Act - 5.8 God Has Gone Away Part 2
Semua orang yg tengah berada dijalanan di depan Library Order, melirik kearah Pierre yg sedang berteriak dengan keras.
Aku sadar!! Telah banyak yg menyelewengkan dan melupakan hukum Torah!! Tapi semua Tragedy ini bukanlah hal yg seharusnya seluruh umat manusia terima!! Tidakkah cukup Engkau memberikan Hukuman penderitaan bagi kami yg tidak bisa melihat dan memasuki Tanah yg Kau janjikan? Kehancuran Besar Dunia yg kau biarkan dan tidak kau hentikan!!! Apa belum cukup semua itu semua Tuhan ?!!!
Pierre berteriak dengan kencang mempertanyakan kenapa Tuhan diam melihat orang orang yg tidak berdosa dibunuh dengan sadis.
Berhentilah menggerutu.. Shade berkata dari arah belakang dengan pelan dan kemudian melangkah berjalan melewati Pierre dan berhenti tepat didepan dirinya namun posisinya membelakangi pandangan Pierre.
Jika Ia memang ingin pergi.. biarkan saja Dia pergi. Dengan atau tanpa Adanya Tuhan sekalipun, Manusia masih tetap bisa bertahan dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menghentikan semua kekacauan ini. Kita semua tidak mengetahui Apa yg sedang Tuhan Rencanakan.. dalam pemikiran Theist / orang orang yg percaya, tentu kalian mengetahui bahwa Tuhan Bergerak dengan caranya sendiri dengan misterius. Aku sangat percaya, memiliki keimanan atau tidak sekalipun, manusia masih memiliki harapan pada dirinya sendiri. Lupakan Tuhan.. lakukan apa yg kau bisa untuk mengubah takdirmu sendiri.
Shade berbicara cukup panjang lebar dan semua perkataannya yg tadi dilontarkan itu hampir didengar oleh semua orang orang yg berada disana. Baik Elenna, Pierre, dan anggota Order yg lain yg sedang membantu orang orang yg terluka, mereka terdiam memikirkan perkataan Shade tadi.
Craaacckk!!! suara jalan retak karena pedang hitam yg Shade pegang ia tancapkan tepat dijalan. Shade kemudian mengambil senjata api Mauser miliknya dari Holdsternya dan kemudian mengisi kembali pelurunya. Ckrekk!!
Kita tidak boleh membiarkan Avalon jatuh.. bagaimanapun juga kita tidak boleh membiarkan Para pemuja setan itu mendapatkan apa yg mereka inginkan. Shade berkata sembari kembali menyimpan mauser C96 nya pada holdster dibelakang pinggangnya lalu kemudian mengambil kembali pedang hitam yg tadi ia tancapkan di jalan. Srinnkk!!
Pilihlah.. berjuang dengan kemungkinan mati demi menyelamatkan nyawa orang banyak. Atau diam menunggu ajal dan hanya berharap bahwa Tuhan dengan Kuasanya akan menghentikan perang ini dengan mudah.
Pierre mengerti maksud dari kata kata Shade. Bagaimanapun juga manusia haruslah berusaha untuk mendapatkan hasil yg di inginkan. Walaupun keadaan yg terjadi berat, ia harus dapat menghentikan perang ini demi keselamatan kehidupan orang banyak.
Aku mengerti kata katamu Shade.. Pierre menjawab dan kemudian meletakan sosok yg tidak bernyawa itu ke jalan lalu ia kemudian berdiri. Ia kemudian melihat kebelakang kearah para anggota order yg mengenakan pakaian serba hitam.
Dengar Perintahku!!! Anggota Order yg tidak terluka cukup parah, bawa orang orang sipil ketempat yg aman!! Dan bagi anggota yg tidak terluka, ikutlah bersamaku dan Shade pergi ke garis depan untuk menghentikan pergerakan The Sect!!! Jika kalian merasakan tidak siap melakukan itu dan takut, lebih baik kalian juga pergi menjauh dari Florentia!!
Anggota Order mengerti dengan perintah yg diberikan Pierre. Mereka kemudian bergerak ricuh, ada yg memapah tubuh temannya yg luka parah dan ada juga yg menggendong tubuh orang orang sipil yg terluka parah namun masih dapat bertahan. Anggota yg siap dan memilih untuk mengikuti kedua Masternya lalu menyiapkan senjata mereka. terlihat ada yg membersihkan pedang ditangannya dengan lap putih ada juga yg sedang mereload peluru pada magazine senapan api yg ia bawa.
Pierre kemudian melirik kearah Elenna dan kemudian berkata. Sebaiknya kamu ikut pergi bersama anggota Order yg membawa civilian ketempat yg aman Elanna.
Elenna diam ia tidak menjawab. Ia memikirkan apa yg sebaiknya ia lakukan sekarang. Ia yg masih bingung, kemudian memandang punggung Shade yg sejak tadi tidak bergeming diam berdiri membelakanginya. Elenna melihatnya hembusan angin mengenai tubuh Shade hingga membuat mantel hitam panjang yg ia kenakan berkibar mengikuti arah angin.
Aku ikut dengan kalian.. Elenna menjawab
Pierre kaget dengan jawaban gadis manis didepannya. Kau bicara apa Elenna!! Pertempuran di garis depan sangatlah berbahaya!!
Elenna diam sejenak dan terlihat raut mukanya yang menjadi serius memandang kearah pierre.
Aku yg selama ini selalu ditolong oleh orang lain, merasakan sudah saatnya aku melakukan hal yg sama atas keinginanku sendiri. Terlalu banyak orang yg tidak berdosa terluka.. aku ingin melakukan sesuatu untuk menghentikan Pembantaian ini.
Shade kemudian berbalik memandang kearah Elenna setelah mendengarkan perkataan gadis itu. Ketika kau memilih pergi, kau tidak akan bisa kembali. Kau harus siap melakukan apa yg mungkin akan sangat kau benci. Kau harus membunuh.. kau siap melakukan itu?!
Elenna terdiam sejenak. Terlihat keraguan pada dirinya ketika Shade mengatakan kata kata membunuh. Ia ingat dengan kejadian yg baru saja terjadi di dalam perpustakaan tadi. Terlihat dari wajah Elenna ia menjadi murung. Gadis itu mencoba untuk menenangkan dirinya dengan menghela nafas lalu menjawab kata kata Shade walaupun terlihat masih ragu.
Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya bila hambanya itu sendiri diam tidak mau berusaha. Kau ingat? Itu adalah kata kata yg dahulu pernah kau ucapkan padaku Shade.
********