- Beranda
- Stories from the Heart
The Weather of Life
...
TS
Belajargitar
The Weather of Life
permisi agan2 semua
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
The Weather of Life
Spoiler for index:
INDEX
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
Spoiler for Part 1:
Quote:
Part 1. The Warm Wind
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
anasabila memberi reputasi
1
8.7K
Kutip
110
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Belajargitar
#33
Spoiler for Part 5:
Quote:
Part 5. The Puzzle of the Heart
Erion mencoba membuka matanya, Erion ingin seharian tidur di tempat tidurnya dan bersembunyi di balik selimutnya yang hangat, Erion ingin terus berada di dunia mimpinya bersama gadis itu, si gadis kue jagung. Sejak hari itu, Erion tidak bisa melupakan sosok gadis misterius itu dan berharap agar bisa bertemu lagi dengannya. Erion mengusap wajahnya dan mencoba untuk bangun. Erion teringat kejadian beberapa hari yang lalu saat Pak Will, Nick dan Danny lebih memilih pergi. Sampai hari ini, mereka tidak pernah lagi muncul dihadapan Erion. Erion hanya bisa menghela nafas dan mengacak-acak rambutnya. Erion kemudian bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju jendela kamarnya. Dia memandang keluar, dilihatnya seorang anak lelaki yang membawa koran dan susu dengan sepedanya. Erion teringat dirinya yang beberapa tahun lalu, saat masih di sekolah dasar, juga menjadi pengantar koran dan susu. Anak itu hebat sekali, diluar pasti sangat dingin, tapi dia mengayuh sepedanya penuh semangat gumam Erion.
Erion, untuk kesekian kalinya, melihat lagi jam dinding. Kemudian Erion segera bersiap untuk pergi ke kampusnya dengan berat hati.
Hoi anak muda, sarapanlah dulu kata Pak James dari dapur saat Erion turun dari tangga.
Wah, aku pikir aku yang bangun paling pagi, ternyata kau sudah menyiapkan sarapan kata Erion yang menghampiri Pak James.
Alex yang bangun paling pagi, saat aku turun, dia sedang mengepel lantai kata Pak James
Benarkah? Tanya Erion sambil menikmati omelet buatan Pak James
Iya, dia bilang dia tidak bisa tidur, jadi dia bangun, mengepel lantai, membersihkan dapur, dan pergi ke kampusnya.kata Pak James
Dia berangkat jam berapa? Sekarang saja baru jam 6 pagi. Apa dia mencoba kabur? kata Erion serius sambil menyeruput jus apelnya.
Kau ini, dia berangkat setengah jam yang lalu.
Oh begitu, baiklah..aku berangkat ya Pak James, terimakasih untuk sarapannya
Erion pun berangkat,bersiap dengan mantel tebal selutut berwarna khaki dan boots berwarna army dia berjalan kaki menuju stasiun walaupun pagi itu sangat dingin. Jalan dipenuhi sisa salju yang turun semalam. Erion mulai menyusuri jalan Higgins hingga jalan Gillans, dia merasa pagi itu sangat tenang, hanya ada beberapa mobil pengeruk salju yang berlalu lalang di jalan Higgins dan Gillans dan juga beberapa pria yang membersihkan halaman rumah mereka yang dipenuhi salju. Erion terus berjalan ke arah stasiun Beau Art, dilihatnya beberapa orang dengan sepeda yang juga menuju stasiun. Erion mempercepat langkahnya karena angin dingin sudah hampir membekukan wajahnya. Sampai di pintu masuk stasiun Erion segera membuka tasnya, dan meneruskan langkahnya sambil sibuk mengacak-acak isi tas untuk menemukan kartu passnya. Tanpa melihat keadaan sekitar, Erion masih belum bisa menemukan kartu passnya.
Dug..
Erion menabrak seseorang. Ah, maaf, aku tidak sengaja..aku.., dilihatnya orang yang baru saja dia tabrak yang hampir jatuh.
Kau..
Orang itu pun melihat Erion..
gadis kue jagung..
Kau..pria itu
Mereka pun saling melemparkan senyum. Erion bertemu gadis itu lagi, si gadis kue jagung. Entah kenapa Erion merasa aneh, perasaan yang tidak bisa dia jelaskan saat melihat gadis itu lagi, seperti mimpi.
Hey, kenapa melihatku seperti itu? kata gadis itu
Ah, tidak apa-apa..maaf tadi aku menabrakmu, aku..tidak bisa menemukan ponselku..ah,,bukan..kartu passku..haha. kata Erion yang gugup sambil menggaruk-garuk kepalanya. Gadis itu tertawa kecil.
Kau lupa membawanya ya? Pakai milikku saja dulu kata gadis itu sambil menunjukkan kartu passnya.
Ah, mungkin, tadi sepertinya aku sudah memasukkannya ke tasku, tidak biasanya aku ceroboh begini kata Erion malu.
Sudah,kita pakai kartu milikku saja dulu, sebentar lagi keretanya akan berangkat, ayo. Ajak gadis itu yang masuk dengan kartu pass duluan, kemudian menggesekkannya lagi di tempat kartu agar Erion bisa masuk.
Terimakasih, aku jadi merepotkamu kata Erion.
Ini tidak merepotkan sama sekali kata gadis itu sambil tersenyum.
Mereka berdua pun segera naik kereta dan mencari tempat duduk. Pagi itu kereta masih lenggang, jadi Erion bisa duduk bersebelahan dengan gadis itu. Tapi mereka diam, Erion ingin membuka pembicaraan, tapi otaknya seperti kehilangan semua oksigennya dan menjadi beku. Erion melirik lagi ke sampingnya, masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya. Gadis cantik dengan topi wool turquoise waktu itu, kini ada disampingnya begitu dekat. Tapi sekali lagi, gadis itu sadar sedang diperhatikan oleh Erion yang gugup.
Kau baik-baik saja? Tanya gadis itu heran
Ah, maafkan aku..aku hanya.. Erion tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Gadis itu mengerutkan keningnya.
Maaf jika kau jadi tidak nyaman karena aku duduk disebelahmu. Kata Erion, gadis itu tersenyum.
Ini kan tempat umum,kalau memang ingin benar-benar nyaman, seharusnya jangan naik kereta ini dan kita sudah pernah bertemu sebelumnya bukan? jawab gadis itu
Ah iya, kau benar kata Erion kaku, Hmm..tapi..apa aku boleh tahu sesuatu? lanjutnya
apa?
Hmm..a..aku.., Ya Tuhan, kenapa aku jadi bodoh begini pikir Erion
Hey, kau mau tahu apa?
Aku..aku mau tahu namamu kata erion yang makin gugup. Gadis itu tertawa.
Hahaha, kau ini lucu sekali. Kau ingin tahu namaku saja susah sekali mengatakannya kata gadis itu.
Erion pun ikut tertawa, dia pikir gadis itu akan menamparnya atau memukulnya dengan tas.
Bukan begitu, aku..takut bersikap tidak sopan. Kata Erion, gadis itu tersenyum lagi.
Baiklah, panggil aku Ayrin, oke? Dan kau? kata gadis itu sambil mengajak Erion bersalaman.
Ah, Ayrin..aku..Erion kata Erion yang menyambut tangan gadis itu. Mereka pun tertawa lagi.
Oh ya Ayrin..aku..belum sempat berterimakasih padamu waktu itu kata Erion yang sudah bisa menenangkan dirinya, otaknya sudah dipenuhi oksigen lagi sekarang.
Berterimakasih? Untuk apa? kata Ayrin
Untuk capucinno dan kue jagung yang kau berikan waktu itu kata Erion. Gadis itu tersenyum lagi
Hmm..kau masih mengingatnya ya? Tanya gadis itu
Tentu saja jawab Erion. Gadis itu terkekeh lagi, iris hazel Erion bertemu dengan iris coklat terang milik Ayrin. Mereka tiba-tiba jadi salah tingkah.
Erion benar-benar tidak bisa mengatakan sesuatu dengan benar. Erion berfikir keras agar bisa bicara banyak dengan gadis itu. Tapi lagi-lagi semua kosakata di otaknya bersembunyi entah dimana.
Erion, kau tinggal di Northem juga? Ayrin membuka pembicaraan lagi
Hmm..iya, baru sebulan ini jawab Erion
Begitu ya.. kata Ayrin, Memang sebelumnya kau tinggal dimana? lanjutnya
Di Rouin, tapi sebulan ini aku tinggal di café ku bersama temanku. Kata Erion.
Café? Kau pemilik café? Dimana? Tanya Ayrin yang mulai penasaran
Ah,bukan pemilik yang sebenarnya, aku hanya mengurusnya saja. Café di jalan Higgins, kau tahu? Aku bawa pamfletnya. Kata Erion sambil merogoh tasnya dan mengeluarkan pamflet cafénya.
Jalan Higgins? Itu hanya 3 blok dari rumahku kata Ayrin yang mengambil pamflet yang diberikan Erion.
Benarkah?
Iya, aku tinggal di jalan Belware. Jawab Ayrin tersenyum
Erion pun ikut tersenyum, perasaannya makin aneh antara senang dan heran. Ternyata gadis yang selama ini ditunggu Erion hanya berjarak 3 blok darinya.
Hmm..kalau begitu, datanglah ke café. Oke? Kami punya wafel dan kopi dari barista terbaik. Kata Erion
Hmm..oke..kalau aku bisa, aku akan datang ke Ayrin membaca pamfletnya, Erials Café.. Lanjutnya sambil tersenyum.
Oke..kata Erion, Hmm nanti kau turun di stasiun Berdarn kan? lanjutnya
Tentu saja, tujuanku hanya Beau Art-Berdarn dan Berdarn-Beau Art Jawab Ayrin sambil tersenyum.
Hmm..aku tebak,kau juga seorang mahasiswa kan? Tanya Erion
Hahaha, kau pasti tadi melihat kartu passku ya? Ayrin tertawa lagi
Iya, kartu pass milik kita berjenis sama. Kau kuliah dimana? Erion mulai lancar bertanya
Dawnhill University, jurusan design grafis. Kau dimana? jawab Ayrin
Aku di Johnson University, jurusan hubungan internasional kata Erion, Ayrin tersenyum lagi.
Erion mulai kagum dengan senyum Ayrin,Gadis ini ramah sekali pikir Erion.
Kau mau jadi seorang diplomat ya Erion?
Ah,iya, tapi entahlah. Mungkin aku hanya akan menjadi manajer café, hahaha Erion tertawa, Ayrin juga tertawa.
Menit selanjutnya adalah Ayrin dan Erion yang bercerita soal studi mereka. Erion mendengarkan dengan sangat baik, dan Ayrin yang bercerita dengan untaian kalimat yang membuat Erion jadi semakin kagum.
Perjalanan 30 menit dari Beau Art ke Berdarn, jadi waktu yang sangat singkat untuk Erion. Kereta sudah berhenti dan mereka harus segera turun.
Erion tidak ingin pembicaraan itu berakhir. Walaupun tingkahnya seperti orang bodoh, tapi Erion sudah tersihir oleh pesona Ayrin. Mereka berpisah di pintu keluar stasiun, Erion hanya bisa melihat gadis berambut kemerahan dengan mantel merahnya itu berjalan semakin jauh darinya.
Sepertinya aku sudah gila gumam Erion sambil mengacak-acak rambutnya dan berjalan meninggalkan stasiun.
To be continued..
powered by coco
Erion mencoba membuka matanya, Erion ingin seharian tidur di tempat tidurnya dan bersembunyi di balik selimutnya yang hangat, Erion ingin terus berada di dunia mimpinya bersama gadis itu, si gadis kue jagung. Sejak hari itu, Erion tidak bisa melupakan sosok gadis misterius itu dan berharap agar bisa bertemu lagi dengannya. Erion mengusap wajahnya dan mencoba untuk bangun. Erion teringat kejadian beberapa hari yang lalu saat Pak Will, Nick dan Danny lebih memilih pergi. Sampai hari ini, mereka tidak pernah lagi muncul dihadapan Erion. Erion hanya bisa menghela nafas dan mengacak-acak rambutnya. Erion kemudian bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju jendela kamarnya. Dia memandang keluar, dilihatnya seorang anak lelaki yang membawa koran dan susu dengan sepedanya. Erion teringat dirinya yang beberapa tahun lalu, saat masih di sekolah dasar, juga menjadi pengantar koran dan susu. Anak itu hebat sekali, diluar pasti sangat dingin, tapi dia mengayuh sepedanya penuh semangat gumam Erion.
Erion, untuk kesekian kalinya, melihat lagi jam dinding. Kemudian Erion segera bersiap untuk pergi ke kampusnya dengan berat hati.
Hoi anak muda, sarapanlah dulu kata Pak James dari dapur saat Erion turun dari tangga.
Wah, aku pikir aku yang bangun paling pagi, ternyata kau sudah menyiapkan sarapan kata Erion yang menghampiri Pak James.
Alex yang bangun paling pagi, saat aku turun, dia sedang mengepel lantai kata Pak James
Benarkah? Tanya Erion sambil menikmati omelet buatan Pak James
Iya, dia bilang dia tidak bisa tidur, jadi dia bangun, mengepel lantai, membersihkan dapur, dan pergi ke kampusnya.kata Pak James
Dia berangkat jam berapa? Sekarang saja baru jam 6 pagi. Apa dia mencoba kabur? kata Erion serius sambil menyeruput jus apelnya.
Kau ini, dia berangkat setengah jam yang lalu.
Oh begitu, baiklah..aku berangkat ya Pak James, terimakasih untuk sarapannya
Erion pun berangkat,bersiap dengan mantel tebal selutut berwarna khaki dan boots berwarna army dia berjalan kaki menuju stasiun walaupun pagi itu sangat dingin. Jalan dipenuhi sisa salju yang turun semalam. Erion mulai menyusuri jalan Higgins hingga jalan Gillans, dia merasa pagi itu sangat tenang, hanya ada beberapa mobil pengeruk salju yang berlalu lalang di jalan Higgins dan Gillans dan juga beberapa pria yang membersihkan halaman rumah mereka yang dipenuhi salju. Erion terus berjalan ke arah stasiun Beau Art, dilihatnya beberapa orang dengan sepeda yang juga menuju stasiun. Erion mempercepat langkahnya karena angin dingin sudah hampir membekukan wajahnya. Sampai di pintu masuk stasiun Erion segera membuka tasnya, dan meneruskan langkahnya sambil sibuk mengacak-acak isi tas untuk menemukan kartu passnya. Tanpa melihat keadaan sekitar, Erion masih belum bisa menemukan kartu passnya.
Dug..
Erion menabrak seseorang. Ah, maaf, aku tidak sengaja..aku.., dilihatnya orang yang baru saja dia tabrak yang hampir jatuh.
Kau..
Orang itu pun melihat Erion..
gadis kue jagung..
Kau..pria itu
Mereka pun saling melemparkan senyum. Erion bertemu gadis itu lagi, si gadis kue jagung. Entah kenapa Erion merasa aneh, perasaan yang tidak bisa dia jelaskan saat melihat gadis itu lagi, seperti mimpi.
Hey, kenapa melihatku seperti itu? kata gadis itu
Ah, tidak apa-apa..maaf tadi aku menabrakmu, aku..tidak bisa menemukan ponselku..ah,,bukan..kartu passku..haha. kata Erion yang gugup sambil menggaruk-garuk kepalanya. Gadis itu tertawa kecil.
Kau lupa membawanya ya? Pakai milikku saja dulu kata gadis itu sambil menunjukkan kartu passnya.
Ah, mungkin, tadi sepertinya aku sudah memasukkannya ke tasku, tidak biasanya aku ceroboh begini kata Erion malu.
Sudah,kita pakai kartu milikku saja dulu, sebentar lagi keretanya akan berangkat, ayo. Ajak gadis itu yang masuk dengan kartu pass duluan, kemudian menggesekkannya lagi di tempat kartu agar Erion bisa masuk.
Terimakasih, aku jadi merepotkamu kata Erion.
Ini tidak merepotkan sama sekali kata gadis itu sambil tersenyum.
Mereka berdua pun segera naik kereta dan mencari tempat duduk. Pagi itu kereta masih lenggang, jadi Erion bisa duduk bersebelahan dengan gadis itu. Tapi mereka diam, Erion ingin membuka pembicaraan, tapi otaknya seperti kehilangan semua oksigennya dan menjadi beku. Erion melirik lagi ke sampingnya, masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya. Gadis cantik dengan topi wool turquoise waktu itu, kini ada disampingnya begitu dekat. Tapi sekali lagi, gadis itu sadar sedang diperhatikan oleh Erion yang gugup.
Kau baik-baik saja? Tanya gadis itu heran
Ah, maafkan aku..aku hanya.. Erion tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Gadis itu mengerutkan keningnya.
Maaf jika kau jadi tidak nyaman karena aku duduk disebelahmu. Kata Erion, gadis itu tersenyum.
Ini kan tempat umum,kalau memang ingin benar-benar nyaman, seharusnya jangan naik kereta ini dan kita sudah pernah bertemu sebelumnya bukan? jawab gadis itu
Ah iya, kau benar kata Erion kaku, Hmm..tapi..apa aku boleh tahu sesuatu? lanjutnya
apa?
Hmm..a..aku.., Ya Tuhan, kenapa aku jadi bodoh begini pikir Erion
Hey, kau mau tahu apa?
Aku..aku mau tahu namamu kata erion yang makin gugup. Gadis itu tertawa.
Hahaha, kau ini lucu sekali. Kau ingin tahu namaku saja susah sekali mengatakannya kata gadis itu.
Erion pun ikut tertawa, dia pikir gadis itu akan menamparnya atau memukulnya dengan tas.
Bukan begitu, aku..takut bersikap tidak sopan. Kata Erion, gadis itu tersenyum lagi.
Baiklah, panggil aku Ayrin, oke? Dan kau? kata gadis itu sambil mengajak Erion bersalaman.
Ah, Ayrin..aku..Erion kata Erion yang menyambut tangan gadis itu. Mereka pun tertawa lagi.
Oh ya Ayrin..aku..belum sempat berterimakasih padamu waktu itu kata Erion yang sudah bisa menenangkan dirinya, otaknya sudah dipenuhi oksigen lagi sekarang.
Berterimakasih? Untuk apa? kata Ayrin
Untuk capucinno dan kue jagung yang kau berikan waktu itu kata Erion. Gadis itu tersenyum lagi
Hmm..kau masih mengingatnya ya? Tanya gadis itu
Tentu saja jawab Erion. Gadis itu terkekeh lagi, iris hazel Erion bertemu dengan iris coklat terang milik Ayrin. Mereka tiba-tiba jadi salah tingkah.
Erion benar-benar tidak bisa mengatakan sesuatu dengan benar. Erion berfikir keras agar bisa bicara banyak dengan gadis itu. Tapi lagi-lagi semua kosakata di otaknya bersembunyi entah dimana.
Erion, kau tinggal di Northem juga? Ayrin membuka pembicaraan lagi
Hmm..iya, baru sebulan ini jawab Erion
Begitu ya.. kata Ayrin, Memang sebelumnya kau tinggal dimana? lanjutnya
Di Rouin, tapi sebulan ini aku tinggal di café ku bersama temanku. Kata Erion.
Café? Kau pemilik café? Dimana? Tanya Ayrin yang mulai penasaran
Ah,bukan pemilik yang sebenarnya, aku hanya mengurusnya saja. Café di jalan Higgins, kau tahu? Aku bawa pamfletnya. Kata Erion sambil merogoh tasnya dan mengeluarkan pamflet cafénya.
Jalan Higgins? Itu hanya 3 blok dari rumahku kata Ayrin yang mengambil pamflet yang diberikan Erion.
Benarkah?
Iya, aku tinggal di jalan Belware. Jawab Ayrin tersenyum
Erion pun ikut tersenyum, perasaannya makin aneh antara senang dan heran. Ternyata gadis yang selama ini ditunggu Erion hanya berjarak 3 blok darinya.
Hmm..kalau begitu, datanglah ke café. Oke? Kami punya wafel dan kopi dari barista terbaik. Kata Erion
Hmm..oke..kalau aku bisa, aku akan datang ke Ayrin membaca pamfletnya, Erials Café.. Lanjutnya sambil tersenyum.
Oke..kata Erion, Hmm nanti kau turun di stasiun Berdarn kan? lanjutnya
Tentu saja, tujuanku hanya Beau Art-Berdarn dan Berdarn-Beau Art Jawab Ayrin sambil tersenyum.
Hmm..aku tebak,kau juga seorang mahasiswa kan? Tanya Erion
Hahaha, kau pasti tadi melihat kartu passku ya? Ayrin tertawa lagi
Iya, kartu pass milik kita berjenis sama. Kau kuliah dimana? Erion mulai lancar bertanya
Dawnhill University, jurusan design grafis. Kau dimana? jawab Ayrin
Aku di Johnson University, jurusan hubungan internasional kata Erion, Ayrin tersenyum lagi.
Erion mulai kagum dengan senyum Ayrin,Gadis ini ramah sekali pikir Erion.
Kau mau jadi seorang diplomat ya Erion?
Ah,iya, tapi entahlah. Mungkin aku hanya akan menjadi manajer café, hahaha Erion tertawa, Ayrin juga tertawa.
Menit selanjutnya adalah Ayrin dan Erion yang bercerita soal studi mereka. Erion mendengarkan dengan sangat baik, dan Ayrin yang bercerita dengan untaian kalimat yang membuat Erion jadi semakin kagum.
Perjalanan 30 menit dari Beau Art ke Berdarn, jadi waktu yang sangat singkat untuk Erion. Kereta sudah berhenti dan mereka harus segera turun.
Erion tidak ingin pembicaraan itu berakhir. Walaupun tingkahnya seperti orang bodoh, tapi Erion sudah tersihir oleh pesona Ayrin. Mereka berpisah di pintu keluar stasiun, Erion hanya bisa melihat gadis berambut kemerahan dengan mantel merahnya itu berjalan semakin jauh darinya.
Sepertinya aku sudah gila gumam Erion sambil mengacak-acak rambutnya dan berjalan meninggalkan stasiun.
To be continued..
powered by coco
0
Kutip
Balas