h0k4g3Avatar border
TS
h0k4g3
Cara menghitung nilai Proyek
Saya akan memulai kumpulan posting baru dgn prefix "Curhat Proyek". Posting ini berkenan dgn pengalaman saya menghadapi problem technical dan non-technical di dunia Independent Software Vendor / software house kecil. Semoga bermanfaat bagi mereka yg nantinya berniat terjun menjadi entrepreneur software juga...

Posting pertama adalah tentang Nilai Proyek. Posting ini di-dedikasikan untuk brothers-brothers saya yg kadang menelpon minta pendapat "ngasih harga proyek"... emoticon-Smilie

Mungkin ketika kita masih mahasiswa dan bekerja freelance, kita "seenaknya" memberi harga:
"Berapa Z, kira-kira fee-nya?"
"Yah, standar lah Pak... kira-kira 2 juta selesai 1 bulan"
"Woow, mahal banget.... kamu kan masih mahasiswa, kasih harga mahasiswa donk. Gimana kalo 1 juta aja?
"Hmm, ya deh boleh..."

Kenapa Anda bisa "ngalah" nego? Mungkin karena Anda masih di-supply oleh uang kiriman orangtua ketika mahasiswa, jadi tidak peduli betul dgn harga yg Anda berikan. Tapi Anda butuh uang extra untuk ditabung, atau untuk membeli sesuatu (graphics card terbaru, external hard disk 1TB, dsb.)

Namun, sikap seperti ini tidak bisa lagi diterapkan jika Anda menjalankan bisnis software development.

Sebagai Pimpinan perusahaan, Anda akan dituntut untuk:

* mendapatkan untung dari bisnis, bukan "tekor" atau loss yg menyebabkan awal keruntuhan bisnis Anda. Kalau tidak ada untung (terlalu sering memberikan diskon), lebih baik Anda menjadi karyawan saja, karena buat apa berbisnis jika tidak ada untungnya?
* menghidupi diri sendiri (mengambil gaji untuk sendiri) dan menghidupi orang lain (menggaji karyawan).

Formula Nilai Proyek pada umumnya adalah:
Formula Nilai Proyek pada umumnya adalah:

Project Fee = Cost + Profit + Tax

Contoh:
Anda mendapatkan proyek yang harus selesai dalam waktu 3 bulan. Karena 3 bulan deadline inilah, Anda butuh:
- 2 orang Programmer (coding, coding, coding);
- 1 orang Supervisor Developer (give instruction, code inspection, code);
- 1 orang Lead Developer (Anda sendiri, translate bisnis process menjadi software flow, high-level architecture) dan
- 1 orang Designer (create button images, Expression Blend artist).

Menghitung cost per orang secara lebih detail akan dibahas di post lainnya. Untuk saat ini, asumsinya adalah orang-orang diatas adalah dedicated resources, sehingga mereka hanya mengerjakan proyek ini, sehingga tiap bulan gaji mereka adalah gaji dari proyek ini.

Pertama-tama, buatlah tabel cost salary untuk orang-orang diatas:


Sebagai warga negara yg baik, Anda harus taat pajak. Untuk kasus diatas, ini diambil dari model freelance. Untuk "Pegawai Honorarium atau Imbalan Lainnya" (Freelancer), tarif PPh 21 nya adalah Pasal 17, UU No. 17 (http://pajak.go.id/index.php?option=...gkp=oyes&idp=2) , yaitu untuk penghasilan sampai dengan 25jt, tarifnya adalah 5%.

Sehingga dgn memasukkan unsur pajak ke cost, Anda memberikan "gaji bersih" kepada developer/designer Anda.

Diatas juga ada item Electricity dan Internet. Lima (5) Komputer/laptop akan menyala selama 3 bulan, dari jam 09.00 - 17.00, bahkan terkadang sampai malam. Apakah Anda akan membayar listrik dari gaji Anda sendiri? Ya, jika Anda masih dalam mindset karyawan. Tapi ini bisnis, pisahkan antara uang perusahaan, cost perusahaan dan uang pribadi/keluarga Anda dan cost pribadi/keluarga.

Jangan gunakan uang perusahaan dari Profit untuk membeli susu anak, membayar listrik rumah, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Untuk semua itu, gunakan uang Anda dari gaji yg diterima perusahaan (gaji Lead Developer dalam contoh diatas).

Ok, sekarang menghitung Profit dan Total Cost+Profit untuk 3 bulan (lamanya estimasi proyek ini):



Cost per month diambil dari kolom Subtotal + Tax, karena Anda ingin karyawan Anda menerima gaji bersih bukan?

Profit... ini masalah sangat personal, karena tergantung Anda ingin berapa besar mengambil untung. Menurut filosofi saya:
- 30% adalah angka ideal (client mampu dan besar).
- 25% adalah angka tengah (client minta harga diturunkan).
- 20% adalah angka minimum (client adalah teman/keluarga, jangan turun dibawah ini, ingat bisnis Anda harus untung).

Selanjutnya, apakah dalam proyek ini Anda membutuhkan 3rd Party Component? Misal Aspose untuk membaca Word dokumen tanpa menginstall Microsoft Word? Jika ya, masukkan sebagai komponen terakhir dan kalkulasikan totalnya:



Selanjutnya, ini adalah hal terpenting dalam bisnis software development. Client Anda sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib memotong Tarif Pajak PPh Pasal 23. Lihat http://www.pajak.go.id/lampiran/07PJ_PER70.htm, untuk "Jasa sehubungan dengan software komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan" dikenakan tarif 30% x 15% atau 4.5% dari total bruto sebelum PPN.

Tarif pajak ini wajib Anda masuki, karena pajak ini dipungut oleh divisi Finance Client Anda, jadi pasti dipotong dari total invoice yg Anda keluarkan:


Nah, sekarang masukkanlah angka Rp 94.441.875 (Sembilan Puluh Empat Juta Empat Ratus Empat Puluh Satu Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Rupiah) dalam Proposal Proyek Anda emoticon-Smilie

Ok, biasanya, Client akan menawar. Maka opsinya adalah:

* turunkan Profit Margin Anda.
* bilang kepada karyawan Anda bahwa gaji "3 juta belum termasuk pajak loh"... jadi Anda akan menghitung Total Cost tanpa Pajak PPh 21.

Yang terpenting, jangan pernah mengikuti angka Client Anda. Ingat, Anda punya formula sendiri untuk menghidupi bisnis Anda dan para karyawannya. Mereka pun sama. Jika angkanya tidak ketemu, mungkin scope project harus diturunkan lagi. Atau saatnya Anda mundur dari proyek ini dan memberikan kepada mereka yg lebih berani (yg meng-outsource proyek ini ke programmer yg mau digaji dibawah Rp 1 jt)

Jika Anda melakukan dealing dgn IT Manager yg merupakan teman Anda... teman dekat sampai saling memanggil dgn prefix, "Brother..." atau "Bro.", maka Anda bisa melakukan konversasi seperti berikut: (tapi jangan kalo Anda tidak kenal dekat, nanti malah tersinggung dan nggak dapat proyek lagi hehe)

"Bro... 94 juta mahal banget... gw nggak bisa segitu bro..."
"Bro... look into my eyes. Saya tidak tega memberi gaji programmer saya dibawah Rp 3jt. Mereka bukanlah buruh kasar, tapi tenaga professional yang harus dibayar sewajarnya..."

"Bro... ok gw ngerti tentang filosofi gaji programmer elo... tapi tetap aja angkanya ketinggian"
"Bro... ente kan minta 3 bulan kelar... makanya ane ambil 4 developer (termasuk ane) + 1 designer. Kalo angkanya ketinggian, gini aja deh... ane turunin jadi 3 developer (termasuk ane) + 1 designer. Tapi scope projectnya harus diturunin yaa..."

"Bro... walaupun scope-nya diturunin, koq angkanya masih tinggi sih? Perusahaan ane nggak bisa bayar setinggi itu..."
"Bro... ente IT Manager dgn gaji 8jt / bulan. Ente punya 3 anak buah dgn gaji 3jt / bulan. Sebulan, perusahaan ente punya cost 17jt belum termasuk pajak dan biaya reimbursement. Tiga bulan, perusahaan ente rela ngeluarin 51 juta untuk cost tim IT ente. Nah, cost tim ane dgn cost tim ente cuman beda X juta aja. Itu ane ambil pertama buat buffer kalo proyek nya molor lebih dari 3 bulan. Kedua, itu untuk untung/profit bisnis ane. Bedanya ente punya jaminan kerja dan gaji tetap. Bedanya ane, kalo nggak ada proyek ga dapet gaji. Jadi ane harus untung biar ane ga bangkrut di masa-masa sepi order."
"Hehe... ente bisa aja jelasinnya... ok deh bro, nanti ane bilangin ke user dan atasan kalo ini harga final ente."

Jika setelah konversasi semacam diatas, nilai proyek Anda tetap minta diturunin maka kemungkinannya dua:
1. Client ingin proyek extravagant yg costly dan harus cepat selesai, tapi minta semurah mungkin. Ini bad business. Walk away from projects like these because the chance of failure is bigger.

2. Contact Anda tidak rela melihat Anda mendapatkan transferan 90 juta rupiah tanpa dia tidak mendapat sepeser pun. Ini kembali kepada moral Anda, apakah akan memberikan dia bagian dari proyek... ataukah Anda akan walk away?

Berikut Excel sheet untuk kalkulasi proyek diatas, silakan customize sesuai dgn proyek dan organisasi Anda emoticon-Smilie

http://dw8zra.bay.livefilestore.com/...e.xls?download

sumber :
[url]http://geeks.netindonesia.netS E N S O Rzeddy/[/url]
eternu5
nona212
mubafirs
mubafirs dan 2 lainnya memberi reputasi
3
89.1K
425
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Programmer Forum
Programmer ForumKASKUS Official
20.2KThread4.2KAnggota
Tampilkan semua post
puriengashAvatar border
puriengash
#184
Gw sepaham dengan thread TS, tapi ada trick lain yang bikin low cost production but high profit:

1. Project Manager atau Project Leader harus bisa multitasking.
Artinya gak hanya hander 1 project tapi minim 2 project.
Nah disini biaya project manager or project leader bisa di split (klo mo low cost).

2. Cari freelancer or partimer programmer yang kerjanya cukup 4 atau 5 jam sehari dengan perhitungan gaji : (Fulltime Salary / 2) + (Fulltime Salary/16)
Kenapa part time? biasanya part time gak kena pajak emoticon-Big Grin atau gak dimasukin sebagai pegawai di perusahaan dalam laporan pajak. Kelebihan over time : gaji freelance di bagi 4 atau 5 jam si freelance normal kerja. over time di hitung setelah 1 atau 2 jam kerja.

3. Libatkan mahasasiswa magang emoticon-Big Grin

4. No. 2 dan 3 jangan dianggap sepele biasanya programmer atau geek rela kerja overtime gak dibayar klo dia ketemu masalah yang emang di bagian hoby programmingnya emoticon-Big Grin, nah yang terpenting adalah gimana si project manager bisa split atau bagi tugas antara freelance yang satunya denga freelance yang lain.

5. libatkan outsourcer online, kamu sewa outsource online dengan perhitungan kamu udah untung, usahakan fix price jangan hourly (udah gak kena pajak, murah lagi)

6. Ubah kebiasaan fix price suatu project menjadi hourly emoticon-Big Grin ini untungnya bisa bergila-gila lipat gedenya.

7. Disiplinlah dalam kontrol kuality dan pembagian tugas. Biasakan reporting.

7 langkah diatas cuma bocoran aja dari saya karena bos2 saya di luar negeri menerapkan 6 langkah diatas. Profit mereka jauh lebih gila dari pada mereka hire karyawan banyak2 buat kerja full time diperusahaan mereka, rata2 full timenya dikit bahkan cuma PM dan project leader aja cukup.

Tambahan :
Biaya2 sampah, seperti listrik, internet, furniture dan interior kadang biaya2 yang memusingkan owner, hari gini masih kerja kantoran??? apa kata dunia, mulai sekrang biasakan kerja remote, otomatis internet dan listrik ditanggung karyawan, karyawan juga seneng kerja remote karena bisa kerja dimana aja, seperti pantai, mall, atau cafe emoticon-Big Grin
tapi peran proejct manager dalam kontrol task harus di focuskan emoticon-Big Grin, kantor cukup kecil aja, atau formalitas aja emoticon-Stick Out Tongue
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.