Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan belasungkawa. Namun, dalam skenario lain, jikalau benar korban dapat lulus dan tercatat sudah mengeluarkan uang sedemikian banyak. Lantas, apakah motivasinya adalah pengabdian kepada negara ???
Semenjak dari penganiayaan sampai dijemput ke kantor polisi, tu bocah tengik masih lagak sombong seolah bisa menggenggam dunia dgn kekuasaan dan kekayaan dari mak - bapaknya. Perlahan, semua mulai pudar, dilansir dari media, tu bocah mulai takut, nyesel, panik, tertekan, sampai (mungkin) akhirnya...
Seharusnya pada saat kejadian, itu si anak bisa langsung dilumpuhkan aja sama warga sih. Misal : piting tangan dan kakinya sambil mematahkan beberapa jari
negritoamigos Nah itu, Ini juga susahnya melaporkan kasus spt ini, selain tidak ada bukti, saksi, dan juga tdk bisa divisum krn toh mmg tdk ada (blm ada) "kekerasan" fisik yg sampai menimbulkan "bekas". Kan gila aja org bisa kena fitnah sampe sebegitunya...
Ane baca kronologinya, singkat cerita si pelaku (korban persekusi) mengajak teman wanitanya ke tempat sepi, mendorongnya ke dinding bawah tangga, kemudian menempelkan bibirnya ke bibir teman wanitanya (Hendak mencium). Sontak, si wanita tidak terima, lantas kemudian melaporkan kejadian yg dialami...
NzG eccomw Ndak bisa skeptis juga gan. Keadilan di dunia itu ada kok, pernah ada. Itu balik ke manusianya, mau diaplikasikan atau enggak, krn konsep keadilan itu udh ada (tertulis) kok. Hanya saja, manusia lebih memilih untuk mengenyangkan hawa nafsunya saja.
Jadi gini gan, Orang miskin buang sampah sembarangan, Orang kaya buang limbah sembarangan. Orang miskin gak punya attitude, Orang kaya penuh dengan kepentingan. Orang miskin mencuri harta orang kaya, Orang kaya merampas hak orang miskin. Sepadan kan? Lantas, apa solusinya? Tegakkan keadilan!
Teknologi itu... Mensejahterakan pemilik dan penemunya, memiskinkan penggunanya. Mencerdaskan pengembangnya, membodohi penggemarnya. Trilogisme kapitalis, teknokrat dan ilmuwan!