I'm 22 years old, and getting old everytime..i'm a single girl since 1 year ago..

And here i am...

Terkadang jika saya bertemu dengan orang-orang yang saya kenal seperti teman-teman..sepupu..om atau tante di sebuah pertemuan yang saling mendekatkan diri satu dengan yang lain..sering saya menerima selentingan pertanyaan,"mana pacarmu dek?" atau "mana cowonya nda...??" atau "Si A sudah punya pacar padahal masih SMA..kamu kok ga kenalin ke ke tante??" atau juga "Nda..perlu dibikinkan proposal pengajuan pencarian lelaki atau jodoh untuk nikah ga??"

Atau pertanyaan-pertanyaan lain yang juga menjurus kepada maksud tersebut..maksud meminta saya mengenalkan lelaki yang cukup spesial kepada teman-teman saya atau keluarga saya...

Hey! saya masih 22 tahun dan saya masih ingin berkelana ke segala hal..menikah??bukan..bukan itu yang menjadi prioritas saya saat ini...mungkin nanti tapi tak sekarang...

Terkadang saya berfikir kepada mereka yang bertanya tentang -Dimana cowomu..Siapa cowomu..dan segala embel-embel pertanyaan dan sindiran yang sama saja artinya- itu sama seperti bertanya..Kapan mati??benar tohh??

Hello..I don't have any answer for that..saya ga tau kapan saya bertemu dengan my right man...semua serba rahasiaNya..Dan jawaban yang bisa saya berikan terkadang hanya "Allah belum mempertemukan saya dengan jodoh saya"

Atau ketika saya sudah jengah dengan pertanyaan-pertanyaan itu..terkadang saya jawab dengan asal ketika ditanya,
"Nda..cowonya mana?? kenalin dong...."

Akan saya jawab,"Bentar tante/bentar om/bentar yaaa..saya cari di peta dulu..kali aja dia nyasar jadi belum bertemu..om/tante/yang lain punya kompas ga??biar bisa bantuin dia cepet ketemu saya??ehhehehe.."

Saya memiliki banyak teman lelaki..jauh lebih banyak dari perempuan tapi..apakah tak bisa 1 saja menyangkut di hati saya???Diam-diam saya berfikir..is it true that..all good man already taken??"

Tapi disisi lain..terkadang saya bertanya pada Tuhan.."Ya Allah..pasti Kamu menginginkan setiap umatMu memiliki pasangan yang tepat bukan...tapi mengapa aku tak juga bertemu dengannya..??Mengapa rasanya sulit??mengapa tak terlihat jalannya"

Untungnya Tuhan itu baik...Dia tak pernah marah ketika aku bertanya seperti itu

Sudahlah...tak usah menyalahkan siapapun..atas hal ini..wajar sekali kok..mereka bertanya seperti itu..sangat sangat manusiawi...

Jika di telaah lebih dalam..memang bukan Allah yang tidak menunjukkan jalannya..tapi memang saya yang tak bisa melihatnya..Melihat ke masa lalu..ketika saya berhubungan dengan orang lain..mengapa rasanya sulit??karena memang saya yang kurang bisa menjaga komitmen..untuk bersama dengannya..ketika dia melakukan suatu kesalahan yang fatal apakah komitmen saya akan tetap sama??

Jawabannya tidak....

Saya masih belum bisa memantapkan komitmen..eh komitmen itu harusnya tak akan tergeser oleh yang lain kan???

Jangankan komitmen dengan orang lain...dengan diri saya aja sulit..anggep lah..misal saya janji dan komit untuk bangun pagi selalu..yaaa!! Bangun selalu jam 5 kaya jamannya SD..paling 10 menit juga sudah lupa dan besoknya kembali bangun biasa...atau ketika saya mengatakan hari ini saya akan makan nasi merah demi kesehatan!! hanya berlaku 3 hari..bukan..bukan karena saya malas memasaknya..tapi karena males belinya..

Hufffhh..saya saja belum bisa menjalani komitmen dengan diri saya sendiri..bagaimana bisa menjalani komitmen yang lebih serius dengan yang lain..Bukan Allah yang menyulitkan saya dalam bertemu tapi karena saya memberikan sinyal kepadaNya bahwa saya belum siap berkomitmen...

Jadi biarkan saya belajar menepati dan menjalani komitmen saya dengan diri saya sendiri..kemudian dengan orang lain..

Dan untukMu Tuhan....Saya akan belajar untuk semakin lebih baik dalam hal ini dan mengirimkan sinyal-sinyal yang baik bahwa saya sudah bisa dan siap berkomitmen lebih..karena itu..My Mr.Director..give me a way to find my right man..


love,
and