"Nggak apa-apa, Nak, tangan Bapak kotor, duduk saja, Bapak mandi dulu," ucap Bapak sambil tersenyum lalu pergi ke pemandian yang tak jauh dari rumah. "Kasih minum atuh, Teh tamunya, malah dianggurin," tegur Ibu. "I-iya, Bu." Entahlah, aku jadi salah tingkah begini. &
Bab 14 KEHILANGAN CALON BUAH HATI Ketika membuka mata, aku berada di ruangan yang sangat bersih, baju dan seprei tempatku berbaring semua berwarna putih. Melirik ke sebelah kanan, beberapa selang yang terpasang di tiang penyangga tersambung ke tanganku. Terdengar suara pemantau detak jantung,
Bab 13 DICERAI PAKSA Aku pulang dari rumah sakit, berharap ada A Rofiq di rumah dan memberi alasan bahwa handphonenya rusak, hingga sulit menghubungiku dan tak tahu istrinya ini dirawat. Akan kukabarkan kebahagiaan ini dan menangis di pelukannya karena sangat rindu. Namun rumah kontrakanku k
Bab 12 KABAR KEHAMILAN Meski mataku terpejam, tapi aku masih sadar. Rafka membawaku ke rumah Bi Nenah. "Bi! ... Bi Nenah, buka pintu, Bi!" Rafka berteriak di depan pintu rumah Bi Nenah. Pintu di buka dari dalam. "Ya Allah, Neng kenapa ini?" Bi Nenah panik melihatku t
Bab 11 PULANG MEMBAWA LUKA Dulu awal menikah, aku tinggal di rumah ini. Kalau subuh aku akan membangunkan anggota keluarga A Rofiq agar salat subuh, karena dulu di rumah Ibu sudah menjadi kebiasaan. Jika waktu magrib tiba, aku juga mengajak mereka salat, kadang aku meminta adik A Rofiq agar ma
Bab 10 KE RUMAH MERTUA Tubuhku masih lemah tak berdaya, seluruh tenaga seolah hilang. Bayangan itu kembali mengelebat di benakku, selama ini aku tak merasa memiliki musuh, tak pula pernah bertengkar dengan saudara maupun tetangga atau siapa pun itu. Namun, kenapa harus ada orang yang meras
Bab 9 SIAPA YANG MENYIMPAN DENDAM? Aku terbangun, kepalaku masih sangat sakit dan berdenyut. Berusaha mengumpulkan kesadaran, mengingat kembali apa yang terjadi. Memutar mata ke sekeliling, keningku berkerut. Aku ingat kembali apa yang kualami di luar tadi. Kini aku terbaring di kamarku, uang
Bab 8 SERANGAN LAGI DAN MASIH TEKA-TEKI "Neng Icaaaa! Nak Rafkaaa!... Tolong," teriak Bi Nenah. Aku dan tamu Bi Nenah menghampiri. "Ani kenapa lagi, Bi?" tanyaku sambil mendekat memegang kaki Ani. Aku tertegun melihat anak Bi Nenah, tampaknya ia kejang lagi. "Gak ta
Bab 7 SESEORANG YANG MENYEBALKAN Di part ini santai saja, biarkan hantunya istirahat. Ada tokoh baru yang nyebelin. Siap-siap kesel atau baper. Chek it out reader. *** "Tadi hantunya orang Jawa ya, Dek? kok bisa ya dari Jawa jauh-jauh merantau ke sini, kira-kira kalau lebaran, mereka m
Bab 6 JIN MULAI MERASUKI Masih kuingat waktu belum menikah dulu, Bapak kedatangan tamu. Teman lama yang merantau di Jakarta, orangnya suka sekali dengan hal-hal mistis. Dia bilang bisa *sambat *karuhun. Dia juga meminta Bapak untuk melakukan sambat pada kakek buyutku, cuma orang yang punya kaj
Bab 5 CERITA MASA KECIL Suara tarhim membangunkanku, sudah mau subuh ternyata. Aku tertidur di ruang TV, hanya beralaskan sajadah tanpa bantal. Tertidur dengan kemarahan dalam hati, segera aku beristigfar, memohon ampun pada Sang Pemilik Hidup. Tak seharusnya aku begitu, tidur dengan kemarahan
Bab 4 MULAI MEMBUAT ONAR Mendengarkan cerita dan kisah hidup suami istri yang malang, aku mengatakan pada suami agar membantunya. Mencarikan pekerjaan untuk bekal mereka melanjutkan hidup selama di sini. Membantu secara materi kami tak bisa, cuma dukungan moril dan doa yang bisa kami berikan.
Bab 3 TETANGGA BARU Aku memandang layar kaca TV yang retak, seperti dilempar benda keras, kesal rasanya. Kalau memang ini ulah mereka, sudah keterlaluan dan merugikan namanya. Namun, aku masih mencoba berlogika, mungkin saja Diar melemparkan sesuatu ke arah TV saat merasa ketakutan tadi malam. Ak...
Bab 2 GANGGUAN MAKHLUK TAK KASAT MATA "Kamu yakin, Dek. lihat tulisan ini jatuh?" Suamiku bertanya merasa tak yakin dengan yang ku lihat. "Ikh, Aa. masa aku bohong sih," ucapku merengut kesal. "Bukan bohong, Dek. Bisa jadi Adek salah lihat, atau Adek ngantuk," sahut ...
Bab 1 PINDAH RUMAH Baru beberapa hari menikah, aku diboyong suamiku ke rumah mertua. Namun tak bertahan lama, karena aku ada sedikit masalah dengan ipar dan mertua. Akhirnya aku minta pulang dan tinggal di rumah orang tuaku saja. Biarpun keadaan rumah orang tua tak seperti rumah mertua, tapi ak...