Sepengetahuan saya,coin 2,5 G whilhelmina tidak ada yg berwarna kuning dan tidak pernah ada goresan yg kedalam.Saya meyakini coin tersebut cenderung Palsu.Sejauh pengamatan saya,sebenarnya warna coin tidak kuning,tapi warna perak yg butek (tdk terang) dan dengan oksidasi yg ringan saja lapisan luar mengelupas dan warnanya sedikit kekuningan diantara warna silver.Apakah betul seperti itu?Coin 2,5 G Whilhelmina banyak yg digunakan dalam Upakara (bukan Upacara) adat Bali,selain Coin Gobog China.Saya melihat banyak 2,5 G Whilhelmina yang palsu beredar di Bali dan hal tersebut bisa dimengerti karena coin jenis ini untuk syarat Upakara adat,disamping juga Gobog China banyak yg sudah dibuat tiruan karena keberadaan coin gobog China tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk Upakara adat.Ada yang sedikit salah kaprah di Bali mengenai satu coin apa yang disebut coin Pangeran Ratoe.Orang Bali banyak yang menyimpanya dan banyak yg mengira (tidak semua,sebagian besar) bahwa coin tersebut adalah coin Bali,padahal coin tersebut adalah Coin Banten pada jaman Sultan Ageng Tirtayasa.Diyakini coin terbut sebagai Jimat atau orang Bali bilang "Paice" (Maaf kalau salah menyebut atau salah ejaan).Terdapat 2 versi coin Pangeran Ratoe,ada yang bertuliskan arab dan ada yang tulisan jawa kuno,yg banyak beredar di Bali yg tulisan jawa Kuno.Coin bertuliskan jawa kuno (Pangeran Ratoe,merupakan terbitan awal kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa,sedangkan yg tulisan arab diterbitkan sesudahnya.Akhir2 ini saya melihat banyak sekali beredar yg palsu.Selamat mengamati hal tersebut di Bali,dan kalau ada tambahan info,mohon di share di forum ini sehingga bisa melengkapi kekurangan saya yang berada jauh dari Bali.(kintamoney.com)