TS
a6h6a6n
GANTZ : Indonesian Team
Ini merupakan cerita sebelum Kurono dan Katou ditransfer ke black ball room(Japan Team). Gantz ada dimana-mana, mengtransfer orang-orang yang mati untuk membunuhi alien di bumi termasuk di Indonesia.
itu gan opening dari gantz : Indonesian Team
silakan baca dan kritik secara normal, jangan abuse dan jaga postingan soalnya ini bukan DC
yang gak tau gantz silakan cek
Spoiler for (chap1) ALONE :
"Tidak ada harapan, apakah sampai disini perjuangan ku" berlutut, terdiam dengan memegang X-Gun dan cairan keluar dari capdi dagu dan dibawah telinga.
Pertempuran melawan alien selama 45 menit telah membunuh seluruh anggota timnya, hanya ia sendiri yang tersisa dengan suit yang rusak dan mayat anggota tim yang sudah berceceran.
"gagal, kenapa semua usaha yang dilakukan mereka tidak bisa melukai monster itu", berkata pada dirinya sendiri
monster itu berlari menuju ke musuhnya yang terdiam dan bersiap untuk melakukan serangan terakhir yang pasti membuat siapapun mati. Bam, monster itu tenggelam ke tanah yang berbentuk lingkaran berdiameter 5 meter.
"masih ada harapan Han, dengan kau yang mampu bertempur meskipun suitmu sudah rusak, larilah sampai waktu habis" berhenti berbicara karena tersedak oleh darahnya sendiri.
yang dipanggil Han melihat siapa yang berbicara tadi, dia melihat seonggok daging yang sudah tidak dapat disebut tubuh manusia. tubuh yang kehilangan seluruh kakinya, tangan kiri yang putus dan lubang berdiameter 1 cm di paru-paru bagian kanan.
Han pun berlari menuju ke tubuh itu, untuk memastikan bahwa temannya masih hidup.
"Ardha, kau masih hidup ternyata akan ku bunuh monster itu agar ...",
"jangan melawannya Ahan, kabur sampai waktu habis" Ardha langsung memotong sebelum Ahan selesai berbicara.
Monster itu keluar dari lubang, bentuk tubuhnya sudah berubah menjadi lebih menyerupai manusia menggunakan full body armor yang membedakan dengan full body armor adalah armor tersebut terbuat dari bio organic form.
Ahan mengambil H-Gun yang dipegang Ardha dan mengabaikan ucapannya tadi untuk kabur. Bam, bam, bam, 3 lubang besar terbentuk di sekitar monster itu.
"hahahaha, kau meleset bocah" ujar monster karena tidak tertembak oleh Ahan. Napasnya yang terengah-engah karena untuk mengangkat H-Gun yang berat tanpa kemampuan suit sudah sulit palagi untuk menembak tepat ke arah monster itu.
"brengsek, kau diam dulu agar aku bisa menembak mu", Ahan berteriak ke monster itu, dan membidiknya dengan posisi duduk di tanah.
"baiklah kalau itu maumu, 1 kesempatan ku berikan karena kau mampu bertahan sampai sekarang", jawab monster dengan nada yang angkuh.
Bam, lingkaran berdiameter 1 meter terbentuk dengan monster itu tepat ditengah seperti membuat lingkaran dengan jangka dan monster itu sebagai jarum jangka, bam, bam, bam, bam, bam tembakan beruntun membuat monster itu amblas kedalam tanah.
Tempat monster berdiri tadi sudah amblas dan membentuk lubang, tepatnya sumur. Ahan berlari menuju sumur tersebut dan menembakkan H-gun yang sejak awal ia bawa.
"matilah kau brengsek" berteriak sambil menembakkan H-Gunnya ke dalam sumur.
Syut, bayangan merah keluar dari sumur
"hebat, seperti yang kukira. hanya kau pemburu yang sanggup memaksa ku untuk berubah ke perubahan terakhir" setelah berkata seperti itu seluruh tubuh monster tersebut seperti meleleh dan menyisakan bentuk baru, bentuk tubuh manusia, telanjang tanpa pakaian apapun.
"pasti bisa ku bunuh dia" Ahan menyemangati dirinya lalu menembakkan H-Gunnya sambil mendekati monster itu.
Entah apa yang ada dalam pikiran Ahan, ia membuang H-gunnya dan terus berlari menuju monster itu seperti mengantarkan nyawa.
Bruk, potongan tangan jatuh ternyata Ahan menggunakan pedang yang entah dari mana ia mendapatkannya. tinggal 1 gerakan lagi monster itu akan mati degan cara kepala terpisah, gerakan Ahan terhenti
"sialan, seharusnya ku potong tangan 2-2nya. uhuk-uhuk" terbatuk dengan darah keluar dari mulutnya.
Ahan melihat ke arah tangan monster itu yang ternyata menembus perutnya, ia melihat darah yang keluar dari perutnya. Aneh tidak ada rasa sakit yang dirasakan Ahan, lalu monster menarik tangannya dengan usus tersangkut di jari-jari.
"Uagh, ternyata sesakit, rasakan ini" sleb, pedang yang dipegang Ahan tertancap di jantung monster itu, atau begitulah perkiraan Ahan.
"bodoh" monster melempar Ahan ke tanah dengan usus keluar dari perut dan darah berceceran kemana-mana.
"aku ini bukan manusia, bentuk ini ku pakai karena lebih sederhana".
Shing, bagian kepala Ahan mulai menghilang
"ternyata waktunya habis, kalau telat 1 menit lagi habis riwayat ku" Ahan berbicara pada dirinya,
monster berlari menuju Ahan untuk membunuhnya "adios, putta" Ahan mengucapkan kata terakhir kepada monster itu.
Pertempuran melawan alien selama 45 menit telah membunuh seluruh anggota timnya, hanya ia sendiri yang tersisa dengan suit yang rusak dan mayat anggota tim yang sudah berceceran.
"gagal, kenapa semua usaha yang dilakukan mereka tidak bisa melukai monster itu", berkata pada dirinya sendiri
monster itu berlari menuju ke musuhnya yang terdiam dan bersiap untuk melakukan serangan terakhir yang pasti membuat siapapun mati. Bam, monster itu tenggelam ke tanah yang berbentuk lingkaran berdiameter 5 meter.
"masih ada harapan Han, dengan kau yang mampu bertempur meskipun suitmu sudah rusak, larilah sampai waktu habis" berhenti berbicara karena tersedak oleh darahnya sendiri.
yang dipanggil Han melihat siapa yang berbicara tadi, dia melihat seonggok daging yang sudah tidak dapat disebut tubuh manusia. tubuh yang kehilangan seluruh kakinya, tangan kiri yang putus dan lubang berdiameter 1 cm di paru-paru bagian kanan.
Han pun berlari menuju ke tubuh itu, untuk memastikan bahwa temannya masih hidup.
"Ardha, kau masih hidup ternyata akan ku bunuh monster itu agar ...",
"jangan melawannya Ahan, kabur sampai waktu habis" Ardha langsung memotong sebelum Ahan selesai berbicara.
Monster itu keluar dari lubang, bentuk tubuhnya sudah berubah menjadi lebih menyerupai manusia menggunakan full body armor yang membedakan dengan full body armor adalah armor tersebut terbuat dari bio organic form.
Ahan mengambil H-Gun yang dipegang Ardha dan mengabaikan ucapannya tadi untuk kabur. Bam, bam, bam, 3 lubang besar terbentuk di sekitar monster itu.
"hahahaha, kau meleset bocah" ujar monster karena tidak tertembak oleh Ahan. Napasnya yang terengah-engah karena untuk mengangkat H-Gun yang berat tanpa kemampuan suit sudah sulit palagi untuk menembak tepat ke arah monster itu.
"brengsek, kau diam dulu agar aku bisa menembak mu", Ahan berteriak ke monster itu, dan membidiknya dengan posisi duduk di tanah.
"baiklah kalau itu maumu, 1 kesempatan ku berikan karena kau mampu bertahan sampai sekarang", jawab monster dengan nada yang angkuh.
Bam, lingkaran berdiameter 1 meter terbentuk dengan monster itu tepat ditengah seperti membuat lingkaran dengan jangka dan monster itu sebagai jarum jangka, bam, bam, bam, bam, bam tembakan beruntun membuat monster itu amblas kedalam tanah.
Tempat monster berdiri tadi sudah amblas dan membentuk lubang, tepatnya sumur. Ahan berlari menuju sumur tersebut dan menembakkan H-gun yang sejak awal ia bawa.
"matilah kau brengsek" berteriak sambil menembakkan H-Gunnya ke dalam sumur.
Syut, bayangan merah keluar dari sumur
"hebat, seperti yang kukira. hanya kau pemburu yang sanggup memaksa ku untuk berubah ke perubahan terakhir" setelah berkata seperti itu seluruh tubuh monster tersebut seperti meleleh dan menyisakan bentuk baru, bentuk tubuh manusia, telanjang tanpa pakaian apapun.
"pasti bisa ku bunuh dia" Ahan menyemangati dirinya lalu menembakkan H-Gunnya sambil mendekati monster itu.
Entah apa yang ada dalam pikiran Ahan, ia membuang H-gunnya dan terus berlari menuju monster itu seperti mengantarkan nyawa.
Bruk, potongan tangan jatuh ternyata Ahan menggunakan pedang yang entah dari mana ia mendapatkannya. tinggal 1 gerakan lagi monster itu akan mati degan cara kepala terpisah, gerakan Ahan terhenti
"sialan, seharusnya ku potong tangan 2-2nya. uhuk-uhuk" terbatuk dengan darah keluar dari mulutnya.
Ahan melihat ke arah tangan monster itu yang ternyata menembus perutnya, ia melihat darah yang keluar dari perutnya. Aneh tidak ada rasa sakit yang dirasakan Ahan, lalu monster menarik tangannya dengan usus tersangkut di jari-jari.
"Uagh, ternyata sesakit, rasakan ini" sleb, pedang yang dipegang Ahan tertancap di jantung monster itu, atau begitulah perkiraan Ahan.
"bodoh" monster melempar Ahan ke tanah dengan usus keluar dari perut dan darah berceceran kemana-mana.
"aku ini bukan manusia, bentuk ini ku pakai karena lebih sederhana".
Shing, bagian kepala Ahan mulai menghilang
"ternyata waktunya habis, kalau telat 1 menit lagi habis riwayat ku" Ahan berbicara pada dirinya,
Spoiler for Lost Time:
monster berlari menuju Ahan untuk membunuhnya "adios, putta" Ahan mengucapkan kata terakhir kepada monster itu.
itu gan opening dari gantz : Indonesian Team
silakan baca dan kritik secara normal, jangan abuse dan jaga postingan soalnya ini bukan DC
yang gak tau gantz silakan cek
Spoiler for gantz wiki:
Spoiler for gantz kaskus:
Spoiler for CHAPTER LIST:
0
9.4K
Kutip
65
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•259Anggota
Tampilkan semua post
TS
a6h6a6n
#49
Spoiler for (chap9.3):
5T4RT1N6 5(0R1N6
"huh hanya 20, padahal aku sudah membunuh banyak sekali"
Ardha mengeluh karena dia hanya mendapat 20 point untuk pembantaian alien, sekarang pointnya 70. Sedangkan unutk 2 orang yang baru bergabung mendapat 23 dan 34 point. Untuk Ahan dia hanya mendapatkan 10 point, jadi totalnya 60. Ahan terduduk disudut ruangan tertidur.
Lara menangis karena mendapatkan point 100.
"Akhirnya aku bisa keluar, tapi....."
Lara menangis bukan karena senang tapi karena tahu akan bebas yang berarti akan melupakan Ahan.
"pilihlah pilihan pertama"
Ardha berkata dan berusaha membangunkan Ahan. Ahan terbangun dan melihat Lara menangis didepannya.
"A... Ahan, aku akan keluar dari sini"
"jangan menagis Lara, aku akan menyusulmu begitu dapat 100 point"
"tapi semua kenangan yang ada....."
"aku berjanji padamu untuk terus membuat ingatanmu kembali, sekarang janganlah kuatir. Kalau ada sesuatu hal yang dapat kulakukan untuk mengembalikan ingatan tentang kita, aku berjanji sekalipun neraka yang harus kuhadapi untuk mendapatkannya akan kulakukan"
Lara hanya bisa menangis dan memeluk Ahan sampai ia benar-benar menghilang"
"kau tahu Ahan, dia tidak akan pernah tahu dan mengenalmu meskipun kamu mati dipangkuannya. Sepertinya kamu tidak sedih ?"
"buat apa sedih, asal selamat dalam misi aku bisa melihat dirinya lagi. sekarang kau mau kemana Dha ?"
"pergi ke Nita, melihat kalian berpisah mengingatkanku padanya"
"baiklah"
Ardha bersiap untuk pergi.
"pulanglah, jangan cerita kepada siapapun dan bawa suit kalian"
Ardha berseru ke2 orang itu sebelum pergi dari ruangan. Ahan hanya tersenyum, lalu pergi meninggalkan ruangan.
NEXT >>
0
Kutip
Balas