he he, gue bukan militer, cuma dulu bapak gumil di akabri, tugas di magelang selama ada kali 12 tahun, dari kapten ampe letkol. nah kata bapak taruna merah itu angkatan seniornya, bapakku amn 67 kalau taruna merah katanya angkatan 61 atau 63, kata bapak dulu dia kakak kelasnya di Purwokerto, anak sma negeri 1 purwokerto, pada waktu latihan merayap, kan seharusnya tidak boleh mengangkat kepalanya apapun yang terjadi, karena ditembakin dari atas, nah ini taruna mengangkat kepalanya katanya sih liat ular, kena tembaklah helmnya, tembus kekepalanya, gugur beliaunya, kata taruna merah, karena badanya banyak darah dari luka kepalanya, jadi wajah sama badannya terkena darahnya. kata bapak sih tidak setiap angkatan di temui tergantung pelatihnya? tetapi katannya paling sering di liatin di lorong taruna merah ( musium taruna, kan helmnya disimpan di situ ) dan penjagaan deket lapangan tembak. jaman bokap jadi gumil, yang ramai waktu itu taruna yang kena meriam karena salah lari, nah selama 40 harinya dia ketokin rumah komandan2nya juga guru2nya, termasuk bokap, apesnya waktu itu gue yang liat, sereeeeeeeeeeeeeem, matanya sinar merah item, ketokin pintu rumah pas di jalan beo magelang, ngibrit gue, kalau magelang mah pancaarga jangan heran, turunan gembung ( kenapa namanya gembung, karena disitu ditanam badannya penjahat ), kandang sapi, gedung panglima sudirman, kuburan mbah badut, akabri. gue tahun 1987 waktu naik smp pindah ke malang. kalau cerita akabri mah bokap gue banyak hapalnya termasuk yang aneh aneh.