Akhirnya sampai lah kami di hotel, istirahat sebentar lalu makan siang.. kami berencana melanjutkan perjalanan kami ke museum ho chi minh dan menikmati saigon river dengan menggunakan sepeda motor. Kami menyewa sepeda motor dengan jaminan paspor dan harga sewa sebesar 90rb dong selama fullday. kalo kalian mau ngerasain juga, ini ada di pham ngu lau juga kalo kalian mau ke benthan pasti lewatin tempat ini.. ada tulisannya koq.. "for rent" tanya aja ma reseptionist, mereka pasti tau. Mereka memberikan nasehat untuk parkir ditempat resmi dan berjalan disebelah kanan. divietnam jarang ada helm yang ada kacanya jadi bawa kaca mata kuda ato jengkol biar ga kelilipan hehe..

Wah menyenangkan jalan-jalan di vietnam dengan menggunakan motor, rasanya seperti sudah menaklukan vietnam. Saya baru mengerti kenapa biarpun mereka jarang mematuhi lampu merah, tapi jarang macet. Cara mereka melakukan pelanggaran sangat tertib.. contohnya pada saat kita menerobos lampu merah bersama-sama, motor dari arah lain akan berhenti dan memberikan jalan lalu akan ada aja yang berhenti, pada saat itu motor lain baru jalan. Kalo diindo, kita terobos, jalur lain ikut terobos, akhirnya pada berenti ditengah-tengah hahaha… Aturan berjalan di saigon, jika lampu merah bukan berarti mereka akan berhenti, lihat situasi, jika pada terobos ikut aja, klo ga nanti diklakson. Kalo lampunya ijo, bukan berarti kita aman, hati-hati bisa aja ada motor yang nerobos. Kalo mau belok dan kita sudah kasih lampu sen, bukan berarti akan ada motor yang akan memberikan jalan, tapi kita sendiri yang harus sedikit agresif, nanti mereka akan minggir sendiri. intinya siapa cepat dia dapat.. aneh.. pokoknya divietnam lampu merah ini kayak kagak ada fungsinya.. lucunya lagi kalo dilampu merah ada yang berenti, yang lain ikut berenti, kalo terobos, semua terobos.. kompak euy... dijalan sesekali kami berhenti untuk melihat peta agar tidak nyasar, sempet muter2 waktu nyari rute saigon river tapi akhirnya ketemu juga. Tidak ada yang special disana Cuma seperti melihat pelabuhan tanjung priuk rasanya hahahaa..

Saigon river


Tidak lama setelah photo-photo disana, (hampir semua turis melakukannya) akhirnya tiba-tiba langit menjadi mendung, aneh padahal tadi lumayan cerah, sambil angin-anginan kami bisa melihat bahwa awan hitam menuju kearah kami.. tidak lama setelah mengambil motor untuk melanjutkan perjalanan ke hochiminh museum, tiba-tiba hujan besar… sangat besar.. akhirnya kami berteduh disebuah ruko yang memiliki pelindung. Ini mah badai bukan hujan.. anginnya bertiup kencang sekali sampai hampir tidak bisa melihat karena perih. Kami pakai jas hujan tapi tetap aja basah, hujannya cukup lama sampai-sampai kami menggigil kedinginan, entah berapa lama kami bisa bertahan, tidak ada orang diluar sama sekali, sepi dan gelap, menciptakan suasana magis. Pada rinainya yang berirama, pada dinginnya yang menggigilkan, pada aroma basahnya yang khas, bahkan pada kilat dan gemuruh gunturnya yang mencekam. Layaknya seniman misterius bertingkah menyebalkan, atau teka-teki misteri yang menjengkelkan, namun dimanapun hujan, tetap saja menciptakan ruang perenungan yang lengang, dalam, dan seringkali mengusik kesadaran spiritual yang terlupakan. Dalam suasana yang dibentuknya, yang mungkin "menyebalkan" atau mencekam, dia "memaksa" merenungi hakikat penciptaan, melemparkankan kami pada ruang perenungan seorang hamba yang takut pada Tuhannya, mengingatkan kelalaian, dan kebodohannya sebagai sifat manusia yang seringkali terlupa. Kami pun berdoa agar badai ini cepat reda, agar kami dilindungi, tidak lama setelah itu, hujan pun mereda. Tidak seketika tapi angin gemuruhnya mulai mereda. Seolah ada yang berkata “tenang dan diamlah” Benar-benar pengalaman magis yang luar biasa dan tak terlupakan..

Hujan tidak berhenti, namun hanya rintik, sehingga kami memutuskan untuk menerjang saja, dan membatalkan perjalanan ke hochiminh museum. Yah paling tidak kami tidak akan lama-lama kedinginan brrrrrr… sampai dihotel kami pun mandi air hangat, minum tolak angin dan istirahat.. teman saya begitu terlihat lelah dan akhirnya dia pun tertidur. Saya masih asik menikmati hujan dari kamar dan akhirnya saya pun tertidur…