- Beranda
- Stories from the Heart
The Weather of Life
...
TS
Belajargitar
The Weather of Life
permisi agan2 semua
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
The Weather of Life
Spoiler for index:
INDEX
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
Spoiler for Part 1:
Quote:
Part 1. The Warm Wind
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
anasabila memberi reputasi
1
8.7K
Kutip
110
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Belajargitar
#89
Spoiler for Part 7:
Quote:
Part 7. The Magical Spell
Selamat datang di Erials Café, Silahkan masuk. Kata Erion semangat sambil turun dari sepedanya. Wanita itu menoleh.
Ayrin?? Erion kaget
Hey, Erion..hmm..apa kabar? kata Ayrin yang melihat Erion di belakangnya.
Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kemari? kata Erion spontan, Ah, bodoh sekali, kenapa aku bertanya seperti itu? Bukan itu maksudku, dasar Erion bodoh! kata Erion dalam hati.
Kenapa? Hmm..aku mau mengunjungi café yang kau ceritakan waktu itu. Apa tidak boleh? Jawab Ayrin.
Ah..boleh..tentu saja boleh, hehe.. Hmm..lalu kenapa kau tidak masuk? Tanya Erion yang masih berusaha menenangkan dirinya, Erion benar-benar tidak bisa mengucapkan kata dengan benar.
Cafénya sepi sekali, aku pikir sedang tutup. Tadinya aku mau pergi saja dan datang lain kali. Jawab Ayrin.
Pergi??? Cafénya memang sepi, tapi kami tidak tutup. Kata Erion lantang,
Ayrin mengerutkan keningnya melihat sikap Erion yang kikuk.
Ayo kita masuk, diluar dingin sekali, Ayrin kata Erion mengajak Ayrin masuk sambil memapah sepedanya.
Lalu Erion meletakkan sepeda Dean dekat pohon oak, salju di beranda juga sudah dibersihkan oleh Dean.
Silahkan masuk nona Ayrin. Kata Erion membukakan pintu untuk Ayrin
Terimakasih kata Ayrin sambil tersenyum pada Erion. Saat Ayrin masuk terlebih dulu, Erion mengelus dadanya sendiri, menarik nafas panjang, dan mengacak-acak rambutnya. Erion benar-benar salah tingkah.
Selamat Datang kata Cleavant, Ashley dan Dean juga Pak James dengan senyum lebar yang berbaris rapi dengan pakaian khas koki dan topi tinggi. Erion yang melihatnya mencoba menahan tawa, mereka begitu bersemangat karena mereka pikir Erion berhasil membawa 1 pelanggan baru. Erion juga tidak habis pikir, bagaimana mereka bisa berganti pakaian begitu cepat. Ayrin tersenyum lebar.
Pilihlah mejanya, aku taruh mantelnya dulu. Kata Erion yang melepas mantelnya. Ayrin mengangguk dan masuk ditemani Ashley.
Ternyata Ayrin memilih meja dengan 2 sofa kecil di sudut ruangan dekat kaca yang membatasi ruangan itu dengan pohon oak besar diluar.
Silahkan duduk dan ini menunya kata Ashley.
Erion yang sedang menyimpan mantelnya segera di serbu dengan pertanyaan dari Dean dan Cleavant.
Bos..siapa itu? Dia cantik sekali kata Dean
Bos, dia pacarmu ya? kata Cleavant. Bos..Bos..kau bertemu dimana? Dia benar-benar cantik. Dia itu seorang model ya? Kata Dean lagi.
Hey, kalian ini. Dia itu temanku. Sudah, aku menemaninya dulu. Kata Erion sambil berlalu.
Teman? Tapi kau menyukainya kan Bos?? kata Cleavant. Tapi Erion tidak mempedulikannya.
Hey, kalian ini. Jangan menggodanya terus, nanti dia bisa pingsan karena gugup. Kata Pak James yang segera masuk ke dapur. Cleavant dan Dean tertawa mendengar kata-kata Pak James dan mereka mengikuti Pak James masuk ke dapur.
Dean, kau dapat ide dari mana soal topi ini? Tidak nyaman sekali. Bisik Cleavant.
Bos Alex
Apa sudah memesan makanannya? Tanya Erion pada Ayrin dan segera duduk di sofa di depan Ayrin.
Belum, aku bingung. Aku menunggumu yang memilihkan menu andalan disini. Kata Ayrin. Nona, maaf membuatmu menunggu kata lanjutnya sambil tersenyum pada Ashley
Oh begitu..hmm..apa ya? Menunya banyak sekali..hehe kata Erion.
Ini kan tempatmu kata Ayrin terkekeh.
Ah iya..ini kan.. tempatku..hmm bagaimana kalau..
Bagaimana kalau..Honey lemon wafel, cinnamon cheese cake,, Aleon Salad dan ginger latte. Kata Ashley yang segera menyelamatkan Erion dari kebingungannya.
Ah,, benar..ya..kau harus coba makanan-makanan itu? kata Erion yang masih salah tingkah. Ashley, terimakasih sudah menyelamatkan ku pikir Erion
Hey, kenapa banyak sekali. Aku kan..tidak makan sebanyak itu. Kata Ayrin pada Erion.
Hahaha, aku tahu. Tapi coba saja dulu. Oke? kata Erion yang masih sedikit gugup.
Hmm Baiklah. Dan segelas air putih, boleh? kata Ayrin, Ashley mengangguk dan segera menuju dapur.
Ayrin mengalihkan pandangannya. Dia melihat ke sekeliling ruangan. Dia melihat ada Pak James di bar kopi kecilnya sedang menyihir biji-biji kopi. Lalu dilihatnya ada sebuah piano hitam besar yang ada di sudut lain ruangan. Juga ornament gypsi dan modern yang berbaur jadi 1, lantai kayu yang indah seolah menyatu dengan kursi-kursi dan beberapa sofa yang berbentuk unik. Ada perapian di dekat coffee bar yang sisi-sisinya dihiasi ukiran yang sama dengan ukiran kayu di pintu masuk. Ayrin kagum dengan ruangan itu. Kadang senyum terukir di bibirnya. Dan Ayrin benar-benar jadi pemandangan indah untuk Erion yang duduk di depannya. Erion benar-benar kagum pada gadis itu.
Tempat ini indah sekali Erion. Kata Ayrin.
Hah? Ah..iya..terimakasih. kata Erion yang kaget karena sedang memperhatikan Ayrin dari tadi.
Apa ada yang memainkan piano itu? Kau bisa bermain piano? Tanya Ayrin sambil menunjuk piano hitam di sudut lain ruangan.
Ah..aku bisa sedikit, tapi piano itu jarang dimainkan, kami terlalu sibuk untuk menyentuh piano tua itu. Jawab Erion
Begitu ya, tapi tempat ini sangat nyaman.
Sayang sekali tempat ini sangat sepi. Mungkin karena sedang musim dingin lanjut Erion yang masih gugup.
Tapi Aku rasa bukan. Kata Ayrin.
Maksudmu? Erion heran dengan pernyataan Ayrin. Tapi Ayrin terkekeh.
Erion, sepertinya orang-orang agak sulit menemukan café ini. Bukan karena ini musim dingin. Kata Ayrin.
Lalu karena apa??
Ada batang pohon oak yang menghalangi papan nama café ini Erion. Kata Ayrin. Erion langsung mengalihkan pandangannya keluar.
Benarkah?
Iya, papan nama itu hanya bisa terlihat dari jalan Bounh, tidak tapi tidak terlihat dari jalan Keans ataupun dari jalan Gillans.kata Ayrin. Tadi aku berjalan dari jalan Bounh, papannya bisa terlihat jelas dari sini, tapi kemarin saat aku melewati tempat ini bersama ibuku dari jalan Keans, kami hanya melihat sebuah papan tulis dengan tulisan tidak jelas di depan sana. Lanjutnya.
Benarkah?? kata Erion. Ya ampun, kami ceroboh sekali. Lanjut Erion sambil menggaruk-garuk kepalanya. Ayrin tersenyum.
Tapi kami sudah menyebarkan pamflet dimana-mana. Apa itu masih tidak cukup ya? kata Erion lagi.
Hmm..begitu ya. Atau mungkin ah..tapi sepertinya tidak mungkin. Kata Ayrin sambil melempar senyum pada Erion.
Kenapa?
Entahlah, tapi aku merasa ada yang aneh. Kau tidak merasa ada hal yang janggal yang terjadi disini?
Hal janggal? Sepertinya tidak, memang ada apa?
Rasanya tidak mungkin suatu café yang sudah buka sejak bulan lalu tapi masih belum ada satupun yang datang kemari. Pasti ada sesuatu. Kata Ayrin.
Maksudmu?
Erion, Northem itu kota kecil. Gosip bisa menyebar dengan sangat cepat disini, kecuali kau berusaha untuk menutup telingamu. Tempat ini sangat strategis, walaupun papan namanya tertutup batang pohon oak, tapi setidaknya banyak orang yang akan melewati jalan Higgins. Kata Ayrin, Erion masih mendengarkan dengan seksama, dia masih belum bisa menebak maksud kata-kata Ayrin, Kota kecil ini hanya punya beberapa kedai makanan seperti tempatmu ini, apa kau yakin tidak ada orang yang merasa tersaingi disini? lanjutnya.
Tersaingi? Aku rasa tidak, kami kan baru pindah kesini. Kata Erion.
Hahaha, kau benar pikiranku konyol sekali ya..maafkan aku ya Erion. Sepertinya aku terlalu banyak menonton film. Kata Ayrin tertawa.
Ah..iya..haha kata Erion. Tapi Erion merasa perkataan Ayrin ada benarnya, namun Erion memutuskan untuk menghapus pikirannya itu.
Hmm.. jadi..menurutmu kami harus apa? Tanya Erion.
Selamat datang di Erials Café, Silahkan masuk. Kata Erion semangat sambil turun dari sepedanya. Wanita itu menoleh.
Ayrin?? Erion kaget
Hey, Erion..hmm..apa kabar? kata Ayrin yang melihat Erion di belakangnya.
Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kemari? kata Erion spontan, Ah, bodoh sekali, kenapa aku bertanya seperti itu? Bukan itu maksudku, dasar Erion bodoh! kata Erion dalam hati.
Kenapa? Hmm..aku mau mengunjungi café yang kau ceritakan waktu itu. Apa tidak boleh? Jawab Ayrin.
Ah..boleh..tentu saja boleh, hehe.. Hmm..lalu kenapa kau tidak masuk? Tanya Erion yang masih berusaha menenangkan dirinya, Erion benar-benar tidak bisa mengucapkan kata dengan benar.
Cafénya sepi sekali, aku pikir sedang tutup. Tadinya aku mau pergi saja dan datang lain kali. Jawab Ayrin.
Pergi??? Cafénya memang sepi, tapi kami tidak tutup. Kata Erion lantang,
Ayrin mengerutkan keningnya melihat sikap Erion yang kikuk.
Ayo kita masuk, diluar dingin sekali, Ayrin kata Erion mengajak Ayrin masuk sambil memapah sepedanya.
Lalu Erion meletakkan sepeda Dean dekat pohon oak, salju di beranda juga sudah dibersihkan oleh Dean.
Silahkan masuk nona Ayrin. Kata Erion membukakan pintu untuk Ayrin
Terimakasih kata Ayrin sambil tersenyum pada Erion. Saat Ayrin masuk terlebih dulu, Erion mengelus dadanya sendiri, menarik nafas panjang, dan mengacak-acak rambutnya. Erion benar-benar salah tingkah.
Selamat Datang kata Cleavant, Ashley dan Dean juga Pak James dengan senyum lebar yang berbaris rapi dengan pakaian khas koki dan topi tinggi. Erion yang melihatnya mencoba menahan tawa, mereka begitu bersemangat karena mereka pikir Erion berhasil membawa 1 pelanggan baru. Erion juga tidak habis pikir, bagaimana mereka bisa berganti pakaian begitu cepat. Ayrin tersenyum lebar.
Pilihlah mejanya, aku taruh mantelnya dulu. Kata Erion yang melepas mantelnya. Ayrin mengangguk dan masuk ditemani Ashley.
Ternyata Ayrin memilih meja dengan 2 sofa kecil di sudut ruangan dekat kaca yang membatasi ruangan itu dengan pohon oak besar diluar.
Silahkan duduk dan ini menunya kata Ashley.
Erion yang sedang menyimpan mantelnya segera di serbu dengan pertanyaan dari Dean dan Cleavant.
Bos..siapa itu? Dia cantik sekali kata Dean
Bos, dia pacarmu ya? kata Cleavant. Bos..Bos..kau bertemu dimana? Dia benar-benar cantik. Dia itu seorang model ya? Kata Dean lagi.
Hey, kalian ini. Dia itu temanku. Sudah, aku menemaninya dulu. Kata Erion sambil berlalu.
Teman? Tapi kau menyukainya kan Bos?? kata Cleavant. Tapi Erion tidak mempedulikannya.
Hey, kalian ini. Jangan menggodanya terus, nanti dia bisa pingsan karena gugup. Kata Pak James yang segera masuk ke dapur. Cleavant dan Dean tertawa mendengar kata-kata Pak James dan mereka mengikuti Pak James masuk ke dapur.
Dean, kau dapat ide dari mana soal topi ini? Tidak nyaman sekali. Bisik Cleavant.
Bos Alex
Apa sudah memesan makanannya? Tanya Erion pada Ayrin dan segera duduk di sofa di depan Ayrin.
Belum, aku bingung. Aku menunggumu yang memilihkan menu andalan disini. Kata Ayrin. Nona, maaf membuatmu menunggu kata lanjutnya sambil tersenyum pada Ashley
Oh begitu..hmm..apa ya? Menunya banyak sekali..hehe kata Erion.
Ini kan tempatmu kata Ayrin terkekeh.
Ah iya..ini kan.. tempatku..hmm bagaimana kalau..
Bagaimana kalau..Honey lemon wafel, cinnamon cheese cake,, Aleon Salad dan ginger latte. Kata Ashley yang segera menyelamatkan Erion dari kebingungannya.
Ah,, benar..ya..kau harus coba makanan-makanan itu? kata Erion yang masih salah tingkah. Ashley, terimakasih sudah menyelamatkan ku pikir Erion
Hey, kenapa banyak sekali. Aku kan..tidak makan sebanyak itu. Kata Ayrin pada Erion.
Hahaha, aku tahu. Tapi coba saja dulu. Oke? kata Erion yang masih sedikit gugup.
Hmm Baiklah. Dan segelas air putih, boleh? kata Ayrin, Ashley mengangguk dan segera menuju dapur.
Ayrin mengalihkan pandangannya. Dia melihat ke sekeliling ruangan. Dia melihat ada Pak James di bar kopi kecilnya sedang menyihir biji-biji kopi. Lalu dilihatnya ada sebuah piano hitam besar yang ada di sudut lain ruangan. Juga ornament gypsi dan modern yang berbaur jadi 1, lantai kayu yang indah seolah menyatu dengan kursi-kursi dan beberapa sofa yang berbentuk unik. Ada perapian di dekat coffee bar yang sisi-sisinya dihiasi ukiran yang sama dengan ukiran kayu di pintu masuk. Ayrin kagum dengan ruangan itu. Kadang senyum terukir di bibirnya. Dan Ayrin benar-benar jadi pemandangan indah untuk Erion yang duduk di depannya. Erion benar-benar kagum pada gadis itu.
Tempat ini indah sekali Erion. Kata Ayrin.
Hah? Ah..iya..terimakasih. kata Erion yang kaget karena sedang memperhatikan Ayrin dari tadi.
Apa ada yang memainkan piano itu? Kau bisa bermain piano? Tanya Ayrin sambil menunjuk piano hitam di sudut lain ruangan.
Ah..aku bisa sedikit, tapi piano itu jarang dimainkan, kami terlalu sibuk untuk menyentuh piano tua itu. Jawab Erion
Begitu ya, tapi tempat ini sangat nyaman.
Sayang sekali tempat ini sangat sepi. Mungkin karena sedang musim dingin lanjut Erion yang masih gugup.
Tapi Aku rasa bukan. Kata Ayrin.
Maksudmu? Erion heran dengan pernyataan Ayrin. Tapi Ayrin terkekeh.
Erion, sepertinya orang-orang agak sulit menemukan café ini. Bukan karena ini musim dingin. Kata Ayrin.
Lalu karena apa??
Ada batang pohon oak yang menghalangi papan nama café ini Erion. Kata Ayrin. Erion langsung mengalihkan pandangannya keluar.
Benarkah?
Iya, papan nama itu hanya bisa terlihat dari jalan Bounh, tidak tapi tidak terlihat dari jalan Keans ataupun dari jalan Gillans.kata Ayrin. Tadi aku berjalan dari jalan Bounh, papannya bisa terlihat jelas dari sini, tapi kemarin saat aku melewati tempat ini bersama ibuku dari jalan Keans, kami hanya melihat sebuah papan tulis dengan tulisan tidak jelas di depan sana. Lanjutnya.
Benarkah?? kata Erion. Ya ampun, kami ceroboh sekali. Lanjut Erion sambil menggaruk-garuk kepalanya. Ayrin tersenyum.
Tapi kami sudah menyebarkan pamflet dimana-mana. Apa itu masih tidak cukup ya? kata Erion lagi.
Hmm..begitu ya. Atau mungkin ah..tapi sepertinya tidak mungkin. Kata Ayrin sambil melempar senyum pada Erion.
Kenapa?
Entahlah, tapi aku merasa ada yang aneh. Kau tidak merasa ada hal yang janggal yang terjadi disini?
Hal janggal? Sepertinya tidak, memang ada apa?
Rasanya tidak mungkin suatu café yang sudah buka sejak bulan lalu tapi masih belum ada satupun yang datang kemari. Pasti ada sesuatu. Kata Ayrin.
Maksudmu?
Erion, Northem itu kota kecil. Gosip bisa menyebar dengan sangat cepat disini, kecuali kau berusaha untuk menutup telingamu. Tempat ini sangat strategis, walaupun papan namanya tertutup batang pohon oak, tapi setidaknya banyak orang yang akan melewati jalan Higgins. Kata Ayrin, Erion masih mendengarkan dengan seksama, dia masih belum bisa menebak maksud kata-kata Ayrin, Kota kecil ini hanya punya beberapa kedai makanan seperti tempatmu ini, apa kau yakin tidak ada orang yang merasa tersaingi disini? lanjutnya.
Tersaingi? Aku rasa tidak, kami kan baru pindah kesini. Kata Erion.
Hahaha, kau benar pikiranku konyol sekali ya..maafkan aku ya Erion. Sepertinya aku terlalu banyak menonton film. Kata Ayrin tertawa.
Ah..iya..haha kata Erion. Tapi Erion merasa perkataan Ayrin ada benarnya, namun Erion memutuskan untuk menghapus pikirannya itu.
Hmm.. jadi..menurutmu kami harus apa? Tanya Erion.
0
Kutip
Balas