Seorang pegawai honorer RSUD Mardi Waluyo Blitar berinisial MJP (29) harus berurusan dengan hukum setelah tertangkap mencuri perhiasan emas milik warga Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Pelaku diamankan Satreskrim Polres Blitar Kota.

Ironisnya, MJP diketahui rutin menerima gaji sekitar Rp3 juta per bulan dari pekerjaannya sebagai pendorong pasien. Namun, alasan ekonomi membuatnya nekat melakukan pencurian yang menyebabkan korban, Yulistichiawati, mengalami kerugian besar.

Total perhiasan emas yang digasak pelaku mencapai 44,22 gram. Jika mengacu pada harga pasaran, nilai kerugian ditaksir mencapai Rp65 juta. Usai mencuri, pelaku langsung menjual emas tersebut melalui media sosial.

“Dijual di Tulungagung lewat Facebook,” ungkap MJP saat diperiksa, Jumat (12/12/2025).

Emas curian tersebut dilepas dengan harga hanya Rp29 juta, jauh lebih rendah dari nilai sebenarnya. Pelaku berdalih harga murah karena perhiasan tersebut tidak dilengkapi surat resmi.

Uang hasil penjualan emas itu kemudian digunakan untuk membeli barang pribadi.
“Total 29 juta dibelikan iPhone dan cincin,” imbuhnya.

MJP juga mengakui telah bekerja sebagai pegawai honorer di RSUD Mardi Waluyo Blitar selama beberapa tahun terakhir.

“Kurang 3–4 tahun, honorer di RSUD Mardi Waluyo sebagai pendorong pasien,” bebernya.

Wakapolres Blitar Kota Kompol Subiyantana menjelaskan, pelaku menjalankan aksinya dengan cara berburu rumah kosong secara acak. Jika menemukan barang berharga, pelaku langsung mengambilnya.

“Secara acak hunting rumah kosong, kalau ada barang berharga ya dibawa, kalau tidak ada ya cari lagi,” jelas Subiyantana.

Saat ini, MJP telah ditahan di Mapolres Blitar Kota untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Ia dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.






INFO LENGKAPNYA DI SINI