3 Ribu Liter Bobibos Bisa Dihasilkan dari 1 Hektar Sawah, Anggota DPR Buka Suara

By Ahmad Ridho Kamis, 04 Desember 2025 | 10:45



Kemunculan BBM jenis baru, Bobibos menjadi sorotan karena dibuat dari jerami padi dan memiliki RON 98.uns.ac.iduns.ac.id

MOTOR Plus-online.com - Walaupun perlahan redup, namun BBM baru Bobibos masih jadi sorotan.

Bobibos bensin baru karya anak bangsa ini diklaim jauh lebih ramah lingkungan karena dibuat dari jerami sisa panen petani.

Selain itu, Bobibos diklaim memiliki Research Octan Number (RON) setara Pertamax Turbo atau 98.

Bensin hasil karya Muhammad Ikhlas Thamrin ini bahkan dilirik Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Untuk menghasilkan 3 ribu liter Bobibos dibutuhkan 1 hektar sawah, jerami padi nantinya akan diolah jadi BBM ini.



Kemunculan Bobibos yang ramai ini menjadi perhatian Anggota Komisi XII DPR RI, Ramson Siagian.

Melansir laman resmi gerindra.id,Ramson Siagian menegaskan bahwa Komisi XII akan mencermati perkembangan inovasi bahan bakar baru “BBM Bobibos” yang tengah menjadi sorotan publik.

Ia menyambut baik hadirnya inovasi, namun menekankan pentingnya pembuktian ilmiah atas seluruh klaim yang disampaikan.



“Setiap inovasi itu baik. Tapi semuanya perlu pembuktian apakah kualitasnya tepat untuk digunakan masyarakat. Itu yang harus diuji,” ujar Ramson di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, belum lama ini.

Ramson juga mendukung penuh langkah Kementerian ESDM yang akan melakukan uji teknis terhadap Bobibos.

Menurutnya, pengujian adalah syarat mutlak agar produk BBM dapat dipastikan aman dan sesuai standar nasional.

Dalam beberapa pekan terakhir, publik ramai membahas Bobibos, BBM berbahan dasar jerami yang diklaim ramah lingkungan.

Produk ini dikembangkan PT Inti Sinergi Formula dan hadir dalam dua varian, putih untuk mesin bensin dan merah untuk mesin diesel.

Founder Bobibos mengklaim jerami dari 1 hektare sawah dapat menghasilkan sekitar 3.000 liter BBM, dengan nilai oktan RON 98–98,1.

Bobibos juga mengumumkan telah menandatangani MoU dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk pengembangan lanjutan.

Namun, Kementerian ESDM menegaskan bahwa produk tersebut tetap harus melalui seluruh uji kelayakan resmi sebelum dapat dipasarkan.

Legislator Gerindra itu menutup dengan menegaskan bahwa Komisi XII mendukung inovasi energi, namun memastikan semua klaim harus diuji secara ilmiah dan sesuai regulasi.

Komisi XII akan terus memantau hasil uji teknis Bobibos dari lembaga terkait di bawah Kementerian ESDM.