- Beranda
- Stories from the Heart
The Weather of Life
...
TS
Belajargitar
The Weather of Life
permisi agan2 semua
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
The Weather of Life
Spoiler for index:
INDEX
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
Spoiler for Part 1:
Quote:
Part 1. The Warm Wind
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
anasabila memberi reputasi
1
8.7K
Kutip
110
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Belajargitar
#27
Spoiler for Part 4:
Quote:
Part 4. The Uphill Climb
Baiklah, sejauh ini kalianlah yang terbaik, selama masa training kalianlah yang sangat hebat dibandingkan yang lain, teruslah bekerja keras dan jangan berhenti belajar ya, Selamat datang di Erials Café. Kata Alex dengan wajah yang gembira.
Kejujuran, Kerja keras, Semangat, Keterbukaan, kerendahan hati dan keramahan adalah yang kita harus ciptakan dari sekarang, saling menghormati satu sama lain, saling membantu dan saling menghargai, kita adalah satu tim yang akan sukses bersama. Aku mohon kerjasama kalian lanjut Erion.
Baik Bos!! kata para karyawan baru pada Erion dan Alex.
Aku manajer yang akan mengurus segala hal yang berurusan dengan keuangan, dan Alex adalah manajer bagian pengembangan produk dan pengawas karyawan. Jika kalian punya ide, bicarakan dengan Alex. Kata Erion, Alex tersenyum lebar,Erion melanjutkan dan 1 hal lagi, alasan kenapa Alex yang harus berhubungan langsung dengan kalian, kalian akan tahu nanti, maka dari itu, bekerjalah dengan baik. Kata Erion.
Baiklah dari sini aku serahkan pada Alex. Lanjut Erion
Oke Bos. Nah, sekarang aku akan membagi tugas kalian, agar kalian tidak bingung dan bisa menghormati pekerjaan orang lain. Pak James, akan tetap jadi barista andalan café ini, urusan kopi aku serahkan padamu. Danny, Ashley, dan Nick, kalian yang akan berurusan dengan pastry, cake, dan roti. Cleavant, aku menyerahkan masalah wafel padamu. Pak Will dan Dean, kalian akan mengurusi masalah makanan berat ya. Biar aku dan Erion yang jadi pelayannya untuk sementara. Oke? jelas Alex panjang lebar
Oke! kata para karyawan dengan lantang.
Tapi aku dan Alex akan jarang ada disini, kami harus kuliah. Hari sabtu dan minggu pun masih harus bekerja di tempat lain. Karena itu, disini ada Pak James yang akan mengawasi kalian selama kami tidak disini. Dan aku percaya kalian adalah orang-orang yang sangat bertanggung jawab.
Alex mengangguk tanda setuju.
Jadi sekarang kita tinggal berpromosi dan menunggu. Kata Erion lagi.
Hari terus berlalu, musim dingin sudah masuk di minggu ketiga, dengan mantel tebal Erion dan Alex sibuk menyebar pamflet café mereka dimana-mana. Di pasar, di jalan sekitar café, di kampus mereka, sampai di stasiun pun tidak terlewat. Tapi hampir sebulan café buka, belum ada 1 pun pelanggan. Karyawan yang lain pun ikut membantu berpromosi di tengah cuaca yang begitu dingin.
Alex dan yang lainnya mulai putus asa, mereka merasa ini tidak akan berhasil. Café yang buka di musim dingin ini akan terus dingin tanpa pengunjung. Tapi Erion tidak menyerah, dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa saat yang lain menyerah,dia akan terus berjuang sampai akhir.
Mereka pun berkumpul di sebuah ruangan, di sebelah kamar Pak James, di lantai 2 yang mereka jadikan tempat rapat.
Erion melihat kesedihan terlukis di wajah orang-orang yang bersemangat untuk ikut memajukan café ini.
Pak James, Cleav, ayo ikut aku ke bawah. Kata Erion. Yang lain heran, kenapa hanya Pak James dan Cleavant yang diminta ikut oleh Erion.
Erion pun segera turun ke bawah dan masuk ke dapur yang di ikuti oleh Pak James dan Cleavant.
Bos, ada apa? Kenapa kita ke dapur? Tanya Cleavant. Pak James diam, dia tahu pasti Erion akan melakukan sesuatu.
Cleav, buatlah beberapa wafel untuk kita, buatlah wafel paling enak untuk kita. Buatlah wafel dengan perasaan yang paling membuatmu bahagia, oke? kata Erion.
Hah? Tapi..untuk kita? Aku rasa yang lain sedang tidak ingin makan wafel. Jawab Cleavant
Aku tahu, tapi cobalah. Anggaplah aku pelangganmu, oke? Buatlah yang paling enak, jangan kecewakan aku Kata Erion sambil menepuk pundak Cleavant dan tersenyum.
Cleavant heran, tapi dia menuruti Erion, dia mulai mengambil bahan dan segera membuat wafel.
Pak James, buatkan kami capucinno andalanmu ya? kata Erion lagi. Tanpa banyak bertanya, Pak James segera bekerja dengan biji-biji kopi di istana kecilnya di bagian depan dapur yang seperti bar itu.
Dalam beberapa menit saja, aroma wafel hangat dan capucinno segera memenuhi ruangan.
Ayo kita bawa ke atas. Kata Erion yang membantu membawa beberapa mug berisi capucinno hangat.
Nah,, ini capucinno dan wafel. Selamat menikmati kata Erion sambil menaruh nampan dengan mug-mug itu di meja yang diikuti Pak James dan Cleavant yang juga membawa nampan berisi mug dan wafel.
Hey, apa maksudnya ini? Tanya Alex
Sudah, makan saja dulu. Kalian semua suka capucinno dan wafel kan? kata Erion sambil melihat wajah-wajah itu satu persatu.
Yang lain mengangguk pelan, tapi akhirnya mereka memakan wafel-wafel yang sudah dibuat dan meminum capucinno buatan Pak James.
Erion kemudian mengeluarkan ponselnya dan mengetik sebuah pesan.
Send to : Alex
Jangan menyerah sekarang, kau pemimpinnya, jangan kecewakan mereka. Ingat tujuan kita ada disini, dan ingatlah nenekmu dan adikku.
Drrrt..drrrt..
Alex melihat ponselnya, dibacanya pesan singkat dari Erion. Alex tersenyum, dia paham maksud Erion.
Hmm, bagaimana rasanya? Tanya Erion yang memecah keheningan di ruangan itu.
hmm,wafel dan capucinno ini enak sekali kata Ashley
Bukan itu, maksudku bagaimana perasaan kalian setelah memakan wafel dan minum capucinno itu? kata Erion lagi
Aku merasa hangat kata Alex. Yang lainnya? Bagaimana? Tanya Erion.
Aku merasa ini wafel paling enak yang pernah aku makan kata Pak James.
Dan ini juga capucinno yang paling aku sukai dari semua macam kopi yang pernah aku minum kata Cleavant bersemangat.
Dan aku merasa bahwa orang-orang harus merasakan apa yang kita rasakan tentang wafel dan capucinno ini juga rasa bahagia yang ada didalamnya kata Erion sambil tersenyum.
maksudmu? Tanya Danny
Aku tidak akan menyerah sekarang, café ini sudah jadi bagian hidupku dan aku akan memperjuangkannya. Kata Erion,
Ada tanggung jawab yang harus aku penuhi. Bukan karena uang saja, tapi demi hidupku, keluargaku, juga kepercayaan orang yang sudah begitu baik menaruh kepercayaannya padaku. Kita hanya perlu berusaha sedikit lagi, bertahan sebentar lagi dan sedikit bersabar. Aku yakin, café ini akan sehangat musim semi. Lanjut Erion yang disambut dengan senyuman para karyawannya.
Aku tahu kalian lelah dan ingin menyerah, aku tahu kalian merasa ini tidak akan pernah berhasil sekuat apapun kita telah mencoba. Berjam-jam berada di luar dengan cuaca dingin, dengan pamflet yang terus orang-orang buang ke tempat sampah, hingga suara kalian habis karena terus mempromosikan café ini tanpa hasil sedikit pun. Kata Erion lagi, Aku tidak akan melarang kalian untuk pergi dari sini saat ini lanjutnya.
Semuanya diam mendengar kata-kata Erion.
Aku tahu kalian punya tanggung jawab lain yang harus kalian penuhi selain menunggu di café yang seperti tanpa harapan ini. Kalian pulanglah, maafkan aku dan Alex yang sudah merepotkan kalian. Aku tetap akan membayar upah kalian sebulan ini. Kalian , Erion berhenti, dia hampir tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Kalian pulang saja, kerjakan apa yang menurut kalian lebih menghasilkan sesuatu. Dan kembalilah kesini jika kalian merasa ada sebagian dari hati kalian yang tertinggal di tempat ini. Kata Erion yang segera berdiri dari tempat duduknya dan langsung naik ke lantai 3.
Semuanya diam, Alex dan Pak James tahu Erion akan seperti ini, mereka tahu Erion tidak akan berhenti disini walaupun harus melepaskan orang-orang yang handal ini.
Semuanya masih diam, Ashley, satu-satunya wanita di tempat ini hampir menangis.
Aku..aku tidak ingin pergi, baru kali ini ini aku merasa sangat dihargai dan dihormati walau aku hanya seorang pembuat roti. Haruskah aku pergi? kata Ashley sambil mengusap wajahnya yang berurai airmata.
Aku..aku ingin orang-orang tahu tentang wafelku. kata Cleavant.
Tapi aku pun harus membayar uang sekolah anakku. Aku minta maaf. Kata Pak Will
Sudahlah.. kata Alex
Tak berapa lama Erion turun dan mengahampiri mereka semua dengan membawa beberapa amplop.
Maafkan aku yang belum bisa memberikan kalian upah yang lebih banyak dari ini seperti janjiku di awal. Terimakasih atas kerjasama kalian. Kata Erion yang menyodorkan amplop-amplop itu pada mereka.
Hati-hatilah dijalan. Lanjut Erion
Terimakasih Bos, maafkan aku. Kata Pak Will yang bergegas pergi, selanjutnya diikuti oleh ucapan terimakasih Danny dan Nick yang juga bergegas pergi. Ashley masih belum bisa menghentikan air matanya. Erion mendekatinya, Pulanglah Ashley, beristirahatlah.
Aku akan kembali besok. Kata Ashley
Aku akan mengantar Ashley pulang dan.. aku pun akan kembali besok. Kata Dean
Erion mengangguk, Alex dan Pak James masih menjadi penonton yang setia.
Apa kau akan menginap disini? Tanya Erion pada Cleavant. Cleavant menggeleng pelan.
Bos, aku tidak ingin menyerah sekarang. Aku memilih untuk jadi bagian tempat ini, keluarga ini. Kata Cleavant.
Semuanya tersenyum, Beristirahatlah Cleav, terima kasih untuk wafel yang sangat enak. Kata Erion
Cleavant mengangguk dan dia pun berlalu, meninggalkan Erion, Alex dan Pak James yang masih duduk dan diam.
Erion, kita tidak akan berhenti disini. Aku adalah pemimpinnya, begitu kan? kata Alex sambil menepuk pundak Erion yang duduk disebelahnya. Erion tersenyum.
Mereka akan kembali. Aku percaya itu. Kata Pak James
Aku tahu, aku hanya membiarkan mereka untuk berfikir dan beristirahat. Dan kita pun begitu. Kata Erion.
To be continued..
powered by coco
Baiklah, sejauh ini kalianlah yang terbaik, selama masa training kalianlah yang sangat hebat dibandingkan yang lain, teruslah bekerja keras dan jangan berhenti belajar ya, Selamat datang di Erials Café. Kata Alex dengan wajah yang gembira.
Kejujuran, Kerja keras, Semangat, Keterbukaan, kerendahan hati dan keramahan adalah yang kita harus ciptakan dari sekarang, saling menghormati satu sama lain, saling membantu dan saling menghargai, kita adalah satu tim yang akan sukses bersama. Aku mohon kerjasama kalian lanjut Erion.
Baik Bos!! kata para karyawan baru pada Erion dan Alex.
Aku manajer yang akan mengurus segala hal yang berurusan dengan keuangan, dan Alex adalah manajer bagian pengembangan produk dan pengawas karyawan. Jika kalian punya ide, bicarakan dengan Alex. Kata Erion, Alex tersenyum lebar,Erion melanjutkan dan 1 hal lagi, alasan kenapa Alex yang harus berhubungan langsung dengan kalian, kalian akan tahu nanti, maka dari itu, bekerjalah dengan baik. Kata Erion.
Baiklah dari sini aku serahkan pada Alex. Lanjut Erion
Oke Bos. Nah, sekarang aku akan membagi tugas kalian, agar kalian tidak bingung dan bisa menghormati pekerjaan orang lain. Pak James, akan tetap jadi barista andalan café ini, urusan kopi aku serahkan padamu. Danny, Ashley, dan Nick, kalian yang akan berurusan dengan pastry, cake, dan roti. Cleavant, aku menyerahkan masalah wafel padamu. Pak Will dan Dean, kalian akan mengurusi masalah makanan berat ya. Biar aku dan Erion yang jadi pelayannya untuk sementara. Oke? jelas Alex panjang lebar
Oke! kata para karyawan dengan lantang.
Tapi aku dan Alex akan jarang ada disini, kami harus kuliah. Hari sabtu dan minggu pun masih harus bekerja di tempat lain. Karena itu, disini ada Pak James yang akan mengawasi kalian selama kami tidak disini. Dan aku percaya kalian adalah orang-orang yang sangat bertanggung jawab.
Alex mengangguk tanda setuju.
Jadi sekarang kita tinggal berpromosi dan menunggu. Kata Erion lagi.
Hari terus berlalu, musim dingin sudah masuk di minggu ketiga, dengan mantel tebal Erion dan Alex sibuk menyebar pamflet café mereka dimana-mana. Di pasar, di jalan sekitar café, di kampus mereka, sampai di stasiun pun tidak terlewat. Tapi hampir sebulan café buka, belum ada 1 pun pelanggan. Karyawan yang lain pun ikut membantu berpromosi di tengah cuaca yang begitu dingin.
Alex dan yang lainnya mulai putus asa, mereka merasa ini tidak akan berhasil. Café yang buka di musim dingin ini akan terus dingin tanpa pengunjung. Tapi Erion tidak menyerah, dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa saat yang lain menyerah,dia akan terus berjuang sampai akhir.
Mereka pun berkumpul di sebuah ruangan, di sebelah kamar Pak James, di lantai 2 yang mereka jadikan tempat rapat.
Erion melihat kesedihan terlukis di wajah orang-orang yang bersemangat untuk ikut memajukan café ini.
Pak James, Cleav, ayo ikut aku ke bawah. Kata Erion. Yang lain heran, kenapa hanya Pak James dan Cleavant yang diminta ikut oleh Erion.
Erion pun segera turun ke bawah dan masuk ke dapur yang di ikuti oleh Pak James dan Cleavant.
Bos, ada apa? Kenapa kita ke dapur? Tanya Cleavant. Pak James diam, dia tahu pasti Erion akan melakukan sesuatu.
Cleav, buatlah beberapa wafel untuk kita, buatlah wafel paling enak untuk kita. Buatlah wafel dengan perasaan yang paling membuatmu bahagia, oke? kata Erion.
Hah? Tapi..untuk kita? Aku rasa yang lain sedang tidak ingin makan wafel. Jawab Cleavant
Aku tahu, tapi cobalah. Anggaplah aku pelangganmu, oke? Buatlah yang paling enak, jangan kecewakan aku Kata Erion sambil menepuk pundak Cleavant dan tersenyum.
Cleavant heran, tapi dia menuruti Erion, dia mulai mengambil bahan dan segera membuat wafel.
Pak James, buatkan kami capucinno andalanmu ya? kata Erion lagi. Tanpa banyak bertanya, Pak James segera bekerja dengan biji-biji kopi di istana kecilnya di bagian depan dapur yang seperti bar itu.
Dalam beberapa menit saja, aroma wafel hangat dan capucinno segera memenuhi ruangan.
Ayo kita bawa ke atas. Kata Erion yang membantu membawa beberapa mug berisi capucinno hangat.
Nah,, ini capucinno dan wafel. Selamat menikmati kata Erion sambil menaruh nampan dengan mug-mug itu di meja yang diikuti Pak James dan Cleavant yang juga membawa nampan berisi mug dan wafel.
Hey, apa maksudnya ini? Tanya Alex
Sudah, makan saja dulu. Kalian semua suka capucinno dan wafel kan? kata Erion sambil melihat wajah-wajah itu satu persatu.
Yang lain mengangguk pelan, tapi akhirnya mereka memakan wafel-wafel yang sudah dibuat dan meminum capucinno buatan Pak James.
Erion kemudian mengeluarkan ponselnya dan mengetik sebuah pesan.
Send to : Alex
Jangan menyerah sekarang, kau pemimpinnya, jangan kecewakan mereka. Ingat tujuan kita ada disini, dan ingatlah nenekmu dan adikku.
Drrrt..drrrt..
Alex melihat ponselnya, dibacanya pesan singkat dari Erion. Alex tersenyum, dia paham maksud Erion.
Hmm, bagaimana rasanya? Tanya Erion yang memecah keheningan di ruangan itu.
hmm,wafel dan capucinno ini enak sekali kata Ashley
Bukan itu, maksudku bagaimana perasaan kalian setelah memakan wafel dan minum capucinno itu? kata Erion lagi
Aku merasa hangat kata Alex. Yang lainnya? Bagaimana? Tanya Erion.
Aku merasa ini wafel paling enak yang pernah aku makan kata Pak James.
Dan ini juga capucinno yang paling aku sukai dari semua macam kopi yang pernah aku minum kata Cleavant bersemangat.
Dan aku merasa bahwa orang-orang harus merasakan apa yang kita rasakan tentang wafel dan capucinno ini juga rasa bahagia yang ada didalamnya kata Erion sambil tersenyum.
maksudmu? Tanya Danny
Aku tidak akan menyerah sekarang, café ini sudah jadi bagian hidupku dan aku akan memperjuangkannya. Kata Erion,
Ada tanggung jawab yang harus aku penuhi. Bukan karena uang saja, tapi demi hidupku, keluargaku, juga kepercayaan orang yang sudah begitu baik menaruh kepercayaannya padaku. Kita hanya perlu berusaha sedikit lagi, bertahan sebentar lagi dan sedikit bersabar. Aku yakin, café ini akan sehangat musim semi. Lanjut Erion yang disambut dengan senyuman para karyawannya.
Aku tahu kalian lelah dan ingin menyerah, aku tahu kalian merasa ini tidak akan pernah berhasil sekuat apapun kita telah mencoba. Berjam-jam berada di luar dengan cuaca dingin, dengan pamflet yang terus orang-orang buang ke tempat sampah, hingga suara kalian habis karena terus mempromosikan café ini tanpa hasil sedikit pun. Kata Erion lagi, Aku tidak akan melarang kalian untuk pergi dari sini saat ini lanjutnya.
Semuanya diam mendengar kata-kata Erion.
Aku tahu kalian punya tanggung jawab lain yang harus kalian penuhi selain menunggu di café yang seperti tanpa harapan ini. Kalian pulanglah, maafkan aku dan Alex yang sudah merepotkan kalian. Aku tetap akan membayar upah kalian sebulan ini. Kalian , Erion berhenti, dia hampir tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Kalian pulang saja, kerjakan apa yang menurut kalian lebih menghasilkan sesuatu. Dan kembalilah kesini jika kalian merasa ada sebagian dari hati kalian yang tertinggal di tempat ini. Kata Erion yang segera berdiri dari tempat duduknya dan langsung naik ke lantai 3.
Semuanya diam, Alex dan Pak James tahu Erion akan seperti ini, mereka tahu Erion tidak akan berhenti disini walaupun harus melepaskan orang-orang yang handal ini.
Semuanya masih diam, Ashley, satu-satunya wanita di tempat ini hampir menangis.
Aku..aku tidak ingin pergi, baru kali ini ini aku merasa sangat dihargai dan dihormati walau aku hanya seorang pembuat roti. Haruskah aku pergi? kata Ashley sambil mengusap wajahnya yang berurai airmata.
Aku..aku ingin orang-orang tahu tentang wafelku. kata Cleavant.
Tapi aku pun harus membayar uang sekolah anakku. Aku minta maaf. Kata Pak Will
Sudahlah.. kata Alex
Tak berapa lama Erion turun dan mengahampiri mereka semua dengan membawa beberapa amplop.
Maafkan aku yang belum bisa memberikan kalian upah yang lebih banyak dari ini seperti janjiku di awal. Terimakasih atas kerjasama kalian. Kata Erion yang menyodorkan amplop-amplop itu pada mereka.
Hati-hatilah dijalan. Lanjut Erion
Terimakasih Bos, maafkan aku. Kata Pak Will yang bergegas pergi, selanjutnya diikuti oleh ucapan terimakasih Danny dan Nick yang juga bergegas pergi. Ashley masih belum bisa menghentikan air matanya. Erion mendekatinya, Pulanglah Ashley, beristirahatlah.
Aku akan kembali besok. Kata Ashley
Aku akan mengantar Ashley pulang dan.. aku pun akan kembali besok. Kata Dean
Erion mengangguk, Alex dan Pak James masih menjadi penonton yang setia.
Apa kau akan menginap disini? Tanya Erion pada Cleavant. Cleavant menggeleng pelan.
Bos, aku tidak ingin menyerah sekarang. Aku memilih untuk jadi bagian tempat ini, keluarga ini. Kata Cleavant.
Semuanya tersenyum, Beristirahatlah Cleav, terima kasih untuk wafel yang sangat enak. Kata Erion
Cleavant mengangguk dan dia pun berlalu, meninggalkan Erion, Alex dan Pak James yang masih duduk dan diam.
Erion, kita tidak akan berhenti disini. Aku adalah pemimpinnya, begitu kan? kata Alex sambil menepuk pundak Erion yang duduk disebelahnya. Erion tersenyum.
Mereka akan kembali. Aku percaya itu. Kata Pak James
Aku tahu, aku hanya membiarkan mereka untuk berfikir dan beristirahat. Dan kita pun begitu. Kata Erion.
To be continued..
powered by coco
0
Kutip
Balas