- Beranda
- Stories from the Heart
The Weather of Life
...
TS
Belajargitar
The Weather of Life
permisi agan2 semua
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
ane cuma mau ngeshare hasil karya temen ane..
The Weather of Life
Spoiler for index:
INDEX
Part 1. The Warm Wind
Part 2.a. A Shining Hope
Part 2.b. A Shining Hope
Part 3.a. New Place
Part 3.b. New Place
Part 4. The Uphill Climb
Part 5. The Puzzle of the Heart
Part 6.a. The Rose beneath the Snow
Part 6.b. The Rose beneath the Snow
Part 7.a. The Magical Spell
Part 7.b. The Magical Spell
Part 8.a. Another Hearts Battle
Part 8.b. Another Hearts Battle
Part 9.a. Hate the Way it Goes
Part 9.b. Hate the Way it Goes
Part 10.a. So,Meet The Eyes Again
Part 10.b. So,Meet The Eyes Again
Spoiler for Part 1:
Quote:
Part 1. The Warm Wind
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
Minggu ketiga di musim gugur, udara semakin dingin. Erion terus menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tangannya yang kedinginan. Sore itu, kereta menuju Rouin datang terlambat. Stasiun Berdarn sudah mulai sepi, dan Erion hanya bisa menunggu, kedinginan dan kelaparan. Dilihatnya beberapa orang berlalu lalang didepannya dengan segelas kopi yang masih mengeluarkan asap dan juga beberapa kantong roti,tapi dia hanya bisa menelan ludah. Erion tidak punya cukup uang untuk membeli makanan-makanan itu, untuk membeli air mineral pun uangnya tidak cukup. Tapi Erion tidak mengeluh, dia tidak pernah mengeluh.
Bruugg..
Tiba-tiba seorang wanita muda jatuh tersungkur dihadapannya, kopi miliknya tumpah dan juga beberapa buah roti yang juga berserakan di lantai. Erion terkejut, tapi dengan sigap dia membantu gadis itu untuk berdiri.
Apa kau baik-baik saja? Tanya Erion
Ah,iya,aku tidak apa-apa Jawab gadis itu sambil mengambil tasnya.
Kemarilah kata Erion sambil membantu gadis itu untuk duduk,Apa kau yakin, kau baik-baik saja?
Iya,aku hanya sedikit merasa pusing jawab gadis itu sambil merapikan rambutnya
Hmm..apa kau membutuhkan sesuatu? Kopimu tumpah, rotimu juga berserakan di lantai. Kata Erion, gadis itu tertawa kecil
Wah, kau perhatian sekali pada makananku kata gadis itu menahan tawa
Ah, bukan begitu,aku..hanya..sayang sekali makananmu..hahaha Erion malu, dan mereka berdua pun tertawa.
Hmm, aku pergi dulu ya kata gadis itu.
Ah, iya, apa kau sudah baikan?Sudah tidak merasa pusing lagi?
Aku sudah baik-baik saja sekarang gadis itu pun tersenyum dan berlalu.
Erion benar-benar heran, gadis itu terjatuh, tapi kemudian dengan cepat pulih dan tertawa, lalu pergi begitu saja. Gadis itu juga pergi ke arah luar stasiun, mungkin dia tidak jadi naik kereta pikir Erion.
Erion kembali pada kegiatan sebelum gadis itu datang, menunggu di bangku stasiun, kedinginan, kelaparan, dan melamun.
Hey, aku tidak tahu kopi apa yang kau sukai, tapi menurut pelayan disana, orang-orang sangat menyukai capucinno buatannya, jadi aku membelikanmu capucinno hangat, semoga dia tidak salah kata gadis itu panjang lebar sambil menyodorkan kopi pada Erion yang baru tersadar dari lamunannya.
Hah? Apa.. Erion tercekat
Terimalah, aku tidak menaruh obat tidur ataupun racun di kopimu kata gadis itu tersenyum manis.
Ah, terimakasih..tapi..kenapa kau begitu baik? Aku kan orang asing. Jawab Erion
Tapi kau orang asing yang sudah menolongku tadi, ini hanya sebuah ucapan terimakasih jawab gadis itu, Erion pun tersenyum dan menerima kopi itu.
Oh iya, ini..makanlah.Kue jagung hangat gadis itu menyodorkan kantong kertas yang berisi kue-kue jagung kecil yang hangat.
hmm,tidak usah, kopi ini sudah cukup.
Tapi aku tidak bisa menghabiskannya sendiri, bantu aku menghabiskannya ya? kata gadis itu lagi
Erion terdiam sejenak, dia heran kenapa gadis ini begitu baik. Capucinno dan kue jagung, gadis itu seolah tau apa yang paling disukai Erion. Gadis itu datang saat Erion kelaparan. Terimakasih Tuhan, Kau memang selalu baik padaku ucap Erion dalam hati
Hey, kau benar-benar tidak mau ya? Padahal aku sengaja membeli agak banyak kata gadis itu yang tampak kecewa.
Baiklah, aku dengan senang hati akan membantumu jawab Erion malu-malu
Terimakasih kata gadis itu.
Mereka terus berbincang, membicarakan seberapa sering mereka ke stasiun itu, tentang keadaan stasiun itu, tentang para penjaganya, tentang kopi, dan tentang kue jagung. Erion terus tersenyum mendengar cerita gadis itu. Erion memandang wajah gadis itu, dia baru sadar, ternyata gadis itu sangat cantik, dengan topi wool berwarna turquoise, rambut ikal kemerahan yang tergerai indah, matanya yang indah, semuanya cantik, begitu cantik, terlebih hatinya yang juga baik. Gadis itu menoleh, dia sadar Erion sedang memperhatikannya.
Ini kue yang terakhir,kau mau tidak? kata gadis itu, Erion melihat kantung kue,dan yang tersisa tinggal 1 kue jagung,Erion tertawa kecil
Wah, ternyata aku sudah makan begitu banyak, yang terakhir untuk pemiliknya saja
Baiklah,,jangan menyesal ya kata gadis itu yang langsung melahap kuenya, Erion lagi-lagi terkekeh melihat gadis itu.
Kemudian terdengar suara petugas stasiun yang mengumumkan bahwa kereta menuju Rouin akan segera tiba. Beberapa saat kemudian kereta menuju Rouin datang.
ayo, keretanya sudah datang gadis itu berjalan duluan. Erion mengikutinya. Mereka pun segera mencari tempat untuk duduk.
Tapi mereka duduk di tempat yang sedikit berjauhan. Erion tidak bisa berbincang lagi dengan gadis itu, karena sore itu kereta semakin padat oleh penumpang.
Erion tertunduk lemas, dia menyesal karena belum sempat berterimakasih dan bahkan dia lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu. Erion hanya bisa berharap suatu hari nanti, dia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
Kereta terus melaju melewati beberapa stasiun. Erion masih berusaha mencari gadis itu saat kereta mulai lenggang, tapi orang lain sudah menempati tempat duduk gadis itu. Erion kecewa.
Drrrrt..drrrrt..drrrrttt..telepon genggam Erion bergetar saat dia hendak turun dari kereta.
Erion, cepat pulang. Orang itu datang lagi. Terdengar suara panik di telepon.
iya, aku segera datang, temani ibu. Erion segera berlari keluar stasiun menuju tempat penitipan sepeda untuk mengambil sepedanya.
Erion mengayuh sepedanya sekuat tenaga, dia berusaha sampai di rumahnya secepat mungkin.
Erion segera turun dari sepedanya, meninggalkannya begitu saja di halaman rumahnya, dia berlari menuju ruang tamu, dilihatnya Ibu dan adik perempuannya yang terduduk lemas.
To be continued
powered by coco
mohon pujian, kritikan, saran, masukan, apapun namanya. tapi jangan bata ya gan.
anasabila memberi reputasi
1
8.7K
Kutip
110
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Belajargitar
#23
Spoiler for Part 3:
Quote:
Part 3. New Place
Di minggu terakhir musim gugur, udara sudah semakin dingin. Erion, Alex dan Pak James menaruh tas dan koper mereka di beranda bangunan itu. Pak James segera mengeluarkan kunci dan membuka pintu kayu dengan ukiran gypsi yang berbaur dengan kaca. Erion dan Alex masih berdiri di beranda,mereka masih terkesima dengan tempat itu. Bangunan itu memang besar dengan halaman yang tidak kalah luas. Ada tanaman pagar yang mengelilingi bangunan 3 lantai itu juga 2 pohon oak yang daunnya sudah berguguran yang tumbuh di sisi kanan halaman.Bagian depan bangunan itu berbentuk setengah lingkaran dengan kaca yang mengelilinginya dan beranda yang cukup luas dari lantai kayu yang dipenuhi oleh daun-daun kering. Lantai 2 dan 3 letaknya agak menjorok ke dalam dari bagian depan lantai pertama.
Apa kau mencium bau dedaunan ini? Aku selalu suka dengan bau daun oak kering kata Erion yang menutup matanya dan mencoba menghirup udara dingin di minggu terakhir musim gugur.
Hey,Kita bisa menaruh beberapa meja dan kursi diluar sini, saat musim panas nanti, pengunjung bisa duduk dan makan diluar sini kata Erion lagi.
Iya, hmm..Erion, ayo kita lakukan sesuatu pada kacanya. Kata Alex yang dari tadi menempelkan tubuhnya di kaca yang dingin.
Lakukan apa? Tanya Erion. Ayo kita lukis kaca polos ini, kau maksudku..Kau kan sangat berbakat melukis dan menggambar. Ayo kita buat sesuatu agar kaca ini terlihat lebih bagus, bagaimana menurutmu? jawab Alex
Hmm..ide bagus kata Erion sambil tersenyum. Erion pun mulai berjalan ke sisi kiri bangunan, dilihatnya ada tangga kecil menuju ruang bawah tanah. Erion turun dan mencoba mengintip ruangan itu. Ternyata itu adalah gudang, ada banyak meja dan kursi di dalamnya.
Hey, ayo masuk. Disini sudah makin dingin. Ajak Alex.
Erion naik dan masuk kedalam. Di dalam ada beberapa bagian yang sudah direnovasi sesuai yang diceritakan oleh Bos mereka sebelumnya. Disitu juga ada tempat seperti bar dengan rak kayu tinggi dibelakangnya. Di bagian pojok kanan ada sebuah piano besar berwarna hitam dan disebelahnya ada sebagian lantai kayu yang sedikit lebih tinggi dibandingkan lantai lainnya.
Erion mendekati piano itu dan membukanya, mencoba menekan beberapa tuts nada.
Pianonya masih sangat bagus gumamnya.
Erion, cepat kemari kata Alex dari dalam. Erion segera menghampiri Alex.
Ada apa?
Lihatlah kata Alex sambil membuka sebuah pintu dan mengajak Erion masuk. Dapurnya bagus sekali, modern, dan semuanya sudah lengkap. Bos memang sudah merencanakannya dengan baik lanjutnya
Erion pun begitu terkesima dengan dapur yang bagus, lebih bagus dari dapur Dinner Dazzle.
Ini adalah teritorialku, kau mengurusi uang saja ya. Kau kan jauh lebih pintar dariku. Biar aku yang mengurus dapurnya. Oke?? kata Alex dengan ekspresi memohon, memerintah lebih tepatnya.
Kenapa kau enak sekali?? kata Erion
Ayolah..ya..ya..aku mohon..Tuan Erion yang tampan, mulai saat ini aku mengangkatmu jadi Bos, oke? kata Alex yang terus memohon
Dasar kau penjilat, baiklah..baik, dapur dan karyawan kau yang urus. Tapi kalau kau berbuat hal yang merugikan,aku akan memecatmu. Kata Erion sambil melipat tangannya di dada dan berlagak seperti bos.
Siap Bos!! Ah..dapurku kata Alex yang langsung berlari memeluk kulkas.
Menjijikan kata Erion, Pak James yang baru saja masuk ke dapur langsung tertawa melihat tingkah mereka berdua.
Oh Pak James, kau dari mana? Tanya Erion
Aku dari atas tadi, melihat ruangan di lantai 2 dan 3. Di lantai 2 ada sebuah kamar tidur, kamar mandi dan sebuah ruangan besar dengan beberapa rak dan ruangan pendingin. Bos bilang itu tempat untuk menyimpan bahan-bahan makanan. Apakah aku boleh memilih kamar tidur itu? Aku rasa aku sudah cukup untuk merusak punggungku ini jika harus naik turun ke lantai 3. Kata Pak James
Hahaha, tentu saja Pak James. Biar aku dan Alex yang memilih kamar di lantai 3. Kata Erion
Ah, terimakasih. Kalau begitu kalian cobalah naik, kita lihat lantai atas. Ajak Pak James
Kau mau ikut lagi Pak James? Aku tidak mau menggotongmu kalau punggungmu patah karena harus naik lagi ke lantai 3. Hahahaha kata Alex sambil tertawa.
Erion memukul kepala Alex, Kau ini banyak sekali bicara. Kata Erion, Pak James hanya tertawa.
Mereka pun segera naik ke lantai 2 dan 3 untuk melihat-lihat. Erion memilih kamar yang ada di sisi kanan tangga yang jendelanya menghadap ke bagian belakang dan jauh lebih tenang. Erion suka tempat yang tenang, tapi bukan berarti dia menghindari tempat ramai. Erion hanya suka tempat yang tenang untuk dirinya sendiri.
Erion dan Alex pun segera merapikan kamar mereka masing-masing. Bos memang sudah menyuruh beberapa orang untuk menyiapkan semuanya dan membersihkan tempat itu beberapa hari sebelum Erion, Alex dan Pak James datang.
Beberapa hari berikutnya, mereka bertiga terus merapikan tempat itu, menata meja dan bangku-bangkunya, Pak James merapikan bar kecil yang disulap menjadi istana kopi kecilnya.
Pak James , pria paruh baya itu, yang ditugaskan untuk mengawasi Erion dan Alex,adalah seorang barista yang handal. Mereka menyusun perencanaan untuk pengelolaan keuangan dan karyawan,juga menu-menu apa saja yang akan mereka tawarkan di café itu.
Alex sibuk dengan dapur yang sudah menjadi kesayangannya. Erion membuat beberapa gambar di kaca yang dengan gambar kecil dan besar yang berhubungan dengan konsep café ini yang sudah dirundingkan dengan Alex di hari sebelumnya.
Erials Café, nama yang mereka pilih, dan Erion tulis dengan besar di kaca.
Ah, akhirnya selesai juga. Kata Erion yang puas melihat hasil kerjanya.
Benar kan apa yang kubilang, kacanya jadi lebih bagus. Kata Alex yang menghampiri Erion
Berarti sekarang kita tinggal mencari kokinya. Itu tugasmu ya. Kata Erion
Siap, tenang saja. Aku tinggal mencari orang dan memasak resep-resep yang sudah kita kumpulkan dengan baik. Kata
Alex sambil mengepalkan tangannya.
Ayo kita pasang pengumuman di depan, siapa tahu banyak orang yang akan berdatangan kata Erion
Beberapa hari, berubah jadi minggu dan mereka belum juga menemukan orang yang tepat untuk diajak bekerjasama di café mereka.
Arrrgghh..aku bisa gila kalau orang-orang seperti ini terus berdatangan! Alex mengacak-acak rambutnya sendiri.
Bersabarlah nak, sebentar lagi pasti ada orang yang benar-benar bisa memasak. Kata pak James.
tapi apa kau lihat?? Sejauh ini hanya dua orang yang datang kemari dan tidak ada yang benar-benar bisa menjadi koki. Malah membuat kotor dapurku saja, Ya Tuhan, maafkan aku karena aku sering mengacau di Dinner Dazzle. Kata Alex yang kesal.
Erion dan Pak James hanya tertawa melihat tingkahnya. Kau ini berisik sekali, daripada kau marah-marah terus, lebih baik pikirkan cara untuk mencari koki yang benar-benar bisa memasak untuk kita. Kata Erion sambil menahan tawa.
Kau pikir aku sedang apa? kata Alex dengan tatapan menakutkan.
Kau sedang marah-marah! kata Erion dan Pak James bersamaan, mereka pun tertawa.
Sudah..sudah, apa kalian tidak ada kelas hari ini? kata Pak James
Aku berangkat sebentar lagi, mungkin aku akan pulang terlambat, tugasku banyak sekali. Kata Erion, Kau libur kan? Tanya Erion pada Alex.
Iya, aku mau ke pasar saja, mencari bahan-bahan makanan, itu lebih baik agar aku tidak kesal lagi gara-gara dapur yang jadi berantakan ini. Jawab Alex ketus.
Siang itu Erion tergesa pergi ke stasiun, karena membantu Alex dan Pak James membersihkan dapur yang berantakan.
Ah..beruntungnya, hampir saja aku ketinggalan kereta gumam Erion sambil mencari tempat duduk di kereta. Siang itu kereta sangat lengang, di gerbong itu hanya ada Erion dan beberapa orang lainnya. Erion memperhatikan mereka satu per satu. Dilihatnya ada seorang wanita muda dengan dandanan yang berlebihan untuk ukuran seseorang yang menaiki kereta umum seperti ini. Kemudian ada seorang pemuda, yang kelihatannya sebaya dengannya dengan membawa ransel besar dan tabung tempat kertas kalkir. Ada juga seorang kakek tua bersama cucu perempuannya. Erion mulai mengingat, dia merasa sepertinya kereta ini adalah kereta yang sama saat Erion bertemu gadis itu, bayangan gadis itu muncul lagi di benak Erion. Erion tidak bisa melupakan wajah cantik itu. Erion pun mulai mengantuk, masih 20 menit lagi. Pikir Erion, dia pun tertidur.
Di minggu terakhir musim gugur, udara sudah semakin dingin. Erion, Alex dan Pak James menaruh tas dan koper mereka di beranda bangunan itu. Pak James segera mengeluarkan kunci dan membuka pintu kayu dengan ukiran gypsi yang berbaur dengan kaca. Erion dan Alex masih berdiri di beranda,mereka masih terkesima dengan tempat itu. Bangunan itu memang besar dengan halaman yang tidak kalah luas. Ada tanaman pagar yang mengelilingi bangunan 3 lantai itu juga 2 pohon oak yang daunnya sudah berguguran yang tumbuh di sisi kanan halaman.Bagian depan bangunan itu berbentuk setengah lingkaran dengan kaca yang mengelilinginya dan beranda yang cukup luas dari lantai kayu yang dipenuhi oleh daun-daun kering. Lantai 2 dan 3 letaknya agak menjorok ke dalam dari bagian depan lantai pertama.
Apa kau mencium bau dedaunan ini? Aku selalu suka dengan bau daun oak kering kata Erion yang menutup matanya dan mencoba menghirup udara dingin di minggu terakhir musim gugur.
Hey,Kita bisa menaruh beberapa meja dan kursi diluar sini, saat musim panas nanti, pengunjung bisa duduk dan makan diluar sini kata Erion lagi.
Iya, hmm..Erion, ayo kita lakukan sesuatu pada kacanya. Kata Alex yang dari tadi menempelkan tubuhnya di kaca yang dingin.
Lakukan apa? Tanya Erion. Ayo kita lukis kaca polos ini, kau maksudku..Kau kan sangat berbakat melukis dan menggambar. Ayo kita buat sesuatu agar kaca ini terlihat lebih bagus, bagaimana menurutmu? jawab Alex
Hmm..ide bagus kata Erion sambil tersenyum. Erion pun mulai berjalan ke sisi kiri bangunan, dilihatnya ada tangga kecil menuju ruang bawah tanah. Erion turun dan mencoba mengintip ruangan itu. Ternyata itu adalah gudang, ada banyak meja dan kursi di dalamnya.
Hey, ayo masuk. Disini sudah makin dingin. Ajak Alex.
Erion naik dan masuk kedalam. Di dalam ada beberapa bagian yang sudah direnovasi sesuai yang diceritakan oleh Bos mereka sebelumnya. Disitu juga ada tempat seperti bar dengan rak kayu tinggi dibelakangnya. Di bagian pojok kanan ada sebuah piano besar berwarna hitam dan disebelahnya ada sebagian lantai kayu yang sedikit lebih tinggi dibandingkan lantai lainnya.
Erion mendekati piano itu dan membukanya, mencoba menekan beberapa tuts nada.
Pianonya masih sangat bagus gumamnya.
Erion, cepat kemari kata Alex dari dalam. Erion segera menghampiri Alex.
Ada apa?
Lihatlah kata Alex sambil membuka sebuah pintu dan mengajak Erion masuk. Dapurnya bagus sekali, modern, dan semuanya sudah lengkap. Bos memang sudah merencanakannya dengan baik lanjutnya
Erion pun begitu terkesima dengan dapur yang bagus, lebih bagus dari dapur Dinner Dazzle.
Ini adalah teritorialku, kau mengurusi uang saja ya. Kau kan jauh lebih pintar dariku. Biar aku yang mengurus dapurnya. Oke?? kata Alex dengan ekspresi memohon, memerintah lebih tepatnya.
Kenapa kau enak sekali?? kata Erion
Ayolah..ya..ya..aku mohon..Tuan Erion yang tampan, mulai saat ini aku mengangkatmu jadi Bos, oke? kata Alex yang terus memohon
Dasar kau penjilat, baiklah..baik, dapur dan karyawan kau yang urus. Tapi kalau kau berbuat hal yang merugikan,aku akan memecatmu. Kata Erion sambil melipat tangannya di dada dan berlagak seperti bos.
Siap Bos!! Ah..dapurku kata Alex yang langsung berlari memeluk kulkas.
Menjijikan kata Erion, Pak James yang baru saja masuk ke dapur langsung tertawa melihat tingkah mereka berdua.
Oh Pak James, kau dari mana? Tanya Erion
Aku dari atas tadi, melihat ruangan di lantai 2 dan 3. Di lantai 2 ada sebuah kamar tidur, kamar mandi dan sebuah ruangan besar dengan beberapa rak dan ruangan pendingin. Bos bilang itu tempat untuk menyimpan bahan-bahan makanan. Apakah aku boleh memilih kamar tidur itu? Aku rasa aku sudah cukup untuk merusak punggungku ini jika harus naik turun ke lantai 3. Kata Pak James
Hahaha, tentu saja Pak James. Biar aku dan Alex yang memilih kamar di lantai 3. Kata Erion
Ah, terimakasih. Kalau begitu kalian cobalah naik, kita lihat lantai atas. Ajak Pak James
Kau mau ikut lagi Pak James? Aku tidak mau menggotongmu kalau punggungmu patah karena harus naik lagi ke lantai 3. Hahahaha kata Alex sambil tertawa.
Erion memukul kepala Alex, Kau ini banyak sekali bicara. Kata Erion, Pak James hanya tertawa.
Mereka pun segera naik ke lantai 2 dan 3 untuk melihat-lihat. Erion memilih kamar yang ada di sisi kanan tangga yang jendelanya menghadap ke bagian belakang dan jauh lebih tenang. Erion suka tempat yang tenang, tapi bukan berarti dia menghindari tempat ramai. Erion hanya suka tempat yang tenang untuk dirinya sendiri.
Erion dan Alex pun segera merapikan kamar mereka masing-masing. Bos memang sudah menyuruh beberapa orang untuk menyiapkan semuanya dan membersihkan tempat itu beberapa hari sebelum Erion, Alex dan Pak James datang.
Beberapa hari berikutnya, mereka bertiga terus merapikan tempat itu, menata meja dan bangku-bangkunya, Pak James merapikan bar kecil yang disulap menjadi istana kopi kecilnya.
Pak James , pria paruh baya itu, yang ditugaskan untuk mengawasi Erion dan Alex,adalah seorang barista yang handal. Mereka menyusun perencanaan untuk pengelolaan keuangan dan karyawan,juga menu-menu apa saja yang akan mereka tawarkan di café itu.
Alex sibuk dengan dapur yang sudah menjadi kesayangannya. Erion membuat beberapa gambar di kaca yang dengan gambar kecil dan besar yang berhubungan dengan konsep café ini yang sudah dirundingkan dengan Alex di hari sebelumnya.
Erials Café, nama yang mereka pilih, dan Erion tulis dengan besar di kaca.
Ah, akhirnya selesai juga. Kata Erion yang puas melihat hasil kerjanya.
Benar kan apa yang kubilang, kacanya jadi lebih bagus. Kata Alex yang menghampiri Erion
Berarti sekarang kita tinggal mencari kokinya. Itu tugasmu ya. Kata Erion
Siap, tenang saja. Aku tinggal mencari orang dan memasak resep-resep yang sudah kita kumpulkan dengan baik. Kata
Alex sambil mengepalkan tangannya.
Ayo kita pasang pengumuman di depan, siapa tahu banyak orang yang akan berdatangan kata Erion
Beberapa hari, berubah jadi minggu dan mereka belum juga menemukan orang yang tepat untuk diajak bekerjasama di café mereka.
Arrrgghh..aku bisa gila kalau orang-orang seperti ini terus berdatangan! Alex mengacak-acak rambutnya sendiri.
Bersabarlah nak, sebentar lagi pasti ada orang yang benar-benar bisa memasak. Kata pak James.
tapi apa kau lihat?? Sejauh ini hanya dua orang yang datang kemari dan tidak ada yang benar-benar bisa menjadi koki. Malah membuat kotor dapurku saja, Ya Tuhan, maafkan aku karena aku sering mengacau di Dinner Dazzle. Kata Alex yang kesal.
Erion dan Pak James hanya tertawa melihat tingkahnya. Kau ini berisik sekali, daripada kau marah-marah terus, lebih baik pikirkan cara untuk mencari koki yang benar-benar bisa memasak untuk kita. Kata Erion sambil menahan tawa.
Kau pikir aku sedang apa? kata Alex dengan tatapan menakutkan.
Kau sedang marah-marah! kata Erion dan Pak James bersamaan, mereka pun tertawa.
Sudah..sudah, apa kalian tidak ada kelas hari ini? kata Pak James
Aku berangkat sebentar lagi, mungkin aku akan pulang terlambat, tugasku banyak sekali. Kata Erion, Kau libur kan? Tanya Erion pada Alex.
Iya, aku mau ke pasar saja, mencari bahan-bahan makanan, itu lebih baik agar aku tidak kesal lagi gara-gara dapur yang jadi berantakan ini. Jawab Alex ketus.
Siang itu Erion tergesa pergi ke stasiun, karena membantu Alex dan Pak James membersihkan dapur yang berantakan.
Ah..beruntungnya, hampir saja aku ketinggalan kereta gumam Erion sambil mencari tempat duduk di kereta. Siang itu kereta sangat lengang, di gerbong itu hanya ada Erion dan beberapa orang lainnya. Erion memperhatikan mereka satu per satu. Dilihatnya ada seorang wanita muda dengan dandanan yang berlebihan untuk ukuran seseorang yang menaiki kereta umum seperti ini. Kemudian ada seorang pemuda, yang kelihatannya sebaya dengannya dengan membawa ransel besar dan tabung tempat kertas kalkir. Ada juga seorang kakek tua bersama cucu perempuannya. Erion mulai mengingat, dia merasa sepertinya kereta ini adalah kereta yang sama saat Erion bertemu gadis itu, bayangan gadis itu muncul lagi di benak Erion. Erion tidak bisa melupakan wajah cantik itu. Erion pun mulai mengantuk, masih 20 menit lagi. Pikir Erion, dia pun tertidur.
Lanjutannya di bawah gan..
0
Kutip
Balas