Original Posted By inandomcit►Nusantara (part 1)
Halo, namaku nusantara
Aku terdiri dari pulau pulau dan lautan
Yang kaya akan karunia-Nya,
Aku risih, mengapa mereka menyembahku
Halo, namaku nusantara
Daratan dan lautan ku masih kaya sekali akan rempah-rempah
Sebagian dari mereka datang untuk menyebarkan informasi yang benar
Sekarang mereka bersamaku menyembah-Nya
Halo, namaku nusantara
Nampaknya ada sesuatu menggerogoti tubuhku
Para tukang batu itu, mereka keturunan bangsa tanah tandus, mereka pelakunya
Telunjuk mereka selalu mengarah pada bangunan berbentuk pyramida
Halo, namaku nusantara
Aku kesal kepada bangsa biadab itu
Selain menggerogoti sebagian tubuhku, mereka menggerogoti keimanan
Mereka sedang merencanakan pembunuhan terhadap diriku, tolong aku
Halo, namaku nusantara
Mereka akan memenggal leherku
Bagaimana ini ?, aku takut sekali
Sekali lagi tolong akuu
Halo namaku nusantara
Masih ingatkah kalian kepadaku ?
Saat kita dulu bersama-sama menyambah-Nya
Dengan ajaran yang turun 14 abad yang lalu ? aku mohooonn
jangan lakukan itu
namaku nusantara
siapa kau ? berani-beraninya kau datang kemari
aa..aa..apa itu ?
apakah itu yang kau sebut peradaban ? terkutuklah kau
hey..hey
tenang saja tak usah panik
aku kawan mu ? aku tak akan menyakitimu..
tidak
tidak
jangan mendekat
tetap di tempat
kembali kau ke tempat asalmu
aku tidak akan membiarkan warna tanahku menjadi kering dan kuning seperti daerah asalmu
pergi kau
namaku nusantara
dan aku hanya menyembah kepada-Nya
ahh kau ini, apa kau tidak melihat dirimu yang sudah renta begini
kau tinggal tulang belulang tak berarti
biar ku sudahi penderitaanmu
halo, mijn naam is Indonesië
nusantara
nama itu telah menjadi kenangan
hari ini aku mati di bunuh olehnya
tidak ada lagi pulau-pulau dan lautan yang kaya akan karunia-Nya
yang tersisa tinggal
NUSANTARA
namaku adalah Nusantara
Kutukan ku akan terjadi di masa mendatang
Inan Ginandra - in the middle of the lost Civilation
Nusantara(part 2 end) - Surat Wasiat
nak
aku titipkan sebuah petunjuk yang lurus
ajaran ini telah datang semenjak 14 abad yang lalu
tidak ada keraguan di dalamnya
pahami isinya dan amalkan
nak
di masa mendatang jika kutukan ku telah datang
yaitu saat pembunuh itu melancarkan usaha peradabannya
cuaca tidak akan bersahabat,
kemarau dan hujan akan datang seenaknya
satu per satu pohon-pohon akan bernasib sama seperti ku
udara-udara menjadi terbatas dan sesak
bangsa bangsa lain yang sebangsa pembunuhku akan berdatangan
mereka akan membodohi mu terus menerus,
kamu akan dipenuhi oleh bangunan-bangunan yang tinggi
tiang tiang besi yang mengalirkan listrik, kabel komunikasi, saluran gorong-gorong, cerobong yang mengepulkan asap hitam ke udara terus menerus, sungai-sungai yang tercemar oleh darah darah haram, peperangan antar golongan, caci maki, kemerosotan moral
nak
tetaplah di jalan yang lurus
janganlah kamu tunduk padanya, kamu bisa kurus kering kerontang di buatnya
janganlah kamu menjilati mereka, hanya kesusahan yang datang kepadamu
janganlah kamu menuruti mereka, kamu hanya akan di jadikan boneka mainan olehnya
nak
sekian surat wasiat dari ku
janganlah kau bersedih
ini sudah menjadi ketentuan-Nya
beginilah sebagian dari mereka diuji
aku senang telah menjalankan tugasku
Hanya kepada-Nya lah aku kembali
Tertulis pada tahun kematianku 1850
Nusantara
Inan Ginandra - in the middle of the lost Civilation