Pada zaman modern, para astrolog telah mencoba mencari apakah sungguh ada bintang baru di langit saat Yesus lahir. Banyak yang berpendapat kemungkinan itu adalah planet atau komet yang tampak mempesona.

Orang Majus
Orang Majus (atau disebut juga orang bijak) merujuk sebuah kata yang berhubungan dengan pelindung ibadah, Dewa Persia Ahura Mazda. Legenda lain mengatakan mereka adalah raja yang berasal dari tempat yang berbeda. Karena mereka membawa tiga hadiah, maka sering orang mengatakan ada tiga raja. Tradisi kuno bahkan memberi mereka nama: Balthazar dari Afrika, Melkior dari Media, dan Kaspar dari Persia.

Sebenarnya, jumlah pastinya para majus tidak diketahui.
Tradisi Gereja Timur menyebutkan ada 12 orang majus.
Tradisi Gereja Barat menyebutkan ada 3 orang majus.

Sejak abad ke-7 di Gereja Barat, para majus diidentifikasikan sebagai Kaspar, Melkior dan Baltasar.
Dalam suatu karya tulis berjudul Excerpta et Collectaneayang ditulis Beda (wafat 735) tercatat demikian,
"Para majus adalah mereka yang membawa persembahan bagi Tuhan.
Yang pertama dikatakan bernama Melkior, seorang tua berambut putih dan berjenggot panjang yang mempersembahkan emas kepada Kristus bagai kepada seorang raja.
Yang kedua bernama Kaspar, seorang muda tanpa jenggot dan kulitnya kemerah-merahan menyembah-Nya sebagai Tuhan dengan persembahan kemenyan, suatu persembahan yang layak bagi yang ilahi.
Yang ketiga, berkulit hitam dan berjenggot lebat, namanya Baltasar dengan persembahan murnya memberikan kesaksian pada Putra Manusia bahwa ia akan wafat."

Namun lukisan Kristen Perdana di Roma yang ditemukan dalam makam Petrus dan Marcellinus menggambarkan 2 orang majus sedangkan di makam Domitilla, tergambar 4 orang majus.


Mozaik abad ke-15 menggambarkan persembahan orang Majus

Untuk memperingati kedatangan orang bijak ini, Gereja mengadakan perayaan Epifani. Epifani berasal dari kata Yunani yang artinya "penampakan" karena Yesus telah memperlihatkan diri kepada orang-prang bukan Yahudi dan dikenali sebagai seorang raja. Perayaan Epifani jatuh pada tanggal 6 Januari, pada saat yang sama, tradisi Gereja Ortodoks mulai merayakan Natal.