saya liat itu kemarin sama tadi YT nya, intinya sih siapa saja bisa mengaku atau berpendapat. soal kebijakan yang diambil Anies ada yang baik ada yang kurang. tapi soal ketanggapan jelas lebih duluan pemerintah pusat, bisa dilihat di media2 juga beberapa situs pemerintahan yang sudah siap dari akhi
smsan tahun 2001 selalu banyak yang disingkat krn 160 karakter. tapi ketika bisa karakter banyak malah lebih banyak disingkat karena ada provider yang sms bayar per karakter di tahun2 selanjutnya.
katanya kan mengejar target 6K kata kaskuser. semoga dibenahi kebijaksanaan dari pemerintah baik pusat dan daerah dalam hal ini, agar cepat meminimalisir efek negatif corona di tengah masyarakat.
ini karena tidak transparansi, maksud baik belum tentu jadinya baik. terlebih di semua negara memang tidak siap dalam menghadapi virus ini. semoga wabah ini cepat diatasi dan berlalu.
jangan sampai kaya italia, ayo menjaga diri lebih baik. klo dikit-dikit politisasi tapi tidak waspada itu akan berakhir fatal.
ah ya cewe ini yang share di twitter dah banyak banget. sudah positif covid19 dan masih isolasi mandiri.
jangan sampai terjadi, semoga pemerintahan mempunyai solusi dalam hal ini dan mengatasinya dengan baik dan cepat.
Judess ya itu generalisir aja mbak. soalnya masih banyak yang ga terlalu peduli. bisa dilihat di lapangan anak-anak masih banyak yang main beserta keluarganya.
klo lihat dari kesadaran pendudukan Indo sih bisa ribuan dalam minggu depan. bukan menghakimi hanya prediksi sesuai tingkah laku warga Indonesia. karena dilihat orang-orang masih banyak yang ga peduli dengan himbauan pemerintah baik pusat maupun daerah. berharap semoga kesadaran tiap pribadi dala...
saran sih ga usah influencer, mending dinkes yang langsung sosialisasi dalam bentuk iklan di socmed, sosialisasi langsung melalui akun pemerintah di banyak socmed dan beberapa instant messaging via SMS, WA, dan masih banyak cara lainnya.
kemungkinan tes nya ga random tapi tes ke daerah yang banyak terdeteksi terkena covid sesuai tracing. klo random itu sia-sia karena ada juga daerah yang belum terkena dampak sama sekali buat apa di tes. prosedur nya mengikuti di luar negeri, isolasi mandiri selama masih terdeteksi covid ringan keti
kayanya gatau pandemi ini menyalahkan negara tertentu. klo gitu wajib yang menyebabkan awal flu, AIDS, H1N1, H5N1, MERS, SARS, Ebola, dll negaranya wajib bertanggungjawab begitu?
itu sebenernya bahaya juga, bagusnya memasak sendiri di rumah sementara ini. pesan makanan dari luar tidak diketahui bebas penyakit atau kehigienisannya, siapa tahu mungkin yang masaknya sakit atau di toko tersebut ada covid menyebar atau mungkin ojolnya yang sakit.
Judess mbak, kemungkinan Indonesia sampai ke depannya apabila bertambah terus korban covid ada lockdown ga? bisik-bisiknya gimana dari atas? karena lihat dana kemungkinan lockdown kecil sekali, belum melihat dari kemampuan ekonomi dan kesadaran masyarakat Indonesia yang banyak masih kurang.
sudah desentralisasi ini prosesnya semua kepala daerah pada cepat tanggap. karena dilihat masih banyak grassroot yang gontok2an karena menyalahkan presiden dan kepala daerah. ayo bersinergi mengatasi covid bukan untuk politisasi.
bagusnya memang libur buat minimalisir penyebaran, tapi pasti pengusaha tidak mau membayar gaji selama libur. dan itu hal normal krn perusahaan tidak mendapatkan profit selama itu, yg ada merugi. jadi klo minta libur para buruh harus mengerti juga resiko dengan gajinya.
menjadi kesehatan adalah salah satu prioritas. rajin mencuci tangan, dan merasa batuk, pilek dan demam pakailah masker lalu periksa ke dokter.
itu sih media online nya cari sensasi. dari hadist yang disebut itu hanya berupa himbauan bukan cara penanganan dan pencegahan apalagi lockdown.