Kaum Farisi (atau kaum terpisah) adalah salah satu cabang yang berasal dari orang-orang Hasidim yang satu setengah abad sebelumnya mengabdikan diri kepada hukum Taurat dan kemudian membentuk pasukan. Pasukan ini mempertahankan hukum Taurat antara lain dengan menghancirkan mezbah berhala dan mewajibkan tatacara sunat bagi anak-anak yang kedapatan belum bersunat.

Orang-orang Farisi tidak terlalu mementingkan ibadah di Bait Allah tetapi lebih pada pelaksanaan Hukum. Mereka sungguh menuntut tanggung jawab individu yang diselamatkan oleh kebaikan mereka sendiri, dimana Allah akan adil mengganjari sesuai kebaikan yang dilakukan.

Orang Farisi adalah orang religius dan sangat gigih dalam membela Hukum. Mereka selalu menyadari bahwa pelayanan kepada Allah adalah urusan paling penting di dunia. Orang ini memiliki status sosial yang baik atau pernah mengenyam pendidikan yang baik. Mereka memutuskan untuk berkarya bagi Allah, khususnya dengan memimpin orang lain, orang berdosa, mereka yang kurang atau kurang berpendidikan.
Orang Farisi itu rela melayani Allah. Dengan demikian mereka berharap Allah mengakui pelayanan mereka dan mengganjari dengan hal-hal yang baik. Mereka ingin tidak berhutang pada Allah dengan menjaga diri supaya tidak melanggar Hukum.

Mereka masuk dalam partaI dan banyak guru Hukum yang menjadi anggota partai ini. Lebih dari satu abad lamanya, mereka termasuk anggota Sanhedrin bersama kaum Saduki.