SESTAvatar border
TS
SEST
New budidaya lele (pembenihan-pembesaran)

THREAD INI ADALAH PENGGANTI DARI BUDIDAYA LELE SEBELUMNYA DIKARENAKAN TS SEBELUMNYA SUDAH TIDAK AKTIF MAKA KAMI BERSEPAKAT UNTUK MEMBUAT FORUM BARU UNTUK MENERUSKAN THREAD SEBELUMNYA

Pin Saya Silahkan untuk yang ingin konsultasi : 2979036A
BB GROUP GPLK 1 (1 KOSONG)

BB GROUP GPLK 2 (FULL MEMBER)

BB GROUP GPLK 3 (4 KOSONG)

BB GROUP GPLK 5 (1 KOSONG)
)
BB GROUP GPLK 6 (FULL MEMBER)

BB GROUP GPLK 7 (21 kosong)


RULE
1. Sebelum membuat pertanyaan dan memposting hendak nya membaca terlebih dahulu pada main page menu
2. No sara
3. dilarang menggunakan Font capslock(capital besar) dan warna merah pada font
4. no iklan
5. dilarang memposting tread lain selain budidaya ikan lele
6. menggunakan bahasa yang sopan

terima kasih selamat bergabung mari berbagi ilmu disini

untuk link facebook
http://www.facebook.com/home.php?sk=...652117423&ap=1

Untuk mengadd grup di facebook silahkan terlebih dahulu PM ke id kaskus saya( isi id nama facebook), hal ini dilakukan untuk membatasi anggota yang bukan dari grup ini
sebelumnya saya ucapkan terima kasih untuk partisipasinya

Thread ini berisikan tentang pembahasan

MENU

1. Sejarah dan informasi ikan lele

Spoiler for :


2. Analisa usaha budi daya Pembesaran dan pembenihan

Spoiler for Analisa:


3. Teknik Budidaya
Spoiler for :


4. Pembuatan Kolam

Spoiler for :


5. Manajemen pakan
Spoiler for :


6. Manajemen air

Spoiler for :


7. Penyakit dan pengobatan

Spoiler for :


8. Video dan foto Budidaya

Spoiler for Video:


Spoiler for Foto:


Spoiler for Misc:


Spoiler for Penyakit pada ikan:


BERSAMBUNG KE PART 2
Diubah oleh SEST 13-05-2013 03:08
kopilufikani
kopilufikani memberi reputasi
1
1.2M
10K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Freshwater Fish
Freshwater FishKASKUS Official
1.7KThread1.3KAnggota
Tampilkan semua post
SESTAvatar border
TS
SEST
#464
Penyiapan benih ikan lele
PENYIAPAN BENIH IKAN LELE

Standar Benih

\tStandar benih ikan lele dumbo kelas benih sebar meliputi deskripsi dan klasifikasi.

1. Deskripsi
Benih lele dumbo kelas benih sebar adalah benih keturunan pertama dari induk pokok, induk dasar atau induk penjenis yang memenuhi syarat mutu kelas benih sebar. Kelas benih sebar terdiri dari larva (ukuran 0.75 cm – 1,00 cm), benih ukuran 1 cm – 3 cm, benih ukuran 3 cm – 5 cm, benih ukuran 5 cm – 8 cm, dan benih ukuran 8 cm – 12 cm.

\tIkan lele dumbo memiliki alat pernapasan tambahan berupa aborescen yaitu kulit tipis \tmenyerupai spon, yang terbentuk pada umur 8 -10 hari sehingga dapat mengambil oksigen \tbebas dari udara dana dapat hidup pada perairan dengan kondisis oksigen yang rendah. Benih \tikan lele dumbo cenderung bersifat kanibal terutama pada fase larva

2. Klasifikasi
\tBenih ikan lele dumbo kelas benih sebar digolongkan dalam 1 tingkatan mutu berdasarkan \tkriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif

Perlakuan dan Perwatan Benih

1. Kolam untuk Pendederan
a. Bentuk kolam pada minggu 1-2, lebar 60 cm, panjang 200 cm dan tinggi 50 cm panjang 200 cm, dan tinggi 50 cm. Dinidng kolam dibuat tegak lurus, halus, dan licin sehingga apabila bergesekan dengan tubuh benih lele tidak akan melukai. Permukaan lantai agak miring menuju pembuangan air kemiringan dibaut 3 cm diantara kedua ujung lantai, dimana yang dekat tempat pemasukan air lebih tinggi. Pada lantai dipasang paralon dengan diameter 3-5 cm dan panjang 10 m
b. kira-kira 10 cm dari pengeluaran air dipasang saringan yang dijepit 2 bingkai kayu tepat dengan permukaan dalam dinding kolam. Diantara 2 bingkai, dipasang selembar kasa nyamuk dari bahan plastik berukuran mess 0,5 – 0,7 mm, kemudian dipaku.
c. Setiap kolam pendederan dipasang pipa pemasukan dan pipa air untuk mengeringkan kolam. Pipa pengeluaran dihubungkan dengan pipa plastik yang dapat berfungsi untuk mengatur ketinggian air kolam. Pipa plastik tersebut dikaitkan dengan suatu pengait sebagai gantungan.
d. Minggu ketiga, benih dipindahkan ke kolam pendederan yang lain. Pengambilannya tidak boleh menggunakan jaring, tetapi dengan mengatur ketinggian pipa plastik
e. Kolam pendederan yang baru berukuran 100 x 200 x 50 cm, dengan bentuk dan konstruksi sama dengan yang sebelumnya.

Penjarangan
Penjarangan adalah mengurangui padat penebaran yang dilakukan karena ikan lele berkembang ke arah lebih besar, sehingga volume volume ratio antara lele dengan kolam tidak seimbang.
Apabila tidak dilakukan penjarangan dapat mengakibatkan :
a. ikan berdesakan sehingga tubuhnya akan luka.
b. Terjadi perebutan ransum makanan dan suatu saat dapat memicu munculnya kanibalisme (ikan yang lebih kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar)
c suasana kolam tidak sehat oleh menumpuknya CO2 dan NH3, dan O2 kurang sekali sehingga pertumbuhan ikan lele terhambat
Cara penjarangan pada benih ikan lele.
a. Minggu 1-2 kepadatan tebar 5000 ekor/m2
b Minggu 3-4, kepadatan tebar 1125 ekor/m2
c. Minggu 5-6, Kepadatan tebar 525 ekor/m2

Pemberian Pakan

a. Hari pertama sampai ketiga, benih lele mendapat makanan dari kantong kuning telur (yolk sac) yang dibawa sejak menetas.
b. Hari keempat samapai minggu kedua diberi makan zooplankton, yaitu Daphnia dan Artemia yang mempunyai protein 60 % Makanan tersebut diberikan dengan dosis 70 % x biomasa setiap hari yang diberi dalam 4 kali pemberian. Makanan ditebar disekitar tempat pemasukan air. Kira-kira 2-3 hari sebelum pemberian pakan zooplankton berakhir. Benih lele harus dikenalkan dengan makanan dalam bentuk tepung yang berkadar protein 50 %. sedikit dari tepung tersebut diberikan kepada benih 10-15 menit sebelum pemberiaan zooplankton. Makanan yang berupa tepung dapat terbuat dari campuran kuning telur, tepung udang, dan sedikit bubur nestum.
c. Minggu ketiga diberi pakan sebanyak 43 % x biomasa setiap hari.
d. Minggu keempat dan kelima diberi pakan sebanyak 32 % x biomasa setiap hari.
e. Minggu kelima diberi pakan sebanyak 21 % x biomasa setiap hari
f. minggu ketiga diberi pakan sebanyak 43 % x biomasa setiap hari.
g. Minggu keenam sudah bisa dicoba dengan pemberian pelet apung.


Pemindahan atau pengangkutan benih

Pemindahan atau pengangkutan benih ikan lele ke tempat pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara tertutup dan dengan cara terbuka.
a. cara tertutup
cara tertutup biasanya dilakukan bila jarak le tempat pemeliharaan pembesaran jauh
1. kantong plastik yang kuat diisi air bersih dan benih dimasukan sedikit demi sedikit. Udara dalam plastik dikeluarkan O2 dari tabung dimasukan kedalam air sampai volume udara dalam plastik 1/3 -1/4 bagian. Ujung plastik segera diikat rapat.
2. Plastik berisi benih lele dimasukan dalam kardus atau peti supaya tidak mudah pecah.
b. Cara terbuka
cara terbuka biasanya dilakukan bila jarak ke tempat pemeliharaan pembesaran tidak terlalu jauh.
1. Benih lele dilaparkan terlebih dahulu agar selama pengangkutan air tidak keruh oleh kotoran lele (untuk pengangkutan lebih dari 5 jam)
2. tempat lele diisi air bersih, kemudian benih dimasukan sedikit demi sedikit jumlahnya tergantung ukurannya. Benih ukuran 10 cm dapat diangkut dengan kepadatan maksimal 10.000/m3 atau 10 ekor/ liter. Setiap 4 jam, seluruh air diganti ditempat yang teduh.

PENEBARAN BENIH.

Benih merupakan komponen penting dalam budidaya ikan . Pada kegiatan penebaran benih perlu diperhatikan kualitas dan jumlah benih yang ditebar disamping proses penebarannya. Pada penilaian kualitas benih ikan lele perlu diperhatikan ras. Penampilan fisik luar. Dan kesehatan ikan. Untuk menetapkan jumlah atau berat benih yang ditebar perlu diketahui berat hasil panen, ukuran benih saat tebar, ukuran benih saat panen dan tingkat kematian ikan.

\tPada proses penebaran proses penyesuaian ikan terhadap lingkungan baru dilakukan melalui aklimatisasi sedangkan untuk mempercepat pemulihan kesehatan ikan yang luka-luka ketika penangkapan dan pengangkutan, dilakukan perendaman dalam obat.

Kegiatan penebaran benih dimulai dari penilaian kualitas benih, dan penempatan benih ke dalam wadah pemeliharaan. Pengetahuan tentang penebaran benih sangat penting, mengingat ketidaktepatan dalam kegiatan penebaran benih dapat diikuti dengan pencapaian produksi yang rendah atau konversi pakan yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan kematian yang tinggi akibat penggunaan benih yang sakit atau pertumbuhan yang lambat akibat kualitas benih yang rendah kepadatan yang terlampau tinggi.
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.