Untukmu dan bukan dirinya

ku mencinta saat hati terluka
ku tertusuk saat hati membeku
ku tertawa saat hati gelisah
ku tersenyum saat gundah melanda

dimatamu ada sebongkah sinar harapan
dimana tak kutemukan dimata lain
ku berharap besar padamu
namun takdir mengekang untuk berkata "ya"

semua terasa membingungkan
semua terasa menjenuhkan
semua terasa tak karuan
saat ada hati yang lain datang

hidupku memang tak pernah mudah
semudah membalikkan telapak tangan
menengok kebelakang
dan merebahkan diri ke dipan impian

jari jemari kecilku menjentik
mengeluarkan bunyi yang tak jelas
seakan mengharap dia agar tau
bahwa disini ada aku yang selalu setia menunggu

hhhmmpfftt...
aku tau apa yang aku inginkan di dunia ini
aku tau siapa yang ku cinta
aku tau siapa yang ku inginkan...

tapi semua berkehendak lain
dialah yang datang menemaniku
mengisi hari" ku
dan berniat menghabiskan sisa hidupnya denganku

Tuhan....
aku tau ini memang sebuah "catatan kehidupan"ku
yang tidak mungkin bisa aku hindari
dan aku jalani tanpa salah sedikitpun

namun yang aku inginkan
sebuah rasa cinta yang tulus
dari orang yang aku inginkan
dari orang yang aku tunggu

saat ini aku belajar untuk mencintainya
dan belajar untuk melupakanmu
tapi tepat dari dasar hatiku
aku masih menginginkanmu

aku ingin hapuskan semua rasa
yang ku berikan hanya untukmu
namun tetap saja rasa cinta ini
hanya UNTUKMU DAN BUKAN DIRINYA

"the greatest tragedy is not death but life without a purpose"

waktupun berlalu
tanpa adanya kabar darimu
entah apa yang terjadi padamu
aku sampai saat ini tak pernah tau

kudengar kau telah memilih dirinya
untuk menggantikan aku
dan akupun telah memilih dirinya
untuk menggantikan kamu

keputusan sulit yang kubuat
kenyataan pahit yang sulit diterima
seperti berjalan diatas batu bara
terbakar, tersayat, sakit dan perih

kembali lagi aku bertanya pada diriku
haruskah aku hilang darinya?
ataukah aku harus menghadapi semuanya
menghadapi bahwa aku tak bersamamu?....

ya...seperti tak ada arah tujuan
hilang pegangan
dan seperti kosong
yang tak tentu kemana arahnya...

namun kuyakinkan diriku
untuk kembali berdiri
dan merencanakan tujuan hidupku
untuk masa depan

karena ku tau
tragedi terbesar didalam hidup
bukanlah kematian dan kehilangan
melainkan hidup
tanpa mempunyai arah dan tujuan...

ternyata ini sangat menyakitkan

mencoba memandang kedepan
penuh dengan segenggam harapan
yang ku harap bisa membawaku
untuk berjalan maju melewati waktu

berbulan bulan ku lewati
dengan seucap janji bahwa ku tak akan mengacaumu lagi
dan berharap aku bisa menepati
ucapan yang aku lontarkan kepadamu

semakin jauh aku memandang kedepan
semakin ingin aku kembali menengok ke belakang
ingin sekali mata ini memandangmu walau sekejap
ingin sekali tangan ini menggenggamu walau sebentar saja

dan kini ku tetap berjalan kedepan
sesaat ada pesan bertuliskan "apa kabarmu"
yang membuat semua pandanganku teralihkan
yang membuat perasaan hatiku bergejolak

diakah yang akan kembali?
diakah yang akan menghampiri?
akankah dia?
akankah dia????

terbersit harapku kepadanya dimasa lalu
saat aku senang bertemu dengannya
saat aku senang mengharapkannya
walau aku harus melupakan pedihku

hati ini sakit
hati ini terluka
merasa perih
dan sangat menyakitkan

dan baru kini kusadari
aku....
sangat...
mencintaimu...

semua salahku

semua ini salahku
dan bukan salahmu
aku merasa terluka
dan itu bukan inginku

semua ini salahku
telat meminta dirimu
meminta dirimu untukku
meminta kamu menerimaku

tak sepatah katapun terucap
semua hanya bagaikan isyarat belaka
isyarat akan semua inginmu
isyarat yang tak jelas seperti apa

kamu membisu
kamu tinggalkanku
kamu lukai aku
kamu sakiti aku

namun sekali lagi
ini bukan salahmu
tapi ini salahku
semua ini salahku

aku merindumu
itupun bukan salahmu
menginginkanmu
itu bukan maumu

matikan cintaku
matikan rinduku
matikan sayangku
yang hanya untuk kamu