Manado, 3 hari plus 1 malam
journey July 1st, 2010

manado, apa yang terpikir dalam benak anda ketika mendengar nama ibukota provinsi sulawesi utara itu? mungkin terbayang denganbunaken, taman laut yang terkenal seantero dunia itu. bagi penikmat kuliner mungkin akan menyebut tinutuan atau lebih terkenal dengan bubur manado, sebuah makanan khas seperti bubur dengan aneka sayuran. namun sering diplesetkan menjadi bibir menado, untuk menggambarkan kecantikan gadis mando.
danau tondano

Sudah beberapa kali saya mengunjungi manado. bukan berwisata melainkan suatu urusan pekerjaan. terakhir minggu kemarin, saya bersama 4 orang kawan mengunjungi kota manado yang selalu hangat menyambut tamu-tamunya. dari bandara soekarno hatta jakarta, kami berangkat dengan pesawat garuda indonesia pada hari jumat (25/6) sekitar jam 9 pagi. setelah transit di bandara sultan hasanudin makassar, kami tiba di bandara sam ratulangi manado sekitar jam 2 siang setelah perjalanan sekitar 5 jam.

dengan dijemput, saya dan kawan-kawan diajak menikmati santap makan siang. begitu kami duduk, tak berapa lama terhidang aneka makanan seafood yang menggugah selera. padahal kami telah mendapatkan 2x jatah makan di pesawat. satu porsi besar kepiting saus tiram, sup kuah asam ikan goropa, ikan baronang bakar, cah kangkung, tahu tempe, dabu-dabu dan minuman es kelapa muda. selesai makan siang, kami diantar check in di hotel quality oleh dua kawan dari manado.

saya mempersiapkan segala keperluan di kamar hotel untuk perjalanan esok hari menuju buyat kab. minahasa tenggara. tak terasa waktu pun sudah menjelang jam 7 malam. di lobby hotel telah menunggu kawan dari manado untuk makan malam dan bermusyawarah keperluan esok hari. kami santap makan malam di resoran rio rio yang lagi-lagi telah disiapkan aneka makanan laut (seafood). tak ada waktu makan malam di manado tanpa hidangan laut. tak mengherankan di kota manado di sepanjang pantai bahu bertebaran restoran yang menjajakan aneka makanan laut khas manado.

telah tersedia hidangan makan malam yang luar biasa melimpah. bagi saya, mungkin porsinya cukup untuk 15 orang, padahal kami hanya 6 orang. kata kawan manado saya, beginilah orang manado menghormati tamunya. sebaskom besar cumi saus tiram, ikan tude bakar, sup goropa, ikan bobara bakar, udan goreng, sayur telur ikan, sayur daun pakis dan pepaya, dabu-dabu dan sebatok kelapa muda. yakinlah, bahwa kami tak mampu menghabiskan makanan sebanyak itu. dan akhirnya makanan itu dibungkus dan dibawa pulang kawan manado saya itu.

setelah selesai makan, mendadak didatangi pelayanan restoran yang menyerahkan karikatur salah satu kawan kami. akhirnya kami orang-orang jakarta pun dilukiskan karikatur, ada yang sedang mancing, main bola, naik moge dan saya kebagian karikatur dengan pakaian jawa dan blangkon sedang main gamelan. ah tahu aja pelukisnya kalau saya asli jawa.

dengan perut kenyang kami kembali ke hotel quality dan ikut nimbrung nonton piala dunia dengan layar lebar di lobby hotel. tak bertahan lama menahan kantuk, saya pun beranjak ke kamar untuk tidur. menjelang jam 2 pagi, salah seorang kawan saya dari jakarta suhu badannya naik dan kami bawa ke rumah sakit terdekat. tensi darah dan kolesterolnya naik. ah, mungkin cumi dan udang yang dia makan.

karena pertimbangan kesehatan kawan saya tadi, maka esok harinya kami putuskan batal menuju buyat yang berjarak 3 jam perjalanan darat dari manado. hari itu kami putuskan untuk berputar kota manado dan mengunjungi danau tondano yang berjarak 1,5 jam. di dalam perjalanan yang terus menanjak dan melewati perbukitan, saya tertidur. dan ketika bangun telah sampai di tepi danau tondano yang banyak ditumbuhi enceng gondok. kami pun beristirahat di restoran diatas air danau yang ditutupi enceng gondok sambil menikmati hidangan kopi hitam, pisang goreng lengkap dengan sambalnya. puas memandang danau tondano kami kembali ke kota manado melewati daerah tomohon yang sejuk.

sesampai di hotel, satu lagi kawan saya jatuh sakit. setelah makan malam, saya mendapat kontak dari salah satu dblogger yang tinggal di manado, karel abdelgani. terus terang saya tidak menyangka ada dblogger selain fandi di manado. karel pun bersedia kopdar di lobby hotel quality. saya dan karel ngobrol santai tak jauh dari tamu hotel yang menonton piala dunia.

minggu pagi, saya dan kawan-kawan menuju pulau bunaken untuk menikmati indahnya taman laut bunaken. sayang cuacanya hujan deras sehingga hanya sempat menikmati bunaken dari atas kapal motor. setelah sekitar 2 jam di bunaken, kami bertolak kembali dan langsung ke bandara untuk kembali ke jakarta.

ketika check in, saya diberi informasi bahwa jadwal penerbangan garuda indonesia ditunda dari jam 2 siang menjadi jam 5 sore. namun sekitar jam 14.30 ada pengumuman bahwa penerbangan garuda indonesia ke jakarta dibatalkan dengan alasan kerusakan mesin. kami mencoba mencari alternatif penerbangan lain namun semuanya penuh. terpaksa kami tambah mengingap 1 malam lagi di hotel novotel. sekitar jam 7 malam, kami membawa kawan ke rumah sakit karena semakin mengkhawatirkan. malam transit itu pun kami habiskan di rs kandou manado, meskipun sempat juga kami makan malam di restoran rio rio lagi. dan senin pagi sekitar jam 10 kami pun terbang kembali ke jakarta.

itulah perjalanan 3 hari plus 1 malam di manado. mengesankan, bukan hanya keramahan orang manado menerima tamunya. bukan hanya lezatnya makanan laut dan indahnya tempat wisata. namun karena perjalanan yang akhirnya tidak sampai tujuan utama kami, buyat. karena disebabkan dua kawan kami yang sakit. juga menjengkelkan karena untuk pertama kalinya saya mengalami pembatalan penerbangan. dengan bercanda teman saya bilang, “penerbangan dibatalkan untuk memberi kesempatan menikmati bukan saja bubur manado, tetapi juga bibir manado”. ah, ada-ada saja bro!