semakin ke sini, semakin nampak jelas bagaimana mulut para pemimpin negeri ini, yang sekehendak hati tanpa berpikir ketika menyampaikan isi hati... banyak yang takut jabatannya diakhiri, hingga mereka rela jadi penjilat sampai mati
program yang tidak berguna, pada akhirnya akan menghabiskan anggaran percuma, sebenarnya rakyat tahu siapa yang akan menjadi pemimpin terbaik untuk mereka sayangnya setting para calon pemimpin yang akan dipilih saat pilkada merusak segalanya, yang menang pasti akan orang-orang mereka juga
kan udah ada sistem barcode kemaren, haruanya kan memang sudah ada pembatasan sayangnya di negara ini hal.seperti itu seringkali pada akhirnya hanya menjadi aturan yang tidak jelas, batasan 1500cc ke bawah yang bisa beli BBM subsidi jenis pertalite dalam pelaksanaannya kacau balau, belum lagi ulah
karena dari awal beliau bilang, bukan urusan saya... aneh juga orang seperti itu bisa jadi presiden, tapi ya mau gimana lagi, yang salah adalah yang memilih
kan udah teruji saat masa covid19, sebenarnya negara kita itu bahkan mampu kerja tanpa harus datang sama sekali ke office, cukup WFH... jadi kalau sekedar sepekan 4 hari kerja mah udah biasa, gampang itu... 2 hari kerja pun bisa... yang penting gajih dan tunjangan selalu naik... dan nanti cukup ce
terserah bapak saja, nanti akan sampai di mana saat bapak mempertanggung-jawabkan apa yang bapak lakukan di hadapan Allah.
tidak ada yang namanya study tour, yang ada itu guru-guru pengen jalan-jalan difasilitasi oleh orang tua siswa.
sepertinya kebijakan ini yang paling menyakiti para pekerja swasta, kalau mau motong-motong kaya gini, baru pas bilamana pemerintah berikan fasilitas tukin seperti para asn dari dana apbn/apbd kepada karyawan swasta
di ujung tanduk kenapa buat peraturan aneh seperti ini, pegawai swasta kan pada ngepas hidupnya, ndak ada TUKIN seperti para asn, malah disuruh bayar yang aneh-aneh gini