- Beranda
- Cinta Indonesiaku
Lagu/Tarian/Alat Musik - Artikel
...
TS
template
Lagu/Tarian/Alat Musik - Artikel
Contoh Post :


0
105.5K
Kutip
106
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cinta Indonesiaku
5.3KThread•2.6KAnggota
Tampilkan semua post
fathiaa
#60
Tari Saman
kaskus ID : fathiaa
kategori : Lagu/Tarian/Alat Musik
bentuk karya : Artikel tentang Tarian Saman
sumber : http://liza-fathia.com/2010/01/tari-...and-hands.html
keterangan : tarian dari Aceh
![kaskus-image]()
Salamualaikum kamoe ucapkan Para undangan nyang baro teuka
Karena saleum nabi kheun sunnah. Jaroe ta mumat tanda mulia…
Mulia wareh ranup lampuan. Mulia rakan mameh suara
Ranup kuneng on kamo ba reujang. Kamo ba reujang wahai cendana
Tari Seribu Tangan atau yang lebih dikenal dengan Tari Saman menjadi salah satu primadona Aceh dalam pertunjukan seni tari. Tarian ini memiliki keunikan tersendiri. Tepuk tangan, gerakan badan dan kepala serta posisi duduk para penari dengan goyangan badan yang dihentakkan ke kiri atau ke kanan ketika syair-syair dilagukan mampu menyedot perhatian para penonton.
Tarian ini berasal dari dataran tinggi Gayo dan dikenal dengan berbagai jenis nama, antara lain Saman Gayo di Aceh Tengah dan Tenggara, Saman Lokop di Aceh Timur, dan Saman Aceh Barat di Aceh Barat. Namun, belum ditemukan penjelasan yang lebih rinci mengenai perbedaan dan persamaan tarian saman dari masing-masing daerah tersebut.
Jika dirujuk ke bahasa Arab, Saman berarti “Delapan Maksud”. Nama “Saman” diambil dari orang yang menciptakan dan mengembangkan tarian ini, Syeikh Saman, yaitu salah seorang ulama yang menyebarkan ajaran Islam di Aceh. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukkan-pertunjukkan.
Tari Saman dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan berbanjar/bersaf yang dipandu oleh seorang pemimpin yang disebut Syeikh. Tarian ini biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik berupa gendang (bisa juga tanpa menggunakan alat musik) dan menggunakan suara dan tepuk tangan dari para penari. Selain itu juga dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi serta menghadapkan badan ke berbagai arah.
Saking cepatnya gerakan tangan yang dihempaskan, seolah-olah terlihat seperti ribuan tangan yang sedang menari sehingga Saman juga dijuluki “Dance of Thousand Hands”. Indah sekali!!!
Keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini. Oleh karena itu, para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi, keuletan, dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna.
Karena kedinamisan gerakannya, tarian ini banyak dibawakan/ditarikan oleh kaum pria, tetapi perkembangan sekarang ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita. Tarian ini ditarikan kurang lebih 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi (Syeikh-red).
Tarian Saman membuktikan betapa tegarnya orang Aceh dalam menghadapi musibah dan kenyataan dalam hidup. Hal ini bisa dilihat dari isi syair yang dibawakan oleh Syeikh, kekompakan dan kedisiplinan para penari untuk menghasilkan sebuah tarian yang sempurna.
Pada masa penjajahan Belanda, pertunjukkan tari saman dilarang karena dianggap mengandung unsur magis. Namun, larangan ini tidak dihiraukan oleh masyarakat Aceh. Sehingga tarian ini terus berkembang pesat sampai sekarang dengan berbagai dinamikanya yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Selain itu, tarian saman tidak hanya dipertunjukkan di daerah Aceh, melainkan juga di daerah lain di Indonesia, bahkan di dunia internasional.
kategori : Lagu/Tarian/Alat Musik
bentuk karya : Artikel tentang Tarian Saman
sumber : http://liza-fathia.com/2010/01/tari-...and-hands.html
keterangan : tarian dari Aceh
Spoiler for tari saman:

Salamualaikum kamoe ucapkan Para undangan nyang baro teuka
Karena saleum nabi kheun sunnah. Jaroe ta mumat tanda mulia…
Mulia wareh ranup lampuan. Mulia rakan mameh suara
Ranup kuneng on kamo ba reujang. Kamo ba reujang wahai cendana
Tari Seribu Tangan atau yang lebih dikenal dengan Tari Saman menjadi salah satu primadona Aceh dalam pertunjukan seni tari. Tarian ini memiliki keunikan tersendiri. Tepuk tangan, gerakan badan dan kepala serta posisi duduk para penari dengan goyangan badan yang dihentakkan ke kiri atau ke kanan ketika syair-syair dilagukan mampu menyedot perhatian para penonton.
Tarian ini berasal dari dataran tinggi Gayo dan dikenal dengan berbagai jenis nama, antara lain Saman Gayo di Aceh Tengah dan Tenggara, Saman Lokop di Aceh Timur, dan Saman Aceh Barat di Aceh Barat. Namun, belum ditemukan penjelasan yang lebih rinci mengenai perbedaan dan persamaan tarian saman dari masing-masing daerah tersebut.
Jika dirujuk ke bahasa Arab, Saman berarti “Delapan Maksud”. Nama “Saman” diambil dari orang yang menciptakan dan mengembangkan tarian ini, Syeikh Saman, yaitu salah seorang ulama yang menyebarkan ajaran Islam di Aceh. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukkan-pertunjukkan.
Tari Saman dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan berbanjar/bersaf yang dipandu oleh seorang pemimpin yang disebut Syeikh. Tarian ini biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik berupa gendang (bisa juga tanpa menggunakan alat musik) dan menggunakan suara dan tepuk tangan dari para penari. Selain itu juga dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi serta menghadapkan badan ke berbagai arah.
Saking cepatnya gerakan tangan yang dihempaskan, seolah-olah terlihat seperti ribuan tangan yang sedang menari sehingga Saman juga dijuluki “Dance of Thousand Hands”. Indah sekali!!!
Keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini. Oleh karena itu, para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi, keuletan, dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna.
Karena kedinamisan gerakannya, tarian ini banyak dibawakan/ditarikan oleh kaum pria, tetapi perkembangan sekarang ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita. Tarian ini ditarikan kurang lebih 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi (Syeikh-red).
Tarian Saman membuktikan betapa tegarnya orang Aceh dalam menghadapi musibah dan kenyataan dalam hidup. Hal ini bisa dilihat dari isi syair yang dibawakan oleh Syeikh, kekompakan dan kedisiplinan para penari untuk menghasilkan sebuah tarian yang sempurna.
Pada masa penjajahan Belanda, pertunjukkan tari saman dilarang karena dianggap mengandung unsur magis. Namun, larangan ini tidak dihiraukan oleh masyarakat Aceh. Sehingga tarian ini terus berkembang pesat sampai sekarang dengan berbagai dinamikanya yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Selain itu, tarian saman tidak hanya dipertunjukkan di daerah Aceh, melainkan juga di daerah lain di Indonesia, bahkan di dunia internasional.
0
Kutip
Balas