- Beranda
- All About Design
[share] all about freelance
...
TS
agusdemak
[share] all about freelance
ALL ABOUT FREELANCE
Thread ini dibuat bukan bermaksud untuk menggurui, melainkan saling berbagi pengalaman dalam bentuk artikel... Silakan jika Anda mempunyai artikel untuk ditambahkan disini... Baik artikel yang keluar dari pemikiran Anda, dari buku maupun dari berbagai sumber yang tersebar di internet.
Mari jadikan satu di sini supaya menjadi sebuah wadah untuk belajar bareng dan berbagi pengalaman, network, maupun job.
Salam...
Thread ini dibuat bukan bermaksud untuk menggurui, melainkan saling berbagi pengalaman dalam bentuk artikel... Silakan jika Anda mempunyai artikel untuk ditambahkan disini... Baik artikel yang keluar dari pemikiran Anda, dari buku maupun dari berbagai sumber yang tersebar di internet.
Mari jadikan satu di sini supaya menjadi sebuah wadah untuk belajar bareng dan berbagi pengalaman, network, maupun job.
Salam...
[INDEX] All About Freelance
Freelence designer ...dah punya NPWP belum ?
5 Steps to Winning Any Client Project
5 Useful Things You Could Do Tomorrow
5 Tricks That Make You More Attractive to Clients
5 Useless Things You Did Today
6 Simple Ways to Promote Your Online Business Offline
freaklancer
Apakah Freelancer membutuhkan rencana bisnis ?
Freelancer, Kita Adalah Pejuang Independen!
Personal Branding Sebagai Senjata Rahasia Para Freelancer
Pekerjaan Tetap: Peluang atau Hambatan
Fresh Graduate Siap Tempur
Ebook gratis: Go Freelance The complete guide to going freelance
Ebook gratis: Creative Freelancing
Mengatasi Gangguan Saat Bekerja
10 Hidden Skills of Successfull Freelancers
10 Steps to Attract New Clients for Your Graphic Design Business
10 Things to Do When a Customer Rejects Your Work
12 Things You Should Never Say to a Client
Terlalu Letih Mengejar Client
3 Hal yang ga banget untuk dilakukan ke klien
Percakapan dengan Klien: Formal atau Santai ?
3 Cara Mudah Mendapatkan Klien Secara Reguler
7 Mantra Sakti Menjadi Freelancer/Entrepreneur
Freelancer itu (Harus) Seperti Kecoa !
Freaklancer
Apakah Freelancer membutuhkan rencana bisnis ?
Freelancer, Kita Adalah Pejuang Independen!
Personal Branding Sebagai Senjata Rahasia Para Freelancer
Pekerjaan Tetap: Peluang atau Hambatan
Fresh Graduate Siap Tempur
Ebook gratis: Go Freelance The complete guide to going freelance
Ebook gratis: Creative Freelancing
Mengatasi Gangguan Saat Bekerja
Customer Service ala Sopir Angkot
Refreshing Singkat Bagi Freelancer
6 Hal yang sering dilupakan oleh freelancer
Cara Membuat Klien Setia Pada Anda
Membangun Kepercayaan Klien
Cara Menaikkan Harga Jasa Anda
Mengatur Waktu Anda Lebih Efektif
Mengatur Waktu Anda Lebih Kreatif (Lanjutan)
Salam Freelancer...
5 Steps to Winning Any Client Project
5 Useful Things You Could Do Tomorrow
5 Tricks That Make You More Attractive to Clients
5 Useless Things You Did Today
6 Simple Ways to Promote Your Online Business Offline
freaklancer
Apakah Freelancer membutuhkan rencana bisnis ?
Freelancer, Kita Adalah Pejuang Independen!
Personal Branding Sebagai Senjata Rahasia Para Freelancer
Pekerjaan Tetap: Peluang atau Hambatan
Fresh Graduate Siap Tempur
Ebook gratis: Go Freelance The complete guide to going freelance
Ebook gratis: Creative Freelancing
Mengatasi Gangguan Saat Bekerja
10 Hidden Skills of Successfull Freelancers
10 Steps to Attract New Clients for Your Graphic Design Business
10 Things to Do When a Customer Rejects Your Work
12 Things You Should Never Say to a Client
Terlalu Letih Mengejar Client
3 Hal yang ga banget untuk dilakukan ke klien
Percakapan dengan Klien: Formal atau Santai ?
3 Cara Mudah Mendapatkan Klien Secara Reguler
7 Mantra Sakti Menjadi Freelancer/Entrepreneur
Freelancer itu (Harus) Seperti Kecoa !
Freaklancer
Apakah Freelancer membutuhkan rencana bisnis ?
Freelancer, Kita Adalah Pejuang Independen!
Personal Branding Sebagai Senjata Rahasia Para Freelancer
Pekerjaan Tetap: Peluang atau Hambatan
Fresh Graduate Siap Tempur
Ebook gratis: Go Freelance The complete guide to going freelance
Ebook gratis: Creative Freelancing
Mengatasi Gangguan Saat Bekerja
Customer Service ala Sopir Angkot
Refreshing Singkat Bagi Freelancer
6 Hal yang sering dilupakan oleh freelancer
Cara Membuat Klien Setia Pada Anda
Membangun Kepercayaan Klien
Cara Menaikkan Harga Jasa Anda
Mengatur Waktu Anda Lebih Efektif
Mengatur Waktu Anda Lebih Kreatif (Lanjutan)
Salam Freelancer...
sealgeek memberi reputasi
1
18.3K
210
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
All About Design
13.8KThread•3.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
agusdemak
#50
Personal Branding Sebagai Senjata Rahasia Para Freelancer
Kesan apa yang pertama kali terlintas di pikiran anda kalau anda disodori daftar seperti
Coca Cola, Teh Botol, Kecap ABC, Audi, Microsoft, Apple, Nokia, Blackberry, Starbucks?
Bagaimana kalau yang ini:
Jeffrey Zeldman,David Heinemeier Hansson, Steve Jobs, Kevin Rose, Jason Fried, Jason Santamaria, Gina Bolton,Veerle Pieters, Daniel Burka, Enda, Budiputra, NDorokakung, Roy Suryo?
Anda pasti bisa langsung mengenal (paling tidak sebagian besar) nama-nama diatas, dan bisa mengkaitkan setiap nama tersebut dengan paling sedikit satu atribut yang membuat produk/orang itu terkenal.
Begitu pentingnya suatu Pencitraan (Branding) di dalam proses memperkenalkan (baca: pemasaran) suatu barang atau layanan jasa, sehinggak tidak jarang kita mendengar banyak perusahaan melaksanakan kampanye promosi besar-besaran dengan menghabiskan ratusan juta atau milyaran dollar (coba saja bayangkan Apple, Nike atau BMW).
Lalu apa tujuan sebenarnya dari Branding ini? Pada dasarnya untuk menarik konsumer supaya, pertama mengenal keberadaan produk/layanan yang dipromosikan tersebut, kedua meyakinkan konsumer bahwa produk atau layanan jasa itu adalah yang terbaik (atau paling tidah lebih baik dari produk lain yang sejenis), dan terakhir (tujuan utamanya) membuat konsumer rela untuk berpisah dengan uang di koceknya dan membeli produk atau menggunakan layanan tersebut.
Begitu pentingnya pencitraan ini sehingga kita tahu bahwa seringkali hidup matinya (make or brake) barang atau layanan tersebut tergantung sekali dengan berhasil atau tidaknya proses branding ini.
Kesuksesan dari proses pencitraan inilah yang menyebabkan mengapa banyak orang lebih memilih Coca-Cola dibanding Dr. Pepper, atau Audi dibanding Opel, atau Nike dibanding Diadora, atau Apple Mac dibanding Microsoft Windows (ya paling tidak dibanding Vista) dan seterusnya dan seterusnya. Anda pasti bisa bikin contoh sendiri.
Sekarang pertanyaannya adalah, apakah hal ini juga berlaku dengan Pencitraan Diri (Personal Branding)? Jawabannya bisa anda terka sendiri 100% iya! Kalau kita coba ambil analogi yang sama seperti diatas, kita juga bisa bilang, kenapa kita lebih mengenal Steve Jobs dan bukan Steve Joes, David Beckham dan bukan David Balham, Enda Nasution dan bukan Enda Harahap, Raditya Dika dan bukan Raditya Dimana, Ndorokakung dan bukan Ndoroputri, Roy Suryo dan bukan (err isi sendiri deh).
Lalu, apa hubungannya semua ini dengan Freelancing?
Anda tahu kata mutiara yang berbunyi Tak Kenal Maka Tak Sayang?
Kata pepatah ini cocok sekali dengan topik Pencitraan Diri yang sedang kita obrolkan. Coba saja anda pikir, bagaimana anda mau membeli Coca Cola kalau anda tidak tahu apa-apa tentang barang ini? Lebih lanjut lagi, bagaimana seorang klien yang sedang punya sesuatu yang butuh untuk dikerjakan, mau menyewa jasa layanan yang anda tawarkan kalau mereka tidak tahu menahu tentang anda dan keahlian yang anda punyai.
Kalaupun mereka sudah tahu (pernah dengar nama anda mungkin), darimana mereka bisa tahu secara pasti kalau anda memang orang yang ahli di bidang yang mereka butuhkan dan yang paling cocok untuk mengerjakan pekerjaan itu.
Disinilah peranan Personal Branding bisa sangat membantu untuk mengisi kekurangan ini, sekaligus menjadi senjata rahasia yang bisa memposisikan kita diatas saingan-saingan kita.
Perlu ditekankan bahwa Pencitraan Diri ini bukan hanya suatu proses untuk menjual diri begitu saja, atau suatu cara untuk mempromosikan jasa yang kita tawarkan, tapi lebih dari itu. Dengan Pencitraan Diri, kita bukan hanya memperkenalkan diri kita ke dunia luar, atau bahwa kita ahli di bidang kita, tapi yang paling penting dalam hal ini adalah kita bisa meyakinkan khalayak ramai secara umum dan terutama calon klien kita secara khusus, bahwa kita adalah yang Terbaik (The Best)!
Ok, mungkin ini kedengaran sombong atau agak-agak narsis? Tapi harap jangan disamakan apa yang kita obrolkan disini dengan kelakuan anak belasan tahun yang nongkrong di CircleK sambil Ngalay Karena Personal Branding tidak akan berhasil kalau cuman ngomong doang, semuanya harus bisa didukung dengan fakta-fakta dan perbuatan yang nyata
Sekarang, bagaimana caranya membangun Personal Branding ini? Untungnya di jaman Demokratisasi Media ini, kita tidak perlu menghabiskan uang berjuta-juta untuk mulai nge-Branding. Hanya dengan berbekal beberapa alat, yang kebanyakan gratis, sedikit waktu dan tentu saja disiplin, sudah cukup untuk memulainya.
Coca Cola, Teh Botol, Kecap ABC, Audi, Microsoft, Apple, Nokia, Blackberry, Starbucks?
Bagaimana kalau yang ini:
Jeffrey Zeldman,David Heinemeier Hansson, Steve Jobs, Kevin Rose, Jason Fried, Jason Santamaria, Gina Bolton,Veerle Pieters, Daniel Burka, Enda, Budiputra, NDorokakung, Roy Suryo?
Anda pasti bisa langsung mengenal (paling tidak sebagian besar) nama-nama diatas, dan bisa mengkaitkan setiap nama tersebut dengan paling sedikit satu atribut yang membuat produk/orang itu terkenal.
Begitu pentingnya suatu Pencitraan (Branding) di dalam proses memperkenalkan (baca: pemasaran) suatu barang atau layanan jasa, sehinggak tidak jarang kita mendengar banyak perusahaan melaksanakan kampanye promosi besar-besaran dengan menghabiskan ratusan juta atau milyaran dollar (coba saja bayangkan Apple, Nike atau BMW).
Lalu apa tujuan sebenarnya dari Branding ini? Pada dasarnya untuk menarik konsumer supaya, pertama mengenal keberadaan produk/layanan yang dipromosikan tersebut, kedua meyakinkan konsumer bahwa produk atau layanan jasa itu adalah yang terbaik (atau paling tidah lebih baik dari produk lain yang sejenis), dan terakhir (tujuan utamanya) membuat konsumer rela untuk berpisah dengan uang di koceknya dan membeli produk atau menggunakan layanan tersebut.
Begitu pentingnya pencitraan ini sehingga kita tahu bahwa seringkali hidup matinya (make or brake) barang atau layanan tersebut tergantung sekali dengan berhasil atau tidaknya proses branding ini.
Kesuksesan dari proses pencitraan inilah yang menyebabkan mengapa banyak orang lebih memilih Coca-Cola dibanding Dr. Pepper, atau Audi dibanding Opel, atau Nike dibanding Diadora, atau Apple Mac dibanding Microsoft Windows (ya paling tidak dibanding Vista) dan seterusnya dan seterusnya. Anda pasti bisa bikin contoh sendiri.
Sekarang pertanyaannya adalah, apakah hal ini juga berlaku dengan Pencitraan Diri (Personal Branding)? Jawabannya bisa anda terka sendiri 100% iya! Kalau kita coba ambil analogi yang sama seperti diatas, kita juga bisa bilang, kenapa kita lebih mengenal Steve Jobs dan bukan Steve Joes, David Beckham dan bukan David Balham, Enda Nasution dan bukan Enda Harahap, Raditya Dika dan bukan Raditya Dimana, Ndorokakung dan bukan Ndoroputri, Roy Suryo dan bukan (err isi sendiri deh).
Lalu, apa hubungannya semua ini dengan Freelancing?
Anda tahu kata mutiara yang berbunyi Tak Kenal Maka Tak Sayang?
Kata pepatah ini cocok sekali dengan topik Pencitraan Diri yang sedang kita obrolkan. Coba saja anda pikir, bagaimana anda mau membeli Coca Cola kalau anda tidak tahu apa-apa tentang barang ini? Lebih lanjut lagi, bagaimana seorang klien yang sedang punya sesuatu yang butuh untuk dikerjakan, mau menyewa jasa layanan yang anda tawarkan kalau mereka tidak tahu menahu tentang anda dan keahlian yang anda punyai.
Kalaupun mereka sudah tahu (pernah dengar nama anda mungkin), darimana mereka bisa tahu secara pasti kalau anda memang orang yang ahli di bidang yang mereka butuhkan dan yang paling cocok untuk mengerjakan pekerjaan itu.
Disinilah peranan Personal Branding bisa sangat membantu untuk mengisi kekurangan ini, sekaligus menjadi senjata rahasia yang bisa memposisikan kita diatas saingan-saingan kita.
Perlu ditekankan bahwa Pencitraan Diri ini bukan hanya suatu proses untuk menjual diri begitu saja, atau suatu cara untuk mempromosikan jasa yang kita tawarkan, tapi lebih dari itu. Dengan Pencitraan Diri, kita bukan hanya memperkenalkan diri kita ke dunia luar, atau bahwa kita ahli di bidang kita, tapi yang paling penting dalam hal ini adalah kita bisa meyakinkan khalayak ramai secara umum dan terutama calon klien kita secara khusus, bahwa kita adalah yang Terbaik (The Best)!
Ok, mungkin ini kedengaran sombong atau agak-agak narsis? Tapi harap jangan disamakan apa yang kita obrolkan disini dengan kelakuan anak belasan tahun yang nongkrong di CircleK sambil Ngalay Karena Personal Branding tidak akan berhasil kalau cuman ngomong doang, semuanya harus bisa didukung dengan fakta-fakta dan perbuatan yang nyata
Sekarang, bagaimana caranya membangun Personal Branding ini? Untungnya di jaman Demokratisasi Media ini, kita tidak perlu menghabiskan uang berjuta-juta untuk mulai nge-Branding. Hanya dengan berbekal beberapa alat, yang kebanyakan gratis, sedikit waktu dan tentu saja disiplin, sudah cukup untuk memulainya.
0