Kaskus

Story

cupacupacakesAvatar border
TS
cupacupacakes
Ketika Cinta Dipisahkan Oleh Kematian
anasabilaAvatar border
tien212700Avatar border
xandlerAvatar border
xandler dan 2 lainnya memberi reputasi
3
95.9K
1.5K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
cupacupacakesAvatar border
TS
cupacupacakes
#36
Aku gak mau kalo sampai ujian susulan. Bisa-bisa aku gak bisa mikir karna deg-degkan. Pokoknya aku harus sembuh secepat mungkin. Haru yah harus. Kataku didalam hati menyemangati diriku sendiri. Seharian kedua sahabatku dirumah menemaniku. Aku asik membaca novel yang kemarin aku beli, dan Ari sama Rama asik bermain ps. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, setelah selesai makan malam bersama, ngobrol-ngobrol sebentar dengan keluargaku, Ari dan Rama pamit pulang. Akupun langsung menuju kamarku untuk beristirahat. Besok hari sabtu, aku harus tetap dirumah dan belajar demi masa depan. Sepanjang weekend ku habiskan waktuku untuk belajar, besok sudah ujian akupun tidak bisa tidur. Jam sudah penunjukkan pukul 00.45 menit namun aku masih juga belum bisa tertidur, ku ambil air wudhu aku ingin sholat tahajud. Semoga setelah sholat aku lebih tenang untuk menghadapi hari esok. Setelah sholat tahajud, kupaksakan diriku untuk tidur, selang beberapa menit kemudian akupun tertidur.


Aku dibangunkan oleh mamah pukul lima pagi, aku segera mandi dan tak lupa sholat subuh dan berdoa meminta kemudahan kepada Allah. Setelah sholat, aku memakai seragamku. Setelah itu langsung sarapan. Pukul setengah 7 kedua sahabatku menjemputku dan kita pergi bersama. Sepanjang perjalanan kami semua diam. Sama-sama cemas menghadapi ujian. Inikah yang dinamakan syndrome ujian, hah sungguh tidak mengenakkan. Lima belis kemudian kami sampai disekolah. Sekolah sudah terlihat ramai. Peserta ujian terlihat tegang, rata-rata mereka belajar didepan ruangan yang akan mereka pakai. Untung aku, Ari dan Rama satu ruangan setidaknya aku sedikit lebih tenang. Jam tujuh, belpun berbunyi semua peserta ujian masuk kedalam ruang kelas. Tak berapa lama pengawas ujian masuk, lalu menyuruh kami semua meletakkan tas didepan kelas, hanya ada alat tulis dimeja.


Aku semakin deg-degkan pengawasnya terlihat killer sekali. Beliau bukan guru dari sekolahku, yah aku tau itu. Karna aku belum pernah sama sekali melihatnya. Lalu beliau membagikan soal ujian dan ujianpun dimulai. Hari ini adalah hari pertama ujian, dan mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Indonesia. Akupun berusaha mengerjakannya semampuku. tanpa melihat kanan kiriku. Aku mampu mengerjakan soal-soal ini sendiri batinku berkata. Tapi aku tetap sesekali memberikan jawabanku kepada teman-temanku untuk sekedar membantu. Meskipun didalam kondisi seperti ini, solidaritas itu penting. Aku masuk ke sekolah ini bersama-sama dengan mereka, keluar juga harus sama-sama dong, pikirku. Dua jam sudah berlalu, waktu ujian sudah habis. Aku segera meninggalkan lembar jawabanku di mejaku dan segera keluar kelas untuk beristirahat. Hari ini ada dua mata pelajaran yang di ujikan. Bahasa Indonesia dan matematika.


Setelah 30 menit istirahat bel kembali berbunyi, kami semua masuk ke dalam kelas masing-masing. Alhamdulillah pengawas kali ini tidak sekiller pengawas yang tadi. Aku tidak begitu pintar di matematika, setidaknya memudahkanku untuk menyontek dengan teman-temanku, hehe. Ujian dimulai, oh tidaaakk!! Apa-apaan ini? Aku benar-benar gak ngerti. Ngeblank, aku lewati soal-soal yang aku tidak bisa. Ku kerjakan soal yang lebih mudah dahulu. 15 soal hanya mampu ku kerjakan dari 40 soal yang diberikan. Aaarrrggghh, pasrahlah aku nyontek saja, hehe. Ujianpun selesai, untung aku sudah selesai. Ujian kali ini aku memang sudah pasrah untuk hasilnya nanti. Lalu akupun langsung pulang dengan ke dua sahabatku itu.


Hari kedua ujian dan seterusnya berjalan dengan lancar. Ujianpun selesai kami semua tersenyum bahagia sekaligus cemas menanti hasil. Kami harus menunggu satu bulan untuk tau kami lulus atau tidak. Aaahhh lebih cemas dari kemarin. Hari ke hari aku lewati dengan rasa yang begitu cemas. Akhirnya hari yang dinanti pun datang, yah besok aku dan teman-teman akan melihat kasilnya dari 12 tahun aku belajar di sekolah. Dari SD sampai SLTA, aku sudah tidak sabar dan benar-benar sangat takut, aku teringat ucapan mamah, disaat kita sedang takut dengan apapun, berserahlah kepada sang pencipta, mengadulah dan mintalah petunjuknya. Ku ambil air wudhu, aku kerjakan shalat sunnah malam, aku berserah dan pasrah dengan hasil yang akan ku terima besok. Apapun hasilnya itulah takdirku dan itulah yang terbaik untukku.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.