) bag 1
Jampi-jampi Lagan (Selayang Pandang) bag 2
Jampi-jampi Lagan (Selayang Pandang) bag 3
Jampi-jampi Lagan (Selayang Pandang) bag 4
Jampi-jampi Lagan (Selayang Pandang) bag penutup
Silat di Minang Kabau dan asal usulnya
lanjutan Silat Minang
lanjutan Silat Minang
lanjutan Silat Minang
Di baliak dulu + lanjutan Silat Minang
Tagua tagua nyo Om Oconk emoticon-Big Grin


Mitos

Urang Bunian
Ini daftar nama nama hantu dan setan di daerah Minang.
Cindaku manusia harimau dari Kerinci bag 1
Cindaku manusia harimau dari Kerinci bag 2
Nagari Mahat : Cerita Rang Bunian
Asal Usul Ikan Sakti-Sungai Janiah Baso
Ungku Saliah--Orang Keramat dari Pariaman
Makam Keramat Tanjung Lilin-Payakumbuh
Wisata Religi Makam Buya Lubuak Landau Pasaman Barat
Air Penyembuh dari Rumah Mande Rubiah di Lunang Silaut, Pesisir Selatan
Batu Angkek-angkek, Sang Peramal--Batu Sangkar
Makan Syech Burhanudin Pariaman
Cerita tentang Cindaku di Minang
Hantu Gempa Padang--Sebagai Renungan
LEGENDA LEMBAH HARAU
Mitos “Asal Mula Sungai Ombilin dan Danau Singkarak”
Inyiak Balang (Sebuah Cerita Misteri)
Batu Uji Ustano Rajo Alam






Quote:


Ane akan coba up date terus...
PilliangAvatar border
bukan.bomatAvatar border
bukan.bomat dan Pilliang memberi reputasi
3
214.9K
419
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
Supranatural
KASKUS Official
15.9KThread14KAnggota
Tampilkan semua post
windy23Avatar border
windy23
#137
lanjutan Silat Minang
Dalam hubungan ini diyakini, bahwa para pengawal kerajaan sebagaimana halnya raja itu sendiri, yang kehadirannya sebagai keturunan dari keluarga istana kerajaan Minangkabau di Pulau Punjung/Sungai Dareh. Kedatangan mereka ke Pariangan setelah kerajaan itu mengalami perpecahan, yaitu terjadinya revolusi istana dengan terbunuhnya nenek moyang mereka, bernama Raja Indrawarman tahun 730 M, karena campur tangan politik Cina T`ang yang menganut agama Budha. Raja Indrawarman yang menggantikan ayahanda Sri Maharaja Lokita Warman (718 M) "sudah menganut agama Islam". Dan hal itu menyebabkan Cina T`ang merasa dirugikan oleh "hubungan Raja Minangkabau dengan Bani Umayyah" (MID.Jamal, 1984:60-61). Karena itu keturunan para pengawal kerajaan Minangkabau dari Pariangan tidak lagi secara murni mewarisi silat yang terbawa dari sumber asal semula, akan tetapi merupakan kepandaian pusaka turun temurun. Ilmu silat itu sudah mengalami adaptasi mutlak dengan lingkungan alam Minangkabau. Apalagi sebahagian besar pengaruh ajaran Ninik Datuk Suri Diraja yang mengajarkan silat kepada keturunan para pengawal tersebut mengakibatkan timbulnya perpaduan antara silat-silat pusaka yang mereka terima dari nene moyang masing-masing dengan ilmu silat ciptaan Ninik Datuk Suri Dirajo. Dengan perkataan lain, meskipun setiap pengawal , misalnya "Kucieng Siam" memiliki ilmu silat Siam yang diterima sebagai warisan, setelah kemudian mempelajari ilmu silat Ninik Datuk Suri Diraja. maka akhirnya ilmu silat Kucieng Siam berbentuk paduan atau merupakan hasil pengolahan silat, yang bentuknyapun jadi baru. Begitu pula bagi diri pengawal-pengawal lain; semuanya merupakan hasil ajaran Ninik Datuk Suri Diraja.
Ninik Datuk Suri Diraja telah memformulasi dan menyeragamkan ilmu silat yang berisikan sistem, metode dll bagi silat Minang, yaitu " Langkah Tigo " , " Langkah Ampek " , dan " Langkah Sembilan ". Beliau tidak hanya mengajarkan ilmu silat yang berbentuk lahiriyah saja, melainkan ilmu silat yang bersifat batiniyah pun diturunkan kepada murid-murid, agar mutu silat mempunyai bobot yang dikehendaki dan tambahan lagi setiap pengawal akan menjadi seorang yang sakti mendraguna, dan berwibawa.

Dalam Tambo dinyatakan juga, bahwa Ninik Datuk Suridiraja memiliki juga "kepandaian batiniyah yang disebut GAYUENG". (I.Dt Sangguno Dirajo, 1919:22)

1. Gayueng Lahir , yaitu suatu ilmu silat untuk dipakai menyerang lawan dengan menggunakan empu jari kaki dengan tiga macam sasaran :

a. Di sekitar leher, yaitu jakun/halkum dan tenggorokan.
b. Di sekitar lipatan perut, yaitu hulu hati dan pusar.
c. Di sekitar selangkang, yaitu kemaluan

Ketiga sasaran empuk itu dinamakan sasaran " Sajangka dua jari " .

2. Gayueng angin, yakni menyerang lawan dengan menggunakan tenaga batin melalui cara bersalaman, jentikan atau senggolan telunjuk. sasarannya ialah jeroan yang terdiri atas rangkai jantung, rangkai hati, dan rangkai limpa.
Ilmu Gayueng yang dimiliki Ninik Datuk Suri Diraja yang disebut "Gayueng" dalam Tambo itu ialah Gyueng jenis yang kedua, yaitu gayueng angin. Kepandaian silat dengan gayueng angin itu tanpa menggunakan peralatan. Jika penggunaan tenaga batin itu dengan memakai peralatan, maka ada bermacam jenisnya, yaitu :

1. Juhueng, yang di Jawa disebut sebagai Teluh, dengan alat2 semacam paku dan jarum, pisau kecil dll.

2. Parmayo, benda2 pipih dari besi yang mudah dilayangkan.

3. Sewai, sejenis boneka yang ditikam berulangkali

4. Tinggam, seperti Sewai juga, tetapi alat tikamnya dibenamkan pada boneka

Kepandaian Silat menggunakan tenaga batin yang sudah disebutkan diatas, sampai sekarang masih disimpan oleh kalangan pesilat; terutama pesilat-pesilat tua. Ilmu tersebut disebut sebagai istilah " PANARUHAN " atau simpanan. Karena ilmu silat sebagai ilmu beladiri dan seni adalah ciptaan Ninik Datuk Suri Diraja, maka bila dipelajari harus menurut tata cara adat yang berlaku di medan persilatan. tata cara adat yang berlaku itu disebutkan dalam pepatah Minang : " Syarat-syarat yang dipaturun-panaikan manuruik alue jo patuik" diberikan kepada Sang Guru

Dalam Tambo dinyatakan juga, bahwa Ninik Datuk Suridiraja memiliki juga "kepandaian batiniyah yang disebut GAYUENG". (I.Dt Sangguno Dirajo, 1919:22)

1. Gayueng Lahir , yaitu suatu ilmu silat untuk dipakai menyerang lawan dengan menggunakan empu jari kaki dengan tiga macam sasaran :

a. Di sekitar leher, yaitu jakun/halkum dan tenggorokan.
b. Di sekitar lipatan perut, yaitu hulu hati dan pusar.
c. Di sekitar selangkang, yaitu kemaluan

Ketiga sasaran empuk itu dinamakan sasaran " Sajangka dua jari " .

2. Gayueng angin, yakni menyerang lawan dengan menggunakan tenaga batin melalui cara bersalaman, jentikan atau senggolan telunjuk. sasarannya ialah jeroan yang terdiri atas rangkai jantung, rangkai hati, dan rangkai limpa.
Ilmu Gayueng yang dimiliki Ninik Datuk Suri Diraja yang disebut "Gayueng" dalam Tambo itu ialah Gyueng jenis yang kedua, yaitu gayueng angin. Kepandaian silat dengan gayueng angin itu tanpa menggunakan peralatan. Jika penggunaan tenaga batin itu dengan memakai peralatan, maka ada bermacam jenisnya, yaitu :

1. Juhueng, yang di Jawa disebut sebagai Teluh, dengan alat2 semacam paku dan jarum, pisau kecil dll.

2. Parmayo, benda2 pipih dari besi yang mudah dilayangkan.

3. Sewai, sejenis boneka yang ditikam berulangkali

4. Tinggam, seperti Sewai juga, tetapi alat tikamnya dibenamkan pada boneka

Kepandaian Silat menggunakan tenaga batin yang sudah disebutkan diatas, sampai sekarang masih disimpan oleh kalangan pesilat; terutama pesilat-pesilat tua. Ilmu tersebut disebut sebagai istilah " PANARUHAN " atau simpanan. Karena ilmu silat sebagai ilmu beladiri dan seni adalah ciptaan Ninik Datuk Suri Diraja, maka bila dipelajari harus menurut tata cara adat yang berlaku di medan persilatan. tata cara adat yang berlaku itu disebutkan dalam pepatah Minang : " Syarat-syarat yang dipaturun-panaikan manuruik alue jo patuik" diberikan kepada Sang Guru
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.