https://s.kaskus.id/images/2016/12/03/590005_20161203023932.jpg Sebuah Cerita paling menyedihkan tentang cinta Alkisah pada suatu kala, seorang lelaki suram"memuja wanita anggun Sang wanita anggun tentu bergelimang cinta namun ada yang mencintainya hanya karna harta hanya karna Gengsi dan po...
https://s.kaskus.id/images/2016/12/02/590005_20161202020249.jpg Aku berlari lalu tersesat Menuju hutan gundul yang kini kian melebat Menoleh kiri tak bisa kembali Menoleh kanan pun tak ada jalan Hanya meringkuk berteman sunyi Luluh merasuk bertabuh janji Ajari aku menghapusmu Menghapus hutan kena...
https://s.kaskus.id/images/2016/11/30/590005_20161130020803.jpg Tuan, Puisi bukanlah tamu Ia datang tanpa janji temu Ia jelang tanpa hasrat tuk dijamu Perlahan terpejam lalu timbul Perlahan terbenam lalu muncul Sejenak ia terbata, lalu bersyair beribu kata Tuan, Puisi tak bisa dipaksa Ia jujur men
https://s.kaskus.id/images/2016/11/28/590005_20161128011107.jpg Lembut aku terhanyut Bersama sayup rindang dan hujan yang kuyup Terdiam pada tegun dan tergoda Serpih bayang menetes bagai pekat lekat noda Lelah, penuh kesah Ingin berbagi namun pada entah Ingin teriak namun belantah Maka aku gila, m
https://s.kaskus.id/images/2016/11/27/590005_20161127013124.jpg Dongeng Utopia Ibu lihat aku Aku bawa kursi sendiri Tak berebut seperti mereka di istana Kursi panas atau tahta kata mereka Tak bernafas, tak pula bernyawa Lantas apa yang dicari ? Membentuk insan serupa Tuhan ? Ibu aku bingung Ibu l...
baru sadar,belum ngisi buku tamu disini abis ngecek di post 1-1 :hammer: ID Prime: moko_moko keluarga : yang disini malaikatmaut3,azrael.jr, v4lk Domisili :malang-kediri, kadang nomaden XD Medsos/web : IG Alex_gavinci atau agavinci.wordpress.com hobi : nglamun, nulis, kadang nglamun sambil nulis :n
karna sebulan berikutnya mereka bangkrut cuy terus akirnya memutuskan kalau restorannya dijual aja dapet duit jutaan,jadi jutawan deh mereka begitu kira² :matabelo:
Mereka bilang aku pujangga ? Tidak.. Aku hanya seniman kata Selepasnya, aku tak ubahnya sosok gila yang tiap waktu mendengar bisik sastra Seperti cinta.. bergejolak bak buih pada samudra Seperti rasa.. Bergejolak bak Majnun mendamba Layla
Masih tersisa Serpih senyum menyiksa Perlahan mendekap Jemari lentik menjerat Menawan dalam sekap Mencekik penuh hasrat Menatap lorong Meratap kosong Huff.. Busung Aku terpasung
Ribuan nada terbelenggu pada kata hati yang bisu. Senyap, terlelap pada sayup pekat pikatmu. Aku yang senada angin membias enggan melepas. Meski terhempas kala merangkaimu pada tempias-tempias paras. Gavinci, prelude antologi "Dia"
Cintaku sesederhana mimpinya. setipis kelambu sutra sekosong jaring asa semerah hati yang kian merona. Mimpinya sesederhana hariku secuil sisa tawamu sehampa getir rindu setipis senyum mentari kepadaku. Selamat pagi bidadari mimpi, Tak peduli apapun yang terjadi Kau selalu memiliki seseorang yang
eh bang moko berkunjung lagi.. :malu: btw Gavinci siapa ya bang... nama pena mu kah? ------ patah sayapku berselimut waktu kupersembahkan demi hatimu terdiam, hanya hinggap dalam senyap tak ada sayap bisa terkepak jika kau melenggang terbang ku harap hatiku hilang aku beruntung, kau terdiam ta
betapa ganjil hidup pujangga bertabur kata cinta seakan dunianya begitu berbunga tak lama berhambur keping hati seakan patah hati hampir mati padahal mungkin sekarang mereka justru sedang berdendang lagu kanak-kanak: delman hey tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tuk tik tak tik t...
Merdeka Apa tak sekedar kata jenaka ? Lihat kita yang lapar, melirik nanar Masih melanglang pada pekik jalang Tak apa Tak usah peduli Anggap saja kau si buta yang menuli Soal moral atau leluri Cukup bertopeng atau kau beli Maka Ubah paradigma Maknai merdeka dengan hati Bertutur laku sebenar nurani
hooo menarik :matabelo: coba² ya xD ================================== Dia Bintang jingga Elok semburat warna Tempat aku mengerat fana Dalam, diam pada percik Angkuh pada telisik Berdosa mengenangnya Dihadapmu Pasrah Menghadap punah Semua pudar, hilang Senja berakhir tanpa jingga
Aku pujangga palsu Meniup nyawa pada puisi-puisi bisu Tergenggam, terjerat bungkam Terbius, tercekik halus Lepas.. ingin ku mengepak bebas Tak terbias oleh belenggu-belenggu napas GVC
Kita tak pernah sama, namun selalu tampak sempurna. Iya, hanya "tampak". Kita bertopeng pada kata harmonis, pada jurang bernama kesetiaan. Selepasnya, kita tak ubahnya 2 pasang mata asing, yang sibuk menatap jalang . Menurutmu mungkin itu nyaman, dan menurutku mungkin itu tak mengapa. ...