Kaskus

Hobby

  • Beranda
  • ...
  • Spiritual
  • [Muslim Only] Bagaimana Sikap Akhwat Sebelum Mendapatkan Jodoh [jawaban nya disini]

rofa310887Avatar border
TS
rofa310887
[Muslim Only] Bagaimana Sikap Akhwat Sebelum Mendapatkan Jodoh [jawaban nya disini]
Assalamualaikum.....

==INDEX==

bagaimana sikap akhwat ketika mencintai ikhwan yg bukan muhrimnya?
- CINTA DALAM DIAM
- BIARKAN CINTA BERMUARA DENGAN SENDIRINYA
- MENCINTAI DALAM DIAM
- KU MENCINTAIMU UTUH TAK TERSENTUH
- Cinta Dalam Hening
- MAAF, Kini Cintaku Kembali kepada NYA
- KETIKA CINTA HARUS BERSABAR


bagaimana sikap akhwat ketika ingin menikah namun belum ada jodohnya?
-UNTUKMU YANG SENDIRI PART 1
-UNTUKMU YANG SENDIRI PART 2

- AKU RINDU MENIKAH
-AMALAN UNTUK MENDAPATKAN JODOH YANG BAIK
-KETIKA ALLAH MEMILIHMU UNTUK KU
PENANTIAN SEORANG GADIS TERHADAP YANG HALAL UNTUK NYA


akhwat wajib tahu kriteria suami yg sholeh [SEPUTAR JODOH]
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=310963601
&postcount=579"]- SUAMI YANG SHOLEH HARTA BERHARGA BUAT ISTRI[/URL]

[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=335804712
&postcount=538"]- PASANGAN NIKAH KITA BELUM TENTU JODOH KITA[/URL]

[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=335464472
&postcount=538"]- APAKAH DIA UNTUKKU? [KRITERIA MEMILIH PASANGAN HIDUP][/URL]

[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=311440534
&postcount=74"]- PANDUAN MEMILIH PASANGAN HIDUP[/URL]


Hikmah dibalik Patah Hati
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=311348747
&postcount=67"]- Saya+ALLAH=CUKUP[/URL]

SEPUTAR PERNIKAHAN
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=332289207
&postcount=421"]- NASEHAT PERNIKAHAN[/URL]
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=332362748
&postcount=422"]- BUAT YANG BELUM MENIKAH (WAJIB BACA)[/URL]
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=332590532
&postcount=433"]- KONSULTASI PRA NIKAH[/URL]
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=332606463
&postcount=435"]- PROSES TA'ARUF HINGGA KHITBAH HINGGA MENIKAH[/URL]
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=313778246
&postcount=146"]- PANDUAN UNTUK TA'ARUF[/URL]

- MAHAR NIKAH
-PERSIAPAN YANG MATANG SEBELUM MENIKAH
- #Persiapan NIKAH (kumpulan twitt ust. Salim A. Fillah
- #Lanjutan Persiapan NIKAH (kumpulan twitt ust. Salim A. Fillah
- WALIMAH URS [PESTA PERNIKAHAN]

bagaimana sikap akhwat ketika ada ikhwan yg mengajak PDKT
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=311931923
&postcount=97"]- KARENA KU YAKIN TULANG RUSUK TAKKAN TERTUKAR[/URL]


AKHWAT & IKHWAN WAJIB BACA
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=312070131
&postcount=112"]- SAVE OUR LOVE[/URL]
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=312088427
&postcount=125"]- PERCAYALAH...ALLAH TAKKAN MEMBIARKAN KITA TERJATUH[/URL]

[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=352113247&postcount=898"-6 GOLONGAN AKHWAT,JANGAN DIJADIKAN ISTRI[/COLOR][/B][/URL]
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=312095293
&postcount=125"]- CINTA BERKAH ATAU UJIAN?[/URL]
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=312447969
&postcount=140"]- INNER BEAUTY SEORANG AKHWAT[/URL]
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=312623182
&postcount=142"]- SELAMAT JALAN BIDADARI SYURGA[/URL]

- PEREMPUAN TERCIPTA ENGKAU DARI TULANG RUSUK LAKI2
- CINTA DAN JODOH
[URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?p=334685586
&postcount=491"]- KENAPA SAYA HARUS SEGERA MENIKAH[/URL]

-KACA YANG BERDEBU [Cara ikhwan memperlakukan akhwat]
-SURAT CINTA DARI CALON SUAMI
-MEMBATALKAN PERTUNANGAN
- KISAH ISTRI TELADAN
- MAKNA CINTA DAN PERNIKAHAN
-KETIKA BINGUNG MENETUKAN PILIHAN

- KEPADAMU YANG AKAN MENJADI PENDAMPINGKU KELAK

*update*
MEMBEBASKAN WANITA DARI LELAKI SERAKAH (1)
MEMBEBASKAN WANITA DARI LELAKI SERAKAH (2)
WANITA BOLEH MENGAMBIL PEMBERIANNYA

MAHAR


Ku mencintamu utuh tak tersentuh

Jika ada yang bertanya, bagaimana aku memandang perkara jodoh, maka akan ku jawab, bagiku sama saja kau menanyakan keyakinanku tentang kematian..

Jodoh dan kematian adalah rahasia-Nya yang tersembunyi dalam tabir keghaiban-Nya, dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun di lauhul mahfuzh..

Lalu apa yang ku khawatirkan? Dan kenapa pula ku harus mengejar? Tidak, aku tak sudi.. Ku katakan padamu wahai para wanita perhiasan terindah dunia..

Jangan pernah mengobral murah kehormatanmu untuk hal yang kau sendiri tak yakin kehakikiannya? Pahamkah maksudku?

Ku tanya padamu, pernahkah kau jatuh cinta? Ku akui, akupun juga… Tapi tak pantas bagi kita mengumbar rasa itu.. Rasa yg entah akan berlabuh di mana?Lalu pikirkan, jika dia yang kau cinta, yang mengganggu tidurmu, membuatmu menangis karena rindu, ternyata bukan atau mungkin tak kan pernah menjadi pendampingmu, atau bukan kau yang dia pilih? Tak malukah? Tak malukah?

Lalu, apa masih mampu kau tatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya jika ternyata dulu kau pernah menaruh separuh hatimu pada lelaki lain… Wahai para lelaki, tak cemburukah? Tak cemburukah? Tak cemburukah kau jika saat ini wanita yang kau pilih kelak sedang menyerahkan hatinya pada lelaki selainmu, namun ternyata kau yang akan meminangnya.

Tak sakit hatikah bila ketika bersamamu, ternyata dia tengah membandingkanmu dengan sosok lain dalam hatinya? Tak sedihkah? Tak sakitkah? Tak cemburukah? Jika kau, para lelaki, menjawab 'ya' maka, itu pula yang kami, wanita, rasakan..

Takkan pernah bosan ku ingatkan, bahwa yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya…. Sekuat apapun usaha kalian jika tak sejalan dengan kehendak-Nya, maka tak akan pernah terjadi.. . Lalu, buat apa kau mubazirkan waktumu? Untuk apa Kau kuras energi? Kerana apa kau habiskan airmatamu?.... untuk orang yang belum tentu menjadi milikmu? Untuk apa?

Dan ku katakan padamu. Mungkin kau yang akan memilihku belum ku cinta saat itu. Tapi ketahuilah, karena kau memilihku, kau ku cinta... Bukankah jatuh cinta adalah sebuah proses? Akan ada sebab, akan ada hal yang membuatku jatuh cinta padamu, dan kau pun akan mencintaiku.. Dan ketika itu terjadi, semua telah terangkai dengan indah dalam kerangka kehalalan, dalam ikatan pernikahan yang disebut mitsaqan ghalizhan..

Dan tak akan pernah ada ragu ku katakan kuserahkan cintaku UTUH TAK TERSENTUH, padamu.. Hanya padamu.. ya, hanya padamu dan untukmu duhai cintaku….


jazakumulloh khoiron kastiron..... emoticon-Kiss
tata604Avatar border
fidyani76671Avatar border
fidyani76671 dan tata604 memberi reputasi
2
135.2K
2.6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
Spiritual
KASKUS Official
6.4KThread2.7KAnggota
Tampilkan semua post
tonygreenAvatar border
tonygreen
#979
Quote:


Alhamdulillah,,,kabar baik2 aja emoticon-Embarrassment

tak apa2 nggak balas sms,,,bisa di pahami emoticon-Big Grin

artikel ya emoticon-Embarrassment




Kisah Istri Teladan
############

(diceritakan oleh seorang akhwat)

Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar.. seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu. “anty sudah menikah?”. “Belum mbak”, jawabku. Kemudian akhwat itu .bertanya lagi “kenapa?” hanya bisa ku jawab dengan senyuman.. ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan.

“mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya. “nunggu suami” jawabnya. Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya- tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “mbak kerja dimana?”, ntahlah keyakinan apa yg meyakiniku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahuku, akhwat2 seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.

“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” , jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.
“kenapa?” tanyaku lagi.

Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah cara satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami” jawabnya tegas.
Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum.
Ukhty, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat.

“saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali ukhty. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing. Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendirilah”.

Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya. Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga. Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi deman, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk diluar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya.”

Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yg di usapnya.
“anty tau berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700rb/bulan. 10x lipat dari gaji saya. Dan malam itu saya benar-benar merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya , ia selalu berkata “umi,,ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah2an umi ridho”, begitu katanya.

Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya”, lanjutnya
“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami.” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.

“beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua dan saudara-saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.”
Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.

“kak, kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah. Salah kakak juga sih, kalo ma jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat.

“anty tau, saya hanya bisa nangis saat itu. Saya menangis bukan Karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan. Baigaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah dihadapannya hanya karena sebuah pekerjaan.

Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.

Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anty pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku.

Mengambil tas laptopnya,, bergegas ingin meninggalkannku. Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkannku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.

Ya Allah….
Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling baik dalam hidupku.
Pelajaran yang membuatu menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku..
Subhanallah..
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.