- Beranda
- Photography
Kavling FUJIFILM - Part 2
...
TS
joerampi
Kavling FUJIFILM - Part 2
Catatan TkgPoto:
Mohon thread ini dibuka juga untuk tipe kamera dari Fuji film yang lain.
Tiap-tiap brand hanya gue perbolehkan 1 thread saja. Oleh karena Fujifilm ngeluarin tipe X, mohon thread ini juga dibuka untuk tipe tersebut. Tidak terbatas hanya Finepix saja.
Terima kasih banyak atas pengertiannya....
----------
Mohon thread ini dibuka juga untuk tipe kamera dari Fuji film yang lain.
Tiap-tiap brand hanya gue perbolehkan 1 thread saja. Oleh karena Fujifilm ngeluarin tipe X, mohon thread ini juga dibuka untuk tipe tersebut. Tidak terbatas hanya Finepix saja.
Terima kasih banyak atas pengertiannya....
----------
Tempat kumpulnya FUJIFILM
Thread Ini adalah lanjutan dari Thread Sebelum nya
KAVLING FUJIFILM
http://kask.us/2473611
http://kask.us/2473611
Quote:
Spoiler for Harap Dibaca Peraturan Umum:
To All KASKUSER FUJIFILM
Tata cara Upload foto di Thread ini
1. Foto yang diupload adalah foto-foto hasil jepretan kamera FUJIFILM,
2. Foto yang di upload harus disertakan informasi mengenai kamera atau data2 foto tsb. [EXIF Data]
3. Foto yang diupload harus di SPOILER, Hukum nya wajib
Tata cara Upload foto di Thread ini
1. Foto yang diupload adalah foto-foto hasil jepretan kamera FUJIFILM,
2. Foto yang di upload harus disertakan informasi mengenai kamera atau data2 foto tsb. [EXIF Data]
3. Foto yang diupload harus di SPOILER, Hukum nya wajib
Spoiler for Tips dan Trik:
Spoiler for Tips dan Trik I:
Quote:
Original Posted By panduadnyana►Fujifilm Tips & Trik I
reserved page 2 buat update tutorial yg dibahas di thread sebelumnya... moga2 bisa.
Sebelumnya bagi agan yang merasa perlu tau trik dasar photography, musti ke sini dulu
Sering rancu sampe dibilang bokeh. Kalo background jadi bulet atau swirly sehingga sulit diidentifikasikan, baru bisa disebut bokeh .
copas dari sinitapi ane revisi sedikit agar ga jadi salah pemahaman.
Untuk kelas prosumer sedikit sulit untuk mendapatkan bokeh karena keterbatasan diatas. Walaupun setting F bisa sampe di 2.8, masi sulit untuk mendapatkan bokeh.
Mempergunakan mode macro dan super macro dapat juga membantu untuk menghasilkan DoF tipis paling maksimum.
Jadi yg perlu diperhatikan untuk mendapatkan DoF tipis:
- Maen di mode aperture (A), setting di F/number terkecil
- Focal tele maksimum
- Kalo perlu set mode Macro atau Super Macro.
- Tempatkan subject/model jauh dari background.
Lebih lengkapnya bisa liat disini
Baiknya maen di mode shutter speed (S), usahakan shutter speed berbanding terbalik ama focal lensa maksimum. Seumpama motret dgn focal lensa di 200mm, SS jadi paling minimum di 1/200mm, lebih cepat lebih baik untuk mengurangi vibrasi.
Kalo mode manual, setting Shutter Speed seperti di atas.
Jika hasilnya gelap, aperture disetting bukaan terlebar (F/number paling kecil).
Kalo masi gelap, naikkan ISO.
Sample dari Agan Verdan
lanjutan ada di sini Fujifilm Tips & Trik II
reserved page 2 buat update tutorial yg dibahas di thread sebelumnya... moga2 bisa.
Sebelumnya bagi agan yang merasa perlu tau trik dasar photography, musti ke sini dulu
Spoiler for Tips buat bikin DoF tipis (subject tajam tapi background blur):
Sering rancu sampe dibilang bokeh. Kalo background jadi bulet atau swirly sehingga sulit diidentifikasikan, baru bisa disebut bokeh .
copas dari sinitapi ane revisi sedikit agar ga jadi salah pemahaman.
Untuk kelas prosumer sedikit sulit untuk mendapatkan bokeh karena keterbatasan diatas. Walaupun setting F bisa sampe di 2.8, masi sulit untuk mendapatkan bokeh.
Mempergunakan mode macro dan super macro dapat juga membantu untuk menghasilkan DoF tipis paling maksimum.
Jadi yg perlu diperhatikan untuk mendapatkan DoF tipis:
- Maen di mode aperture (A), setting di F/number terkecil
- Focal tele maksimum
- Kalo perlu set mode Macro atau Super Macro.
- Tempatkan subject/model jauh dari background.
Lebih lengkapnya bisa liat disini
Spoiler for pengertian aperture, shutter dan ISO:
Spoiler for motret tele pake hendheld tapi focus dan ga shake:
Baiknya maen di mode shutter speed (S), usahakan shutter speed berbanding terbalik ama focal lensa maksimum. Seumpama motret dgn focal lensa di 200mm, SS jadi paling minimum di 1/200mm, lebih cepat lebih baik untuk mengurangi vibrasi.
Kalo mode manual, setting Shutter Speed seperti di atas.
Jika hasilnya gelap, aperture disetting bukaan terlebar (F/number paling kecil).
Kalo masi gelap, naikkan ISO.
Spoiler for Panning:
Spoiler for Freeze:
Sample dari Agan Verdan
Spoiler for high speed - Freeze:
lanjutan ada di sini Fujifilm Tips & Trik II
Spoiler for Tips dan Trik II:
Quote:
Original Posted By panduadnyana►Fujifilm Tips & Trik II
Tips sebelumnya ada disini Fujifilm Tips & Trik I
Copas dari sini
Bracketing juga dipake kalo agan mo maen HDR. Jadi ambil minim 3 gambar dengan exposure berbeda: under, normal dan over exposure.
Tentunya dengan posisi kamera harus tidak berubah, penggunaan tripod adalah keharusan
Tips sebelumnya ada disini Fujifilm Tips & Trik I
Spoiler for fungsi bracketing:
Copas dari sini
Bracketing juga dipake kalo agan mo maen HDR. Jadi ambil minim 3 gambar dengan exposure berbeda: under, normal dan over exposure.
Tentunya dengan posisi kamera harus tidak berubah, penggunaan tripod adalah keharusan
Spoiler for Update Product Finepix:
Quote:
Original Posted By panduadnyana►Update produk prosumer terbaru dari Finepix
dapat info dari agan CarlZeiss, tentang rumor Finepix X100
Fujifilm X100 camera specifications
Sensor\t APS-C CMOS sensor 12.3 million pixels
Movie clips\t 1280 x 720 pixels (HD) with stereo sound
Lens\t Fujinon lens with Super EBC Coating. F2-F16. Focal length : 23mm (35mm equivalent). 9-bladed aperture diaphragm. 10 cm minimum focus. Built-in 3 stop ND filter
Focus\t High-speed contrast AF
ISO sensitivity\t ISO 200 - 6400. (ISO 100 - 12800 in expandable mode)
Shutter speed\t 30 sec. to 1/4000 sec
Exposure Modes\t Programmed AE, Aperture Priority, Shutter-Priority, Manual
Continuous shooting\t5 fps
Optical Viewfinder\t0.5X magnification with approx. 90% frame coverage
Electronic Viewfinder\tUltrafine 1,440,000-dot LCD
LCD monitor\t 2.8-inch, approx. 460,0000 dots
Storage\tSD / SDHC / SDXC memory card
Power\tTBC
Weight\tTBC
Dimensions\t127(W) × 75(H) × 54(D) mm
Press release 5 January 2011
Fujifilm FinePix HS20 EXR key features:
All-new 16 megapixel EXR CMOS sensor
30x optical zoom covering 24 - 720 mm (35 mm equivalent)
3.0 inch LCD with 460,000 pixel and new Rich User Interface using Vector fonts and graphics
Advanced anti-blur technology
1600% wide dynamic range
Full resolution high speed shooting at 8 fps, high speed movie capture at up to 320 fps (320 x 112 pixels)
Longer battery life (up to 350 frames, with 4-AA alkaline batteries)
Electronic level function
Raw file format
Full HD movie capture using H.264 (MOV) format
New EXR Auto mode featuring 27 scenes
Colour fringing reduction and corner sharpness improvement
Film simulation modes
Quick start mode
Motion Panorama 360 mode
TTL flash control with optional external flashes
Lens hood included (excluding China model)
Photobook Assist function
Key features at a glance:
14 Megapixel CCD
24 mm wide-angle-super zoom lens
Dual Image Stabilisation
3.0 LCD screen
EVF (200K dot resolution)
Full HD stills and 720p HD movie capture (30 fps)
HDMI port for easy image display on any HDTV
Up to ISO 6400 (at reduced resolution)
Easy web upload to Facebook and YouTube
Face Detection with Blink detection and Smile and shoot mode
Face Recognition technology
SR Auto (Scene Recognition Auto)
Full Manual Controls
Tracking AF
Motion Panorama mode
Intelligent Flash
Image Search function with Photobook assistant
Auto Rotate
4 x AA batteries
S2950HD Key features at a glance:
14 Megapixel CCD
Fujinon 18x optical zoom (28 - 504 mm)
3.0 LCD screen (230K dot resolution) and EVF (200K dot resolution)
NEW Easy web upload to Facebook & YouTube
HD stills (Full HD) and 720p HD movie capture (30 fps)
HDMI mini port for easy image display on any HDTV
Up to ISO 6400 (at reduced resolution)
Face Detection with Blink detection and Smile and shoot mode
SR Auto (Scene Recognition Auto)
Full Manual Controls
Tracking AF
Motion Panorama mode
Image Search function with Photobook assistant
Auto Rotate
4 x AA batteries
110.2 (w) x 73.4 (h) x 81.4 (d) mm
341g (excluding media & battery)
dapat info dari agan CarlZeiss, tentang rumor Finepix X100
Spoiler for X100:
Fujifilm X100 camera specifications
Sensor\t APS-C CMOS sensor 12.3 million pixels
Movie clips\t 1280 x 720 pixels (HD) with stereo sound
Lens\t Fujinon lens with Super EBC Coating. F2-F16. Focal length : 23mm (35mm equivalent). 9-bladed aperture diaphragm. 10 cm minimum focus. Built-in 3 stop ND filter
Focus\t High-speed contrast AF
ISO sensitivity\t ISO 200 - 6400. (ISO 100 - 12800 in expandable mode)
Shutter speed\t 30 sec. to 1/4000 sec
Exposure Modes\t Programmed AE, Aperture Priority, Shutter-Priority, Manual
Continuous shooting\t5 fps
Optical Viewfinder\t0.5X magnification with approx. 90% frame coverage
Electronic Viewfinder\tUltrafine 1,440,000-dot LCD
LCD monitor\t 2.8-inch, approx. 460,0000 dots
Storage\tSD / SDHC / SDXC memory card
Power\tTBC
Weight\tTBC
Dimensions\t127(W) × 75(H) × 54(D) mm
Press release 5 January 2011
Spoiler for FinePix HS20 EXR:
Fujifilm FinePix HS20 EXR key features:
All-new 16 megapixel EXR CMOS sensor
30x optical zoom covering 24 - 720 mm (35 mm equivalent)
3.0 inch LCD with 460,000 pixel and new Rich User Interface using Vector fonts and graphics
Advanced anti-blur technology
1600% wide dynamic range
Full resolution high speed shooting at 8 fps, high speed movie capture at up to 320 fps (320 x 112 pixels)
Longer battery life (up to 350 frames, with 4-AA alkaline batteries)
Electronic level function
Raw file format
Full HD movie capture using H.264 (MOV) format
New EXR Auto mode featuring 27 scenes
Colour fringing reduction and corner sharpness improvement
Film simulation modes
Quick start mode
Motion Panorama 360 mode
TTL flash control with optional external flashes
Lens hood included (excluding China model)
Photobook Assist function
Spoiler for Fujifilm FinePix S4000:
Key features at a glance:
14 Megapixel CCD
24 mm wide-angle-super zoom lens
Dual Image Stabilisation
3.0 LCD screen
EVF (200K dot resolution)
Full HD stills and 720p HD movie capture (30 fps)
HDMI port for easy image display on any HDTV
Up to ISO 6400 (at reduced resolution)
Easy web upload to Facebook and YouTube
Face Detection with Blink detection and Smile and shoot mode
Face Recognition technology
SR Auto (Scene Recognition Auto)
Full Manual Controls
Tracking AF
Motion Panorama mode
Intelligent Flash
Image Search function with Photobook assistant
Auto Rotate
4 x AA batteries
Spoiler for Fujifilm FinePix S2950HD:
S2950HD Key features at a glance:
14 Megapixel CCD
Fujinon 18x optical zoom (28 - 504 mm)
3.0 LCD screen (230K dot resolution) and EVF (200K dot resolution)
NEW Easy web upload to Facebook & YouTube
HD stills (Full HD) and 720p HD movie capture (30 fps)
HDMI mini port for easy image display on any HDTV
Up to ISO 6400 (at reduced resolution)
Face Detection with Blink detection and Smile and shoot mode
SR Auto (Scene Recognition Auto)
Full Manual Controls
Tracking AF
Motion Panorama mode
Image Search function with Photobook assistant
Auto Rotate
4 x AA batteries
110.2 (w) x 73.4 (h) x 81.4 (d) mm
341g (excluding media & battery)
Spoiler for fitur2 di Finepix terbaru:
Spoiler for Finepixer:
Quote:
Original Posted By sdhbasah►
Spoiler for Para penghuni terdahulu dari regional Jabodetabek...VERDAN version:
========================================
Para penghuni terdahulu dari regional Jabodetabek
yang ini masih nyolong dari FB nya agan sdhbasah
Para penghuni terdahulu dari regional Jabodetabek
yang ini masih nyolong dari FB nya agan sdhbasah
Spoiler for Finepix Review:
Spoiler for UPDATE FINEPIX FIRMWARE:
Kunjungi juga :
[url]www.facebook.com/groups/finepix.indonesia[/url]
atau
[url]www.myfinepix.com[/url]
[url]www.facebook.com/groups/finepix.indonesia[/url]
atau
[url]www.myfinepix.com[/url]
Diubah oleh TkgPoto 01-11-2012 12:02
0
438.2K
Kutip
10.1K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Photography
14.2KThread•4.4KAnggota
Tampilkan semua post
panduadnyana
#27
Finepix Tips & Trik
Finepix Tips & Trik I
reserved page 2 buat update tutorial yg dibahas di thread sebelumnya... moga2 bisa.
Sebelumnya bagi agan yang merasa perlu tau trik dasar photography, musti ke sinidulu
Sering rancu sampe dibilang bokeh. Kalo background jadi bulet atau swirly sehingga sulit diidentifikasikan, baru bisa disebut bokeh .
copas dari sinitapi ane revisi sedikit agar ga jadi salah pemahaman.
Untuk kelas prosumer sedikit sulit untuk mendapatkan bokeh karena keterbatasan diatas. Walaupun setting F bisa sampe di 2.8, masi sulit untuk mendapatkan bokeh.
Mempergunakan mode macro dan super macro dapat juga membantu untuk menghasilkan DoF tipis paling maksimum.
Jadi yg perlu diperhatikan untuk mendapatkan DoF tipis:
- Maen di mode aperture (A), setting di F/number terkecil
- Focal tele maksimum
- Kalo perlu set mode Macro atau Super Macro.
- Tempatkan subject/model jauh dari background.
Lebih lengkapnya bisa liat disini
Baiknya maen di mode shutter speed (S), usahakan shutter speed berbanding terbalik ama focal lensa maksimum. Seumpama motret dgn focal lensa di 200mm, SS jadi paling minimum di 1/200mm, lebih cepat lebih baik untuk mengurangi vibrasi.
Kalo mode manual, setting Shutter Speed seperti di atas.
Jika hasilnya gelap, aperture disetting bukaan terlebar (F/number paling kecil).
Kalo masi gelap, naikkan ISO.
Sample dari Agan Verdan
lanjutan ada di sini Finepix Tips & Trik II
reserved page 2 buat update tutorial yg dibahas di thread sebelumnya... moga2 bisa.
Sebelumnya bagi agan yang merasa perlu tau trik dasar photography, musti ke sinidulu
Spoiler for Tips buat bikin DoF tipis (subject tajam tapi background blur):
Sering rancu sampe dibilang bokeh. Kalo background jadi bulet atau swirly sehingga sulit diidentifikasikan, baru bisa disebut bokeh .
copas dari sinitapi ane revisi sedikit agar ga jadi salah pemahaman.
Quote:
Original Posted By rickysu
DoF tipis itu yg mempengaruhinya adalah
1.ukuran sensor
2.bukaan lensa
makin lebar DoF makin tipis
misalnyanya 50 mm 2.8 di bandingin sama 50mm 1.4 ya pasti 1.4 lebih menghasilkan ruang fokus lebih sempit dan artinya lebih ngebokeh
3.FL dari lensa
FL lensa ngaruh abis dah
da gw coba 135 f/2 dibandingin sama 50 f/1.4 tuh lebih gila 135 f/2 padahal kan 1.4 dibandingin sama f/2 tapi ini ngaruh dari FL lensanya
4.Jarak objek ke lensa dan jarak BG ke lensa
makin deket objek ke lensa dan makin jauh BG dari lensa akan menghasilkan bokeh yg lebih bagus
DoF tipis itu yg mempengaruhinya adalah
1.ukuran sensor
2.bukaan lensa
makin lebar DoF makin tipis
misalnyanya 50 mm 2.8 di bandingin sama 50mm 1.4 ya pasti 1.4 lebih menghasilkan ruang fokus lebih sempit dan artinya lebih ngebokeh
3.FL dari lensa
FL lensa ngaruh abis dah
da gw coba 135 f/2 dibandingin sama 50 f/1.4 tuh lebih gila 135 f/2 padahal kan 1.4 dibandingin sama f/2 tapi ini ngaruh dari FL lensanya
4.Jarak objek ke lensa dan jarak BG ke lensa
makin deket objek ke lensa dan makin jauh BG dari lensa akan menghasilkan bokeh yg lebih bagus
Untuk kelas prosumer sedikit sulit untuk mendapatkan bokeh karena keterbatasan diatas. Walaupun setting F bisa sampe di 2.8, masi sulit untuk mendapatkan bokeh.
Mempergunakan mode macro dan super macro dapat juga membantu untuk menghasilkan DoF tipis paling maksimum.
Jadi yg perlu diperhatikan untuk mendapatkan DoF tipis:
- Maen di mode aperture (A), setting di F/number terkecil
- Focal tele maksimum
- Kalo perlu set mode Macro atau Super Macro.
- Tempatkan subject/model jauh dari background.
Lebih lengkapnya bisa liat disini
Spoiler for pengertian aperture, shutter dan ISO:
Quote:
Original Posted By kforever
copas dari sini
Standar fotografi tuh yang disebut Speed biasa ditulis dalam bentuk puluhan.
Misalnya : 3, 5, 8, 9, 10, 15, 2000. Itu untuk memudahkan bentuk penulisan, tapi nilai sebenarnya adalah 1/S. Jadi kalo ditulis : 3 ya berarti speednya adalah 1/3 detik.
Untuk yang itungan detik, biasa dikasi tanda kutip " atau s. Misal : 4" atau 4s. Artinya 4 detik. Ada beberapa kelas prosummer yang bisa bukaannya terserah jari kita mencet atau disebut BULB atau di roda selector (yang bisa diputer puter tuh ada tulisan B atau speed super rendah. Itu kalo kita ga pegel mencetnya, 100 detik juga bisa
Pengistilahan speed rendah dan tinggi, ya sesuai dengan angkanya :
B, 8", 6", 4", 3" 1,6" 1,3", 3, 6, 8, 10, 12, 15, 20, 25 dst
Low Speed <---------------------------------------> High Speed
Kalo Apperture tuh adalah nilai bukaan diafragma yang menunjukkan luas sinar yang masuk dan mengenai sensor / film yang fungsinya untuk membatasi sinar.
itu dihitung berdasarkan perbandingan luas area terhadap luas sensor.
Jadi semakin besar nilai diafragma-nya, semakin kecil sinar yang masuk.
Semakin kecil / tajam sinar yang masuk, semakin tajam pula hasil yang didapat. Tapi semakin rendah pula intensitasnya. Kebalikannya dengan semakin lebar / banyak sinar yang masuk, semakin tinggi brightness / distorsi cahaya yang masuk.
Itu sebabnya
Ada 3 point yang kudu diperhatikan :
1. Sensitivitas Sensor / Film (ISO)
2. Bukaan Diafragma (Apperture)
3. Kecepatan Shutter (Speed).
dalam nilai Exposure yang tetap (dilihat pada Exposure Bar), jika salah dari ketiganya sudah tetap (biasanya ISO), maka yang dikompensasikan adalah Apperture dan Speed.
Semakin kecil nilai Apperture, maka Speed juga harus diturunkan untuk mendapatkan nilai sinar (Exposure) yang sama.
Apperture :
nilai kecil ------------------------------ nilai besar
bukaan besar ______________________ bukaan sempit
Speed :
s" ------------ 1 ------------ 2000 (rata rata kamera)
Low Speed ____________________ High Speed
ISO :
nilai kecil ----------------------------------- nilai besar
kurang sensitif cahaya __________________ sangat sensitif cahaya
Low Grain (bintik) _____________________ High Grain (bintik)
Kalo make model yang ga mau ter-expose wajah, coba pake cara 1/2 muka dan close up (kalo yang pake Tele Zoom nda perlu nempel ama model )
anggap pandangan kita kedepan tuh adalah 0*, ke kanan (+) dan ke kiri (-).
Model taruh di tengah dengan aturan Rule of Third lalu wajah model arahkan ke arah +/- 50 s/d 90 derajat (dari ngarah kanan / kiri dari kita sampe bener bener cuma dapetin pipi.
Taruh Autofocus ke mode Spot. Metering bebas.. tinggal nanti bisa diliat hasilnya, coba coba aja. Arahkan titik focus ke model, atur speed dan apperture agar didapatkan exposure 1 stop ke kanan (semakin terang).
liat yang ada garis garis -2 . . 1 . . 0 . . 1 . . 2
Biasanya tangan udah mulai godek di speed <10 kalo tanpa penunjang seperti tembok atau apalah. Ga usah malu malu pake Tripod
copas dari sini
Standar fotografi tuh yang disebut Speed biasa ditulis dalam bentuk puluhan.
Misalnya : 3, 5, 8, 9, 10, 15, 2000. Itu untuk memudahkan bentuk penulisan, tapi nilai sebenarnya adalah 1/S. Jadi kalo ditulis : 3 ya berarti speednya adalah 1/3 detik.
Untuk yang itungan detik, biasa dikasi tanda kutip " atau s. Misal : 4" atau 4s. Artinya 4 detik. Ada beberapa kelas prosummer yang bisa bukaannya terserah jari kita mencet atau disebut BULB atau di roda selector (yang bisa diputer puter tuh ada tulisan B atau speed super rendah. Itu kalo kita ga pegel mencetnya, 100 detik juga bisa
Pengistilahan speed rendah dan tinggi, ya sesuai dengan angkanya :
B, 8", 6", 4", 3" 1,6" 1,3", 3, 6, 8, 10, 12, 15, 20, 25 dst
Low Speed <---------------------------------------> High Speed
Kalo Apperture tuh adalah nilai bukaan diafragma yang menunjukkan luas sinar yang masuk dan mengenai sensor / film yang fungsinya untuk membatasi sinar.
itu dihitung berdasarkan perbandingan luas area terhadap luas sensor.
Jadi semakin besar nilai diafragma-nya, semakin kecil sinar yang masuk.
Semakin kecil / tajam sinar yang masuk, semakin tajam pula hasil yang didapat. Tapi semakin rendah pula intensitasnya. Kebalikannya dengan semakin lebar / banyak sinar yang masuk, semakin tinggi brightness / distorsi cahaya yang masuk.
Itu sebabnya
Ada 3 point yang kudu diperhatikan :
1. Sensitivitas Sensor / Film (ISO)
2. Bukaan Diafragma (Apperture)
3. Kecepatan Shutter (Speed).
dalam nilai Exposure yang tetap (dilihat pada Exposure Bar), jika salah dari ketiganya sudah tetap (biasanya ISO), maka yang dikompensasikan adalah Apperture dan Speed.
Semakin kecil nilai Apperture, maka Speed juga harus diturunkan untuk mendapatkan nilai sinar (Exposure) yang sama.
Apperture :
nilai kecil ------------------------------ nilai besar
bukaan besar ______________________ bukaan sempit
Speed :
s" ------------ 1 ------------ 2000 (rata rata kamera)
Low Speed ____________________ High Speed
ISO :
nilai kecil ----------------------------------- nilai besar
kurang sensitif cahaya __________________ sangat sensitif cahaya
Low Grain (bintik) _____________________ High Grain (bintik)
Quote:
Original Posted By boo
ini semuanya knapa modelnya nda terlihat?
yang terakhir malah aga blur yah?
untuk poto pertama ama kedua, keknya lebih ok kalo bokehnya terlihat deh,,jadi modelnya aja yang pokus
maap nubi
keep jepret2
ini semuanya knapa modelnya nda terlihat?
yang terakhir malah aga blur yah?
untuk poto pertama ama kedua, keknya lebih ok kalo bokehnya terlihat deh,,jadi modelnya aja yang pokus
maap nubi
keep jepret2
Kalo make model yang ga mau ter-expose wajah, coba pake cara 1/2 muka dan close up (kalo yang pake Tele Zoom nda perlu nempel ama model )
anggap pandangan kita kedepan tuh adalah 0*, ke kanan (+) dan ke kiri (-).
Model taruh di tengah dengan aturan Rule of Third lalu wajah model arahkan ke arah +/- 50 s/d 90 derajat (dari ngarah kanan / kiri dari kita sampe bener bener cuma dapetin pipi.
Taruh Autofocus ke mode Spot. Metering bebas.. tinggal nanti bisa diliat hasilnya, coba coba aja. Arahkan titik focus ke model, atur speed dan apperture agar didapatkan exposure 1 stop ke kanan (semakin terang).
Spoiler for yang ga tau exposure bar:
liat yang ada garis garis -2 . . 1 . . 0 . . 1 . . 2
Biasanya tangan udah mulai godek di speed <10 kalo tanpa penunjang seperti tembok atau apalah. Ga usah malu malu pake Tripod
Spoiler for motret tele pake hendheld tapi focus dan ga shake:
Baiknya maen di mode shutter speed (S), usahakan shutter speed berbanding terbalik ama focal lensa maksimum. Seumpama motret dgn focal lensa di 200mm, SS jadi paling minimum di 1/200mm, lebih cepat lebih baik untuk mengurangi vibrasi.
Kalo mode manual, setting Shutter Speed seperti di atas.
Jika hasilnya gelap, aperture disetting bukaan terlebar (F/number paling kecil).
Kalo masi gelap, naikkan ISO.
Spoiler for Panning:
Quote:
Original Posted By sandi.69skin►
Panning
adalah teknik memotret mengikuti object yang akan kita foto, bisanya foto panning foto horizontal. teknik yang di lakukan adalah mengikuti gerakan object, panning bisanya di lakukan di siang hari atau sore hari jarang saya liat panning di malam hari, semua kamera sebenernya bisa melakukan panning asalkan bisa set shuter speed lambat, maenkan shuter speed mulai di 1/20sec atau lebih lambat. Jika shutter diset terlalu cepat, object dan background akan sama2 tampak jelas sehingga PoI kurang menonjol.
contoh poto panning yang saya ambil dengan kamera s5500
ke tiga poto di atas saya ambil di saat terik matahari... cara mensiasati agar cahaya tidak terlalu over dengn SS lambat yaitu
* ambil gambar dengan angle yang tidak terlalu tersorot matahari, hindari arah menghadap matahari
* persempit diafragma atau F bukaan lensa (F number besar)
* ISO rendah/kecil karena ISO besar menyebabkan sensor semakin peka terhadap cahaya
* yang terpenting siapkan siku siku untuk mengikuti object tapi lebih di sarankan memakai tripod untuk kenyamanan.
Panning
adalah teknik memotret mengikuti object yang akan kita foto, bisanya foto panning foto horizontal. teknik yang di lakukan adalah mengikuti gerakan object, panning bisanya di lakukan di siang hari atau sore hari jarang saya liat panning di malam hari, semua kamera sebenernya bisa melakukan panning asalkan bisa set shuter speed lambat, maenkan shuter speed mulai di 1/20sec atau lebih lambat. Jika shutter diset terlalu cepat, object dan background akan sama2 tampak jelas sehingga PoI kurang menonjol.
contoh poto panning yang saya ambil dengan kamera s5500
Spoiler for s5500:
Spoiler for s5500:
Spoiler for s5500:
ke tiga poto di atas saya ambil di saat terik matahari... cara mensiasati agar cahaya tidak terlalu over dengn SS lambat yaitu
* ambil gambar dengan angle yang tidak terlalu tersorot matahari, hindari arah menghadap matahari
* persempit diafragma atau F bukaan lensa (F number besar)
* ISO rendah/kecil karena ISO besar menyebabkan sensor semakin peka terhadap cahaya
* yang terpenting siapkan siku siku untuk mengikuti object tapi lebih di sarankan memakai tripod untuk kenyamanan.
Spoiler for Freeze:
Quote:
Original Posted By bebek_loncat►
2. Freeze
Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula.
Berikut contoh foto freeze:
Pertanyaan yang sering dilontarkan:
2. Freeze
Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula.
Berikut contoh foto freeze:
Spoiler for foto 1 ( dengan flash ):
Spoiler for foto 2 ( outdoor dengan matahari ):
Pertanyaan yang sering dilontarkan:
Spoiler for frequently asked question:
1. Mengapa foto yang dihasilkan gelap?
Jawab: Karena cahaya yang ada kurang memadai, sehingga foto menjadi under exposure. Coba untuk naikan ISO agar shutter speed dapat menjadi lebih cepat.
2. Mengapa masih tampak pergerakan / gambar yang dihasilkan buram?
Jawab: Bisa jadi karena shutter speed kurang cepat mengimbangi kecepatan objek, namun apabila buram bisa jadi juga karena fokus lensa tidak tepat jatuh pada objek
Jawab: Karena cahaya yang ada kurang memadai, sehingga foto menjadi under exposure. Coba untuk naikan ISO agar shutter speed dapat menjadi lebih cepat.
2. Mengapa masih tampak pergerakan / gambar yang dihasilkan buram?
Jawab: Bisa jadi karena shutter speed kurang cepat mengimbangi kecepatan objek, namun apabila buram bisa jadi juga karena fokus lensa tidak tepat jatuh pada objek
Sample dari Agan Verdan
Spoiler for high speed - Freeze:
lanjutan ada di sini Finepix Tips & Trik II
0
Kutip
Balas