Sedikit share aja dari kawasan pintu air....

Ceritanya saya baru naik ke tingkat II (Sertar) selama dua bulan. Suatu malam, karena lagi ngantuk banget, jadi saya ketiduran di ruang belajar. Jelas ini merupakan pelanggaran. Klo ketahuan tingkat III (Sermatar) bisa "digasruk" juga saya... tapi apa mau dikata, badan udah berat banget. Waktu itu udah jam 2 malam, baru selesai persiapan karena besok ada event GS.

Singkat cerita, setelah pasang kursi empat jejer, saya langsung "tewas" di tempat.. klo emang ketangkep Mayor ya berarti anggap aja lagi apes...
Kemudian, antara sadar dan tidak sadar, saya ngerasa ada yang bangunin sambil guncang2 kaki saya dan terjadilah dialog kurang lebih seperti di bawah ini:

Kopral: "Ijin sersan, jangan tidur di ruang belajar"
Saya: (sambil setengah melek, dan melihat sesosok taruna menggunakan PDL dengan pangkat kopral)
"Hah pral (kopral taruna maksudnya)!! Kamu berani sekali bangunin saya... kamu tahu siapa saya kan....? (agak belagu dikit... maklum, trah calon pemegang kaleng harpa)

Kopral: "Siap, sersan taruna pelaut davey jones, pjs tambur mayor, asal S*******, kamar 1*0".
Saya: (sambil mata masih tertutup) "Set pral.. kamu kok apal banget ama saya".

Kopral: (sambil menarik kencang kaki saya)
" Ijin sersan, pokoknya jangan tidur di ruang belajar!"
Saya: (sambil dongkol karena tidur terganggu, tapi mata masih merem)
"Iya pral... kamu sataek deh, berani gangguin pjs TM yang lagi tidur... mental baja kamu"

Kopral: (sambil memegang telapak tangan saya)
"Ijin san, pokoknya jangan tidur di ruang belajar"
Saya: "Lah, kamu malah pegang2 tangan saya... mo ngukur telapak saya ya? Pas kok di mukamu.... sekali kemplang dijamin gelap".

1...2...3....hingga 5 detik kok nggak ada jawaban, saya cuma ngerasa tangan yang megang telapak saya kok dingin banget ya. Insting pun berbicara, ini pasti ada yang nggak beres.
Saya pun membuka mata... dan ya Tuhan!

Kopral di depan saya itu ternyata nggak punya wajah! Mukanya halusssssssss!
Se...se...se...tan!!!!

Rasanya mau teriak tapi suara nyangkut di tenggorokan!

Saya langsung bangkit berdiri, kabur ke kamar, loncat ke atas tempat tidur sambil komat kamit baca doa.
Haduh, saya baru ingat, kan tingkat I pangkatnya baru Pratar (prajurit taruna) dan belum naik Koptar.
Lantas, siapakah Kopral yang saya temui di ruang belajar?
Apes...............!!!!!!

=========================================================

Pagi hari, waktu di kelas, ternyata sersan2 lagi pada asyik ngomongin mayor. Bukan apa, ternyata semalam Danpoltar (Komandan Polisi Taruna) beserta jajarannya lagi ngeronda seluruh kompleks. Sertar yang ketangkap tidur di ruang belajar langsung "digasruk", dan jumlahnya lumayan.... belasan orang.
Selain digasruk, mereka kudu apel malam di tempat Danpoltar selama seminggu. Waow...lumayan deh.. lumayan apes maksudnya!

Buset, ternyata nyawa saya diselamatin oleh "Kopral" malam itu, walau jantung ini rasanya mau copot.

* Sampai saya lulus dilantik jadi perwira, masih ada 4 kali pertemuan dengan Kopral tersebut, dan entah kenapa, itu Kopral selalu menyelamatkan saya dari situasi2 genting....