HALO :ngakak Wahai warga kaskus yang budiman, apa kabar sekalian. Cukup lama saya tidak nimbrung per-trit-an akhir-akhir ini dan entah ada angin apa saya jadi menulis lagi, yang jelas kali ini saya akan kembali membawa trit-trit yang berkualitas pas-pasan seperti biasanya. Semoga trit ini bisa ...
Gerimis Putih rintik berdenting jatuh pada genting Jadikan nada asri hapus kabut-kabut hening Kenanganpun kembali lagi susuri hari-hari Hentikan sengat panas yang disuntikan mentari Biar-biarkan begini sampai jadi dingin Hati perlu kembali sapa siulan angin Merambat lirih temui celengan hati Satu
Sebenarnya siapa yang ditunggu hujan? Petani, tanah, aspal atau hutan Bisa juga jangan-jangan itu motor Karena setia harinya dicuci embun kotor.
14.35 Ketika melintasi jalan amat panjang Pernahkah kau berpikir tentang pulang Seketika kemudian terasa hilang Serasa mimpi berputar tak tenang Ketakutan dan kesedihan Bercambur aroma keringat jalanan Semakin membuatmu tak sabaran Dan hilang keberanian Semakin jauh dari arah pandang Semakin len
Batu! Mereka menemukan batu Cepat ambil sebelum tahu! Sudah lama kita cari-cari Tak kunjung ketemu berhari-hari Cepat lari! Sebelum mereka berdiri Cuma ini Cuma ini! Probolinggo, 2023
Burung Gereja Burung gereja termenung sendiri Duduk santai pada dahan mati Menunggu sore menyunyi Sehabis itu bisa pulang sepi Sebelumnya ia terbang santai Meliuk ragu sejajar terang usai Karena lelah separuh mati Akhirnya ia hinggap sendiri Probolinggo, 2023
Malam Malam makin keras Tunjuk pukul sebelas Dingin teriak bebas Urai lelap diperjelas Raga kalah lomba Niat cari laba Hari memang rimba Pecundang jadi hamba Sadar kecil menciut Citra serasa kecut Mimpi setubuhi denyut Temani lelaki pengecut Blitar, 2023
Sore Jingga mulai turun membawa gelap di ujung Burung terbang sempoyongan cepat-cepat ke arah pulang Kemudian panas di tutup dingin bambu makin asik main suling Dan sajak pun dipanen tampah kopi siap goreng Probolinggo, 2023
Cepat-cepat Sepiring sunyi tak sadar telah habis Sisa minum ramai setenggak lagi Berlangsung lama menunggu bis Antar malam menuju pagi Subuh, sudah sampai tujuan Tanggalkan jadwal lari ke hari lain Pasang badan kemudian tiduran Lihat layar asik jual beli uraian Probolinggo, 2023
Tepat 2021 Kau terbawa suara dari mimpi kejauhan Ditelusurinya pagi buta memanggul sekarung keinginan Kerja dan bekerja mengais peran Ditulis surya panas bahumu diabaikan Sayang seribu sayang Pulang-pulang cuma bawa petang Probolinggo, 2023
Makan Malam Bentang malam menyuguhkan kata Tinggal makan lahap segera Ada juga minuman bening dingin Tak buat kembung atau masuk angin Lahap kata dikunyah tanpa sisa Tinggalkan titik-titik gugur di meja Dengan lembut semut mengambilnya Bawa ke sarang jadi pasokan rima Alhasil perut penuh mudah t
Gelombang Ombak menggulung mimpi Menyertai desir tanpa kenal henti Lebur raga dibuatnya Gagal suaraku mengulang rima Sisa dari kata akhirnya kubawa Bakar pada sumbu agar gelombang reda Sedemikian malam juga sama Bakar lagi sisa abu kuminum juga Probolinggo, 2023
Mabuk Perjalanan Roda motor berputar kedepan Tapaki aspal penuh kelaparan Jelajahi arah barat perbukitan Sisir dingin sampai tenggelam bulan Hitungan waktu sudah tak diuraikan Perjalanan satu-satunya memabukkan Jadi ucapkan selamat pada pilihan-pilihan Karena sejanak telah jatuh di langit berlawan
Ketik Jari menari di atas papan hitam Buat galian untuk ditanam Satu-persatu biji suara hilang Ganti huruf sedetik berselang Kemudian disirami waktu Agar tumbuh ke tepi penjuru Lalu dipetik kemudian Entah itu waktu kapan Probolinggo, 2023
Matamu Mistis Langit berkedip pada kelopak matamu Bersihkan debu, gelap makin semu Mata Itu sebening zambrut hitam Bawa aku jatuh terlalu dalam Inikah hipnotis Atau matamu itu mistis Aku makin hilang Tenggelam, tak sanggup berenang Probolinggo, 2023
Memori Mata menari di atas kaca Mengayunkan tubuh retina Ditelusurinya lalu lalang kata Hingga parkir di depan koma Ditemukan namamu Tersimpan pada lorong bait lalu Begitu gelap tanpa penerangan Lampu mati bersama kejujuran Probolinggo, 2023
Bangun Daun menangkap embun yang gugur Dibawanya ia kepada pagi mendengkur Sekejab bangun kemudian hangat kucek mata pusingkan cahaya sekelebat Dihirup dingin sampai membusung Keluarkan lagi suara menyabung Satu demi satu bergegas nyala Putar roda bergeming kepala Mata disingkap jendela Tatap kus
Panas-dingin Kemarau masih menunda hujan Tapi dingin berhasil kabur dari kejaran Mengendap-endap menyusup panas Siang jadi panas-dingin tak jelas Makin lama makin aneh Adapun saya juga nyeleneh Sudah tau sejuk gerah Keringat malah asik diperah Probolinggo, 2023
Ingin itu Jual-beli Utang-piutang Lari kesana-kesini Diam semenit berselang Berkata "Maunya ini" Hati beda "Ingin pergi" Berharap mengabut Pakai sandal jepit hijau Tapak diam panas surut Tinggal sepi embun payau Probolinggo, 2023