itu sih urusan pribadi dua insan muda ituh tapi sayangnya di indo belum ada budaya Play Hard Study Hard pas lagi "Play".. ngak khusyuk karena takut ketauan orang akibatnya pas lagi "Study" jadi ngak konsen karena kebayang2 Play nya yang gak tuntas terus saja lingkarang setanny
cara nelitinya ngak klop harusnya diteliti wanita berpenghasilan sama di 4 negara berbeda kalo cuma beda negara pasti negara yang penghasilannya paling rendah yang milih pria yg lebih mapan
mungkin dia fansnya Lenin nggak apa2 lah Lenin orangnya tegas ngomong mempersatukan banyak bangsa di bawah Uni Sovyet jadi kenyataan nggak kayak pemimpin di negeri...ehmm...ehmmm... manis di mulut sajah
yang namanya pemerintah selalu mengecewakan di negara manapun di saat kapan pun wong orang2 hebat adanya di swasta semua
Kalian yang punya bos di kantor pasti ngak suka kalo ada bos yang hobinya "micro management" alias dikit2 ngatur bawahannya seolah2 tidak bisa memberi kepercayaan kepada bawahannya semua sampai detail2nya didikte oleh bos rakyat adalah bos pemerintah adalah bawahan rakyat ngak perlu me-m
semua ini hanya bagian pembelajaran demokrasi indonesia aja dulu demokrasinya masih fokus ke "ketokohan" makanya yang terpilih Tokoh NU gusdur Tokoh keturunan Sukarno, megawati dan Tokoh ketua partai, SBY sekarang lebih fokus ke "action" makanya walaupun ketokohan jokowi kuat ka
“ Pity the nation that welcomes its new ruler with trumpeting, and farewells him with hooting, only to welcome another with trumpeting again", demikian tulis penyair Libanon, Khalil Gibran, dalam puisinya yang berjudul “Pity The Nation” tahun 1934. Terjemahan sederhana dari puisi Khalil
bknnya ini hal ini normal gan semakin maju pendidikan suatu negara semakin cepat matang anak2nya di bidang matematik ada anak kelas 1 sd yang sudah mengerti matematik anak kelas 1 smp begitu juga di bidang ilmu lainnya sebagai imbasnya di bidang percintaan pun, anak kelas 5 sd, pacaran sudah kayak