Akhirnya jadi pelem Gaess .. KUYANG : SEKUTU IBLIS YANG SELALU MENGINTAI https://s.kaskus.id/images/2024/02/22/1137544_202402220759070213.jpg KUYANG : SEKUTU IBLIS YANG SELALU MENGINTAI 7 Maret 2024 di Bioskop Kala matahari tenggelam ia mengintai di balik gelap. Mengawasi langkah demi langkah s
Kuyang : Sekutu Iblis Yang Mengintai Berawal dari thread kaskus menjadi film layar lebar. https://s.kaskus.id/images/2024/02/20/1137544_202402200845170372.jpg Sebuah film horor akan menghiasi layar lebar di seluruh bioskop tanah air pada 7 Maret 2024. Film yang mengangkat kisah horor tanah Borneo...
Bab 21 : Bawi Nyaring Braaak…! Pak Wardoyo tersungkur bersimbah darah. Pinggangnya robek dengan luka mengangga. Ia menjerit kesakitan lalu terguling ke sungai. Ternyata Galih telah datang dengan sebuah mandau. Ia mengibas mandau ke sana kemari membuat yang lain gelabakan. “Dibyo, lari!!!” G
Bab 20 : Ganti Badan “Apa yang kalian lakukan di sini?!” sentak lelaki yang membawa senapan angin. Mina Kurik merangsek ke depan, mengeluarkan buntalan kain berisi tombak. Si lelaki meraih dengan cepat dan membuka bungkusannya. Begitu melihat isinya, si lelaki tercenung. Ia lantas melirik para
Bab 19 : Rahasia Dibyo Sontak kami menjadi kaget mendengar apa yang diucapkan oleh Retno. Terlebih lagi bu Lastri dan Pak Wardoyo, mereka benar-benar kebingungan. Mereka bersikeras bahwa baru pertama kali ke Kalimantan dan selama ini tak tahu keberadaan Retno dimana. Semua menjadi jelas tatkala
Bab 18 : Sungai Darah Bilah mandau melesat di samping, menggores pelipis dan membelah kuping kananku jadi dua. Aku menjerit sejadinya hingga suaraku serak. Rasa perih terasa menjalar ke seluruh badan. Hampir saja aku terkena serangan jantung demi melihat darah membasahi pipi, leher, dan baju.
Bab 17 : Kariau Malam terasa hening di desa ini. Hanya ada satu dua orang yang lalu lalang menyusuri jalan. Tidak ada lampu penerang jalan dan hanya ada sinar lampu temaram di teras rumah warga membuat jarak pandang terbatas. Aku sedikit tenang dengan telah kembalinya Galih dan Ilham. Setidaknya
Bab 16 : Membuang Firasat "Mina…apa kaksudnya?" Aku bergegas mendekat, tapi mina Kurik bergeming. Ia tidak menjelaskan secara rinci maksud lelaki tadi. "Roh Retno harus dikariau malam ini juga, sebelum terlambat dan kita semua celaka," ucap mina Kurik dengan wajah cemas. &q...
Bab 15 : Papandui Selama beberapa detik aku terdiam, mencoba menelaah apa yang terjadi. Teriakan demi teriakan yang tadi bergema seketika menjadi hening. Dunia terasa hampa dan bergerak sangat lambat. Mala menjerit histeris tapi suaranya seolah lenyap. Tidak ada yang bisa kudengar kecuali kesuny
Bab 14 : Tali Haduk Tidak, perjuanganku tidak boleh sia-sia. Kukumpulkan sisa tenaga, aku bangkit meski tertatih. Aku berlari terpincang dan menepis semua rasa sakit di sekujur badan. Kulihat mina Kurik dan Ilham sudah berjibaku, berusaha melepas cekikan Retno di lehernya sendiri. "Bantu
Bab 13 : Retno Amuk Mobil terus berguncang-guncang menghentak permukaan jalan yang kasar. Suara binatang malam semakin riuh, sementara lolongan anjing kian sahut-menyahut. Di atas kepala kami, daun-daun bergemirisik ditiup angin dan ranting-ranting bergoyang pelan. Selama beberapa saat aku hany
Bab 12 : Kaki Di Kolong Mobil Aku balik badan dan menarik napas lega. Ternyata Retno anteng dengan earphone terpasang di telinga. Sepertinya ia tengah menikmati musik dari handphone yang ia genggam. Ia tampak tenang seolah tidak sedang mengalami masalah sedikitpun. Mengetahui aku menatapnya, Ret
Bab11 : Masa Lalu Retno Bola mata mina Kurik membesar. Segurat senyum terlihat di ujung bibirnya yang tipis. "Siapa?" desak mina Kurik tak sabar. Retno mengangkat wajah, menatap kami satu-persatu. Tatapannya terhenti pada ayahnya. Ia mulai tampak ragu, membuat kami bertambah penasar
Bab 10 : Lelaki Misterius "Masih hidup?" sergah pak Wardoyo tak percaya. Mina Kurik tak langsung menjawab. Ia menatap lurus ke arah Retno yang terbaring lemah. Ia tampak prihatin atas nasib yang menimpa tunangangku itu. "Pelakunya masih berkeliaran di luar sana, mengawasi gera
Bab 9 : Mantra Pengikat Roh "Ret…Retno…ini aku, Ret," bujukku. Retno bergeming, ia tetap mengunyah daging mayat dengan rakus. Ia bahkan menggigit tiga jari sekaligus hingga percikan darah muncrat dan membuat mulutnya belepotan. Retno dengan santai mengunyah potongan jari itu lalu men
Bab 8 : Pemakan Mayat Sudah lebih dari dua jam kami melakukan upaya pencarian di sekitar rumah sakit tapi Retno tetap tidak kelihatan batang hidungnya. Setiap sudut lorong dan ruangan kami telusuri. Satpam dan perawat tampak panik meski mereka sudah berpencar melakukan pencarian. Beberapa pengu