Gw pakai pendekatan yang lain yah

Kepunahan vs. Penciptaan Keanekaragaman

Menurut The World Conservation Union (IUCN), semenjak tahun 1900 rata-rata satu jenis spesies punah setiap hari. Hal ini tidak disebabkan oleh cataclysmic physical event kan? Tidak ada meteor raksasa yang jatuh, atau tabrakan komet, banjir air bah, atau meletusnya gunung berapi raksasa... tetapi karena perubahan lingkungan, iklim ... tidak drastis juga, dan perburuan.

Jadi secara apabila dibiarkan secara alamiah, jumlah keanekaragaman spesies lambat laun malah menyusut. Tidak mampu bertahan atau ber-evolusi untuk menyelamatkan spesiesnya.

Apabila hal ini terjadi selama ribuan atau jutaan tahun, berapa jumlah spesies yang tersisa, tidak ada yang pernah tahu... mungkin hanya tinggal beberapa saja.

Kasus lain.

Tadi beberapa siswaku baru belajar melukis. Mereka pegang 12 warna tube cat, mencampur2kannya, lalu masing2 membuat lukisan yang indah. Selang 2 jam, hasil lukisannya semuanya berbeda.
Seni musik, hanya ada 7 + 5 = 12 not saja, namun jumlah lagu yang bisa disusun dari 12 not itu tidak terbatas dan beraneka ragam.
Jenis pekerjaan juga terus bertambah semakin spesifik. 30 tahun lalu belum ada orang yang jualan voucher HP.
Filem, desain interior, arsitektur, busana, dll. semakin lama semakin beraneka ragam.
20 tahun lalu belum ada FaceBook atau BlackBerry.
Saat terdesak produk jualan kurang laku atau persaingan, maka manusia akan berpikir menciptakan produk lain yang bisa dijual.

Dari sini kita lihat bahwa untuk mencipta hal-hal yang beraneka-ragam diperlukan daya kreasi yang berasal dari intelligence.
Semakin tinggi tingkat intelligence, maka semakin banyak juga hal yang bisa diciptakan dan jenisnya semakin beraneka ragam.

Hewan tidak memiliki intelligence yang tinggi oleh karenanya mereka tidak bisa mencipta hal-hal yang sangat beraneka-ragam.

Jenis tumbuhan, hewan, -dinosaurus?-, ras manusia beraneka-ragam ada karena pengaruh faktor Intelligence dari external, bukan hanya proses evolusi.

Semoga sampai sini bro brentie bisa lebih jelas tentang pola pikirku.




Lho aku malah bingung, coba kukutip pernyataan bro brentie 2 post sebelumnya:

Dari pernyataan itu saya membaca kalau bro brentie memposisikan 'big bang' sebagai hukum alam... kalau saya salah mohon maaf ya



Ya, oke... bisa saja demikian. Tidak ada seorang pun yang tahu pasti.
Tetapi tidak tertutup kemungkinan ada intelligence civilization yang membuatnya kan?




Gw malah nggak tau teori2nya si von Danniken, baru tau sekarang, thanks banget! Coba gw baca... (cendol sent to you)




Sama dong bro... tadinya gw sempat berpikir demikian juga.
Analogi di atas hanya dengan 12 not manusia bisa menciptakan jumlah lagu yang beraneka-ragam tidak terbatas.
Bagaimana jika manusia mampu memanipulasi nukleotida gen DNA?! Bermain-main dengan genetik? Berapa jumlah keaneka-ragaman hayati dan hewani yang mampu dibuat?! Wooooow!
Besok gw bikin aja kuda yang mampu berlari kencang layaknya harimau, energinya pakai fotosintesis sinar matahari jadi gak usah beli bensin. Hahahha...

Namun...

Ada kutipan dari film Jurrasic Park, dikatakan oleh tokoh professor spesialist chaos theory, namanya Malcolm adegan #36. Coba kita simak bersama:


Saat manusia mulai 'Playing God' menurut chaos theory maka hasilnya adalah kekacauan dan kehancuran.