keterangan : ini adalah artikel mengenai tari guel dan didong dari Aceh, suku Gayo
Spoiler for didong:
Sebuah kesenian rakyat Gayo yang dikenal dengan nama Didong, yaitu suatu kesenian yang memadukan unsur tari, vokal, dan sastra. Didong dimulai sejak zaman Reje Linge XIII. Kesenian ini diperkenalkan pertama kali oleh Abdul Kadir To`et. Kesenian didong lebih digemari oleh masyarakat Takengon dan Bener Meriah.
kata didong mendekati pengertian kata denang atau donang yang artinya nyanyian sambil bekerja atau untuk menghibur hati atau bersama-sama dengan bunyi-bunyian. ada ygmberpendapat bahwa Didong berasal dari kata din dan dong. Din berarti Agama dan dong berarti Dakwah.
Dalam perkembangannya, didong tidak hanya ditampilkan pada hari-hari besar agama Islam, melainkan juga dalam upacara-upacara adat seperti pernikahan, khitanan, mendirikan rumah, panen raya, penyambutan tamu dan sebagainya. Pada upacara pernikahan misalnya, akan disampaikan teka-teki yang berkisar pada aturan adat pernikahan. Dengan demikian, seorang pe-didong harus menguasai secara mendalam tentang seluk beluk adat pernikahan. Dengan cara demikian pengetahuan masyarakat tentang adat dapat terus terpelihara. Nilai-nilai yang hampir punah akan dicari kembali oleh para ceh untuk keperluan kesenian didong.
seorang ceh adalah seorang seniman sejati yang memiliki kelebihan di segala aspek yang berkaitan dengan fungsinya untuk menyebarkan ajaran Islam.
Ceh kucakKabri Wali,Yang Begitu Dikenal Dikalangan Masyarakat Gayo. dibilang ceh kucak karna kucak artinya kecil. dya masih kecil udah bisa berdidong.
alat musiknya cuma pake tepuk tangan sama tepuk bantal aja gan.. tp bisa menghasilkan irama yang bagus.
Spoiler for Tari Guel:
Tari Guel , Guel berarti membunyikan. Khususnya di daerah dataran tinggi gayo, tarian ini memiliki kisah panjang dan unik. Para peneliti dan koreografer tari mengatakan tarian ini bukan hanya sekedar tari. Dia merupakan gabungan dari seni sastra, seni musik dan seni tari itu sendiri.
Dalam perkembangannya, tari Guel timbul tenggelam, namun Guel menjadi tari tradisi terutama dalam upacara adat tertentu. Guel sepenuhnya apresiasi terhadap wujud alam, lingkkungan kemudian dirangkai begitu rupa melalui gerak simbolis dan hentakan irama. Tari ini adalah media informatif. Kekompakan dalam padu padan antara seni satra, musik/suara, gerak memungkinkan untuk dikembangkan (kolaborasi) sesuai dengan semangat zaman, dan perubahan pola pikir masyarakat setempat. Guel tentu punya filosofi berdasarkan sejarah kelahirannya. Maka rentang 90-an tarian ini menjadi objek peneilitian sejumlah survesor dalam dan luar negeri.
Spoiler for sejarah tari guel:
Berdasarkan cerita rakyat yang berkembang di tanah Gayo. tari Guel berawal dari mimpi seorang pemuda bernama Sengeda anak Raja Linge ke XIII. Sengeda bermimpi bertemu saudara kandungnya Bener Meria yang konon telah meninggal dunia karena pengkhianatan. Mimpi itu menggambarkan Bener Meria memberi petunjuk kepada Sengeda (adiknya), tentang kiat mendapatkan Gajah putih sekaligus cara meenggiring Gajah tersebut untuk dibawa dan dipersembahakan kepada Sultan Aceh Darussalam. Adalah sang putri Sultan sangat berhasrat memiliki Gajah Putih tersebut. Lanjutaaaann