- Beranda
- Stories from the Heart
The Weather of Life
...
TS
Belajargitar
The Weather of Life
permisi agan2 semua
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
The Weather of Life
Spoiler for index:
INDEX
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
Spoiler for Part 1:
Quote:
Part 1. The Warm Wind
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
anasabila memberi reputasi
1
8.7K
Kutip
110
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Belajargitar
#35
Spoiler for Part 6:
Quote:
Part 6. The Rose beneath the Snow
Hey, berhentilah. Kata Erion pada Alex yang berjalan mondar-mandir di depannya.
Berisik! Aku sedang berfikir jawab Alex yang masih tidak mau diam, sampai Erion melemparnya dengan botol plastik yang ada di coffee bar.
Ini sudah hari ke-berapa Bos? Tanya Cleavant
Hari ini, hari sabtu, tepat hari ke 43, Cleav. Mungkin orang memang malas keluar rumah saat musim dingin begini kata Erion sambil berjalan menuju dapur dan turun ke ruang bawah tanah untuk mengambil sekop.
Kau mau apa?Tanya Cleavant yang melihat Erion membawa sekop.
Aku mau membersihkan salju di depan halaman kita, orang bisa terpeleset nanti jawab Erion sambil mengenakan mantel dan topi woolnya dan juga bootnya.
Aku bantu ya Bos kata Cleavant yang segera berlari ke ruang bawah tanah untuk mengambil sekop lain.
Erion membuka pintu kaca itu, udara dingin mulai menyentuh kulit wajahnya dan asap mengepul dari mulutnya. Erion mulai berjalan dan menuruni tangga beranda dan hampir terpeleset karena tangga yang licin.
Cleav, kau bersihkan lantai beranda saja, disini licin. Kata Erion setengah berteriak pada Cleavant yang masih mengenakan mantelnya di dalam.
Erion pun mulai menyekop sedikit demi sedikit salju yang menutupi jalan masuk ke cafénya. Belum berapa lama Erion menyekop salju-salju itu, tiba-tiba seorang anak lelaki terjatuh dari sepedanya karena roda sepeda yang slip di jalan yang licin karena es. Beberapa box kecil susu dan koran-koran yang dibawanya ikut berantakan. Erion dan Cleavant yang melihatnya segera menolong anak itu.
Kau baik-baik saja? Tanya Erion pada anak itu
Lututnya berdarah Erion,celananya robek. Kata Cleavant sambil menunjuk ke kaki anak itu.
Anak itu diam tidak bisa bicara karena mencoba menahan sakit.
Cleav, kau bawa anak ini ke dalam, aku membereskan sepedanya dan juga kotak susu ini, orang bisa tergelincir lagi nanti. Kata Erion, Cleav mengangguk dan segera menggendong anak itu ke dalam.
Erion segera membersihkan kotak-kotak susu dan beberapa lembar koran yang berserakan di depan cafénya. Setelah menaruh sepeda anak itu di sisi dalam pagar, Erion segera masuk untuk melihat keadaan anak tadi.
Sudah kau obati? Tanya Erion pada Cleav yang akan masuk ke dapur.
Iya, Ashley sudah membersihkan lukanya. Aku ingin membuatkannya wafel, bagaimana menurutmu? Kata Cleavant
Iya, ide bagus. Beri juga coklat hangat untuknya. Kata Erion, Cleavant mengangguk.
Erion menaruh mantelnya dan menghampiri anak itu, dilihatnya Alex masih belum berhenti mondar-mandir.
Hey, kau sudah baikkan sekarang? Tanya Erion pada anak itu. Aku baik-baik saja, terimakasih sudah menolongku. Kata anak itu tertunduk. Erion melihat punggung tangan anak itu pun terluka karena tergores aspal saat jatuh tadi.
Dari tadi anak ini diam saja saat aku bertanya padanya. Kata Dean,
Mungkin wajahmu terlalu menyeramkan, Dean kata Ashley sambil terkekeh
Semuanya, aku pergi dulu ke kampus ya. Kata Alex tiba-tiba. Yang lain hanya menggelengkan kepala melihat tingkah aneh Alex.
Oh ya, Cleav, buatkan wafel terbaik untuk anak ini. Jangan ceroboh dan jangan menyepelekan. Kata Alex lagi dari luar dapur.
Siaap Bos! jawab Cleavant dari dapur.
Dia memang seorang perfeksionis masalah makanan, pantas dia selalu mencintai ruangan yang disebut dapur. Pikir Erion.
Ashley, Dean.. Bantulah Cleav di dapur kata Erion, mereka mengangguk dan meninggalkan Erion, Pak James dan anak itu.
Ini seperti Déjà vu untukku. Kata Pak James.
Siapa namamu? Tanya Erion pada anak itu. Dilihatnya anak kurus berkulit pucat itu, wajahnya tertupu oleh rambut coklat gelapnya.
hmm..namaku Billy kata anak itu pelan dan masih tertunduk.
Hai Billy, aku Erion, dan ini Pak James. Kau tidak usah takut. Kakak-kakak tadi sedang membuatkanmu wafel dan coklat hangat, apa kau suka wafel? Tanya Erion
Anak itu hanya mengangguk. Aku harus pergi dan mengantar koran dan susu. Kata Billy yang hendak berdiri dari tempat duduknya, tapi Erion menahannya.
Hey, tunggu sebentar. Makanlah dulu. Lagipula roda sepedamu sedikit bengkok karena tergelincir tadi. Kata Erion.
Kenapa baru mengantar susu sekarang? Bukankah biasanya kau mengantar susu di pagi hari? Sekarang sudah pukul 10 pagi. Kata Erion lagi
Ada beberapa pelanggan yang memesan susu yang minta diantarkan jam segini di hari sabtu. Kata Billy yang masih saja menundukkan kepalanya.
Dimana rumahmu nak? Berapa usiamu? Tanya Pak James
Aku ,
Jangan takut, kami bukan orang jahat, aku akan mengantarmu pulang setelah kau makan.Oke? kata Erion.
Aku..umurku 8 tahun..hmm..rumahku ada di jalan Mort kata Billy pelan
Tegakkan kepalamu nak, jangan menunduk terus. Kata Pak James.
Aku teringat sesorang Erion kecil kata Pak James sambil menepuk bahu Erion dan beranjak dari tempat duduknya. Erion melirik Pak James dan tersenyum.
Billy, aku sering melihatmu mengantar koran beberapa hari ini. Dan saat aku seusiamu, aku juga mengantar koran dan susu. Agar aku bisa punya uang untukku sendiri dan adik perempuanku Kata Erion
Billy mulai menegakkan kepalanya dan mulai berani menatap Erion.
Benarkah? Tanya Billy
Tentu saja benar jawab Erion sambil tersenyum lebar, Dulu aku mengantar koran dan susu sebelum aku berangkat sekolah, aku juga sangat sayang pada sepedaku. Tapi suatu hari, di musim dingin, aku mengayuh sepeda terlalu cepat dan tergelincir, tangan dan kakiku juga tergores aspal jalan, dan sepedaku rusak karena menabrak pohon oak. Lanjut erion sambil tertawa kecil.
Lalu bagaimana dengan susu dan korannya? Billy mulai tertarik dengan cerita Erion.
Tentu saja susunya tumpah dan koran berserakan dimana-mana.
Apa kau dimarahi oleh agen korannya? Tanya Billy, Erion tersenyum.
Tidak, karena ada Pak James yang tadi duduk disini. Kata Erion. Saat aku jatuh, Pak James datang menolongku, memberiku susu dan roti. Saat itu, Pak James mengantarku ke toko susu, membayar semua susu yang aku tumpahkan, Pak James juga mengantarku ke tempat agen koran dan membayar juga koran-koran yang sudah robek dan basah terkena salju. Dan aku diantar pulang dengan sepedanya karena sepedaku rusak. Cerita Erion
Billy hanya diam, Sekarang, giliranku yang akan mengikuti tindakan Pak James dulu, aku akan mengantarmu pulang, oke? kata Erion lagi. Billy masih diam, Kau takut dimarahi ya? Tenang saja, aku akan bicara pada orang-orang itu agar tidak memarahimu.. Mendengar itu Billy tersenyum.
Wafel dan coklat hangat sudah siap, kau mau toping apa? kata Ashley yang datang membawa wafel dan 1 mug coklat hangat.
hmm..aku..tidak usah.. kata Billy malu.
Hmm..bagaimana kalau wafelnya diberi madu, pasti akan lebih enak, bukan begitu kak Ashley? kata Erion, Ashley mengangguk-angguk. Billy pun ikut mengangguk pelan.
Oke, madunya segera datang kata Ashley yang segera ke dapur.
Erion, bisa kita bicara sebentar? kata Pak James yang baru saja turun dari lantai 2 dan menghampiri Erion dan Billy.
Ya, tentu. Ashley, temani Billy ya. Kata Erion yang memanggil Ashley.
Oke kata Ashley yang baru datang dengan saus madunya.
Pak James mengajak Erion duduk di bar kopinya.
Hey, berhentilah. Kata Erion pada Alex yang berjalan mondar-mandir di depannya.
Berisik! Aku sedang berfikir jawab Alex yang masih tidak mau diam, sampai Erion melemparnya dengan botol plastik yang ada di coffee bar.
Ini sudah hari ke-berapa Bos? Tanya Cleavant
Hari ini, hari sabtu, tepat hari ke 43, Cleav. Mungkin orang memang malas keluar rumah saat musim dingin begini kata Erion sambil berjalan menuju dapur dan turun ke ruang bawah tanah untuk mengambil sekop.
Kau mau apa?Tanya Cleavant yang melihat Erion membawa sekop.
Aku mau membersihkan salju di depan halaman kita, orang bisa terpeleset nanti jawab Erion sambil mengenakan mantel dan topi woolnya dan juga bootnya.
Aku bantu ya Bos kata Cleavant yang segera berlari ke ruang bawah tanah untuk mengambil sekop lain.
Erion membuka pintu kaca itu, udara dingin mulai menyentuh kulit wajahnya dan asap mengepul dari mulutnya. Erion mulai berjalan dan menuruni tangga beranda dan hampir terpeleset karena tangga yang licin.
Cleav, kau bersihkan lantai beranda saja, disini licin. Kata Erion setengah berteriak pada Cleavant yang masih mengenakan mantelnya di dalam.
Erion pun mulai menyekop sedikit demi sedikit salju yang menutupi jalan masuk ke cafénya. Belum berapa lama Erion menyekop salju-salju itu, tiba-tiba seorang anak lelaki terjatuh dari sepedanya karena roda sepeda yang slip di jalan yang licin karena es. Beberapa box kecil susu dan koran-koran yang dibawanya ikut berantakan. Erion dan Cleavant yang melihatnya segera menolong anak itu.
Kau baik-baik saja? Tanya Erion pada anak itu
Lututnya berdarah Erion,celananya robek. Kata Cleavant sambil menunjuk ke kaki anak itu.
Anak itu diam tidak bisa bicara karena mencoba menahan sakit.
Cleav, kau bawa anak ini ke dalam, aku membereskan sepedanya dan juga kotak susu ini, orang bisa tergelincir lagi nanti. Kata Erion, Cleav mengangguk dan segera menggendong anak itu ke dalam.
Erion segera membersihkan kotak-kotak susu dan beberapa lembar koran yang berserakan di depan cafénya. Setelah menaruh sepeda anak itu di sisi dalam pagar, Erion segera masuk untuk melihat keadaan anak tadi.
Sudah kau obati? Tanya Erion pada Cleav yang akan masuk ke dapur.
Iya, Ashley sudah membersihkan lukanya. Aku ingin membuatkannya wafel, bagaimana menurutmu? Kata Cleavant
Iya, ide bagus. Beri juga coklat hangat untuknya. Kata Erion, Cleavant mengangguk.
Erion menaruh mantelnya dan menghampiri anak itu, dilihatnya Alex masih belum berhenti mondar-mandir.
Hey, kau sudah baikkan sekarang? Tanya Erion pada anak itu. Aku baik-baik saja, terimakasih sudah menolongku. Kata anak itu tertunduk. Erion melihat punggung tangan anak itu pun terluka karena tergores aspal saat jatuh tadi.
Dari tadi anak ini diam saja saat aku bertanya padanya. Kata Dean,
Mungkin wajahmu terlalu menyeramkan, Dean kata Ashley sambil terkekeh
Semuanya, aku pergi dulu ke kampus ya. Kata Alex tiba-tiba. Yang lain hanya menggelengkan kepala melihat tingkah aneh Alex.
Oh ya, Cleav, buatkan wafel terbaik untuk anak ini. Jangan ceroboh dan jangan menyepelekan. Kata Alex lagi dari luar dapur.
Siaap Bos! jawab Cleavant dari dapur.
Dia memang seorang perfeksionis masalah makanan, pantas dia selalu mencintai ruangan yang disebut dapur. Pikir Erion.
Ashley, Dean.. Bantulah Cleav di dapur kata Erion, mereka mengangguk dan meninggalkan Erion, Pak James dan anak itu.
Ini seperti Déjà vu untukku. Kata Pak James.
Siapa namamu? Tanya Erion pada anak itu. Dilihatnya anak kurus berkulit pucat itu, wajahnya tertupu oleh rambut coklat gelapnya.
hmm..namaku Billy kata anak itu pelan dan masih tertunduk.
Hai Billy, aku Erion, dan ini Pak James. Kau tidak usah takut. Kakak-kakak tadi sedang membuatkanmu wafel dan coklat hangat, apa kau suka wafel? Tanya Erion
Anak itu hanya mengangguk. Aku harus pergi dan mengantar koran dan susu. Kata Billy yang hendak berdiri dari tempat duduknya, tapi Erion menahannya.
Hey, tunggu sebentar. Makanlah dulu. Lagipula roda sepedamu sedikit bengkok karena tergelincir tadi. Kata Erion.
Kenapa baru mengantar susu sekarang? Bukankah biasanya kau mengantar susu di pagi hari? Sekarang sudah pukul 10 pagi. Kata Erion lagi
Ada beberapa pelanggan yang memesan susu yang minta diantarkan jam segini di hari sabtu. Kata Billy yang masih saja menundukkan kepalanya.
Dimana rumahmu nak? Berapa usiamu? Tanya Pak James
Aku ,
Jangan takut, kami bukan orang jahat, aku akan mengantarmu pulang setelah kau makan.Oke? kata Erion.
Aku..umurku 8 tahun..hmm..rumahku ada di jalan Mort kata Billy pelan
Tegakkan kepalamu nak, jangan menunduk terus. Kata Pak James.
Aku teringat sesorang Erion kecil kata Pak James sambil menepuk bahu Erion dan beranjak dari tempat duduknya. Erion melirik Pak James dan tersenyum.
Billy, aku sering melihatmu mengantar koran beberapa hari ini. Dan saat aku seusiamu, aku juga mengantar koran dan susu. Agar aku bisa punya uang untukku sendiri dan adik perempuanku Kata Erion
Billy mulai menegakkan kepalanya dan mulai berani menatap Erion.
Benarkah? Tanya Billy
Tentu saja benar jawab Erion sambil tersenyum lebar, Dulu aku mengantar koran dan susu sebelum aku berangkat sekolah, aku juga sangat sayang pada sepedaku. Tapi suatu hari, di musim dingin, aku mengayuh sepeda terlalu cepat dan tergelincir, tangan dan kakiku juga tergores aspal jalan, dan sepedaku rusak karena menabrak pohon oak. Lanjut erion sambil tertawa kecil.
Lalu bagaimana dengan susu dan korannya? Billy mulai tertarik dengan cerita Erion.
Tentu saja susunya tumpah dan koran berserakan dimana-mana.
Apa kau dimarahi oleh agen korannya? Tanya Billy, Erion tersenyum.
Tidak, karena ada Pak James yang tadi duduk disini. Kata Erion. Saat aku jatuh, Pak James datang menolongku, memberiku susu dan roti. Saat itu, Pak James mengantarku ke toko susu, membayar semua susu yang aku tumpahkan, Pak James juga mengantarku ke tempat agen koran dan membayar juga koran-koran yang sudah robek dan basah terkena salju. Dan aku diantar pulang dengan sepedanya karena sepedaku rusak. Cerita Erion
Billy hanya diam, Sekarang, giliranku yang akan mengikuti tindakan Pak James dulu, aku akan mengantarmu pulang, oke? kata Erion lagi. Billy masih diam, Kau takut dimarahi ya? Tenang saja, aku akan bicara pada orang-orang itu agar tidak memarahimu.. Mendengar itu Billy tersenyum.
Wafel dan coklat hangat sudah siap, kau mau toping apa? kata Ashley yang datang membawa wafel dan 1 mug coklat hangat.
hmm..aku..tidak usah.. kata Billy malu.
Hmm..bagaimana kalau wafelnya diberi madu, pasti akan lebih enak, bukan begitu kak Ashley? kata Erion, Ashley mengangguk-angguk. Billy pun ikut mengangguk pelan.
Oke, madunya segera datang kata Ashley yang segera ke dapur.
Erion, bisa kita bicara sebentar? kata Pak James yang baru saja turun dari lantai 2 dan menghampiri Erion dan Billy.
Ya, tentu. Ashley, temani Billy ya. Kata Erion yang memanggil Ashley.
Oke kata Ashley yang baru datang dengan saus madunya.
Pak James mengajak Erion duduk di bar kopinya.
lanjutan part 6
0
Kutip
Balas