- Beranda
- Stories from the Heart
The Weather of Life
...
TS
Belajargitar
The Weather of Life
permisi agan2 semua
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
The Weather of Life
Spoiler for index:
INDEX
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
Spoiler for Part 1:
Quote:
Part 1. The Warm Wind
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
anasabila memberi reputasi
1
8.7K
Kutip
110
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Belajargitar
#44
Spoiler for Lanjutan Part 6:
Quote:
Erion, ambilah ini dan gunakan untuk membantu anak itu mengganti uang susu dan koran kata Pak James sambil menyerahkan uang pada Erion.
Tapi..biar aku gunakan uangku saja Pak James Erion menolak.
Kau ini, kau harus simpan uangmu untuk ibu dan adikmu. Sedangkan aku hanya hidup sendiri. Ambilah, jangan menolak sebelum aku berikan uang ini pada Alex. Kata Pak James sambil terkekeh. Erion pun tersenyum dan mengambil uang itu.
Erion melirik anak lelaki itu lagi. Ada perasaan sedih menghampirinya saat melihat anak itu dengan cepat melahap wafel buatan Cleavant. Erion ingat saat dia masih di kelas 6 sekolah dasar, saat pertama kalinya dia berjualan koran dan susu dengan diam-diam tanpa diketahui ibunya. Uang yang didapatnya sesekali dia belikan sebuah roti dan membaginya dengan Erelyne, yang saat itu masih kelas 3 sekolah dasar. Saat teman-temannya yang lain bermain, Erion menemani Erelyne memakan roti yang Erion beli. Saat teman-temannya makan siang di kantin sekolah, Erion dan Erelyne duduk di bangku taman sekolah sambil menikmati bekal makan siang sandwich,roti dengan selai kacang dan coklat, buatan ibu mereka. Pernah sekali Erelyne mengeluh,dan bertanya pada Erion kenapa setiap hari makan siang mereka hanya sandwich yang sama, kenapa Erelyne tidak bisa makan di kantin dengan teman-temannya dan kenapa Erion selalu bilang pada ibunya jika sandwich selai kacang saja sudah cukup untuk makan siang mereka. Waktu itu Erion menjelaskan pada Erelyne, jika sandwich selai kacang buatan ibu mereka lebih bergizi dan lebih enak dibandingkan makanan apapun yang ada di kantin sekolah. Erion mengatakan pada Erelyne jika sandwich buatan ibu mereka adalah harta yang ibu berikan untuk masa depan mereka. Erion menjelaskan pada Erelyne untuk jangan pernah mengeluhkan keadaan mereka saat itu, jangan pernah mengeluhkan kenapa tidak bisa makan di kantin sekolah, dan jangan pernah malu jika memang harus makan roti selai kacang setiap hari. Karena jika mengeluh, maka hati ibu mereka akan sakit. Erion menyuruh Erelyne untuk menghargai dan mensyukuri apa yang mereka dapat setiap hari, bersyukur karena masih bisa memakan bekal yang diberikan ibu dan bersyukur mereka masih bisa sekolah setelah Ayah mereka pergi. Hari itu Erion berjanji pada Erelyne, Erion akan mengubah keadaan suatu hari nanti. Pemikiran seorang anak kelas 6 sekolah dasar yang dipaksa untuk berpikiran lebih dewasa dibandingkan teman-teman sebayanya karena keadaan. Lamunan Erion dibuyarkan oleh suara Ashley yang bertanya pada Billy karena tidak menghabiskan wafel dan coklat hangatnya. Erion pun beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri mereka.
Ada apa? Tanya Erion pada Ashley.
Tidak, aku hanya bertanya kenapa dia tidak menghabiskan wafelnya. Jawab Ashley. Kau tidak suka wafel madunya ya? Tanya Ashley pada Billy. Tapi Billy menggeleng.
Lalu kenapa? Apa kau sudah kenyang? Tanya Erion. Anak itu menunduk, tidak menjawab.
Hmm..oke. kata Erion. Kemudian Erion membisikkan sesuatu pada Ashley, Ashley mengangguk dan segera beranjak dari tempat duduknya menuju dapur.
Erion kemudian duduk di depan Billy, memandang anak yang masih menunduk itu.
Billy, apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan? kata Erion. Billy masih diam, Katakan saja, tidak akan ada yang memarahimu disini lanjut Erion.
Hmm..apakah..aku boleh membawa sisa wafel dan coklat hangat ini pulang? kata Billy pelan. Erion tersenyum. Erion memancingnya dengan sebuah pertanyaan lagi.
Kenapa ingin membawanya pulang?
Untuk adikku, wafel ini sangat enak. Aku akan merasa bersalah jika adikku tidak dapat memakan wafel ini juga kata Billy yang masih menunduk, Erion melihat ada butiran air mata jatuh dari mata biru anak yang berkulit pucat itu. Erion tersenyum walaupun dadanya sesak mendengar kata-kata anak itu.
Hey, tegakkan kepalamu dan jangan menangis. Kau ini kan pria, pria tidak boleh menangis, Oke? kata Erion, Sekarang habiskan semua makananmu. Lanjutnya.
Billy menegakkan kepalanya, melihat Erion dan segera menghapus airmatanya.
Tapi
Habiskan saja, kakak-kakak di dapur sana sedang membuat wafel lagi..Untuk adikmu. Tenang saja kata Erion sambil tesenyum.
Benarkah? kata Billy, yang kemudian tersenyum lebar.
Benar, sekarang cepat habiskan makananmu, setelah itu aku akan mengantarmu pulang. Kata Erion sambil mengelus kepala Billy.
Terimakasih kata Billy senang sambil mengahapus air matanya.
Setelah itu, Erion mengantar Billy pulang dengan sepeda milik Dean.
Sepanjang jalan Billy memeluk erat kotak berisi wafel hangat. Billy juga bercerita tentang sekolahnya, adiknya lelakinya dan kegiatannya setiap hari. Billy juga meminta Erion untuk tidak memberi tahu ibunya jika dia juga berjualan koran dan susu.
Ini akan jadi rahasia kecil kita
Persis seperti Erion bertahun-tahun lalu. Erion mengantar Billy ke toko susu dan ke agen koran dan membayar semua koran dan susu yang ditumpahkan Billy.
Terimakasih banyak, Erion kata Billy. Oke, nanti datanglah ke café lagi ya, ajak adik dan ibumu juga. Kata Erion. Billy mengangguk. Kemudian ada seorang wanita bermantel tebal dengan rambut kusut keluar dari dalam rumah Billy.
Dari mana saja kau? Kenapa celanamu robek? Apa kau baik-baik saja? Dan apa itu? kata wanita itu.
Nyonya, jangan marahi Billy. Kata Erion, Tadi dia sedang bersepeda di depan tempatku, lalu tergelincir dan terjatuh, tangan dan kakinya tergores. Jadi aku mengantarnya pulang.
Billy, ibu bilang jangan berbicara pada orang asing kata wanita itu yang membungkuk mendekati Billy.
Dia orang baik bu, dia memberiku wafel ini. Orang-orang di cafénya juga baik, mereka bukan orang jahat. Nanti ibu ajak teman-teman ibu ke café itu ya. Kata Billy pada Ibunya.
Café?
Iya, aku membuka sebuah café baru di jalan Higgins, datanglah kesana nyonya. Billy adalah pelanggan pertama kami. Kata Erion tersenyum lebar. Baiklah, aku harus kembali. Maafkan aku jika aku tidak sopan, nyonya. Dah Billy, datanglah lagi ke café ya nanti. Kata Erion membelokkan sepedanya.
Oh, begitu ya, terimakasih sudah menolong anakku. Kata wanita itu
Erion pun tersenyum senang. Pelanggan pertamanya baru saja membantunya mempromosikan cafénya. Erion mulai mengayuh sepedanya sambil mengingat-ingat jalan yang tadi diberitahu oleh Billy. Erion sangat suka di Northem yang banyak ditumbuhi pohon oak. Erion menyusuri jalan Mort, berbelok ke arah kanan menuju jalan Dillione lalu berbelok lagi di persimpangan jalan Keans dan kemudian masuk ke jalan Higgins. Dia mulai bisa melihat cafénya, dan ada seorang wanita sedang berdiri di depan Erials café. Wanita dengan mantel berwarna cream, sepatu boot coklat tua dan rambut ikal berwarna coklat kemerahan yang tergerai indah.
Erion tidak bisa mengenali siapa wanita itu karena Erion datang dari jalan Keans, jadi Erion datang dari arah belakang wanita itu. Erion mengayuh sepedanya lebih cepat.
Akhirnya..ada pelanggan! Tapi..kenapa dia tidak masuk? pikir Erion.
Erion segera mengerem sepedanya dan berhenti tepat di belakang wanita itu.
Selamat datang di Erials Café, Silahkan masuk. Kata Erion semangat sambil turun dari sepedanya.
To be continued..
powered by coco
0
Kutip
Balas