Wah ini pertanyaan nya umum bgt gan....ga bs di persempit yah?

Secara garis besar ada 2 jenis detonator pabila dilihat dari waktu tunda nya, yaitu detonator MS (millisecond delay) dan detonator LP (long period delay).
Detonator MS lebih banyak di pakai untuk penambangan terbuka, sedangkan yg LP untuk underground. Mengapa?
Di tambang terbuka, bidang bebas nya luas dan ada 2. Yaitu didepan lereng (bidang bebas ke arah depan) dan langit (bidang bebas ke atas). Sehingga dalam peledakan nya, setiap row atau lubang tembak nya akan meledak dan batuan akan terlempar langsung ke bidang bebas. Karena bidang bebas nya sudah terbentuk, maka pengunaan detonator MS paling tepat untuk di surface blasting.
Sedangkan untuk tambang bawah tanah, bidang bebas nya hanya muka terowongan, tetapi perlu diingat bahwa lubang ledak kita adalah horizontal. Oleh karena itu kita harus membuat bidan bebas tambahan berupa sebuah lubang yg tidak di isi bahan peledak. Tujuan menggunakan detonator LP adalah untuk memberikan kesempatan kepada lubang ledak yg lebih dahulu meledak untuk terlempar, mengingat bidang bebas nya terbatas.

Itu dari segi delay gan, kalau dari segi inisiasinya, sejauh yg ane tau ada 3:
Electronic detonator, electric detonator, dan non-electric detonator (nonel).
1. Electronic detonator: inisiasinya di picu dan di atur oleh system elektronik yg terintegrasi dengan microprocessor di tiap detonator. Ini merupakan detonator yg paling aman gan. Untuk menginisiasi detonator ini, chip yg terdapat di setiap detonator harus menerima sinyal digital yg dikirim dari blasting machine nya dan harus pada voltase tertentu.
2. Electric detonator: dari namanya aja kita udah tau kalo detonator ini di inisiasi oleh electric shock. Bahkan dia bisa saja di inisiasi oleh sinyal hp, frekuensi radio.
3. Nonel: ini yg paling umum di pakai ditambang terbuka gan di Indonesia. di dalamnya terdapat delay element dan bisa di inisiasi oleh gelombang kejut yg dialirkan melalui safety fuse nya gan.

Kalau ada yg salah, mohon dikoreksi gan