- Beranda
- Berita dan Politik
Dokter Tifa Tuding Banjir Sumatera Akibat Keserakahan Ekstrem Rezim Jokowi
...
TS
aleksandronesta
Dokter Tifa Tuding Banjir Sumatera Akibat Keserakahan Ekstrem Rezim Jokowi
Quote:
Tak Cuma Cuaca Ekstrem! Dokter Tifa Tuding Banjir Sumatera Akibat Keserakahan Ekstrem Rezim Jokowi
Selasa, 2 Desember 2025 21:17 WIB

TRIBUN-VIDEO.COM - Dokter Tifa menyinggung kebijakan pembangunan pemerintahan Era Presiden RI, Joko Widodo yang menurutnya mengabaikan keseimbangan lingkungan terkait adanya bencana banji dan longsor di Pulau Sumatera.
Banjir bandang hingga tanah longsor yang terjadi di Pulau Sumatera, dari Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat membawa duka.
Hingga Senin (1/12/2025) pukul 17.00 WIB, Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB) mencatat sedikitnya 604 orang tewas.
Selain ratusan korban tewas, ribuan warga masih dinyatakan hilang serta mereka yang luka-luka menunjukkan bahwa dampak bencana masih jauh dari selesai.
Peristiwa memilukan itu disoroti banyak pihak.
Tak terkecuali Akademisi, Tifauzia Tyassuma atau akrab disapa Dokter Tifa.
Dirinya menyoroti penyebab banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan menyebut bencana itu sebagai akumulasi kerusakan lingkungan dalam satu dekade terakhir.
Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah renungan yang diunggahnya lewat akun media sosialnya, @DokterTifa pada Senin (1/12/2025).
Dalam postingannya berjudul 'BANJIR SUMATERA: KETIKA ALAM MENJADI SAKSI BISU KEJAHATAN 10 TAHUN' itu, Dokter Tifa menilai bencana alam tidak dapat dilihat semata sebagai fenomena cuaca.
Akan tetapi, sebagai dampak dari kerusakan ekologis yang berlangsung bertahun-tahun.
Ia mengibaratkan kondisi lingkungan di Sumatera sebagai 'tubuh' yang mengalami pembengkakan dan kerusakan organ akibat beban yang dipaksakan tanpa pemulihan.
"Sebagai dokter, aku memandang Sumatera hari ini seperti pasien yang tubuhnya membiru dan membengkak, karena dipaksa menanggung beban bertahun-tahun. Bagiku, banjir yang terjadi bukan sekadar banjir," tulis Dokter Tifa.
"Ini adalah Edema Ekologis, pembengkakan yang lahir dari kebijakan rezim 10 tahun, yang memukul jantung pulau ini dan merusak ginjalnya tanpa pernah merasa bersalah." tegasnya.
Selama sepuluh tahun, Jokowi katanya mengumbar soal investasi dan pembangunan tanpa memikirkan dampak buruk terhadap lingkungan.
"Rezim dulu bicara tentang investasi, pembangunan, dan 'masa depan Indonesia'," ungkap Dokter Tifa.
"Tapi di balik kalimat manis itu, rakyat hari ini berdiri di depan rumah yang tenggelam sambil bertanya: 'Sebelumnya kami punya hutan. Sekarang kami hanya punya banjir. Apa ini yang namanya kemajuan?'," bebernya.
Sumatera kini menurutnya tengah menangis bukan karena hujan, tapi karena pengkhianatan.
Pengkhianatan yang terjadi ketika hutan dibuka demi konglomerat, sungai disempitkan demi proyek cepat jadi, tambang dibiarkan menggali sampai bumi menganga, perkebunan sawit dihamparkan tanpa memikirkan daya tampung DAS, dan setiap kritik dibungkam dengan kalimat klasik mengatasnamakan 'pembangunan'.
"Lalu ketika bencana datang, rezim lalu dengan mudah berkata: 'Ini alam. Ini cuaca ekstrem'," ungkap Dokter Tifa.
"Tidak. Ini bukan cuaca ekstrem. Ini adalah keserakahan ekstrem. Ini bukan musibah semesta. Ini adalah kerakusan yang merajalela," tegasnya.
Dalam renungannya, Dokter Tofa menilai masyarakat kini menanggung dampak dari rangkaian kebijakan yang membuka ruang bagi eksploitasi lingkungan.
Banjir yang terjadi di Sumatera katanya sedang mengungkap apa yang dulu ditutup rapat oleh kekuasaan.
Banjir sedang berbicara dengan bahasa yang tidak bisa disensor, bahwa Sumatera telah dicabik-cabik demi ambisi politik, demi kepentingan modal, demi citra penguasa yang dibangun di atas tanah yang perlahan mati.
Greta Thunberg versi kearifan lokal
ditzdee memberi reputasi
1
512
Kutip
33
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.4KThread•56.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya